Revenge, I’m Coming! - Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
Evelyn An merasa pada awal berbicara masih canggung, namun akhirnya ia dapat berbicara langsung, langsung berkata bahwa Caroline Ye telah terikat dengan seorang pria, secara sadar ataupun tidak sadar ia telah berada di penjara.
"Aku belum pernah bertemu dengannya, namun aku tidak tahu kenapa ia sellau menargetkanku, namun aku mendengar dari suamiku sepertinya ia sedang ada masalah disini."
Evelyn An menunjuk ke arah podium, dengan sengaja menekan suaranya, "Ia tiga tahun lalu secara tidak sengaja membunuh orang karena hal ini, Dokter mengatakan bahwa ia memiliki masalah mental, hanya takut jika orang lain akan melukainya."
Meskipun Nyonya Xue mengetahui hal ini, namun ia masih belum mengetahui alasan yang sebenarnya, jadi pada acara malam ini ia merasa adanya jarak antara dia dengan Caroline, Akibat Evelyn berkata demikian, suasana nya semakin tidak nyaman.
"Karena dia orang yang seperti itu, bagaimana Mitchell Shao bisa membiarkannya tinggal bersamanya? Aku mendengarnya dari suamiku, Tuan Shao adalah orang yang pintar."
"Keluarga Shao ingin mencari penerus, " Setelah Evelyn mengganti pakaiannya, setelah keluar dari balik tirai, dengan tak berdaya berkata," Bagaimana latar belakangnya dapat bersanding dengan keluarga Shao, bahkan tunangannya pun tidak mau lagi."
Nyonya Xue mengerutkan keningnya.
"Orang-orang yang tunduk akan kekuasaan benar-benar sangat dangkal."
"Aku hanya sekedar membicarakan ini denganmu," Evelyn berhenti disaat yang tepat,"Terima kasih karena telah meminjamkan pakaian ini padaku, setelah selesai dicuci aku akan segera mengembalikannya padamu."
"Tidak masalah, ini hanya masalah kecil."
Setelah kembali kedalam pesta, aku sudah dekat dengan tempat kejadian.
Mitchell Shao dan teman-temannya minum dengan senangnya, terutama Kaison Xue, mereka berdua terus meminum birnya sampai terlihat tumpukkan botol bir didepan kaki mereka.
Semua orang memperdulikan Mitchell Shao, mereka tidak membiarkannya minum banyak, Caroline sudah lama tidak bertemu dengan orang yang begitu segarnya, setelah ,meminum dua gelas anggur, ia merasa senang, ia meminum sangat banyak ketika tidak diperhatikan, dan aku menepuk pundak Mitchell dan mengagetkannya.
"Teman-temanmu benar-benar keren, adakah diantara mereka yang lajang? Aku akan mencarikannya pasangan."
"Ada." lima enam orang yang ada di meja langsung berdiri.
Kaison Xue tertawa dengan kerasnya, "Kakak ipar, kecuali aku dan kak Mitchell, mereka semua adalah bujangan, kamu pasti dapat menanganinya."
Kata-kata itu membuat semua nya tertawa.
Ketika Nyonya Xue kembali, yang ia lihat adalah hal ini.
Caroline dan sekelompok lelaki sedang minum bersama, ia tak memperdulikan sekitarnya, tidak mencerminkan sikap seorang wanita, semua pandangan terhadapnya seketika menjadi buruk.
"Caroline."Terdengar suara dari belakang, melewati Nyonya Xue dan menuju kearah Caroline.
Melihat orang yang datang, ia adalah Snow Qiao yang baru keluar dari toilet, Caroline mengerutkan keningnya sembari tersenyum.
"Apakah ada masalah?"
"Tidak ada apa-apa, aku melihat daritadi dan baru mengetahui bahwa kamu sudah menikah ke keluarga Shao, Sebelumnya aku kira kamu telah menikah dengan senior Mike Shen, bagaimanapun kalian telah bertunangan, aku takut kamu akan salah paham, jadi aku sengaja membawa suamiku untuk meminta maaf kepadamu, aku meminum satu gelas sebagai tanda permintaan maaf."
Ini adalah pembicaraan yang pribadi, kenapa harus mengatakannya didepan banyak orang.
Perhatian orang-orang yang sedang duduk dan tertawa tersebut sekejap langsung mengarah kesini, semua orang melihat satu sama lain dengan heran.
"Senior? Senior apa?"
"Apakah sebelumnya kakak ipar pernah bertunangan?"
"......"
Menghadapi pertanyaan tersebut, Snow Qiao tersenyum sembari membawa gelas anggurnya, ia menatap dengan kemenangan kearah Caroline.
"Snow Qiao, kamu boleh makan dan berbicara sesuka hati, didepan semua orang kamu mengatakan bahwa aku telah bertunangan dengan orang lain, apakah kau sendiri tidak merasa ini lucu?"
Tidak disangak Caroline menanggapinya dengan tenang, wajah Snow Qiao tiba-tiba terlihat tegang, "Aku tak tidak bermaksud begitu, aku hanya....tidak pandai dalam berbicara, kamu juga tahu akan hal itu Caroline."
"Aku tidak mengenalmu,"Caroline dengan tanpa basa-basi memotong argumen Snow Qiao, "Nona Snow, aku benar-benar tidak akrab denganmu, kita hanya adalah teman satu kampus, dan hanya beberapa kali bertemu, namun kenapa kamuu seakan sangat mengenal masalah keluargaku?"
Karena merasa telah disudutkan, Snow Qiao merasa kesal dan marah,
"Kenapa kamu seperti ini? Aku hanya ingin meminta maaf kepadamu atas perkataanku barusan, namun kenapa kamu berbicara dengan penuh kemarahan kepadaku, apakah yang kukatakan ini salah? Pada awalnya kamu memang ingin menikah dengan Mike Shen, namun siapa yang menduga bahwa pada akhirnya kalian tidak jadi menikah, dan akhirnya kamu menikah dengan keluarga Shao, aku merasa kasihan kepada senior."
Seketika, semua orang langsung saling membicarakannya.
Tepat sebelum Caroline mau membantahnya, dari arah sebelah muncul tangan yang memegangnya, dan diikuti oleh suaranya.
"Nona Snow Qiao, aku tidak tahu apa maksudmu yang tiba-tiba datang ke meja kami dan mengatakan ini semua, namun karena kamu telah mengatakan tentang masalah pernikahan ini, aku akan mewakili istriku dann menjelaskannya kepadamu, pada saat kami menikah, kami tidak bertunangan, mengenai Mike Shen yang kamu bicarakan..."
Mitchell Shao terhenti sejenak, sudut bibirnya menunjukkan senyum yang dingin dan terpaksa,
"Kalau begitu termasuk iparku, sekarang adalah suami dari adik perempuan istriku."
Orang sekeliling puntersenyum.
Tiba-tiba tidak dapat dijelaskan alasan mengapa Caroline yang meninggalkan cinta lamanya atau adiknya yang merebut kakak iparnya sehingga membuat kakaknya sedih dan kabur.
Snow Qiao merasa sangat malu.
Suaminya yang ada disampingnya juga tahu sudah menyinggung orang lain, menatapnya dengan pandangan sinis, ia dengan sadar diri menuangkan bir untuk meminta maaf,"Istriku tidak pandai berbicara, sudah membuat Tuan Shao tidak senang, aku mewakilinya meminta maaf."
"Sebentar."
Mitchell Shao menatap dia dengan tatapan yang dingin, menghentikan ia yang aka meminum bir.
"Siapa yang menyebabkan masalah inilah yang harus menyelesaikannya, semua nya sudah dewasa, tidak perlu sampai orang lain yang membereskan masalahnya."
Wajah pria itu tanpa ekspresi, dengan canggung berkata,
"Maksud anda?"
"Yang membuat masalah ini bukanlah kamu, dan yang tersinggung bukanlah aku, haruskah kuulangi lagi?"
Pria itu sangat pintar, ia langsung mengerti apa maksud dari perkataannya, kemudian ia mengedipkan sebelah mata kepada istrinya,"Cepat kemari dan minta maaf kepada Nyonya Shao."
Snow Qiao melihat kearah suaminya dengan wajah yang tidak rela.
Ditengah keheningan, Mitchell Shao tertawa dingin terlihat sangar jelas dan berkata,"Nona Qiao, tidak apa jika anda merasa keberatan, tidak perlu dipaksakan."
Pria itu kelihatan panik, ia melihat istrinya dengan tatapan marah, ia memberikan segelas bir kepada istrinya,
"Cepat kemari!."
Snow Qiao mengertakkan bibirnya dan berjalan kearah Caroline,
"Maaf, saya yang tidak tahu apa masalah sebenarnya, Caroline, Nyonya Shao, maafkan aku."
Caroline mengerutkan keningnya, baru saja dia ia ingin berkata sesuatu ia malah melihat Snoq Qiao meneguk habis birnya, melihat Caroline dengan tatapan tajam, seperti menahan amarah,
"Apakah sudah puas? Tolong Nyonya Shao memaafkanku."
Setelah selesai berbicara, dia meletakkan gelasnya dan dengan mata yang berkaca-kaca lari keluar, meinggalkan suaminya yang berhadapan dengan Mitchell Shao dan Caroline, setelah meminta maaf ia langsung berbalik dan mengejar istrinya.
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiMy Cute Wife
DessyCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinThick Wallet
TessaSi Menantu Buta
DeddyHusband Deeply Love
NaomiIstri kontrakku
RasudinRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending