Revenge, I’m Coming! - Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi

Suara air dalam sauna terdengar sampai dalam kamar, menambah kesunyian kamar.

Mitchell Shao jongkok di depan meja belajar, membuka laci meja, mengeluarkan kotak obat, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, merasa gugup, berbarengan dengan pintu terbuka, dia langsung duduk di kursi rodanya, berpura-pura sedang membuka laci meja dengan kesusahan.

Dibalik pintu yang terbuka itu tampak sosok pelayan perempuan muda, parasnya cukup cantik, berjalan kearahnya.

"Tuan muda, anda mau ambil apa bilang kepada saya, kenapa harus melakukannya sendiri, kalau terluka bagaimana, istri anda kenapa tidak membantumu?"

Mitchell Shao duduk tegap di kursinya, membalas pertanyaannya, "Aku tidak memanggil kamu, siapa yang menyuruhmu masuk?"

Pelayan itu tersenyum, tampak sedikit canggung.

"Tuan muda kedua, tuan muda kedua berbicara tuan muda berada dikamar hanya bisa mengandalkan bantuan istri anda seorang diri, istri anda pasti kelelahkan mengurus anda sendirian, lalu menyuruh saya datang, melihat apa ada yang bisa saya bantu."

"Oh? Robert Shao yang menyuruh anda datang membantu istriku, atau datang untuk menggantikan posisi istriku?'

"Bukan, bukan itu, saya juga tidak berpikiran begitu." Kata pelayan itu memucat.

Suara Mitchell Shao menjadi sangat angkuh, "Tidak mengetuk pintu langsung masuk kedalam kamarku, ini adalah keluarga Shao, kamu orang pertama yang begini, kamu pelayan baru?"

Pelayan dengan hati-hati menganggukkan kepala, "iya."

Sebagian besar Keluarga Shao tidak mudah untuk dilayani, terutama Bretta Shao dan Robert Shao dua orang ini, makanya pelayan dirumah ini sering berganti-ganti dan bukan hal yang mengherankan lagi.

"Bantu aku ambil kotak obat itu."

"Anda terlukakah?" Pelayan mengambil kotak obat, lalu mendekati Mitchell Shao, "saya boleh membantu anda ......"

"Tidak perlu, nyonya yang terluka, aku sendiri yang mengobatinya, kamu sudah boleh pergi."

Mitchell Shao mengambil kotak obat itu, dengan ekpresi yang angkuh meninggalkannya.

Pelayan merasa canggung, berdiri tidak lama lalu membalikkan badannya berjalan keluar kamar.

Dalam kamar mandi terdenger suara, "Sepertinya selain mama, adik laki-laki mu sangat perhatian, memberikan anda sebuah kamar di rumah ini, hanya laki-laki yang bisa melakukannya."

Mitchell Shao menoleh melihat sekilas, berkata, "Kamu sepertinya tidak merasa khawatir sama sekali."

Jika para perempuan ini berhasil, apakah kamu masih akan menjadi bagian dalam keluarga Shao?

Mendengar, Caroline Ye memakai baju tidur yang sangat lucu bermotif kartun berjalan kearahnya, kepalanya yang dibungkus dengan handuk, terlihat leher yang putih dan kurus, penuh perawatan.

"Keadaan kritis tidak berguna untuk orang sudah dikenal, aku merasa kamu akan menyuruh orang yang belum terlalu kenal untuk lebih dekat mengenalnya."

Mitchell Shao Menggerutkan dahi, ingin menyudahi pembicaraan ini.

Dia membawa kotak obat menaruh di atas ranjang, membukanya, "Kemarilah, aku akan membantu kamu untuk mengoleskan obat."

"Kamu tidak bilang aku hampir saja kelupaan."

Caroline Ye duduk di atas ranjang, kakinya melambai-lambai, "Obat apa, aku sendiri yang mengolesinya."

Mitchell Shao melihat kearah kakinya, bertanya.

"Sepatu? Pergi pakai sepatumu dulu."

"Tidak kenapa-kenapa."

Baru saja berbicara, Mitchell Shao dari kursi rodanya berdiri, sebelum Caroline Ye membalas, memeluknya, lalu terjatuh di atas ranjang.

"Tidak memakai maka duduk saja."

Caroline Ye mengedipkan matanya, menghadapi depannya yang bermuka putih polos, bersiap untuk mengolesi obat.

"Kamu berdiri seperti ini, kalau ada orang yang tiba-tiba datang melihat bagaimana?"

"Yang harus kamu khawatirkan, adalah orang yang sedang melihatmu."

Mitchell Shao sambil mengoleskan obat di leher Caroline Ye, dingin-dingin, baru saja selesai berbicara tidak sabar untuk melakukannya, pikirannya yang sekarang sedang mengoceh, membuatnya merasa tak berdaya.

Tiba-tiba dia tertawa berkata, "Begitu saja kamu takut?"

Caroline Ye menoleh kearah Mitchell Shao dan melihat dia tertawa, melotot kepadanya, “Kamu masih bisa tertawa, aku kira kamu sudah tidak bisa tertawa lagi.”

Caroline Ye sangat terus terang, kebalikkan malah membuat Mitchell Shao tercengang, senyumnya disimpan kembali.

“Ah, kenapa tidak tertawa lagi? Tertawamu membuatmu terlihat sangat bagus, bisa meluluhkan hati para wanita, dibandingkan orang yang ngfans pada idolanya.”

Mitchell Shao menaruh obat kedalam kotak obat, berbalik bertanya kepadanya, “Kalau kamu sendiri?”

“Ada apa dengan aku?”

“Bisa meluluhkan hati para wanita, termasuk kamu tidak?”

“Hah?” Caroline Ye tercengang, lalu tersenyum, melihat kearah Mitchell Shao, “Kamu jangan bercanda dengan aku, aku bisa menganggapnya beneran.”

Berbicara, dia mulai meninggalkan ranjang, “Aku pergi mengeringkan rambut dulu.”

Kaki belum menginjak ke tanah, Mitchell Shao menahan bahunya.

“Kamu mau ngapain?” Caroline Ye tercengang.

“Tidak memakai sepatu maka diam saja di atas ranjang, apa yang sudah aku bicarakan tidak usah dipikirkan, anggap saja bercanda.”

Omongannya penuh dengan arti, kalau Caroline Ye masih tidak mengerti juga maka dia wanita bodoh.

Kedua tangan Mitchell Shao menahan bahu Caroline Ye, dibatasi oleh baju tidurnya yang memberi kehangatan, ada yang bilang bahwa suhu laki-laki lebih tinggi daripada suhu wanita, sekarang dia sudah mencobanya, merasa tidak tahu seberapa tinggi suhunya sekarang.

Ini terlalu memalukan!

Caroline Ye sudah tidak mau tahu apa-apa lagi, dengan ekspresi yang tenang,

“Cuaca sangat panas, dan sepatuku ada didepan kamar mandi, aku tidak mungkin terbang mengambilnya kan.”

Mitchell Shao mengerutkan dahi, langsung berjalan kearah kamar mandi membantunya mengambil sepatunya.

“Terima kasih!”

Caroline Ye tersenyum-senyum, mengurangi rasa gugupnya barusan.

Dan melihat Mitchell Shao menundukkan badannya, memakaikan sepatunya. Tangannya Caroline Ye tanpa sadar menolaknya, berkata, “Biar aku sendiri saja.”

Belum selesai berbicara, sepatu sudah dipakaikannya di satu kaki, satu kaki lainnya sudah dia dipegang olehnya, bersiap dipakaikan sepatu.

Mitchell Shao selesai memakaikan sepatunya, berbicara,

“Sana pergi keringkan rambut, setelah selesai ada yang mau aku bicarakan denganmu.”

“Oh.” Caroline Ye dengan muka polos, merasa hari ini Mitchell Shao sangat berbeda, boleh dibilang memiliki dua kepribadian.

Suara hairdyer sangat kencang, rambutnya yang panjang, sangat lama untuk kering, Mitchell Shao tetap menunggu sambil membaca bukunya diatas ranjang.

Selesai mengeringkan rambut, Caroline Ye juga rebahan di ranjang, berpura-pura mengambil sebuah majalah dan membacanya, menunggu ngantuk, juga Mitchell Shao tidak berbicara dengannya.

Dia menutup majalahnya, mematikan lampu tidur,

“Aku tidur duluan.”

Lihat saja kamu masih mau berbicara atau tidak!

Disisi lain, Mitchell Shao mulai bereaksi, lalu mematikan lampu tidurnya juga.

Caroline Ye memakai selimutnya, dalam pikirannya sekarang bertanya-tanya.

Orang ini punya penyakit amesiakah? Lima menit yang lalu berbicara ini, lalu lupakah?

Setelah dipikir, selimut terasa ada angin dingin berhembus, dia merasa bahwa Mitchell Shao mendekatinya, mengangkat kepalanya, Mitchell Shao sudah berada di dalam selimutnya.

Tercengang, sekujur tubuhnya ditahan oleh kedua tangan yang besar, terasa hangat, Mitchell Shao memeluknya.

“Apa yang sedang kamu lakukan?”

Dia menangkat kepalanya, kepalanya berada dibawah dagu Mitchell Shao.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu