Love From Arrogant CEO - Bab 354 Tujuan Yang Direncanakan Laura Luo
Emilyn kembali duduk ke tempatnya, ekspresinya sangat buruk. Tatapannya yang rumit sedang mempersiapkan kata-kata, dia perlu berpikir bagaimana cara untuk memberitahunya.
Melihat ekspresinya yang seperti tidak terlalu beres, Lavenia Lho menatapnya dengan bingung, mengerutkan alisnya: "Apa yang terjadi?"
Jarang melihat ekspresi Emilyn yang begitu serius.
Mengerucutkan bibirnya, Emilyn berkata dengan serius: "Barusan..aku melihat Laura Luo dan Robin Xi. Mereka sedang makan, lalu aku menguping pembicaraan mereka??"
Mendengar itu, tangan Lavenia Luo terhenti, tatapannya seketika serius: "Apa yang telah kamu dengar?"
"Aku lihat mereka telah menandatangani kontrak kerjasama. Sepertinya suatu kerjasama yang sangat besar. Laura Luo sangat senang." Emilyn memijat-mijat pelipisnya, kemudian lanjut berkata: "Juga, aku dengar Robin Xi ingin merebut Perusahaan Aokang sebelum menikah, sama sekali bukan benar-benar ingin menikahi Laura Luo, ini hanya pernikahan palsu mereka."
"Apa?" Lavenia Luo melebarkan matanya dengan terkejut. Matanya tercengang, kembali mengkonfirmasi: "Kamu yakin tak salah dengar?"
"Tentu tidak, aku berbaring di depan pintu dan mendengarnya dengan jelas, tak kurang satu kata pun." Emilyn mengangguk dengan serius. Dia yakin bahwa dirinya tak salah mendengar satu kata pun.
Melihat itu, mata Lavenia Luo memancarkan cahaya redup. Meski sebelumnya sudah menebaknya, hubungan antara mereka itu mungkin tak seperti yang dibayangkannya.
Namun kenyataannya sudah berada di hadapannya, dimana membuatnya sedikit sulit untuk menerimanya.
"Kenapa Laura Luo setuju untuk menikah secara palsu dengan Robin Xi?" Dia tidak mengerti, dia sama sekali tak perlu melakukan hal seperti ini?
"Oh ya, aku dengar maksud mereka, Laura Luo setuju bahwa tujuan dari hal ini adalah demi membuat orang tua membencimu." Emilyn berkata dengan jijik: "Hanya dengan menjadi calon istri Robin Xi lah dia baru bisa layak masuk dalam Keluarga Xi."
Tak disangka Laura Luo yang dulunya polos tanpa diduga bisa berubah menjad berupaya dengan segala cara seperti itu, membuat orang muak.
Memperlakukan kakak sendiri dengan begitu busuk, hatinya benar-benar hitam.
Tatapannya mendingin, wajah Lavenia Luo juga berubah menjadi buruk: "Karena mereka pun sudah berbuat sampai ke tahap itu, aku juga tak bisa duduk diam, kalau tidak hari ini aku kembali ke rumah tua."
Dia sangat khawatir, Laura Luo akan mencelakai Dewi Lu, terlebih dia juga ingin membuatnya jelas, mereka berdua yang telah merencanakan pernikahan palsu, apa lagi yang ingin diperbuat mereka.
"Kalau begitu kamu perlu berhati-hati, lagian sekarang kamu bukanlah satu orang lagi, masih ada anakmu." Emilyn menatap perutnya, memperingati dengan khawatir.
Kalau dia hanya sendirian, dia juga takkan begitu khawatir, namun sekarang dalam perutnya masih ada anak.
Dengan lembut mengusap perutnya, tatapan Lavenia Luo melembut dan mengangguk kepala: "Tenang, aku akan melindungi diriku sendiri dan anakku dengan baik."
Saat mengatakan hal ini, masalah ini bukanlah masalah kecil, dia perlu memberitahu Charlie Xi.
"Kedepannya saat kamu bertemu dengan Laura Luo, harus berhati-hati. Dia seperti orang gila, sekarang sudah diluar nalarnya." Emilyn memperingati dengan tidak sneang, mampu melakukan hal seperti itu terhadap kakak kandungnya sendiri.
"Tenang, aku juga termasuk sudah dikelabui dia beberapa kali. Takkan kulupakan."
"Makan dulu, jangan terlalu mengkhawatirkan hal ini." Emilyn mengambilkan sushi ke piringnya.
Saat ini, perutnya keroncongan, Lavenia Luo mengangguk: "Makan dulu."
Nantinya dia perlu membeli barang-barang yang disukai Dewi Lu. Waktu itu karena Laura Luo, telah meninggalkan kesan yang tak terlalu bagus.
Selesai makan, Emilyn secara pribadi menemaninya memilih hadiah, semuanya dibungkus dan diangkutkan ke mobil.
"Aku antar. Naiklah." dia tak tenang untuk membiarkan Lavenia Luo memanggil taksi untuk pergi ke rumah tua.
"Baik." Lavenia Luo meresponnya kemudian naik ke dalam mobil.
Setelah naik ke dalam mobil, dia seperti merasakan adanya tatapan membuatnya tak nyaman. Mengerutkan alisnya dan melihat ke arah luar jendela, namun sama sekali tak melihat adanya orang yang mencurigakan.
"Kenapa?" Emilyn bertanya dengan curiga.
"Aku barusan merasa seperti ada yang memperhatikanku." sedikit mengerutkan alis, Lavenia Luo melihat sekeliling, namun masih tak menemukan apapun. Kemudian mengalihkan pandangannya: "Lupakan, mungkin hanya perasaanku saja. Ayo jalan."
"Hm." Emilyn merespon, mobil itu berjalan ke arah rumah tua.
Kira-kira setengah jam.
Bentley emas itu berhenti di depan pintu rumah tua. Emilyn memantunya menyerahkan hadiah itu kepada pelayan yang datang menyambutnya. Kemudian mengucap salam dengan Lavenia Luo: "Aku kembali dulu. Kalau ada apa-apa kabari aku."
"Baik, hati-hati di jalan."
"Tenang."
Setelah Emilyn pergi, Lavenia Luo baru balik dan masuk ke dalam rumah tua. Para pelayan rumah menyambutnya: "Nona Luo."
"Apakah nenek di rumah?"
"Nyonya sedang di ruang tamu." pelayan berkata dengan senyuman hangat.
Sesampainya di ruang tamu, seperti yang diduga Dewi Lu sedang duduk di atas sofa dengan elegan, tak tahu apa yang sedang dilakukannya.
"Nenek." Lavenia Luo menyapa dengan sopan, wajahnya menampilkan senyuman yang hangat. Pelayan yang berada di belakangnya juga meletakkan hadiah yang dibawanya ke atas meja, barangnya hampir penuh di atas meja.
Dewi Lu melihatnya, sedikit terkejut: "Lavenia, kamu kok datang hari ini?"
Awalnya mengira bahwa dia takkan bisa datang akhir-akhir ini, terlebih waktu itu ribut dengan Laura Luo juga baru beberapa hari.
Tersenyum, Lavenia Luo duduk di sampingnya: "Aku kangen, makanya datang menjengukmu. Hari ini aku membawakan barang-barang yang nenek perlukan akhir-akhir ini, ada juga barang-barang perawatan."
Dia dari awla telah mengetahui dan memahami kesukaan Dewi Lu, terlebih dia mungkin bisa menebak sampai sejauh mana produk gizinya digunakan.
Melihat sederet hadiah yang ada di atas meja, wajah Dewi Lu menghangat, dengan senyum dan berkata: "Barang-barang ini masih banyak di rumah, tak perlu kamu membelinya sendiri."
"Aku datang menjenguk nenek, tak mungkin tak membawa apapun." Lavenia Luo mendadak teringat akan sesuatu, bangkit dan mengeluarkan suatu kotak dari kumpulan hadiah itu, mengeluarkan penghangat lutut listrik keluar.
"Beberapa hari yang lalu aku memperhatikan bahwa lutut nenek sepertinya tidak terlalu nyaman. Hari ini saat berjalan-jalan kebetulan menemukan ini." berkata demikian, dia meletakkannya di lututnya, dengan cermat membaca petunjuknya.
Terlebih Dewi Lu juga sudah berumur, tiap bagian pun harus dilindungi dengan baik.
Melihat itu, hati Dewi Lu menghangat, masih bisa mengingat dirinya saat jalan-jalan, membuktikan bahwa dia benar-benar memperhatikan nenek ini.
Tanpa sadar ketidaknyamanan terhadap dia telah berkurang banyak, Dewi Lu sebenarnya sangat menyukai Lavenia Luo.
Rainie Yu melihat barang-barang yang dibawakannya ini, menyipitkan sepasang matanya. Menyenangkan orang tanpa sebab, apa yang ingin dilakukannya?
Merasakan tatapannya, Lavenia Luo mengeluarkan suatu riasan dengan tanpa memperdulikannya, kebetulan itu adalah yang biasa digunakannya: "Tante, ini aku membelikan untukmu secara pribadi."
Lagipula dia adalah ibu Charlie Xi, juga merupakan orang tuanya, tentu perlu beretika.
"Terima kasih." menerima kotak hadiah, Rainie Yu sedikit senang setelah menerima hadiah itu. Kebetulan alat riasannya juga hampir habis. Lavenia Luo ini benar-benar bisa membuat orang bahagia?
Saat berbincang, Lavenia Luo sengaja mengatakan hal-hal yang disenangi Dewi Lu, membuat orang tua tersebut tersenyum.
Tak berapa lama kemudian, Robin Xi juga membawa Laura Luo kembali.
"Nenek, aku kembali."
"Nenek." Seketika melihat Dewi Lu, wajah Laura Luo menampangkan senyuman manis. Saat melihat Lavenia Luo, senyuman yang ada di matanyanya itu hampir menghilang, kenapa dia di sini?
Saat ini Dewi Lu yang sedang berbahagia itu, mengalihkan pandangan dan menganggukkan kepala kepada kedua orang itu.
"Nenek, ini ginseng ratusan tahun yang sengaja kupilihkan untukmu, bagus untuk kesehatan." Laura Luo meletakkan kotak hadiah yang indah itu di atas meja.
"Baik sekali." Dewi Lu sedikit mengangguk, memanggil pelayan dan memerintahnya: "Simpan barang-barng yang dibawakan Lavenia dan Laura ini."
"Baik." pelayan merespon. Segera memanggil pembantu untuk membawa pergi barang-barang itu.
Laura Luo mengalihkan pandangannya. Senyuman yang ada di wajahnya mengkaku, barang-barang yang ada di atas meja semuanya barng-barang yang cocok untuk orang tua, terlebih ginseng yang dibawakannya itu, tak bisa menandinginya.
"Barang-barang ini apakah kakak yang membawakannya?" Laura Luo sangat tidak senang, namun wajahnya tak menampakkannya, bertanya dengan santai.
Melihatnya secara acuh tak acuh dengan sekilas, Lavenia Luo sedikit mengangguk: "Ya, aku yang membawakannya."
Novel Terkait
Unperfect Wedding
Agnes YuBehind The Lie
Fiona LeeGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangThe Revival of the King
ShintaIstri kontrakku
RasudinHis Second Chance
Derick HoAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanLove From Arrogant CEO×
- Bab 1 Membohogimu Juga Tidak Masuk Akal
- Bab 2 Berebut Barang Dengannya!
- Bab 3 Aku Tidak Tertarik Padamu Wanita Kurang Ajar
- Bab 4 Aku Tidak Tertarik Padamu
- Bab 5 Ada Saatnya Kamu Memohon Padaku!
- Bab 6 Kenapa? Ingin Menggigitku?
- Bab 7 Ciuman Tak Diduga Direktur
- Bab 8 Kepala Direktur Terbentur
- Bab 9 Papah Aku Ke Kamar Mandi
- Bab 10 Dia Akan Menikah?
- Bab 11 Dijual Untuk Pernikahan
- Bab 12 Kabur Dari Auditorium
- Bab 13 Tolong Aku
- Bab 14 Dia Adalah Wanita Aku
- Bab 15 Penikahaan Besar Merebut Pembelai Wanita
- Bab 16 Obatnya Bekerja
- Bab 17 Berani Menjadikan Dia Bebek?
- Bab 18 Wilbert Zhang Meributkan Kantor
- Bab 19 Charlie Xi Muncul !
- Bab 20 Charlie Xi, Kamu Cukup Kejam
- Bab 21 Pertama Kali Baginya?
- Bab 22 Dia Perjaka?
- Bab 23 Kemunculan Charles Xi
- Bab 24 Memaksa Ibu Tiri Untuk Meninggalkan Saham!
- Bab 25 Pelayan Wanita, Jelek Berkurang Menjadi Cantik!
- Bab 26 Dia Kembali, Semuanya Sudah Berubah!
- Bab 27 Kamu Akan Menjadi Pendamping Wanitaku!
- Bab 28 Pesta Ulang Tahun Dimulai
- Bab 29 Giok Asli Dan Palsu
- Bab 30 Hadiah Yang Sesungguhnya
- Bab 31 Keraguan Dan Pertanyaan
- Bab 32 Cinta Yang Menggebu
- Bab 33 Tidak Ingin Melihatnya Lagi
- Bab 34 Hanya Boleh Menikah Dengannya
- Bab 35 Jangan Harap Bisa Kabur Dari Genggamannya
- Bab 36 Berhati Jahat
- Bab 37 Terjadi Sesuatu Pada Justin Ma
- Bab 38 Beri Sedikit Waktu
- Bab 39: Permintaan Charlie Xi
- Bab 40 Jangan Bertemu Pria Lain Di Belakangku
- Bab 41 Ingin Meminta Bantuanmu
- Bab 42 Kamu Telah Dewasa
- Bab 43 Pendatang Tidak Baik
- Bab 44 Terima Kasih?
- Bab 45 Donor Darah Berapa Banyak Pun Tidak Apa-Apa
- Bab 46 Beraninya Kamu Mengganggunya
- Bab 47 Ternyata Dia Unggul Dalam.....
- Bab 48 Harus Tinggal Untuk Menemaniku!
- Bab 49 Makanan Penutup Yang Lezat
- Bab 50 Petunjuk Kecelakaan Mobil
- Bab 51 Pemuda yang Aktif
- Bab 52 Berhutang Dalam Jumlah Besar
- Bab 53 Menyukai Perasaan Ketika Diperhatikan Olehnya
- Bab 54 Kamu Sangat Mengecewakanku
- Bab 55 Kesalah Pahaman Semakin Bertambah, Menagis Terisak
- Bab 56 Cinta Tumbuh Seiring Berjalannya Waktu
- Bab 57 Coba Saja Jika Berani Menutup Telepon?!
- Bab 58 Tidak Akan Merugikanmu
- Bab 59 Permohonan Laura Luo
- Bab 60 Jangan Ikut Campur
- Bab 61 Tunggu Dia Datang Memohon Padaku
- Bab 62 Menggunakan Kekerasan untuk Mengontrol Kekerasan
- Bab 63 Menjual Kamu!
- Bab 64 Dia Pasti Sakit
- Bab 65 Bagaimana Kamu Mimisan?
- Bab 66 Mata Sudah Buta
- Bab 67 Memukulnya Dengan Jelas
- Bab 68 Penolakan Yang Tidak Berhasil
- Bab 69 Dengan Patuh Menjadi Tunanganku
- Bab 70 Fobia Pra-Nikah
- Bab 71 Diatur Oleh Tuhan
- Bab 72 Pergi Bertemu Ferdian Luo
- Bab 73 Tidak Ada Cara Lain
- Bab 74 Ternyata Penanggung Jawab Adalah Dia
- Bab 75 Charlie Xi Adalah Tunangannya
- Bab 76 Foto-foto Intim
- Bab 77 Peringkat Berlian
- Bab 78 Berita Yang Mengejutkan
- Bab 79 Menjelaskannya Langsung
- Bab 80 Siapa Yang Memberikan Kalian Keberanian?
- Bab 81 Berakting Menjadi Tunangannya
- Bab 82 Mohon Bimbingannya
- Bab 83 Perintah Pencarian Tersangka
- Bab 84 Kehangatan Malam Itu
- Bab 85 Akhirnya Dilepas
- Bab 86 Bisa Tidak Sisakan Jalan Untuk Para Jomblo
- Bab 87 Berhasil Membatalkan Perusahaan Xu
- Bab 88 Undangan Justin Ma
- Bab 89 Aku Sudah Kehilangan Kamu
- Bab 90 Sudah Selesai!
- Bab 91 Tidak Bisa Melepaskannya
- Bab 92 Orangnya Telah Menghilang
- Bab 93 Selain Kamu, Aku Tidak Mau Dengan Siapapun!
- Bab 94 Malu Untuk Bertemu Orang Lain
- Bab 95 Akibat Dari Kecelakaan
- Bab 96 Hati-hati Di Jalan
- Bab 97 Hadiah Untukmu
- Bab 98 Lahan Gandum
- Bab 99 Mencari Seribu Pembelaan
- Bab 100 Dia Cemburu?
- Bab 101 Menjelaskan Kesalahpahaman
- Bab 102 Menerima Plaster Di Rumah Sakit
- Bab 103 Ilusi Tentang Dia
- Bab 104 Cedera Tak Terduga Laura Luo
- Bab 105 Berkah Yang Tiada Dendam
- Bab 106 Menjenguk Laura Luo
- Bab 107 Pertunjukkan Seni, Akan Segera Dimulai
- Bab 108 Apa Yang Kalian Lakukan?
- Bba 109 Lukisan Artistik Yang Indah
- Bab 110 Tidak Boleh Dibutakan Oleh Ilusi!
- Bab 111 Rela Memberinya Waktu
- Bab 112 Resepsi Keluarga Bai
- Bab 113 Aku Hanya Ingin Menemaninya!
- Bab 114 Aku Menyukaimu
- Bab 115 Dia Menghilang
- Bab 116 Lebih Baik Mati !
- Bab 117 Dia, Benar-Benar Datang Untuk Menyelamatkannya!
- Bab 118 Dia Malah Aktif
- Bab 119 Seseorang Mencuri Lukisannya
- Bab 120 Kesabaran Yang Cukup
- Bab 121 Tawaran kerja sama
- Bab 122 Tangkap Pembunuh
- Bab 123 Berurusan dengan Perusahaan Du
- Bab 124 Perintah Ferdian Luo
- Bab 125 Undangan dari Robin Xi
- Bab 126 Mendekati Hari Ulang Tahunnya
- Bab 127: Laura Luo Ditampar
- Bab 128 Memaksa Laura Luo!
- Bab 129 Melapor Kakek Luo!
- Bab 130 Digantikan
- Bab 131 Harus Menjauhi Charlie Xi!
- Bab 132 Menghabisi Manajer Tinggi
- Bab 133 Hukum Seseorang Untuk Contoh Bagi Orang lain
- Bab 134 Bantu Dia Mempersiapkan Ulang Tahun
- Bab 135 Julia Xi Datang Untuk Memohon
- Bab 136 Masak Untuk Seumur Hidup
- Bab 137 Kamarmu Adalah Kamarku
- Bab 138 Jangan Mengganti Pakaian Aku Tanpa Izin
- Bab 139 Aku Sangat Mengkhawatirkanmu
- Bab 140 Robin Xi , Tolong Jaga Sikapmu
- Bab 141 Robin Xi Terluka!
- Bab 142 Wanita Gila!
- Bab 143 Dia Kembali!
- Bab 144 Dia Menjadi Pahlawan?"
- Bab 145 Kamu Belum Cukup Memenuhi Syarat!
- Bab 146 Menyalakan Api Amarahnya
- Bab 147 Lavenia Luo Dikepung!
- Bab 148 Dada yang Kekar dan Hangat
- Bab 149 Dilihat Semuanya Olehnya!
- Bab 150 Memberinya Bantuan!
- Bab 151 Demam dan Jatuh Pingsan
- Bab 152 Menerima Bunga
- Bab 153 Mempersiapkan Konferensi
- Bab 154 Bisa Bertemu Orang Yang Lebih Baik!
- Bab 155 Permohonan Selly Bai
- Bab 156 Konferensi Pers Dimulai
- Bab 157 Membahas Tentang Litigasi
- Bab 158 Siapa Yang Bisa Menyelamatkannya? Dia Tidak Ingin Mati!
- Bab 159 Pendorong Di Balik Layar
- Bab 160 18 Juli
- Bab 161 Aku Sangat Menantikannya
- Bab 162 Ungkapan Perasaan Di Pesta Ulang Tahun
- Bab 163 Terlalu Berharap
- Bab 164 Harus Mendapatkannya!
- Bab 165 Dia Akan Melindungi Peninggalan Ayahnya!
- Bab 166 Ke depannya, Aku Akan Melindungimu Dengan Baik
- Bab 167 Aku Hanya Ingin Melihatmu
- Bab 168 Kembali Ke Sisiku!
- Bab 169 Jangan Datang Mengganggu Ku Lagi!
- Bab 170 Pahlawan kesiangan?
- Bab 171 Kamu Sungguh Jatuh Cinta Kepadanya
- Bab 172 Foto Dari Paketan
- Bab 173 Resepsi Amal
- Bab 174 Dia, Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 175 Tindak Lanjut Perusahaan Xu
- Bab 176 Mengungkapkan Perasaan...
- Bab 177 Tanpa Diduga Dia Begitu Brengsek!
- Bab 178 Pilihan Terbaik
- Bab 179 Jangan Membuatku Malu
- Bab 180 Pendampingnya
- Bab 181 Konsiderasi Charlie Xi
- Bab 182 Menginterupsi Jalan
- Bab 183 Mati Juga Akan Membuatmu Jadi Kambing Hitam!
- Bab 184 Lari Dari Lokasi Kebakaran
- Bab 185 Menunggu Dia Bangun
- Bab 186 Menentukan hubungan
- Bab 187 Sengaja mengeluh
- Bab 188 Tidak akan membiarkannya pergi!
- Bab 189 kamu tidak memperkenalkanku ?
- Bab 190 Ternyata ia adalah adik perempuannya
- Bab 191 Kamu Bukan Tipeku
- Bab 192 Siap Bertunangan
- Bab 193 Karena Laura Luo Cemburu
- Bab 194 Ingin Muntah Minum Sup
- Bab 195 Memanfaatkan Dia Kapan Dan Dimana Saja
- Bab 196 Kabar Tunangan Menjadi Pencarian Panas!
- Bab 197 Menampar Wajah Robin Xi!
- Bab 198 Dua Ratus Juta, itu Secuil
- Bab 199 Cemburu Mati Laura Luo!
- Bab 200 Membenci Lavenia Luo Tingkat Dewa!
- Bab 201 Reputasi Julia Xi Hancur
- Bab 202 Justin Ma Merasa Lega
- Bab 203 : Orang Narsis,Iya Kamu Paling Tampan Sedunia Puaskan!
- Bab 204 Aku Mencintaimu
- Bab 205 Kita Lihat Saja Nanti!
- Bab 206 Kekuatan Fisik Yang Buruk
- Bab 207 Desainer Top Misterius
- Bab 208 Keluar Pintu Belok Kanan
- Bab 209 Undangan Robin Xi
- Bab 210 Memaksa Lavenia Luo Mundur
- Bab 211 Berkonfrontasi Dengan Kakek
- Bab 212 Mengumpulkan Bukti
- Bab 213 Main Belakang?!
- Bab 214 Berhadapan dengan Robin Xi
- Bab 215 Charlie Xi memukuli Robin Xi!
- Bab 216 Tidak Mengizinkan Kamu Menyentuh Aku!
- Bab 217 Memecat Laura Luo!
- Bab 218 Menggoda Berkali-kali!
- Bab 219 Merebut Posisi Dia!
- Bab 220 Membuat Dia Tidak Bisa Bertahan!
- Bab 221 Perkenalkan Laura Luo Masuk Ke Perusahaan Luo
- Bab 222 Bekerja Sama Dengan Robin Xi?
- Bab 223 Apakah Hamil?
- Bab 224 Laura Luo Masuk Ke Perusahaan
- Bab 225 Desain Lavenia Luo Yang Menakjubkan!
- Bab 226 Seri!
- Bab 227 Tanpa Diduga Ditiru?
- Bab 228 Ulang Tahun Kakak!
- Bab 229 Mengapresiasi Talentamu
- Bab 230 Kami Ingin Menikmati Dunia Berdua
- Bab 231 Menolak Kerja Sama Robin Xi
- Bab 232 Menjadikan Laura Luo Sebagai Penyamar!
- Bab 233 Kiriman Bom
- Bab 234 Mencurigakan Seseorang
- Bab 235 Tertangkap Seorang Kolega
- Bab 236 Pengantin Wanita Tercantik
- Bab 237 Mas Kawin Elina Jiang
- Bab 238 Akhirnya Bisa Kembali Ke Perusahaan
- Bab 239 Laura Luo Yang Berpikir Dia Pintar
- Bab 240 Mengambil Orang Departemen Periklanan
- Bab 241 Kesayangan Yang Dijunjung Junjung
- Bab 242 Laura Luo Dipermalukan!
- Bab 243 Diam Diam Menemui Kekasih?
- Bab 244 Curiga Hamil Lagi !
- Bab 245 Desain Gambar Yang Di Copy
- Bab 246 Komputer Yang Habis Di Sentuh Oleh Seseorang!
- Bab 247 Serangan Balik Dari Perusahaan Aokang!
- Bab 248 Ingin Menunda Pemeriksaan
- Bab 249 Kolaborator Baru
- Bab 250 Membuat Charlie Xi Tidak Menginginkannya!
- Bab 251 Menolak Untuk Pergi Check-up
- Bab 252 Kejutan Yang Terbocorkan
- Bab 253 Menolak Justin Ma
- Bab 254 Tolong Kamu Jaga Harga Dirimu!
- Bab 255 Apa Salahnya
- Bab 256 Malam Pertunangan
- Bab 257 Upacara Pertunangan Segera Dimulai
- Bab 258 Kenapa Wanitanya Bukan Dia
- Bab 259 Rencana Dimulai
- Bab 260 Lavenia Luo Hilang
- Bab 261 Hampir Hilang
- Bab 262 Lavenia Luo Hamil
- Bab 263 Lavenia Luo Sudah Bangun
- Bab 264 Aku Punya Bayi
- Bab 265 Menentukan Tanggal Pernikahan
- Bab 266 Telah bersama Laura Luo
- Bab 267 Dialah orang yang mengirim bom itu
- Bab 268 Akhirnya Lavenia Luo kembali bekerja
- Bab 269 Hubungannya dengan Julia Xi
- Bab 270 Melakukan percobaan
- Bab 271 Lavenia Luo Curiga
- Bab 272 Surat Nikah
- Bab 273 Ulang Tahun Charlie Xi Akan Datang
- Bab 274 Kesepakatan Robin Xi
- Bab 275 Wanita Jahat
- Bab 276 Siapapun Yang Menggertak Kamu, Kamu Harus Menggertak Kembali
- Bab 277 Wanita Yang Mencurigakan
- Bab 278 Konspirasi Ferdian Luo
- Bab 279 Laura Luo Ingin Menjadi Wanitanya
- Bab 280 Laura Luo Hamil Anak Charlie Xi
- Bab 281 Lavenia Luo Kecelakaan
- Bab 282 Anak Sudah Diselamatkan
- Bab 283 Sadar
- Bab 284 Apakah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 285 Robin Xi Datang Menjenguknya
- Bab 286 Pelakunya Adalah Julia Xi
- Bab 287 Kakakku Tidak Akan Terjebak
- Bab 288 Kembang Api Mekar Di Langit
- Bab 289 Melihat Kebohongan Laura Luo
- Bab 290 Pembunuh Berantai
- Bab 291 Menangkap Julia Xi
- Bab 292 Julia Xi Sudah Tertangkap
- Bab 293 Perangkap Untuk Robin Xi
- Bab 294 Sekali Lagi Memikirkan Suamiku, Jangan Salahkan Aku Nanti
- Bab 295 Putus Hubungan Dengan Laura Luo
- Bab 296 Ibu Charlie Xi
- Bab 297 Ibu Dia Masih Hidup
- Bab 298 Pelaku Sebenarnya Dibelakang Layar
- Bab 299 Kebetulan Bertemu Robin Xi
- Bab 300 Perhiasan Ditahan
- Bab 301 Menangkap Kelemahan Pabrik Perhiasan
- Bab 302 Anak Laki-laki Anak Perempuan, Aku Suka Semua
- Bab 303 Emilyn Linglung
- Bab 304 Dia Sudah Mau Pulang
- Bab 305 Akhirnya Dia Pulang
- Bab 306 Pasangan Robin Xi
- Bab 307 Bermalam Di Rumah Tua
- Bab 308 Aku Makan Kamu Disini
- Bab 309 Charlie Xi Demam
- Bab 310 Laura Luo Naik Ke Tempat Tidur Charlie Xi
- Bab 311 Mengancam Laura Luo
- Bab 312 Kakak ipar selingkuh
- Bab 313 Desain yang dicuri oleh Perusahaan Bai
- Bab 314 Sampai kapan perang dingin ini
- Bab 315 Membiarkan Perusahaan Bai membayar harganya
- Bab 316 Justin Ma Dipukuli Sampai Pingsan
- Bab 317 Sejarah Gelap Harley Bai
- Bab 318 Menerobos Klub Malam Dengan Marah
- Bab 319 Harley Bai Dipukuli
- Bab 320 Keberanian Semakin Besar
- Bab 321 Pria Kekanak-kanakan
- Bab 322 Membalasnya Dengan Caranya
- Bab 323 Klarifikasi Konferensi Pers
- Bab 324 Harley Bai Membuat Kekacauan di Konferensi Pers
- Bab 325 Jalang, Mati Sana
- Bab 326 Nikmati Sisa Hari
- Bab 327 Bulan Yang Indah
- Bab 328 Kejutan Janin
- Bab 329 Mengejarnya Dengan Agresif
- Bab 330 Menunjukkan Rasa Terima Kasih
- Bab 331 Penggila Yang Memanjakan Istri
- Bab 332 Sebutir Buah Naga
- Bab 333 Alex Luo
- Bab 334 Ada Rencana Sendiri
- Bab 335 Godaan Yang Seksi
- Bab 336 Berhutang Kepada Nenek
- Bab 337 Kita Mengadakan Pernikahan Bersama
- Bab 338 Teratai Kecil Yang Polos
- Bab 339 Diam Tanpa Suara
- Bab 340 Membunuh Dua Burung Dengan Satu Batu
- Bab 341 Firasat Buruk
- Bab 342 Membuatnya Tidak Memiliki Jalan Berbalik
- Bab 343 Tembus Melihat Isi Pot Cuka
- Bab 344 Pameran yang Menyilaukan
- Bab 345 Kecemburuan Laura Luo
- Bab 246 Keadaan Darurat, Berbahaya
- Bab 347 Api Listrik
- Bab 348 Permintaan Maaf Yang Unik
- Bab 349 Setelah Berhasil Lalu Pensiun
- Bab 350 Pindahkan Papan Direktur
- Bab 351 Lavenia Luo Keluar Dari Perusahaan Luo
- Bab 352 Rileks Sepenuhnya
- Bab 353 Tak Menganggapnya
- Bab 354 Tujuan Yang Direncanakan Laura Luo
- Bab 355 Orang Yang Mencurigakan
- Bab 356 Memamerkan Percintaan Secara Terang-terangan
- Bab 357 Mengambil Kesempatan Menghukum Dia
- Bab 358 Sakit Jiwa, Lepaskan Aku
- Bab 359 Kamu Ternyata Mengikuti Aku
- Bab 360 Masalah Kecil Yang Tidak Perlu Diungkit
- Bab 361 Ferdian Luo Datang Mencari Masalah
- Bab 362 Berani Menindas Cucu Menantuku
- Bab 363 Marah Hingga Sakit Perut
- Bab 364 Kecewa
- Bab 365 Laura Luo Menunjukkan Kelemahan
- Bab 366 Laura Luo Bersalah
- Bab 377 Kebohongan Yang Terungkap
- Bab 368 Aku Akan Selalu Mendukungmu
- Bab 369 Akhirnya Mendapatkan Kembali Perusahaan Luo
- Bab 370 Ferdian Luo Marah Dan Pingsan
- Bab 371 Ditinggalkan Oleh Seluruh Dunia
- Bab 372 Otak Laura Luo Kemasukan Air
- Bab 373 Menggagalkan Rencana
- Bab 374 Menghancurkan Sesuatu Yang Paling Berharga Bagi Dia
- Bab 375 Cemilan Tidak Boleh Berhenti
- Bab 376 Menemanimu
- Bab 337 Lavenia Luo Berterus Terang
- Bab 378 Dewi Lu Meluapkan Amarahnya
- Bab 379 Laura Luo Mengkhianati Dia
- Bab 380 Tidak Ada Kebahagiaan
- Bab 381 Serahkan Dia Padaku
- Bab 382 Pergi Adalah Pilihan Terbaik
- Bab 383 Adeline Xi Yang Menyedihkan
- Bab 384 Jangan Sakiti Dia
- Bab 385 Tentu Saja Aku Menyukaimu
- Bab 386 Dia Adalah Nyawaku
- Bab 387 Bunuh Diri Lompat Ke Laut
- Bab 388 Pernikahan Abad
- Bab 389 Berakhir
- Bab 390 Kebahagian, Mungkin Seperti Demikian