Love From Arrogant CEO - Bab 375 Cemilan Tidak Boleh Berhenti

“Jangan panik, bayimu baik-baik saja, tapi kamu harus dirawat dirumah sakit untuk sementara waktu. “Ucap Dewi Lu dengan lembut.

Lavenia Luo merasa lega, selama bayinya baik-baik saja, rawat inap juga tidak apa-apa.

“Apa yang sebenarnya terjadi?kenapa kamu bisa tiba-tiba terjatuh?”tanya Dewi Lu dengan cemberut, dia tidak punya kesempatan untuk bertanya waktu itu.

Aku bangun, kelantai bawah untuk cari makanan, aku tidak melihat didepan kamar ada genangan air jadi terpeleset.

“Tampaknya benar apa yang dikatakan oleh pengurus rumah itu. Wajah Dewi Lu tiba-tiba berubah dan tatapan matanya menjadi dingin. Siapa yang berani melakukannya Lancang sekali?

Didepan pintu kamar yang lainnya tidak ada apa-apa, Cuma di depan kamarnya aja yang ada airnya. tujuannya sangat jelas, dipikir kami tidak tahu?

“Pengurus rumah melihatnya?” Lavenia Luo sedikit terjekut.

“Ya, masalah ini serahkan padaku, aku akan memberimu penjelasan nanti. “Dewi Lu menyipitkan matanya. Nada bicaranya terdengar bahaya.

“Baiklah, jika sudah ketemu siapa yang melakukannya, nenek harus memberitahuku.

“Tenang aja.” Dewi Lu menepuk pundaknya dengan pelan: “Menurutmu, siapa yang bisa melakukan hal seperti itu?

Ada sedikit keraguan dimatanya. Tujuan pelaku melakukan hal ini, mungkin karena bayi yang sedang dia kandung.

Laura Luo atau Rainie Yue, mereka berdua memiliki motif tersembunyi.

Hanya saja sekarang dia tidak punya bukti, tidak bisa asal menuduh orang lain, Cuma bisa menggelengkan kepalanya: “aku tidak yakin”.

Meskipun mereka memiliki motif tersembunyi, tapi seharusnya mereka tidak melakukan hal sebodoh itu.

“Yang bisa melakukan hal seperti itu pasti mereka berdua, jika aku mengetahui siapa yang melakukannya tidak peduli siapapun dia, tidak akan kuampuni. “Ucap Dewi Lu dengan ekspresi dingin.

Ini tidak hanya tidak menghormati orang lain, tetapi juga berniat membunuh.

“Kalau begitu maaf merepotkanmu nenek. “Ucap Lavenia Luo dengan senyum yang sedikit dipaksa, wajahnya masih pucat.

“Masalah ini jangan terlalu dipikirkan, aku sudah menyuruh pengurus rumah untuk menghubungi Charlie, tunggu dia datang, dia akan menemanimu, kamu istirahat saja.” Dewi Lu menatapnya dengan tatapan yang sangat lembut.

Hatinya menghangat, Lavenia Luo mengangguk patuh: “baik nenek.”

Tiba-tiba, pintu kamar dibuka, seseorang masuk, melangkah dengan cepat.

“Lavenia. Kamu tidak apa apa kan?” Mata Charlie Xi dipenuhi dengan kecemasan, dia sangat panik ketika mengetahui kabar Lavenia terjatuh.

Melihat kekhawatirannya, Lavenia tersenyum: “jangan khawatir, aku baik-baik saja.”

“Charlie, kamu jaga Lavenia, aku akan pulang, menyuruh koki untuk membuatkan sup untuknya. “ketika Dewi Lu melihatnya datang dia tidak ingin menganggu lagi, dia ingin segera mencari tahu siapa dalang dibalik semua ini.

“Aku mengerti.” Jawab Charlie Xi tanpa menoleh kebelakang.

Melihatnya, Dewi Lu pun tersenyum.

“Nenek, hati-hati dijalan. “Ucap Lavenia Luo

“Baik.” Dewi Lu bangun dari tempat duduknya langsung meninggalkan ruangan tersebut.

Hanya mereka berdua diruangan tersebut.

“Sebenarnya apa yang terjadi? Pengurus rumah yang tadi menelepon tidak mengatakannya dengan jelas, hanya bilang kamu terpeleset dan dibawa kerumah sakit.” Alis Charlie Xi berkerut, memancarkan aura yang menakutkan.

Dia tidak percaya kalau Lavenia Luo jatuh tanpa alasan. Charlie Xi tahu, bahwa Lavenia Luo sangat peduli pada anaknya.

“Tidak tahu siapa yang menaruh air didepan pintu kamar. Tanpa memperhatikannya aku melangkah dan terjatuh kebawah. “Lavenia Luo juga tidak menutupi, dia mengatakan kebenarannya.

“Siapa yang berani melakukan hal itu? Tampaknya hal ini sengaja dilakukan untuk melukai kamu dan anak kita, Ucap Charlie Xi dengan dingin.

Nyonya kedua dan Laura Luo keduanya bisa jadi, dan hari ini hanya ada mereka berdua dirumah, aku curiga.” sekarang ketika menghadapinya, Lavenia Luo tidak berbelit-belit lagi. langsung mengatakan kecurigaannya padanya hanya saja menurutku mereka tidak mungkin sebodoh itu, melakukannya dengan sangat jelas.

Charlie Xi menyipitkan matanya: “Tidak peduli mereka atau bukan, aku akan menariknya keluar.

“Nenek bilang masalah ini dia akan mengurusnya, kamu sebaiknya tidak perlu ikut campur.” Lavenia Luo meletakkan tangannya ke telapak tangan Charlie Xi, dengan lembut berkata, aku sering mendapatkan masalah seperti ini dirumah, Dewi Lu pasti tidak merasa nyaman.

Lebih baik membiarkannya mencari tahu siapa yang melakukannya. Dengan begini dia juga akan merasa lebih nyaman.

Setelah mendengar kata-katanya Charlie Xi mengerti apa yang dia maksud dan mencolek ujung hidungnya : “kamu paling perhatian.”

“Aku hanya tidak ingin membuat nenek meras tidak nyaman, untungnya aku dan bayi kita tidak kenapa-kenapa. Jika tidak??” Lavenia Luo menghela nafas, jika tidak Dewi Lu pasti akan menyalahkan dirinya sendiri.

“Aku akan mendengarkanmu.” Charlie Xi mencium dahinya, dan menyutujui perkataanya.

“Tapi aku harus dirawat dirumah sakit selama beberapa hari, cemilan ku tidak boleh putus.” ucap Lavenia sambil menjilat bibirnya, dia sedikit lapar sekarang.

“lapar?aku akan menyuruh gu nan membelikanmu makanan.” Charlie Xi tahu sejak mengandung dia menjadi sering makan, dia tidak bisa berhenti ngemil.

“Ya, suruh dia beli banyak sedikit, kurasa sekarang aku bisa makan sangat banyak. “Ucap Lavenia Luo sambil tertawa.

Charlie Xi mencubit pipinya, membelainya sambil tersenyum dan bekata: “baik, aku akan menyuruh gu nan membeli makanan yang banyak

“Baiklah.” Jawab Lavenia Luo sambil tersenyum.

Charlie Xi membuat daftar makanan, yang biasanya di sukai Lavenia dan menyuruh gu nan untuk membelinya.

Dia menjaga Lavenia dengan penuh kasih sayang.

Saat sedang bersiap untuk makan malam, pelayan dirumah datang membawa sup ayam yang di perintahkan Dewi Lu untuk diberikan pada Lavenia Luo.

Tapi Lavenia Luo tidak mau minum sama sekali, menatap kearah Charlie Xi dengan wajah sedih, dengan manja sambil berkata: “aku tidak mau minum sup ayam.”

Dia telah minum banyak sup ayam baru-baru ini, dia sedikit eneg.

Hanya minum semangkuk, baik untuk kesehatanmu, kamu ingin menyia-yiakan niat baik nenek? Charlie Xi batuk sedikit, meskipun dia menyayangi Lavenia Luo, tapi dia lebih memperhatikan kesehatannya.

Semangkuk sup ayam ini harus diminum sampai habis tidak tersisa.

Lavenia Luo mengerucutkan bibirnya, meminumnya dengan mengerutkan kening, seolah-olah minum obat Cina, dia minum dengan mata tertutup, Aroma obat Cina yang kuat hampir membuatnya muntah.

Tapi dia masih bisa mengontrol mulutnya. Untuk menelan, yang dia katakan benar, dia tidak bisa menyia-nyiakan niat baik Dewi Lu.

Dewi Lu membuat sup ayam untuk tubuhnya, bahkan jika demi kandungannya, juga tidak bisa tidak melakukannya.

“Sangat pintar.” Charlie Xi segera memberinya segelas air hangat.

Kemudian dia minum sedikit dan baru bisa sedikit menghilangkan rasa pahit di mulutnya. Dia menghela nafas lega: "Besok, harus memberi tahu nenek untuk tidak membuatkan sup ayam untukku, aku mau minum sup yang lain.”

“Baiklah, aku akan kasih tahu nenek.” Jawab Charlie Xi.

Lavenia Luo mengambil manisan buah dan memakannya perlahan: "Oh , apakah ada perkembangan dengan Robin Xi?"

Yang paling dia khawatirkan adalah bahwa dia akan mengacau diperusahaan.

Dengan sedikit cemberut, Charlie Xi berkata: "aku telah menggunakan rencana mu. Dia sekarang masuk perangkap. selanjutnya dia tidak akan bisa membeli saham lagi.”

“Sepertinya rencananya berjalan dengan sangat lancar.” Lavenia Luo tersenyum dan memikirkan sesuatu, dengan penuh perhatian berkata: “tapi, kamu masih harus berhati-hati lagi kepadanya.”

Tidak bisa dipaksa terlalu keras, jika dia lolos maka akan repot.

“Aku tahu apa yang kamu khawatirkan, dan aku akan mengatasinya,” kata Charlie Xi, sambil membelai rambutnya yang lembut.

“Ya.”

“Sudahlah, sudah malam dan kamu harus istirahat,” kata Charlie Xi, meletakkan bantal untuknya dan memakaikan selimut, bersiap untuk tidur dengannya.

“Tapi aku tidak bisa tidur sekarang.” Lavenia Luo dengan lembut mengusap perutnya, dan berkata dengan sedikit tidak berdaya, dia hanya hamil, bukan berubah jadi babi, dan sekarang dia menjadi bangun tidur makan, mau tidur makan.

“Pintar, kamu perlu lebih banyak istirahat.” Charlie Xi berjalan ke arahnya, dan berkata pelan, “kamu sendiri tidur, atau aku akan membantumu?”.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu