Revenge, I’m Coming! - Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
Melihat Caroline Ye membuka mulutnya membujuk, ekspresi Edison Shao perlahan menjadi tenang. Kira-kira seperti menghargai Marry Li di depan orang yang umurnya lebih kecil darinya.
Setelah mengatakan beberapa kalimat, Edison Shao dengan marah menyruh Marry Li pulang kerumah dan merefleksikan perbuatannya. Marry Li juga tahu dirinya bersikap bodoh dan tidak berani banyak berbicara. Dengan ditemani Caroline Ye dia meninggalkan perusahaan.
Membuat keonaran besar seperti ini, Caroline Ye sebagai menantu tidak tahu pantas tidakkah menenangkannya dengan beberapa kalimat. Perihal kerjasama sudah berantakan. Dia dengan gampangnya cuti di sore hari dan menemani Marry Li pulang ke rumah.
“Ma, jangan bersedih. Ayah, dia juga hanya marah sesaat, makanya seperti itu. Anda juga ribut karena peduli.”
Duduk di samping kemudi, Marry Li terlihat kusut, tidak ada semangatnya sedikitpun. Dia ragu sepanjang hari dan akhrinya membuka mulutnya,
“Jangan memberi tahu siapa pun masalah hari ini.”
“Aku mengerti.” Caroline Ye menanggukkan kepala berjanji, “Aku tidak akan mengatakan sepatah kata pun tentang yang terjadi hari ini.”
Bagi Marry Li, ini adalah masalah yang sangat memalukan. Sekarang sepertinya sudah membenci kedua ibu dan anak sepupunya itu.
Melihat sikap Caroline Ye yang masih menghargainya, Ekspresi Marry Li perlahan-lahan kembali tenang, dan dengan tiba-tiba bertanya,
“Apa kamu merasa aku sangat lucu?”
“Tidak. Ma, bagaimana pemikiran Anda? Aku hanya merasa Anda diperdayakan oleh orang lain. Sebenarnya kamu seharusnya percaya dengan sikap ayah.”
Marry Li melhat ke depan seperti sedang berpikir. Suaranya seperti tertekan,
“Kamu tidak tahu, di sisi pebisnis, banyak wanita pelakor yang menantikan naik pangkat. Aku juga pernah bangga. Saat baru menikah, aku merasa tidak akan ada orang yang bisa merebut suamiku dariku. Tapi setelah beberapa tahun, aku yang berada di sisinya semakin hati-hati. Kalau mengatakan tidak percaya padanya, sebenarnya kalau dibicarakan, aku tidak percaya dengan diriku sendiri.”
Sampai seorang wanita di suatu usia, suami tidak selalu berada di sisinya. Diri sendiri juga terlepas dari hubungan sosial. Saat berjalan di lingkaran keluarga bertahun-tahun, bisa merasakan hal seperti ini. Pernah terlalu percaya diri saat muda, dan saat ini tidak terlalu percaya diri.
Dan tidak percaya seperti ini bisa menjadi kecurigaan terhadap pasangan laki-laki.
“Jadi, karena itu Anda mengutus sepupu keluarga ibu unutk masuk ke Shao’s Corp.?”
Mendengarnya, Marry Li menatapnya.
“Kamu jangan keberatan ya. Kemarin Anda menyuruhku untuk menjaga adik sepupu Xiao Ai. Jadi aku sengaja mencar daftar riwayat hidupnya. Jujur, kalau bukan karena ada orang dalam yang membiarkannya masuk, berdasarkan daftar riwayat hidupnya dia tidak akan bisa masuk ke departemen periklanan bagaimana pun juga.”
Seorang sarjana tidak memiliki bakat dan juga kelebihan, sama sekali tidak memenuhi kriteria penerimaan karyawan perusahaan, kecuali Marry Li yang memasukkannya. Pada dasarnya tidak ada kemungkinan lainnya.
Mengungkit ini, ekspresi Marry Li tidak bagus, seperti menunjukkan luka yang jelek. Dia mengerutkan alsi, dengan canggung menjelaskan,
“Saat itu dia memohon padaku untuk membantu anak perempuannya masuk ke perusahaan. Aku juga karena menganggapnya sebagai saudara, langsung membantunya saja. Siapa tahu, dia dan anak perempuannya ternyata memberikanku masalah yang tidak ada sebelumnya, bahkan berani membuat masalah seperti ini.”
“Benar sekali,” Caroline Ye menganggukkan kepala seperti berpikir,
“Aku sering ke ruangan ayah. Aku tidak mendengar gosip dari kantor direktur,” Mengatakannya sampai di sini, dia sengaja berhenti sejenak, berkata dengan jujur,
“Kalau aku mendengar gosip itu lebih awal, maka tidak perlu membuat masalah menjadi sebesar ini. Aku akan bertanggung jawab atas masalah ini. Maaf, Ma.”
Marry Li mengerutkan alis, berkata dengan dingin,
“Apa hubungannya denganmu. Aku bukan orang yang arogan. Kalau bukan karena sialan Xiao Ai itu……”
Masalah ini sebenarnya dia benar-benar marah dalam hati pada Caroline Ye, tapi tidak berani menunjukkannya di wajahnya. Lagipula Caroline Ye juga tidak berbuat salah apa pun. Dia sama sekali tidak tahu.
“Adik sepupu Xiao Ai masih terlalu muda, menganggap yang orang lain katakan itu benar. Gosip lingkup kecil seperti ini bahkan tidak sampai di kantor direktur untuk mendapatkan konfirmasi, tapi mengadu pada Anda menyebabkan kesalahpahaman seperti ini.”
“Lingkup kecil?” Nada bicara Marry Li tiba-tiba menegang.
“Kenapa, Ma?”
Marry Li termenung, tidak tahu apa yang dipikirkan, terus bergumam ‘departemen periklanan’ dua kata. Setelah sekian lama, dia tiba-tiba bertanya,
“Kalau aku tidak mengetahuinya dari Xiao Ai, gosip ini suatu hari akan semakin memanas dan tersebar ke satu perusahaan. Sampai saat itu, apa yang akan kamu lakukan?”
Caroline Ye tercenang sejenak, “Kira-kira aku tidak akan betah di kantor dan pulang saja.”
Mendengarnya, ekspresi Marry Li perlahan-lahan mendalam, “Benar. Kalau kamu tidak betah di kantor, kebetulan memuaskan harapan beberapa orang.”
“Ma, apa yang kamu katakan?”
“Bukan apa-apa, kamu tidak perlu tahu.”
Setelah sampai di rumah, Marry Li langsung mengunci diri di kamar, bahkan tidak keluar makan malam.
Setelah pelayan selesai menyiapkan makan malam, hanya memanggil Bretta Shao. Bretta Shao tidak senang dengan Caroline Ye. Begitu melihatnya, dia langsung membuang muka,
“Bibi Zhou, tidak perlu menyiapkan mangkok dan sumpit unutkku. Aku keluar ada urusan.”
Nona besar itu keluar pintu dengan santai. Caroline Ye sangat senang. dirinya bisa memakan habis makanan sampai puas. Langit juga sudah gelap. Mendengar ada suara mesin di halaman luar, tidak lama kemudian, Robert Shao pulang.
“Eh, kenapa kakak ipar makan sendirian? Ibu?”
Caroline Ye mengangkat mangkuknya makan dengan lahap sambil berkata, “Ibu hari ini tidak enak badan jadi beristirahat di kamar. Tuan Muda ketiga, Anda pulang dari mana?”
“Aku?” Robert Shao menarik sebuah kursi dan duduk di depan Caroline Ye, “Seorang temanku baru saja memulai bisnis bar, aku pergi dan mengajak beberapa teman.”
Caroline Ye tidak tertarik dengan teman Robert Shao, dan hanya tanya basa-basi saja. Mendengarnya dan menaikkan alis, dia melanjutkan makannya.
Robert Shao melihatnya, lalu menjerit ke arah dapur,
“Bibi Zhou, ambilkan aku mangkok dan sumpit.”
Caroline Ye menegadahkan kepalanya, “Kamu belum makan?”
“Sudah,” Robert Shao masih bersikap santai, dan mempermainkannya dengan berkata, “Tapi aku melihatmu kakak ipar makan dengan bosan, jadi aku menemanimu.”
Caroline Ye tidak menyembunyikan sikap meremehkan terhadapnya,
“Tuan Muda ketiga sungkan. Aku tidak pernah merasa bosan makan sendiri. Tapi kamu, mendengar kabar ibu tidak enak badan, tapi tidak berencana menjenguknya?”
“Kalau ibuku sakit, dia lebih senang tidak melihatku,” Robert Shao tidak keberatan untuk mengatakannya dengan berbagai cara mencemooh masalah kedudukannya sendiri di keluarga ini,
“Ada satu hal yang ingin sekali aku minta tolong pada kakak ipar.”
“Masalah apa?”
“Apa hubungan kakak ipar dan hilangnya nona besar Gu’s Corp., Beatrice Gu?”
Mendengarnya, tatapan Caroline Ye menegang. Dia menegadahkan kepala ke arah Robert Shao dan memberikannya tatapan agresif.
Suaranya merendah. Nada bicara sedikit sinis,
“Orang sepertiku paling tidak percaya dengan yang Namanya hantu dan arwah. Tapi pada kakak ipar, aku sepertinya sedikit percaya.”
“Aku tidak tahu apa yang kamu katakan.”
“Dalam dua hari ini aku bertemu teman. Dia Blake Lu. Sepertinya kakak ipar mengatakan padanya hal-hal yang menarik.”
Saat mendengar ‘Blake Lu’ dua kata ini, Caroline Ye baru benar-benar panik.
Suasana di ruang makan perlahan-lahan menjadi kaku.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeDon't say goodbye
Dessy PutriMy Charming Lady Boss
AndikaWaiting For Love
SnowNikah Tanpa Cinta
Laura WangLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieBeautiful Lady
ElsaRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending