Revenge, I’m Coming! - Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)

Sudut taman kecil itu lembab dan gelap, dan suara napas kedua orang itu jelas terdengar.

Caroline Ye berusaha untuk melarikan diri, tetapi akhirnya kalah oleh kekuatan seorang pria dewasa. Seperti seekor ayam, dia diserahkan oleh Robert Shao dan ditekan ke dinding.

Wajahnya menempel pada dinding tanaman merambat, tertusuk dan merasa sakit dan gatal, dan kepanikan yang ekstrem, otak hampir berhenti berputar, tetapi karena peringatan Robert Shao, dia tidak berani teriak meminta bantuan.

Di otak, setelah adegan Caroline Ye menjadi bagian dari keluarga Shao, Robert Shao berulang kali berteriak padanya.

Mimpi buruk.

Napas berat Robert Shao terasa dari bahu kanan, "Kakak ipar, sejak kamu keluar dari penjara, aku adalah orang yang menyambut Anda kembali dari seluruh keluarga Shao, tetapi mengapa Anda begitu tidak patuh?"

“Apa yang kamu bicarakan?" Caroline Ye merendahkan suaranya. "Aku tidak mengerti."

“Jangan pura-pura bodoh,” tangan Robert Shao memeluk pinggangnya, dan menyentuh bagian tengah kedua kakinya dengan sangat ringan, mengambil lapisan kain tipis terakhir dan langsung terjun.

Wajah Caroline Ye berubah, dan dia buru-buru berkata, "Biarkanlah seseorang mati dengan jelas, apa yang kamu bicarakan, aku tidak mengerti."

Robert Shao tidak berhenti, dengan sengaja menyiksanya dengan ujung jarinya, menggigit cuping telinganya, dengan seruan menyakitkan, suara dingin,

"Kalau bukan karena Emily Guan menandatangani kontrak dengan perusahaan, katanya demi menjaga muka designer, aku masih tidak tahu siapa yang membenciku. Berbicara sembarangan di depannya dan menghancurkan rencanaku."

"Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan," Caroline Ye menggigit giginya, mencoba memutar pinggangnya untuk menghindari Robert Shao dan otaknya berjalan cepat.

"Aku kenal Emily Guan. Itu juga karena aku ingin berpartisipasi dalam kompetisi desainer mutakhir. Emily Guan adalah bintang tamu. Aku hanya harus tahu hubungan di muka. Aku tidak tahu apakah aku menghancurkan bisnismu ... ... "

Mendengarnya, Robert Shao melirik sekilas, dan gerakannya berhenti.

"Kamu tidak tahu?"

“Aku benar-benar tidak tahu.” Mumpung Robert Shao keluar, Caroline Ye menoleh dan menangkap pergelangan tangannya dan menggigitnya.

“Ah!” Dia berteriak dan menangkap Caroline Ye yang sedang mencoba melarikan diri. Ketika dia akan menyerang, suara mencurigakan pelayan datang dari luar taman kecil.

"Apakah itu tuan muda?"

Robert Shao kesal, tetapi dia menjawab dengan terpaksa, "Ya."

"Mengapa tuan muda tidak masuk? Mereka masih menunggu makan malam."

Robert Shao mengertakkan gigi dan menatap Caroline Ye dengan enggan, bersumpah,

"Kencing, nanti ya."

"Ini sudah di depan rumah, kamu benar-benar ..."

Dapat didengar bahwa nada pelayan penuh penghinaan untuk Robert Shao.

Seorang tuan muda keluarga Shao, yang sudah di depan rumah tetapi berlari ke sudut taman untuk buang air kecil, kualitas ini benar-benar sempurna, katanya.

Pelayan itu pergi, dan Caroline Ye diseret oleh Robert Shao.

"Kamu sekarang semakin berani."

Robert Shao menarik nafas dan melihat merah cerah di pergelangan tangannya, wajahnya biru.

"Kamu yang memaksa, aku ini adalah kakak iparmu."

Dalam keputus-asaan, Caroline Ye tidak mengatakan apa-apa, bertemu dengan Robert Shao, seorang bajingan. Dia merasa dilema dan serba salah? Dia akan menjadi bahan tertawaan di keluarga Shao.

"Emang kenapa jika kamu adalah kakak iparku?" Robert Shao menolaknya dan semakin merendahkan suaranya. "Di keluargaku, hanya Ibuku yang masih berpikir kakakku seorang laki-laki. Mengapa, dari pertama menikah sampai sekarang, pernahkah dia menyentuhmu? Mungkin perkembangan kamu dengannya masih kalah dengan aku? "