Love From Arrogant CEO - Bab 230 Kami Ingin Menikmati Dunia Berdua

Hari yang cerah. Mentari bersinar megah. Lavenia Luo menahan sakit yang ada di punggungnya. Terus menerus sibuk dalam pembuatan gambaran desain. Sampai langit telah menjadi gela, masih sibuk bekerja.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, mendadak merasa ada yang meraba wajahnya.

"Siapa!?" Lavenia Luo terkejut seketika, langsung bangkit berdiri.

Seketika terpaku pada pria tampan yang familiar yang ada di hadapannya.

"Selain aku, siapa lagi yang berani menyentuh wajahmu?"

Melihat dia yang terkejut, Charlie Xi langsung menjulurkan tangannya dan meraihnya dalam pelukannya.

"Kapan kamu masuk?" Felicia sudah pulang kerja? Kenapa tidak melaporkannya?

"Baru saja. Kamu tampak sangat serius, makanya tidak mendengar." berkata demikian, Charlie Xi menundukkan kepalanya dan melihat gambaran desain yang baru itu. Seketika matanya berbinar.

"Kamu yang mengambarnya hari ini?" tak sampai satu hari, gambaran desain perhiasan yang baru sudah terbentuk garis besarnya. Garis yang mulus, desain yang brilian. Kemampuannya dalam mendesain benar-benar terlalu hebat??

"Hm. Gimana?" melihat Charlie yang begitu serius, Lavenia Luo tanpa diduga sedikit gugup.

"Luar biasa." dibandingkan dengan desain waktu lalu, ini jauh lebih megah.

"Benarkah?"

"Tentu saja. Gambaran desainmu tentu tak ada masalah. Sisanya, akan ku yang bertanding dengan Robin Xi." waktu itu dia begitu keji. Kali ini, Charlie tentu takkan membiarkannya begitu saja.

"Apa yang akan kamu lakukan?" teringat akan Robin Xi yang menyuap para eksekutif Perusahaan Fanzhu, Lavenia tak kuasa merasa khawatir.

"Memangnya kamu tidak lihat berita?" berkata demikian, Charlie Xi membuka ponselnya, memperlihatkannya kepada Lavenia.

"Tanpa disangka, para eksekutif Perusahaan Fanzhu sudah diganti?!" Perusahaan Fanzhu begitu besar, para eksekutifnya pun begitu terkemuka! Kok bisa diganti?!

"Hm." tersenyum, Charlie Xi tampak natural.

"Kamu yang melakukannya?" selain Charlie Xi, siapa lagi yang bisa memberi pengaruh begitu besar seperti ini??

Kali ini, tentu Robin Xi marah besar.

"Tentu saja. Berani-beraninya memperlakukan wanitaku dengan tidak adil aku takkan membiarkan mereka begitu saja." Charlie Xi menatapnya dengan bangga.

Tak disangka dia berbuat demikian demi dia.Lavenia Luo tak kuasa merasa hangat: "Terima kasih."

"Um." menyodorkan pipinya ke dia, Charlie Xi berkata: "Aku hanya menerima cara lain sebagai tanda terima kasih."

"Menyebalkan??" pipinya memerha, Lavenia Luo melihat ke arah pintu dengan merasa bersalah.

Melihat bahwa tidak ada orang, baru berani mendaratkan ciuman di wajahnya dengan cepat.

Tersenyum puas, Charlie Xi tak lagi malu-malu: "Ayo, aku sudah memesan tempat di restoran. Aku traktir."

Mendengar demikian, Lavenia Luo baru menyadari bahwa dirinya sudah sangat kelaparan: "Baik. Ayo cepat, aku sudah kelaparan."

Meraba-raba perutnya, Charlie Xi tak kuasa tersenyum.

Dua orang itu beranjak keluar dari ruang kerjanya. Seketika mencapai lift, melihat seseorang yang tak ingin dilihat.

"Direktur Xi? Kok bisa datang ke Perusahaan Luo?" melihat Charlie Xi dengan terkejut, Laura Luo yang awalnya kesal karena harus lembur seketika menjadi girang.

Melihat Laura Luo, wajah Charlie Xi menjadi sangat gelap. Dia sudah mendengar dari Sekertaris Yin tentang kabar mengenai dia yang bekerja di Perusahaan Luo. Namun bertemu seperti ini, membuatnya tak kuasa merasa muak.

Melihat dia yang tidak menjawab, Laura Luo seketika menjadi canggung. Hanya menatap ke Lavenia Luo: "Kak, kamu mau pergi makan dengan Direktur Xi ya?"

"Hm." menjawab dengan acuh tak acuh. Lavenia Luo sama sekali tidak mengajaknya kali ini.

Laura Luo juga tidak memperdulikannya. Tatapannya terkunci pada Charlie Xi, berkata dengan tenang: "Direktur Xi, terima kasih karena sebelumnya kamu mengizinkanku sebagai sekertarismu. Membuatku belajar akan banyak hal. Sekarang aku bisa menjadi General Manager di Perusahaan Luo, semua juga berkat Direktur Xi. Aku ingin mentraktir Direktur Xi dan kakakku makan, apakah boleh?"

Sengaja menatap Charlie Xi dengan rasa terima kasih, Laura Luo berinisiatif mengajak mereka makan.

Sebelumnya memang identitasnya tak sehebat Lavenia Luo. Namun sekarang dia juga sudah menjadi General Manager. Dia tidak percaya, apakah Charlie Xi masih saja tak bisa melihatnya!

Lavenia Luo tak pernah menduga Laura Luo bisa begitu blak-blakan mengundang mereka. Adiknya ini, benar-benar jauh berbeda dengan dirinya.

Tak menunggu dia berbicara, Charlie Xi membuka suara: "Tidak usah. Kamu hanya seorang sekertaris di Perusahaan Xi. Menjadi General Manager di Perusahaan Luo, seharusnya kamu berterima kasih kepada kakakmu, bukan kepadaku."

Suara yang dingin itu mengingatkan Laura Luo. Seharusnya berterima kasih pada Lavenia Luo dan bukan melakukan hal yang menyimpang dari itu.

Seketika Laura Luo menjadi sangat canggung, namun dia hanya tersenyum dan berkata: "Ya, aku seharusnya berterima kasih pada kakakku..kalau begitu biar aku mentraktir kakakku makan, kalau ada waktu Direktur Xi juga turut menemaninya?"

Kalau melewati kesempatan yang ada hari ini, tak tahu lagi kapan baru bisa bertemu dengan Charlie Xi. Dia berkata bahwa ingin mentraktirnya makan, ingin bersama dengannya untuk beberapa saat!

Lavenia Luo tidak menyangka Laura Luo bisa begitu bersikeras. Tak kuasa membuka suara: "Tidak usah, kamu berterima kasihlah kepada kakek."

Kalau bukan karena Tuan Tua Luo, dilihat dari kemampuan Laura Luo tentunya dia hanya bisa menjadi pegawai biasa.

Tak menyangka Lavenia Luo juga menolaknya. Laura Luo seketika merasakesal: "Apakah kakak tidak mengapresiasinya?"

Dia bisa merasakan, saat Lavenia Luo menolaknya, Laura Luo begitu pupus harapan.

Saat ini, lift sudah tiba, Charlie Xi menarik Lavenia Luo untuk masuk ke dalam lift, kemudian berkata kepada Laura Luo: "Bukan kakakmu tidak mengapresiasinya, hanya saja, kami ingin menikmati dunia berdua."

Tersenyum keji, Charlie Xi tak menunggu Laura Luo untuk masuk ke dalam lift, langsung menekan tombol tutup. Langsung membendung Laura Luo ke luar!

"Direktur Xi!" menyahutnya, Laura Luo meresponnya, namun pintu lift sudah tertutup rapat!

"Sialan!!" menghentakkan kakinya dengan marah, teringat akan Lavenia Luo yang bersama dengan Charlie Xi, membuat amarah Laura Luo meledak-ledak.

Pasti Lavenia Luo yang tak membiarkan Charlie Xi menghubunginya!

Kalau tidak, dia sekarang juga sudah menjadi General Manager di Perusahaan Luo! Charlie Xi tak ada alasan untuk menolaknya! Apa sih yang masih kurang dari Lavenia Luo!

"Lavenia Luo! Kita lihat saja nanti!" menggertakkan giginya dengan keras, mata Laura Luo seperti hampir meluapkan darah??

Saat ini, Lavenia Luo dan Charlie Xi sudah sampai di lantai satu.

Lavenia Luo masih menutupi senyumannya, melihatnya dan berkata: "Kamu menutup pintunya dan membiarkan Laura Luo di luar begitu saja?"

Pria ini, untuk sesaat, benar-benar naif, bahkan dia tak terpikirkan akan itu.

"Jadi kalau tidak? Mau naik satu lift dengannya? Nanti istriku cemburu lagi." tersenyum nakal, berbisik dengan suara rendah.

Seketika Lavenia Luo melemparkan tonjokan kepadanya: "Jangan omong kosong! Aku takkan seperti itu!"

"Enggak akan? Kalau kamu tak akan seperti itu, takkan ada orang lainnya yang bisa!" kecemburuan waktu itu yang begitu menghebohkan, kedepannya dia tentu harus lebih berhati-hati!

"Charlie Xi, kamu mau dipukul?" Lavenia Luo kembali memukulnya dengan kesal. Namun Charlie Xi sudah menghindarnya, seketika Lavenia Luo mengejarnya dengan kesal??

Dua orang tersebur kejar-kejaran dengan romantis, membuat orang iri akan mereka.

Sekejap mata, dua hari telah berlalu. Gambaran desain Lavenia Luo juga sudah hampir siap. Mulai mengadakan model 3D, maka dia berencana untuk pulang saat jam makan siang.

Sesampainya di restoran di depan perusahaan, saat sedang makan, teleponnya mendadak berdering.

Menerima telepon, mendadak terdengar suara Emilyn yang lesu: "Lavenia, kamu lagi ngapain?"

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu