Love From Arrogant CEO - Bab 281 Lavenia Luo Kecelakaan

"Kakek, kenapa kamu memanggilku kemari?" dengan mata yang sedikit memerah, Lavenia Luo bertanya sambil menggertakkan giginya: "Apakah kamu mengetahui semua hal mengenai Laura Luo?"

Melihatnya yang berpilu hati seperti itu, berpura-pura terkejut dan menaikkan alisnya: "Ada apa?"

"Mengenai kehamilan Laura, memangnya kamu tidak mengetahuinya?" Lavenia Luo mengerutkan alisnya, menatapnya dengan ragu, memangnya dia benar-benar tidak mengetahui hal ini?

"Sejak kapan?" Ferdian Luo balik bertanya dengan sedikit terkejut, seperti benar-benar tidak mengetahuinya.

Kehamilan ini sama sekali tidak ada dalam rencana, kenapa dia mengubah rencanya sesuka hatinya seperti itu?

Memperhatikan akan keterkejutan yang tampak dari matanya, hati Lavenia Luo seketika mengelam. Dia mengira Ferdian mengadakan ini semua sebagai bentuk balas dendamnya.

Namun keterkejutan Ferdian Luo tidak tampak palsu. Kalau benar ini bukanlah situasi yang mereka rencanakan, kalau begitu..

"Lebih baik Kakek menanyainya sendiri." Lavenia Luo tak ingin berkata lebih banyak lagi, dengan pahit melontarkan kata-kata itu, beranjak pergi sambil menahan kepahitannya itu, tak ingin terus berada di tempat ini yang membuatnya begitu pilu lagi.

Melihat sosoknya yang bergegas beranjak pergi, mata Ferdian Luo mendadak berubah menjadi sangat gelap??

Meninggalkan hotel, Lavenia Luo menatap ke belakang sekilas, tanpa diduga dia tak mengejarnya. Memangnya dia benar-benar telah melakukan kesalahan? Memangnya menemani Laura Luo itu lebih penting?

Sakit di hatinya, dia tak ingin terus memikirkannya. Menurunkan pandangannya, dengan cepat menyebrangi jalanan dan berjalan menuju ke Ferrari yang ada di seberang.

Di saat yang bersamaan, dari persimpangan itu, sebuah mobil hitam mendadak meluncur dan langsung menghantam Lavenia Luo yang berada di atas jalanan itu.

Tanpa sadar Lavenia Luo menatap ke arah mobil tersebut, tubuhnya seketika mendingin, bergegas menghindar, namun mobil sudah berada di hadapannya, sepasang tangannya melindungi perut kecilnya itu dengan erat.

Detik kemudian, tubuhnya dihantam oleh mobil tersebut. Detik-detik terakhir sebelum dia kehilangan kesadarannya, samar-samar dia seperti telah melihat wajah yang familiar dan begis??

"Nona Luo!"

Bertepatan Sekertaris Yin keluar setelah mengantar Charlie Xi. Melihat adegan yang begitu mengerikan itu, secara naluriah berlari menghampirinya!

Dengan keras memberi arahan kepada pengawal: "Cepat tahan mobil itu! Yang lain cepat antarkan mereka ke rumah sakit!"

Mobil itu telah menabrak Lavenia Luo, bergegas melihat ke arah lainnya, sudah menghilang??

Lavenia Luo, sudah sepenuhnya kehilangan kesadaran, berbaring di atas gelinang darah, tubuh bagian bawahnya sepertinya telah terinfeksi. Membuat orang yang melihatnya terkejut!

Satu jam kemudian. Rumah Sakit ChenXing. Kamar rawat VIP.

Dalam kamar rawat yang berwarna putih jernih, Charlie Xi berbaring di di dalam ruangan tersebut. Mendadak telunjuknya bergerak-gerak, detik kemudian, sepasang matanya terbuka secara perlahan.

Menatap langit-langit yang berwarna putih, perlahan ingatannya menjadi jelas, teringat kembali kejadian sebelumnya.

Lavenia Luo! Dia ingat setelah Lavenia berlari keluar, kemudian dia tak tahu apapun lagi. Dimana dia sekarang?

Mendadak bangkit, pergerakannya yang terlalu banyak membuat kepalanya pusing.

"Direktur Xi, Anda telah sadar." mendengar adanya pergerakan, Sekertaris Yin bergegas mendorong pintu dan masuk ke dalam.

Melihat ke arahnya, Charlie Xi bertanya dengan suara yang mendalam: "Apakah sudah membawa Lavenia kembali?"

Yang paling dikhawatirkannya sekarang adalah kondisi Lavenia. Salahnya karena waktu itu tiada cara untuk menjelaskannya.

"No..na Luo.." wajah Sekertaris Yin mendadak berubah sedikit kecewa, berkata dengan terbatah-batah.

Seketika mengerutkan alisnya, mendadak timbul firasat buruk dalam hati Charlie Xi: "Ada apa dengan Lavenia? Cepat katakan!"

Menggertakkan giginya, Sekertaris Yin tahu hal ini tentu tak bisa disembunyikannya lebih lama lagi: "Nona Luo..setelah keluar dari hotel, tertimpa kecelakaan. Sekarang sedang berada di ruang operasi.."

Matanya sedikit mengepul, tatapan Charlie Xi seketika menggelam: "Dimana? Cepat bawa aku kesana."

Berkata demikian, dia membuka selimutnya, langsung turun dari kasur.

Melihat itu, Sekertaris Yin bergegas menopangnya. Dengan khawatir berkata: "Direktur Xi, Anda telah disuntik oleh serum beracun, kondisi tubuh Anda masih lemah, akan Saya bopong Anda kesana."

Setelah turun dari kasurnya, Charlie Xi, dengan dibopong Sekertaris Yin, langkah demi langkah berjalan ke ruang operasi.

Melihat lampu merah yang sedang menyala, suaranya sedikit kering dan bertanya: "Sudah berapa lama dia di dalam?"

Tatapannya yang mendalam, penuh akan kekhawatiran.

"Sudah satu jam." Sekertaris Yin menjawab dengan sopan.

Dalam hatinya merasa tertekan, Charlie Xi bertanya dengan tatapan yang mengelam: "Kenapa mendadak hal ini bisa terjadi?"

"Aku sudah mengutus orang untuk pergi memeriksa CCTV, kemungkinan besar akan segera mengetahui alasannya." Sekertaris Yin menjawab sambil mengerutkan alisnya. Waktu itu dia hanya mengantar Charlie Xi, kemudian hanya melihat adegan Lavenia Luo yang tertabrak, apa yang terjadi sebelumnya, dia sama sekali tidak mengetahuinya.

Saat ini, seorang pengawal terburu-buru menghampirinya. Tangannya menggenggam sebuah tablet: "Direktur Xi, rekamannya sudah ditemukan."

Charlie Xi bergegas mengambilnya dan melihat rekamannya. Ketika melihat adegan saat Lavenia Luo ditabrak, jatungnya seperti hampir berhenti!

Melihat darah yang bercucuran keluar dari tubuh bagian bawahnya, masih melindungi perutnya dengan erat, mata Charlie mendadak memerah!

Rupa Lavenia yang berbaring di atas genangan darah, terukir secara mendalam di benak pikiran Charlie. Tak bisa dilupakannya!

Hatinya yang pilu seperti hampir mati lemas. Menyalahkan dirinya sendiri yang tak bisa melindunginya waktu itu!

Phakk!

Charlie Xi tak sanggup melihatnya lagi, mendadak mengangkat tangannya dan menghantamkan tablet itu hingga pecah berkeping-keping.

Hatinya merasa sangat tertekan, sangat mengkhawatirkan Lavenia!

Sekertaris Yin terkejut akan pergerakan Charlie yang mendadak, namun dia sangat mengerti suasana hatinya.

Berpikir akan rekaman yang barusan dilihat, mengerutkan alis dan berkata: "Direktur Xi, sepertinya mobil itu langsung melaju ke arah Nona Luo.."

Sedikit terbengong, terlintas cahaya gelap di mata Charlie Xi, berpikir dengan cermat akan rekaman tadi.

Mobil itu sepertinya sudah menunggu sejak lama dan menunggu kemunculan Lavenia Luo.

"Periksa!" memberi arahan dengan tatapan yang mendalam. Tak peduli siapapun yang mencelakai Lavenia Luo, takkan membiarkannya begitu saja.

"Baik." Sekertaris Yin menjawab dengan tegas.

Klikk!

Mendadak, pintu ruang operasi dibuka. Dokter dengan jas putihnya berjalan keluar, melepaskan maskernya, dengan serius berkata: "Siapa keluarga dari pasien?"

Seketika bangkit, dengan langkah yang besar Charlie Xi meluncur di hadapannya, dengan penuh kekhawatiran bertanya: "Aku suaminya, bagaimana keadaan kekasihku?"

Wajah dokter tidak terlalu baik, dengan tegas berkata: "Luka luar pasien tidaklah serius, sekarang yang paling berbahaya adalah kondisi bayi dalam perutnya, kemungkinan tak bisa ditolong."

Matanya melotot, wajah Charlie Xi menghijau, melontarkan kata-katanya seperti dari celah giginya: "Katakan lagi?"

Bayi ini sangat dinantikan oleh Lavenia Luo. Kalau kehilangannya, Charlie tak bisa membayangkan betapa terpukulnya Lavenia.

"Saya tahu, Anda pasti akan sangat sulit untuk menerimanya, namun harus Saya beritahukan terlebih dahulu??" kata dokter dengan suara yang mendalam.

"Anak itu harus diselamatkan! Pasien dan anaknya harus selamat!" mendadak tubuh Charlie seperti mengeluarkan momentum ketakutan. Dengan tatapan yang tajam memberi arahan: "Kalau tidak rumah sakit ini tak perlu buka lagi!"

Dia takkan membiarkan anak pertama mereka kehilangan begitu saja, dia tak rela untuk melihat Lavenia Luo sedih.

"Tuan??" dokter masih ingin membujuknya. Seorang perawat terburu-buru keluar dari ruang operasi, dengan cemas berkata: "Dok, cepat masuk, pendarahan pasien mendadak meningkat."

Dokter mengangguk-angguk kepala, melihat ke arah Charlie Xi, dengan tegas berkata: "Sebisa mungkin kami akan menyelamatkan anak tersebut!"

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu