Love From Arrogant CEO - Bab 165 Dia Akan Melindungi Peninggalan Ayahnya!

“Nisya Du yang menanggulangi Nona Luo, karena Anda telah menolak Selly Bai. Selly Bai mungkin melakukannya karena Anda telah memenjarakan Nisya Du demi Nona Luo??” Sekertaris Yin menjelaskan dengan tak berdaya.

Mendengarnya, Charlie Xi merasa pusing di dahinya, sedikit tak percaya: “Hanya karena hal sekecil ini? Berniat membunuh orang?”

Kalau bukan karena dia yang bergegas menghampiri saat kecelakaan itu terjadi, mungkin nyawa Lavenia Luo benar-benar sudah tiada!

“Keirian dan tekad untuk membalas dendam wanita memang sangat berat.” Sekertaris Yin berkata dengan diam.

Untungnya sekarang dia sudah menyukai Lavenia Luo, kalau tidak?? Entah ada berapa lagi hutang asmaranya??

Dengan tersenyum dingin, mata Charlie Xi sama sekali tak ada kehangatan. Dengan suara yang mendalam memberi instruksi: “Karena dia yang melakukan hal tersebut, tidak bisa menoleransinya. Bawa bukti tersebut ke kantor polisi.”

Berniat membunuh orang, itu juga merupakan kriminalitas.

Mendengar demikian, Sekertaris Yin tak terkejut, mengangguk kepalanya dan merespon: “Dimengerti. Mau melaporkannya secara anonim?”

Lagipula kerja sama antar Perusahaan Bai dan Perusahaan Aokang masih belum berakhir.

Berpikir sejenak. Charlie Xi menyetujuinya, begini lebih mudah: “Karena hubungannya dan Nisya Du begitu baik, maka jadikanlah mereka bersama.”

“Ya, dimengerti. Sekarang aku akan mengurusnya.” merespon, Sekertaris Yin bersiap untuk beranjak pergi.

“Bentar. Siapkan aku mobil, aku mau pergi ke Perusahaan Luo.” dia perlu memberitahu hal ini kepada Lavenia.

“Baik.” mengangguk, Sekertaris Yin keluar dari ruang kerja.

Mata Charlie Xi mengelam, seperti adanya tatapan dingin di matanya??

Orang yang berani menyentuh wanitanya, harus menerima ganjarannya!

Pada waktu yang bersamaan. Perusahaan Luo. Ruang kerja Direktur Utama.

“Direktur Luo, Aokang sangat puas akan desain iklan yang lalu. Pembayarannya sudah dilakukan.” Kata Felicia dengan semangat.

Terlebih Aokang telah menggunakan desain iklan dari Perusahaan Luo. Seketika iklannya dirilis, tentu Perusahaan Luo akan terkenal.

Ujung bibir Lavenia Luo terangkat, dengan tatapan yang mendalam dan berkata: “Beritahu departemen periklanan, jangan bersantai. Kedepannya tiap menerima orderan seperti ini, harus dibuat berdasarkan kualitas kali ini.”

Dengan menjamin konten dan kualitas, baru tak kehilangan konsumen.

“Ya, saya mengerti.” Felicia mengangguk kepalanya dan meresponnya. Dia tentu mengerti bahwa kualitas periklanan begitu penting.

“Oh ya, Perusahaan Kao sudah mendesak beberapa pembuatan iklan mereka. Tinggal sedikit baru bisa selesai.”

Diam beberapa saat, dengan acuh tak acuh Lavenia Luo berkata: “Beritahu kebenarannya, biarkan mereka menunggu dua hari lagi.”

Sekarang masih belum melewati waktu yang ditentukan. Kalau mereka mendesaknya juga tidak ada gunanya.

“Baik, saya akan memberitahu mereka nanti.” Felicia mengangguk.

“Apakah kakek melakukan pergerakan?” Lavenia Luo bertanya dengan tatapan yang mendalam. Kontradiksi antara dirinya dan Ferdian Luo sudah tak bisa direkonsiliasi. Cepat atau lambat dia pasti melakukan tindakan.

“Sementara ini masih belum ada pergerakan apapun.” Felicia berkata dengan tegas, tatapannya tak dapat dijelaskan: “Direktur Luo, bukankah dia adalah kakek Anda sendiri? Kenapa mau mengutus orang untuk mengawasinya?”

Semenjak Lavenia Luo mengambil alih Perusahaan Luo, kebangkitan Perusahaan Luo perlahan menjadi semakin baik. Dia tidak mengerti, kenapa kakek Luo masih tidak puas akan itu.

Menatapnya sekilas, Lavenia Luo mengerutkan alisnya dan berkata: “Kakek selalu tidak menyukaiku, maka dia takkan membiarku mendapat posisi ini.”

Felicia tak kausa menyiutkan bibirnya. Dengan mencela dan berkata: “Namun, siapapun yang bisa membuat perusahaan menjadi semakin baik, bukankah itu sudah cukup?”

Kalau mengganti orang untuk mengambil alih Perusahaan Luo, dia yakin takkan ada orang yang bisa melakukannya lebih baik dari Lavenia.

“Kakek sangat keras kepala. Kamu telah melihatnya, makanya awasilah dia.” Lavenia Luo memberi instruksi dengan suara yang mendalam. Dia bisa membiarkan semua orang membencinya, namun sama sekali takkan mengizinkan ada orang yang menghancurkan Perusahaan Luo.

Ini adalah peninggalan Peter Luo. Dia harus melindunginya!

“Baik, saya mengerti.” Felicia mengangguk, membalikkan tubuhnya dan beranjak keluar dari kantornya.

Sedikit menyipitkan matanya, mata Lavenia Luo terbenam dalam pemikirannya. Cukup lama baru mengambil pulpennya dan lanjut mengerjakan pekerjaannya??

Mendadak, nada dering telepon berbunyi. Menginterupsi pergerakannya.

Meraih teleponnya, Lavenia Luo melihat sekilas no telepon yang ada di layarnya, alisnya sedikit terangkat.

Mengangkat telepon, seketika terdengar suara yang hangat dan lembut: “Lavenia?? Sepulang kerja nanti kamu ada waktu tidak? Aku ingin bertemu denganmu.”

Dengan sedikit ragu, Lavenia Luo kembali bertanya: “Ada masalah apa?”

“Mengenai kontrak, aku sudah mengubahnya, hari ini kita akan menandatanganinya.” Justin Ma berkata dengan suara yang mendalam, intonasinya sedikit tak bisa dijelaskan.

Melihat sekilas dokumen-dokumen tebal yang ada di atas mejanya, Lavenia Luo sedikit mendesah: “Hari ini pekerjaannya sedikit lebih banyak. Mungkin tak ada waktu untuk menandatangani kontrak. Kalau tidak begini, besok siang kamu datang ke Perusahaan Luo gimana?”

Akhir-akhir ini Perusahaan Luo benar-benar sangat sibuk, dia sama sekali tak bisa menyisihkan waktu.

Mendengar perkataannya, Justin Ma terdiam sejenak, lalu menyetujuinya: “Baik, besok aku akan pergi mencarimu di Perusahaan Luo.”

Kemudian, dia langsung mematikan telepon.

Dengan curiga mengangkat-angkat alisnya, Lavenia Luo merasa, sepertinya ada sedikit keanehan pada dia??

Sudahlah, besok baru katakan. Mungkin dia yang terlalu khawatir.

Matanya lanjut mengurus pekerjaan, sangat cepat melupakan hal barusan??

Tak berapa lama, sebuah Maserati biru perlahan berhenti di depan pintu Perusahaan Luo.

Pintu dibuka, seorang dengan sosok yang tinggi turun dari mobil. Tangannya memegang kotak makan yang istimewa, perlahan masuk ke dalam Perusahaan Luo.

Sampai di depan pintu ruang kerja Direktur Utama, Charlie Xi mendorong pintunya dan masuk ke dalam. Melihat Lavenia Luo yang sedang bekerja dengan serius, memancarkan aura wanita yang kuat, membuat orang terkesima.

Seketika tatapan Charlie Xi melembut, senyuman terpapar dari matanya, dia sangat menyukai kondisi saat Lavenia Luo sedang bekerja, sangat amat mempesona.

Mendengar suara pergerakan pintu, mengira itu adalah Felicia. Lavenia Luo membuka suara tanpa melihatnya: “Ada apa?”

Charlie Xi melembutkan langkahan kakinya, berjalan ke belakangnya. Mendadak menutup matanya. Telapak tangannya tercium aroma Crotian yang harum, membuatnya tersendat.

Tak perlu menebaknya, dia juga sudah tahu siapa orang tersebut??

Tak kuasa pipinya sedikit memaparkan merah merona. Lavenia Luo menepuk tangannya, berkata dengan tak berdaya: “Jangan buat masalah. Kamu kenapa datang?”

Hanya dia seorang yang bisa melakukan hal nakal seperti itu, dan juga hanya dia seorang yang bisa membuat nafasnya menjadi tak karuan.

Tersenyum nakal, Charlie Xi menurunkan pandangannya ke pipinya, menangkat alisnya dan berkata: “Kangen, makanya datang kesini melihatmu.”

Kebetulan sekarang sudah waktunya jam makan siang, dia sengaja datang untuk makan bersama dengannya.

Melepaskan tangannya. Lavenia Luo perlahan membuka matanya, melihat ada kotak makanan yang begitu istimewa di hadapannya, membuatnya menaikkan alisnya dengan takjub.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu