Revenge, I’m Coming! - Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?

Caroline Ye bisa mengatakan hitam menjadi putih, selalu membicarakan keadilan mengenai alasan palsunya.

Saat pertama kali, Mitchell Shao sering dibuat menjadi diam oleh karena perkatannya yang penuh dengan emosi, hingga akhirnya sudah terbiasa, dan juga malas untuk mempermasalahkannya dengan dia, di matanya, wanita itu hanya mengertaknya melalu perkataan, tapi sebenarnya dia takut.

"Tidak ingin memasak, lebih baik kamu kembali tinggal di rumah yang dulu."

Caroline Ye Benar-benar tertegun, ia terbatuk sekali untuk menutupi perubahan suasana hatinya, "Aku tidak bermaksud tidak mau memasak, hanya takut jika aku setiap hari pulang terlalu malam, sehingga membuatmu lapar bagaimana?"

Mitchell Shao dengan tenang membalikkan lembar korannya, "Mulai besok, aku akan menjemputmu pulang kerja."

"Hah?"

Caroline Ye Meragukan mendengarannya, "Tidak, tidak perlu, kamu cukup sibuk."

"Jalannya sama."

"Apa maksudnya dengan jalannya sama, kamu dari daerah tentara, keluar ke arah barat mengendarai mobil dari sana ke sini 10 menit, aku dari pusat kota, keluar pintu ke arah timur, mengendarai mobil setidaknya butuh setengah jam, arahnya berlawanan, bagaimana bisa jalannya sama?"

Jalannya sama? hampir saja “sejalan” sampai kerumah nenek.

Ekspresi wajah Mitchell Shao tidak berubah.

"Karena aku harus memutar jalan untuk menjemput, jadi makan malam harus kamu yang membuatnya."

Kali ini Caroline Ye tidak dapat berkata-kata lagi oleh karena logika yang pria itu sebutkan.

Dia semakin menyadari bahwa Mitchell Shao bukan orang yang berdiam diri saat mendengar kata-kata yang tidak enak di dengar, dia pasti bermuka dua, seperti membuka taksi yang tidak memiliki surah izin, di dalamnya banyak jebakan jahat,

Hari berikutnya, Caroline Ye Saat pulang kerja berjalan bersama Dylan Bai ke arah pintu keluar.

Baru sampai di pintu keluar, sudah mendengara suara orang sedang membicarakan sesuatu di sekelilingnya, Dylan Bai menariknya berhenti.

"Kenapa?"

Mengikuti arah pandang Dylan Bai, Caroline Ye melihat ada mobil jeep militer yang terparkir disana, mobil sebesar itu terparkir di depan pintu Shao’s Corp, orang lain tidak tahu kedudukan orang di dalamnya, di luar mobil berdiri seorang penjaga membawa senjata, dibadannya terdapat pistol.

"Aku pergi..... Dylan Bai Aku ada sedikit urusan aku pergi dulu ya."

Setelah berpamitan dengan Dylan Bai, dia bersembunyi di antara kerumunan orang sambil mengeluarkan ponselnya dan membuat panggilan, dengan suara sangat rendah berkata.

"Mitchell Shao, Kamu ini kenapa? Kamu benar-benar datang?"

Di telepon, suara pria itu terdengar sangat tenang.

"Aku tidak pernah mengingkari perkataanku, jangan bersembunyi lagi, aku sudah melihatmu."

Disela-sela kerumbunan orang, Aku melihat jendela mobil jeep turun secara perlahan, mengeluarkan wajah pria tersebut yang terlihat tenang, melihat ke arahnya.

"Aku tidak mau pulang dengan ke mobilmu, kamu pergi duluan."

"Biar Ajudan Xun menjemputmu."

"Jangan......"

Dia menggertakkan giginya, "Aku akan naik ke mobilmu."

Di depan mata semua orang, dia dengan kaku berjalan ke arah mobil yang paling mencolok tiada duanya di Kota Nan.

"Mobil itu menjemput Direktur Ye"

"Bukankah itu yang ada di dalam mobil adalah..."

"Tuan muda besar."

"Aku juga pertama kalinya melihat tuan muda besar, ya Tuhan, berseragam tentara sangat tampan. "

"......"

Para wanita yang di belakang dengan mata iri seperti sebuah gunung besar yang ingin menimpa didepan wajah Caroline Ye, dan dia mau tidak mau harus mempercepat langkah kakinya, dan segera setelah dia naik ke mobil, dia menaikan kaca jendela mobil dan mendesak,

"Jalan jalan jalan, cepatlah jalan."

Mitchell Shao menyuruh supir untuk jalan, memalingkan kepalanya dan bertanya, "Kenapa? Apakah aku datang untuk menjemputmu merupakan suatu hal yang memalukan bagimu? "

"Tidak, aku tidak bermaksud seperti itu,"

Bagaimana bisa di berani mengatakan seperti itu, kemudian bertanya, "Bukankah seorang tentara harus rendah hati? kamu datang untuk menjemputku dengan heboh seperti ini, apakah tidak takut ada orang lain yang melaporkanmu? "

"Orang benar tidak takut segalanya, aku saja tidak takut, kamu kenapa mesti takut?"

"Tentu saja aku takut, jika kamu masuk ke dalam maka aku akan di ketahui sebagai janda, aku masih muda!"

Segera setelah mengatakan itu, di dalam mobil menjadi hening, dari kaca spion memperlihatkan dua pria di tempat duduk depan itu adalah Ajudan Xun dan supir yang mencoba untuk menahan senyum.

Wajah Mitchell Shao sedikit menjadi kaku,

"Di matamu, apakah aku begitu mudah masuk?"

Carolien Ye terkejut merasa ada aura yang tidak benar, terbatuk, "Aku tidak bermaksud seperti itu, hanya sembarangan berkata saja, maksudku juga untuk kebaikanmu, kamu lebih baik jangan datang menjemputku, lihatlah, tadi semua orang yang baru pulang kerja dari perusahaan melihatmu."

"Apakah kamu sedang bercanda dengan orang mengatakan bahwa kamu tidak takut dilihatin orang di sekelilingmu. "

"Apa yang kamu bicarakan? Siapakah yang sedang bercanda? "

Caroline Ye tidak mengerti.

Ajudan Xun yang berada di samping kursi pengemudi terbatuk sebentar, dan berkata untuk mengingatkan

“Nyonya, pria yang bersama-sama anda keluar tadi, pria yang terlihat cukup tampan itu, pasti teman kerja anda, sekarang semua orang Shao’s Corp tahu bahwa anda adalah istri tuan muda besar, dengan lawan jenis sebaiknya lebih jaga jarak sedikit, kalau tidak maka akan menimbulkan berita yang tidak enak di dengar.”

"Itu hanyalah Dylan Bai!" Caroline Ye seketika langsung mengerti, "Dia adalah asistenku, umurnya masih muda, dua tahun yang lalu lulus, aku menganggapnya sebagai adik, apa yang kalian pikirkan?"

Alis Mitchell Shao berkerut sedikit, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Caroline Ye menatap dia sebentar, mendadak tertawa,

"Kamu tidak cemburu kepada Dylan Bai kan?"

Mata Mitchell Shao mendadak menjadi sedikit kaku, menghindari pandangan Caroline Ye melihat kearah luar jendela, tidak menjawab bertanya,

"Besok pulang kerja lebih cepat lagi keluarnya."

"Bukan, kamu masih mau menjemputku ke sini?" Caroline Ye berkata tanpa ingin di bantah.

"......"

Jalanan macet sebentar, satu jam kemudian sampai di rumah.

Setelah tiba di rumah, Caroline Ye pergi ke lantai atas untuk mandi, Mitchell Shao seorang diri terbengong di lantai bawah.

Hingga langit sudah gelap, dia selesai mandi dan turun ke bawah, menginjak sepasang sandal berbulunya, badannya mengenakan pakaian rumah berwarna pink yang terlihat bersih, saat turun kebawah langsung duduk di atas sofa.

Mitchell Shao membaca Koran selama dua jam lebih, hampir semua tulisan diingatnya dalam memory otaknya, melihat wanita itu begitu santai, tidak nahan, akhirnya bertanya,

"Kamu tidak memasak?"

Caroline Ye mengandahkan kepalanya, "Tidak perlu memasak."

Sebelum Mitchell Shao bertanya kembali, suara bel di pintu berbunyi, Caroline Ye langsung bangkit dari sofa, dan berlari kecil kearah pintu.

"Apakah Anda nona Ye?"

"Ya, terima kasih. "

Tidak lama setelah itu, Caroline Ye terlihat memegang dua kantong besar, sambil berjalan ke arah meja makan, sambil melihat Mitchell Shao dengan pandangan sombong,

"Yah, ini bukannya ada?"

Sekarang memesan makan dari luar begitu praktis, siapa yang mau memasak.

Di atas meja penuh kotak makan delivery, wajah Mitchell Shao terlihat rumit, "Ini yang kamu sebut dengan memasak?”

"Makanan yang ku buat benar-benar tidak enak, aku tidak pernah belajar untuk memasak, lebih baik memakan makanan delivery, jika tidak suka makanan di toko ini besok aku akan mencari yang lain."

Mitchell Shao mengerutkan kening, menatap wanita itu sebentar, dan kemudian meletakkan sumpitnya dengan keras.

"Kamu tidak mau makan?" Caroline Ye terkejut, dan sedikit perasaan takut dan menelan air ludahnya.

Lagipula ini juga termaksud usahanya untuk tidak repot, dia tidak marah bukan?

Setelah beberapa saat, Mitchell Shao berdiri, tanpa berkata apa pun berjalan menuju dapur.

Setengah jam kemudian, kotak makan delivery di letakkan ke sisi lain, Meja diletakan tiga macam sayur dan semangkuk sup yang terlihat enak dan segar, Semuanya wangi, Caroline Ye tercengang,

"Kamu bisa memasak?"

Jika tidak melihat dengan mata kepalanya sendiri dia di dapur memasak, melihatnya memotong-motong sayuran, dia benar-benar tidak berani membayangkannya, dia adalah seorang tuan muda keluarga Shao, bagaimana dia bisa memasak?

Mitchell Shao memegang mangkuk di tangannya, ia melirik wanita itu dengan pandangan meremehkan,

"Aku mempelajarinya saat berada di sekolah tentara. "

Caroline Ye memakannya dengan senang, dengan santai berkata,

"Sungguh? Bukankah kamu menjadi seorang prajurit yang memegang senapan dan meriam? Dan lagi bukan tentara di bidang masak."

"Dari kecil aku berada di markas, segala macam posisi tentara aku sedah pernah mencobanya."

Caroline Ye terkejut sejenak, mengangkat kepalanya dan melihat ekspresi wajah Mitchell Shao yang rumit, tidak tahu apa yang dipikirkannya.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu