Love From Arrogant CEO - Bab 176 Mengungkapkan Perasaan...

Lavenia Luo berkata sambil mengerutkan bibirnya, lagipula masalah perasaan tidak bisa dipaksakan.

Karena hatinya telah tergerak oleh Charlie Xi, tentu takkan menarik-ulur Justin Ma lagi.

Matanya sedikit gemetar, Emilyn tak menyangka Lavenia telah terpikat oleh Charlie??

Lalu memikirkannya, perasaan bukanlah hal yang bisa dikontrol, mungkin dia sendiri juga tidak tahu bahwa dia bisa menyukai Charlie.

“Baiklah. Kalau ini merupakan pilihanmu, aku akan mendukungmu.” Emilyn berkata dengan sedikit serius. Meski merasa jika akan sedikit lebih baik jika dia bisa bersama dengan Justin Ma, namun lagipula ini adalah kebahagiannya, Emilyn takkan campur tangan.

Dengan hangat Lavenia Luo tersenyum dan berkata: “Terima kasih.”

“Untuk apa berterima kasih padaku?? Sekarang aku sangat ingin tahu, mengenai kamu yang menyukainya, apakah dia tahu?” Emilyn bertanya dengan ragu, sekarang Lavenia tak kelihatan seperti sedang berpacaran.

Segelintir kesedihan terpancar di mata Lavenia Luo, dengan wajah yang murung dan berkata: “Belum sempat. Nanti dia pulang, aku akan mengatakannya secara jelas.”

Melihatnya saat mengungkit tentang Charlie Xi, ekspresinya tak kuasa sedikit melembut.

Emilyn tak kuasa sedikit tersenyum: “Baguslah, nanti saat kalian menikah, aku akan menjadi pengiringmu.”

“Baik.” Meresponnya, suasana hati Lavenia Luo sedikit membaik.

“Kita pergi makan dulu, aku sudah kelaparan.” Kemudian mereka berdua berjalan ke suatu tempat makanan jepang. Memesan makanan-makanan yang nikmat dan mulai mengisi perut mereka.

Di tengah makan, Emilyn mengangkat jusnya, menatapnya dengan senyum: “Mari, bersulang.”

Dengan elegan mengelap ujung bibirnya, Lavenia Luo mengangkat jus semangkanya, bersulang dengan ringan, tersenyum datar dan melihat ke arahnya: “Kenapa mendadak bersulang?”

“Memberi selamat lebih awal atas keberhasilanmu mengungkapkan perasaanmu.” matanya penuh akan ejekan, dengan alis yang terangkat melihatnya.

Mendengar demikian, Lavenia Luo tak kuasa tersenyum: “Terima kasih.”

Mengungkapkan perasaan? Namun, Charlie Xi sudah mengungkapkan perasaannya kepada Lavenia. Namun untuk mengutarakan isi hatinya, seharusnya mengungkapkan perasaannya sekali lagi. Namun, apa yang harus diberikannya?

"Sama-sama??" Emilyn belum menyelesaikan kalimatnya, tak sengaja melihat sekilas ke luar jendela, mendadak melotot.

Sial! Siapa yang dilihatinya? Bukankah itu Charlie Xi?

"Emilyn?? Kamu kenapa?" Lavenia Luo menegukkan bir. Melihat ekspresinya sedikit aneh.

Seketika Emilyn bergegas menggelengkan kepalanya: "Tidak apa, mari maan dulu."

Dalam hati berdoa, semoga Charlie Xi tidak masuk ke dalam, dan jangan ketahuan oleh dia??

"Kamu tadi lihat apa?" tanpa sadar Lavenia Luo melihat ke luar jendela, seperti melihat sesuatu.

"Jangan lihat!" seketika terkejut. Emilyn segera menghentikannya, merentangkan tangannya untuk menghalang penglihatannya.

Sayangnya..terlambat selangkah. Pupil Lavenia Luo telah melebar, menatap sosok tampan dalam toko baju di seberang dengan tak percaya??

Wajah sebelah yang tampan, lihat sekilas saja dia bisa mengenalinya. Tadi saat naik ke atas, ternyata dia tak salah mengenali orang. Benar-benar dia, dia telah kembali.

Tanpa sadar ingin memanggilnya, malah mendadak melihat seorang wanita dengan wajah menggemaskan. Berjalan di hadapannya, dengan santai berputar, seperti sedang bertanya apakah baju baru yang dibelinya bagus atau tidak.

Tanpa diduga wajahnya dibalut oleh senyuman, dengan lembut mengangguk-angguk kepalanya.

Ini pertama kalinya dia melihat dia tersenyum begitu manis kepada wanita lain??

Siapa dia? Kenapa mendapat perlakuan spesial?

Terasa suatu perasaan yang menusuk-nusuk hatinya??

"Lavenia?? Kamu ga kenapa-napa kan?" Emilyn melihatnya dengan khawatir, bertanya dengan hati-hati. Sedikit menyesal kenapa membawanya belanja hari ini.

Dengan pelan menggeleng kepalanya, Lavenia Luo membuka suara: "Ga, aku tidak apa-apa."

Hanya saja hatinya sangat tidak nyaman, ingin sekali berlari ke hadapan Charlie dan bertanya siapa wanita itu! Namun..

Mungkin, tak ada hubungan apapun di antara mereka. Lavenia tak kuasa menenangkan diri sendiri.

Namun, saat melihat Charlie Xi mengeluarkan dompet hitam untuk membayarkan belanjaan wanita itu, dia tak bisa membohongi dirinya sendiri lagi. Tak bisa lagi menyangkal bahwa antara mereka tak ada hubungan apapun.

Sepasang tangannya tak kuasa mengepal dengan erat, bibirnya terhimpit hingga membentuk garis lurus.

"Lavenia??" Emilyn sedikit khawatir.

Menutup matanya, Lavenia Luo menarik nafas dalam-dalam, mendadak tampak adanya keteguhan dalam matanya: "Aku akan menanyainya!"

Dia tidak percaya bahwa dia bersama dengan wanita lain, dia harus memastikannya sendiri!

Mendadak, Lavenia Luo bangkit dan bergegas keluar tanpa berpikir panjang.

"Eh?? Lavenia, tunggu!" Emilyn terkejut, segera bangkit untuk mengejarnya. Kondisinya sekarang sedikit aneh. Akan kacau jika terjadi masalah.

"Nona, Anda belum bayar." melihat kondisi seperti itu, pelayan bergegas menyahutnya.

Emilyn menepuk jidatnya dengan kesal, bergegas mengeluarkan dompet dan membayarnya dengan tunai.

Saat ini, Lavenia Luo sudah berada tak jauh dari Charlie Xi berdua dengan wanita itu. Melihat mereka memasuki toko lainnya, dengan sabar Charlie menemaninya untuk memilih baju.

Melihat semua itu, hatinya tak kuasa dibalut oleh tusukan yang menyakitkan. Pemandangan ini menusuk matanya??

Melihat wanita itu yang tersenyum manis samil menggenggam tangannya, tampak sangat mesra. Dia tak bisa menahan kegelisahan yang ada di hatinya, mendadak bergegas menghampiri??

Charlie Xi kebingungan bagaimana cara untuk membawanya pulang. Mendadak, muncul sesosok orang yang familiar di hadapannya, membuatnya tak kuasa menegang.

Sedikit mengerutkan alisnya, melihatnya dengan tatapan yang mendalam. Senyumannya dan tatapan lembutnya itu menghilang.

Melihat ekspresinya, Lavenia Luo merasa sakit hati. Apakah melihat dirinya membuat dia begitu tidak senang?

Dua orang itu saling bertatapan dengan diam. Sekeliling mereka seperti ada suasana yang tak bisa dijelaskan.

"Kalian ini ngapain? Main saling tatap-tatapan?"

Suara yang manis terdengar, membuat Lavenia Luo geli, mendadak kembali sadar.

Dengan teliti mengobservasi wanita itu, wajah mungil semanis boneka Barbie. Namun mata yang gelap dan berbinar, tak kuasa menarik perhatian orang.

Perlu diakui bahwa, wanita ini memiliki penampilan dan postur yang sempurna??

Dengan tatapan yang tidak percaya, Lavenia Luo menggertakkan giginya, melihat ke arah Charlie Xi, dengan nada yang sedikit gemetaran dan berkata: "Kapan kamu kembali? Kenapa kamu tidak memberitahuku?"

Menatapnya dengan erat, dengan tatapan yang gelap dan berkata: "Apa hubungannya denganmu? Kalau aku sudah kembali, apa hubungannya denganmu?"

Melihat dia, pikirannya kembali teringat akan pandangan saat dia dan Justin Ma bersama, membuat hatinya sangat tidak nyaman!

Lavenia Luo menatapnya dengan tidak percaya. Tanpa diduga dia bisa mengatakan hal seperti ini.

Hatinya, terasa seperti bongkahan es yang jatuh??

"Antara kita, bukankah kamu mengetahuinya dengan jelas?" menggigit lembut bibir bawahnya, menatapnya dengan erat, sedikit merasa bersalah.

Tertawa dingin, Charlie Xi memaksa dirinya sendiri untuk mengeraskan hatinya: "Aku memang tak tahu. Kamu katakan, apa hubungan kita?"

Menatapnya dengan dingin, Charlie Xi menantikan ucapannya??

Lavenia Luo sama sekali tak tahu bagaimana mengungkapkannya.

Melihat dia yang diam, Charlie Xi kembali ditekan oleh ketidak-sabarannya, dengan muram berkata: "Kalau tak bisa menjelaskannya, minggir. Kita tak ada hubungan apapun!"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu