Love From Arrogant CEO - Bab 284 Apakah Kamu Yang Melakukannya

"Dimengerti, adakah hal lainnya yang perlu diperhatikan?" mendengar akan kondisi anak yang tak terlalu menggembirakan, bertanya dengan tegas dan suara yang mendalam.

"Nona Luo harus pulih terlebih dahulu baru bisa menjaga kandungannya. Hari ini hanya bisa mengonsumsi glukosa untuk mempertahankan nutrisi yang dibutuhkan. Tunggu setelah besok sudah bisa makan sedikit makanan dan buah, itu bergantung pada tingkat kepulihan lukanya." dokter berkata dengan tegas.

Menatap Lavenia Luo sekilas, sedikit khawatir dan bertanya: "Kapan dia baru bisa kembali berbicara?"

"Pita suara Nona Luo hanya sedikit cedera, mungkin bisa pulih dalam tiga hari."

"Baik. Dimengerti." Charlie Xi sedikit mengangguk, dengan serius mengingat pesan dokter.

Setelah dokter pergi, Charlie kembali duduk di sampingnya. Jarinya mengulas rambut panjangnya.

Tak lama kemudian, Sekertaris Yin menghidangkan sarapan dan masuk ke dalam kamar rawat, kemudian baru melihat bahwa Lavenia Luo telah sadar. Matanya tak kuasa terlintas keterkejutan, kalau saja dia masih belum sadar, mungkin tubuh Charlie Xi bisa tumbang terlebih dahulu.

Setelah meletakkan sarapannya, Sekertaris Yin menatap Lavenia Luo dengan senyum pahit: "Nona Luo, kemarin Direktur Xi seharian tidak makan, juga tidak beristirahat, tolong Anda bujuk beliau."

Mendengar demikian, perlahan Lavenia Luo melihat ke arah Charlie Xi. Terlintas sebercak kekhawatiran di matanya, pantas saja dia kelihatan begitu kecapekan, hatinya menghangat, tahu bahwa Charlie pasti begitu mengkhawatirkannya??

"Dasar." Charlie Xi sedikit mengerutkan alisnya, melototi Sekertaris Yin sekilas.

"Makan, istirahat." Lavenia Luo berkata tanpa mengeluarkan suara, menatapnya dengan erat, seperti mengancamnya.

Sebercak kepahitan tercuat di matanya, Charlie Xi berkata dengan tak berdaya: "Kamu sedang menderita, bagaimana mungkin aku memiliki niat untuk makan."

Sedikit mengerutkan alisnya, Lavenia Luo menahan sakit dan berkata: "Kamu makan dan istirahat, kalau tidak pergilah."

Charlie mengkhawatirkan kondisinya, bagaimana mungkin dia tak mengkhawatirkan kondisi Charlie juga?

Tidak makan, tidak minum, tidak beristirahat, bagaimana mungkin tubuhnya bisa menahannya? Seandainya dia tumbang bagaimana?

Mendengar dia yang berbicara, Charlie Xi langsung berkompromi tanpa ragu sedikitpun: "Baik aku mendengarmu, kamu jangan berbicara."

Pandangan Lavenia Luo jatuh pada sarapan yang ada di meja, kemudian kembali lihat ke Charlie.

Mata Charlie Xi penuh akan ketidak-berdayaan, hanya duduk di samping dan berkata: "Aku akan makan sekarang, kamu jangan khawatir."

Melihat makanan yang bernutrisi di atas meja, Lavenia Luo tak kuasa menelan-nelan ludahnya, dia juga sangat lapar. Namun sakit dalam tubuhnya sepertinya telah melebihi kelaparannya, namun hari ini dia hanya bisa mendapat sedikit glukosa.

Setelah selesai sarapan, Charlie Xi kembali duduk di atas sofa, menatapnya dengan lembut.

Melihat matanya, hati Lavenia Luo menjadi sedih, kemudian melihat ke arah kasur yang ada di samping, menginstruksinya untuk istirahat sebentar??

Hanya dengan tatapannya, Charlie Xi tahu akan apa yang dipikirkannya.

Menatapnya dengan penuh kasih sayang, dengan lembut berkata: "Sekarang aku hanya ingin melihatmu, tidak ingin beristirahat."

Mengerutkan alisnya, Lavenia Luo bersiap untuk berkata, namun tak ada yang bisa dilakukannya, menyentuh ujung hidungnya dengan tak berdaya: "Kamu ini! Aku akan beristirahat, kamu jangan khawatir."

Lavenia Luo baru merasa lega, menganggukkan kepalanya. Melihat dia yang seperti itu, Charlie Xi tak kuasa tersenyum: "Tidurlah, aku akan menemanimu tidur."

Mendengar demikian, Lavenia Luo perlahan menutup matanya.

Mendadak terlintas rasa kasihan di mata Charlie Xi, menatap kasur yang ada di sampingnya cukup lama, hingga nafasnya telah stabil, Charlie barulah beristirahat di atas kasur yang ada di sampingnya.

Di waktu yang bersamaan. Rumah tua Keluarga Xi. Kamar Robin Xi.

Mendadak, nada dering terdengar.

Robin Xi mendiamkan televisinya kemudian langsung menerima telepon.

Di ujung telepon terdengar suara asistennya: "Tuan Muda Kedua, Nona Luo kecelakaan."

"Apa katamu?" senyum sinis di wajah Robin Xi seketika menghilang, balik bertanya: "Apa yang terjadi?"

Tiap hari Charlie Xi memperlakukannya dengan sangat baik, kenapa bisa terjadi kendala?

"Nona Luo tertimpa kecelakaan, anaknya hampir saja keguguran, namun sekarang sudah masuk kamar ICU??" asisten melaporkan dengan tenang.

Pupilnya seketika mengecut, Robin Xi mengerutkan keningnya, tampak adanya sedikit kekhawatiran di matanya: "Tak disengaja atau direncanakan?"

"Aku diam-diam menginvestigasi CCTVnya, kemungkinan ini disengaja, waktu itu mobilnya langsung menghantam Nona Luo??"

Matanya seketika mengelam, Robin Xi tak kuasa terpikir akan seseorang.

"Kirimkan rekaman itu kepadaku." kata Robin Xi, dia ingin mengetahui keadaan waktu itu.

"Baik, aku akan mengirimkannya sekarang." meresponnya, asisten langsung memutuskan sambungan telepon.

Sangat cepat, teleponnya telah menerima sebuah video.

Mengklik dan melihat rekaman, tampak adegan Lavenia Luo yang dihantam oleh mobil itu, jantungnya seketika terangkat, melihat dia yang terjatuh tak berdaya di atas genangan darah, hatinya tak kuasa mengerat.

Dia tak bisa duduk diam lagi, Robin Xi mendadak bangkit, mengenakan pakaian, beranjak keluar dari kamarnya dan berjalan ke kamar Rainie Yu.

Tok! Tok! Tok!

Menjulurkan tangannya dan mengetuk pintu, khawatir mengganggu Dewi Lu, dia juga tak berani mengetuk terlalu keras.

"Siapa?" Rainie Yu bertanya dengan malas.

"Aku, ibu, ada urusan." Robin Xi berkata dengan suara rendah.

Rainie Yu membuka pintu dan membiarkannya masuk menguap, kemudian berjalan dan duduk di atas sofa: "Kenapa? Siapa yang memancingmu? Ekspresimu tampak buruk begitu?"

Memperhatikan ekspresinya, Rainie Yu tak kuasa bertanya dengan curiga.

Phakk!

Robin Xi langsung melemparkan video rekaman itu di hadapannya, dengan tatapan yang mengelam dan bertanya: "Kamu yang melakukan ini?"

Sebelumnya setelah dia mengetahui bahwa Lavenia Luo tengah mengandung, dia berniat untuk menyingkirkan anak itu, maka orang pertama yang dicurigainya adalah dia.

"Apa ini?" Rainie Yu mengklik rekaman itu dengan kebingungan, saat melihat kontennya, matanya seketika bersuka cita: "Aduh! Lavenia kecelakaan? Anaknya gimana?"

Dia sekarang masih berharap anak itu akan keguguran, dengan begitu anak Robin Xi akan memiliki harapan untuk mengejar mereka.

"Ibu!" seketika Robin Xi muram, menjeritnya dengan dingin: "Kamu benar-benar melakukannya? Bukankah sebelumnya sudah kubilang untuk tidak menyentuhnya!"

Dia bisa berhadapan dengan Charlie Xi, namun dia sama skelai tak berharap Lavenia Luo menderita.

Rainie Yu terbengong untuk sesaat, menatap putranya yang marah itu dengan terkejut: "Kamu merasa aku yang melakukannya?"

Dia merasa sangat tidak puas, Robin bertampang seperti itu demi si Lavenia Luo.

"Bukankah kamu sangat ingin membuatnya keguguran?" Robin Xi menatapnya dengan tatapan yang kelam.

Rainie yu menatapnya dengan dengan angkuh: "Jangan bercanda, kalau benar aku mau bertindak, mungkinkah aku menggunakan cara bodoh seperti ini?"

Mendengar perkataannya, Robin Xi sedikit tenang.

Nyatanya, kalaupun Rainie Yu yang melakukan tindakan itu, tak mungkin ketara seperti itu?

Dari video itu bisa kelihatan jelas, mobil itu langsung menghantamnya, sekali lihat sudah jelas bahwa mobil itu ingin menabrak mati Lavenia. Kalau saja tak ada orang yang lekas menghampirinya, mungkin Lavenia sudah dalam keadaan bahaya?

Siapa, yang memiliki kebencian begitu mendalam terhadapnya, hingga ingin merebut nyawanya?

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu