Revenge, I’m Coming! - Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu

Caroline Ye pun panik, otaknya berasa seperti odol, tetapi bawah sadarnya ingin mendorong Robert Shao. Tetapi begitu dia mencobanya, dia merasa pusing dan tertegun. Perutnya terasa seperti api yang membakar seluruh tubuhnya, gerakannya mendorong membuat tubuhnya merasa lemah, bergerak dengan lemah di atas dada Robert Shao.

Badannya gemetaran, jelas terasa bahwa dia telah diberi obat oleh orang lain!

Caroline Ye yakin bahwa Evelyn An tidak akan bisa menerima kekalahan ini, pasti ada sesuatu yang akan dia lakukan di acara pernikahan ini. Tetapi tidak disangka dia begitu kejam, bisa merencanakan hal seperti ini. Dia ingin merusak keluarga Shao, membuatnya merasakan kekalahan. Membuat keluarga Shao merasakan malu.

“Kakak ipar ternyata sudah tidak sabar, sudah begitu basah.” Pria di samping telinganya berbisik.

Tidak menunggu dirinya, satu tangan yang besar masuk ke dalam roknya, sambil menelusuri kulitnya yang mulus dan masuk ke bagian selangkangannya.

“Jangan…..” seru Caroline Ye, seluruh tenaganya hampir habis demi menahan tangan Robert Shao.

“Kenapa?” Alis Robert Shao ada di dekat bibirnya, tangannya terus berada di dalam rok panjang itu, terus-menerus menggoda dan memainkan Caroline Ye. Di telinga Caroline Ye masih harus mendengar kata-kata mesumnya.

“Aku bekerja keras, kamu akan merasakan kenyamanan. Jangan sok jual mahal. Penampilanmu sekarang ini siapa yang bisa membantumu? Kakakku? Takut dia tidak bisa memuaskanmu.”

Robert Shao adalah seorang pecinta handal. Caroline Ye hanya menyerahkan diri karena telah diberi obat, hal ini seharusnya dia tahu.

“Tunggu.” Caroline Ye dengan sulit mengeluarkan kata-kata itu dari mulutnya.

“Kamu sudah lihat bahwa aku telah diberikan obat. Kalau begitu kamu tahu kenapa orang yang memberiku obat ingin melakukan ini. Jika kita tertangkap, kita berdua selesai sudah.”

Mendengarnya, Robert Shao langsung sadar.

Caroline Ye menggunakan kesempatan ini untuk mendorongnya dan menunjuk ke arah luar.

“Kamu pindah ke sebelah melewati balkon. Beberapa saat lagi aku akan mencarimu.

“Balkon?” Raut muka Robert Shao berubah, “Kamu gila ya? Ini lantai 42, kamu ingin membunuhku ya!”

“Jaraknya hanya 50 centimeter, kamu pasti bisa melewatinya.”

“Tidak bisa, aku tidak pergi…..”

Robert Shao didorong oleh Caroline Ye ke balkon, sampai di sana dia tidak berhenti berteriak. Tidak mudah untuk mendorong dia naik. Sampai mati dia pun tidak mau loncat ke balkon sebelah.

“Dong Dong Dong” Suara ketukan pintu kamar terdengar seperti bel, dari luar ruangan terdengar suara wanita.

“Iya kamar ini. Aku barusan melihat Nyonya Shao dan seorang pria masuk ke dalam sini.”

Di luar terdengar keributan, muka Caroline Ye pun pucat, dengan cepat ia mengangkat rok panjangnya dan menjinjit, ia menopang badannya dan mendorongnya ke sebelah.

“Aduh……” muka dan hidung Robert Shao pun bengkak.

Caroline Ye berbisik dengan nada dingin ‘Kalau tidak ingin mati, tutup mulutmu’ lalu dengan cepat menutup pintu dan gorden, terlentang di atas kasur, semuanya dalam satu gerakan cepat.

Baru saja menyelimuti diri, pintu kamar pun didobrak paksa.

Caroline Ye menutup mata, tetapi dia dapat membayangkan kumpulan orang yang masuk ke dalam ruang dan mengagetkan keluarga Shao yang ada di tempat, tidak perlu dipikirkan, sudah pasti sangat berisik.

“Di mana orang itu?”

Suara Marry Li terdengar tajam dengan nada gemetar dan marah.

Dalam kamar terdengar suara buka tutup lemari, seketika ruangan itu menjadi berisik.

Caroline Ye berpura-pura sulit membuka matanya untuk bangun, melihat begitu banyak kumpulan orang tersebar di mana-mana, mulailah dia memasang tampang ketakutan dan tidak mengerti, dengan kacau berkata,

“Kalian….. kenapa bisa ada di sini, apa yang terjadi?”