Revenge, I’m Coming! - Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
Caroline Ye yang berdiri di samping tempat tidur itu,dengan sangat hati-hati berkata,
“Barusan pada saat kita berada di bawah apa yang kamu kata kan itu kepada ku tidak lah bercanda bukan?”
“Maksud mu perkataan ku yang mana?”
“Masalah tentang sepasang suami istri?”sambil menggigit bibir nya, “Aku tidak tahu apa yang ku katakan tentang sepasang suami istri itu apakah sama dengan apa yang kamu pikir kan itu,yang ku kata kan tentang sepasang suami istri itu adalah yang mempunyai sebuah perasaan yang mendasar,mempunyai fakta pernikahan,yang mengerti satu sama lain di saat suka maupun duka,dan kedepan nya yang bisa melahirkan anak itu...”
Mitchell Shao sambil berpikir melihat ke arah nya itu,seperti ada sesuatu yang tidak seperti biasanya.
Sedangkan Caroline Ye masih saja meneruskan perkataan nya barusan itu,
“Kamu lihat,kita berdua saja tidak mempunyai perasaan sama sekali, kita ini sebenarnya tidak bisa di katakan sebagai sepasang suami istri,kamu juga tidak meyukai diri ku,maka dari itu sudah tidak seharusnya kita memaksa kan diri sendiri,menurut ku sebuah hubungan pernikahan juga sebenarnya bisa di katakan sebagai hubungan pertemanan saja,akan tetapi kita juga harus bisa saling membantu satu sama lain,untuk memaksimalkan perubahan yang kita lakukan ini,bukan kan hubungan seperti ini yang akan membuat kita menjadi tahan lama, bagaimana menurut mu?”
Dia berbicara sampai tenggorakan nya itu kering,dan juga merasa bahwa diri nya sendiri ini sudah tidak mempunyai kata-kata lagi untuk di bicarakan,hanya bisa membuka mata nya dan melihat ke arah Mitchell Shao.
“Jika menggunakan pertemanan ini dengan mu,hal ini hanya bisa menaikkan derajat keluarga mu saja,lalu apa yang akan aku dapat kan?”
Satu kalimat saja sudah setara dengan air dingin yang kemudian di percik kan ke hadapan nya Caroline Ye.
Sebenar nya,hubungan suami istri menurut Mitchell Shao ini tidak ada manfaat nya sama sekali,akan tetapi bagi Caroline Ye sangat lah bermanfaat yang terlihat dari sisi baiknya itu.
“Maka dari itu menurut ku kita sebaiknya menjadi sepasang suami istri yang sesungguh nya.”
Caroline Ye tertegun sesaat karena perkataan nya barusan itu dan membuat hati nya sedikit deg-deg an,seketika dia pun merasakan ada yang aneh dari dirinya Mitchell Shao.
Sepasang suami istri yang nyata? Sebenarnya apa yang sedang dia pikir kan?
“Kenapa?bukan kah kamu sangat membenci diri ku?”
“Karena sudah lama tinggal bersama dan juga sudah terbiasa.”
Setelah selesai mendengarkan hal ini,Caroline Ye pun merasa napas nya sedikit tersendat di dada nya itu,tertegun sesaat,dan berkata,
“Kenapa ada orang seperti diri mu ini?pernikahan adalah masalah yang sangat besar,menurut mu sudah biasa ya sudah biasa,menurut mu tidak biasa ya tidak biasa,nah setelah ini jika kamu masih menatap ku tidak biasa lagi,aku pasti nya akan terperangkat dalam hal ini,kamu harus bertanggung jawab?
Setelah mengatakan hal ini,tiba-tiba ruangan tersebut menjadi sunyi kembali.
Tatapan Caroline Ye terhadap dengan Mitchell Shao,sedikit kacau,dan ingin rasanya dia menampar diri nya sendiri.
Omong kosong seperti apa ini?
“Aku akan bertanggung jawab.” Kata Mitchell Shao yang melihat ke arah nya,dan terlihat dari tatapan nya sebagai seorang prajurit,dan terdengar suara tegas nya itu yang mengatakan tiga kata saja..
Caroline Ye hanya bisa terdiam sejenak saja.
Hari sudah malam,lampu yang berada di ruangan pun sudah di mati kan.
Caroline Ye sendiri masih belum mengerti tentang melakukan hubungan suami istri di tempat tidur itu,lalu pikiran nya kembali kacau,dan dia kembali memikirkan perkataan nya Mitchell Shao barusan itu,dia akan menunggu Mitchell Shao kembali normal seperti biasa baru lah memberikan nya sebuah jawaban,tiba-tiba dia tersadar,dan segera menahan gerakan tangan Mitchell Shao
“Apakah kamu bisa memberikan ku sedikit waktu,untuk memikirkan hal ini?dan sebelum aku menjawab nya, kamu dan aku masih saja seperti biasa nya dulu, jangan...”
“Jangan apa?”
“Itu..” kata Caroline Ye yang masih saja belum mengatakan maksud nya itu.
Mitchell Shao membalikan kan kepala nya dan tertawa.
"Apa yang kamu tertawakan ? Kata Caroline Ye yang sedikit kesal,dan mengangkat kan kepala nya,kenapa ada orang seperti diri mu yang pura-pura tidak mengerti sama sekali."
"Aku akan memberikan mu waktu untuk berpikir,tetapi aku juga perlu tahu,kamu akan berpikir berapa lama."
"Satu tahun?"
Kata Caroline Ye sambil berpikir panjang.
Melihat diri nya tidak menanggapi nya ,dia pun seketika membenar kan kata-kata nya, "Setengah tahun?"
“...”
"Sekitar tiga bulanan seperti nya sudah cukup,tidak bisa lebih cepat lagi,yang terpenting bisa memberi kan waktu untuk aku menentu kan pilihan ini,tiga bulan..."
“...”
"Aiii, jika kamu tidak menjawab aku anggap kamu sudah setuju dengan ku."
Pada saat caroline Ye mengangkat kan kepala nya,dia baru sadar bahwa mitchell Shao sudah tertidur lelap,tetap di samping telingah nya itu,terdengar suara tarikan napas nya itu,terlihat jelas ciri khas dari lelaki ini.
Apa ya?
Dia mengkerut kan kening tanpa mengata kan satu kata pun.
Jelas-jelas sedang berdiskusi,kenapa dia bisa seperti orang yang sangat teledor yang tidak pernah di pikirkan dulu di dalam hati nya,seperti bermain dengan diri sendiri saja,walaupun sudah tertidur dengan sangat lelap,apa kah yang di bahas oleh Caroline Ye tentang masalah tersebut bisa membuat orang mengantuk?bukan kah ini masalah yang bisa membuat seorang pria seakan-akan sangat menanti kan jawaban yang pasti ini?
Caroline Ye merasa sedikit pusing akan hal ini.
——
Cahaya lampu yang bersinar tepat di kamar bayi yang berada di lantai dua itu,pelayan baru saja menidur kan bayi tersebut,dia menguap beberapa kali dan bersiap untuk tidur,tiba-tiba terdengar suara ledakan dari luar,terdengar jelas bahwa itu adalah suara benda yang pecah.
Bayi yang baru saja tertidur pun terbangun karena medengar suara tersebut juga sedikit kaget dan akhir nya bayi itu menangis, 'wue wue', pelayan pun bergegas menggendong bayi tersebut,dia menggendong sambil melihat ke arah luar, secara tidak langsung dia menggelengkan kepala nya dan menghela kan napas nya itu.
Tepat di lantai bawah yang berada di area ruang tamu itu terlihat sangat berantakan.
Bibi Mei juga tidak berani memberes kan nya,mereka menunggu Evelyn An Tidak bertenaga lagi,baru lah mereka semua berani untuk membersihkan nya dan menasehati dirinya.
"Nyonya,tuan sudah di butakan oleh orang-orang seperti dia,tunggu tuan sudah sadar akan hal ini,dia dengan sendiri nya akan menyadari bahwa nyonya sangat lah peduli dengan diri nya, nyonya jangan marah dulu,tunggu saja tuan kembali,kalian tidak boleh berantem."
"Mana ada pria yang tidak bersikap seperti ini,nyonya,tidak boleh menyalah kan diri sendiri,dengar lah,tuan ..pun juga sedih,apa lagi dia mengetahui bahwa hati nyonya terluka."
"Menunggu dia sadar?" Kata ...sambil menatap ke arah Bibi Mei "Dia seperti seekor anjing yang tidak akan pernah berubah,selalu meletakkan posisi yang nyaman untuk wanita itu di depan mata ku sendiri,apa kah dia masih menganggap keluarga nya ini?"
"Mana ada pria yang tidak bersikap seperti ini,nyonya,tidak boleh menyalah kan diri sendiri,dengar lah,tuan ..pun juga ikut sedih,apa lagi dia mengetahui bahwa hati nyonya sedang terluka."
Setelah mendengarkan hal ini,Evelyn An pun melirik sebentar ke arah lantai atas tepat nya di kamar baby, seperti ada beberapa hal yang berbeda,dia pun terduduk di bawah lantai,sambil memegang keningnya itu,dan mata nya sedikit memerah.
Yang dia harapkan dari sebuah pernikahan bukan lah seperti ini,dia berpikir bahwa setelah memberikan Blake Lu anak, dia bisa hidup dengan layak di dalam keluarga Lu ini seperti orang kaya pada umum nya,akan tetapi siapa yang tahu bahwa posisi Nyonya Lu ini selalu di gantikan oleh wanita lain,apa lagi berada di samping nya Blake Lu membereskan dan merapikan semua nya pun masih saja tidak merasa cukup,dan sekarang di tambah lagi dengan selingkuhan nya itu yang tinggal gang kecil yang berada di depan rumah,secara tidak langsung sudah menjadi rumah kedua nya Blake Lu.
Terdengar suara telepon yang berdering,Bibi Mei yang melihat Evelyn An ini tak berdaya ini,Bibi Mei pun berjalan dengan sangat cepat untuk mengangkatnya.
“Hallo.”
“...”
“Benar,ya,maaf ini dengan siapa?”
“...”
“Maaf sebelum nya,masalah tentang perkerjaan sebaiknya anda langsung menghubungi tuan kami saja,atau juga bisa langsung ke kantornya,ini adalah telepon rumah,tuan sedang tidak berada di rumah.”
“...”
Sebenarnya pembicaraan ini belum lah selesai,akan tetapi Bibi Mei tidak berani untuk banyak bicara,dan dia segera menutup telepon nya itu.
“Siapa?” kata Evelyn An sambil memegang kening nya itu dan bertanya.
“Ada seseorang yang meminta tolong kepada tuan untuk mengatasi sebuah masalah,dia bermarga Ye,sebelum nya tidak pernah mendengar tuan mengatakan hal ini,pasti nya juga tuan tidak bersedia untuk menemui nya,tidak tahu juga kenapa orang ini bisa tahu nomor telepon rumah,sampai-sampai memohon di sini.”
“Bermarga Ye.” Evelyn An yang seperti nya tidak asing dengan marga itu,mengangkatkan kepalanya dan berkata, “Siapa nama nya?”
“Bernama...Thomas Ye,kalau tidak salah bernama ini.”
Thomas Ye?bukankah dia adalah mertua nya Mitchell Shao?
Evelyn Ye masih merenungkan nama tersebut,untuk memastikan kebenaran nya,dan kebetulan,telepon berdering kembali,dia melihat ke arah telepon itu dengan tatapan aneh,tiba-tiba dia pun menjadi tegang.
Bibi Mei pun hanya melirik ke telepon sebentar,dengan ragu-ragu berkata,
“Kenapa masih saja dengan dirinya itu?”
Evelyn An pun segera berdiri dari sofa yang dia duduki itu,dan berkata,
“Anggkat telepon nya,tanya dengan jelas sebenarnya ada masalah apa.”
Bibi Mei pun terdiam sebentar,tak lama kemudian dia menekan tombol untuk mengangkat telepon itu,dan mulai berbicara,
“Tuan Ye, apakah anda masih mempunyai urusan lain untuk di bicarakan? Akan tetapi Tuan kami benar-benar tidak ada di rumah.”
“Aku hanya ingin bertanya kapan CEO Lu berada di rumah,aku dengar istri CEO Lu sudah melahirkan,maka dari itu kami sudah menyiapkan hadiah untuk anak nya,kami ingin secara pribadi memberikan ini kepada nya.”
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi Sakti1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaPerjalanan Selingkuh
LindaHanya Kamu Hidupku
RenataUnperfect Wedding
Agnes YuInventing A Millionaire
EdisonBack To You
CC LennyRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending