Revenge, I’m Coming! - Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
Suara air dalam sauna terdengar sampai dalam kamar, menambah kesunyian kamar.
Mitchell Shao jongkok di depan meja belajar, membuka laci meja, mengeluarkan kotak obat, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, merasa gugup, berbarengan dengan pintu terbuka, dia langsung duduk di kursi rodanya, berpura-pura sedang membuka laci meja dengan kesusahan.
Dibalik pintu yang terbuka itu tampak sosok pelayan perempuan muda, parasnya cukup cantik, berjalan kearahnya.
"Tuan muda, anda mau ambil apa bilang kepada saya, kenapa harus melakukannya sendiri, kalau terluka bagaimana, istri anda kenapa tidak membantumu?"
Mitchell Shao duduk tegap di kursinya, membalas pertanyaannya, "Aku tidak memanggil kamu, siapa yang menyuruhmu masuk?"
Pelayan itu tersenyum, tampak sedikit canggung.
"Tuan muda kedua, tuan muda kedua berbicara tuan muda berada dikamar hanya bisa mengandalkan bantuan istri anda seorang diri, istri anda pasti kelelahkan mengurus anda sendirian, lalu menyuruh saya datang, melihat apa ada yang bisa saya bantu."
"Oh? Robert Shao yang menyuruh anda datang membantu istriku, atau datang untuk menggantikan posisi istriku?'
"Bukan, bukan itu, saya juga tidak berpikiran begitu." Kata pelayan itu memucat.
Suara Mitchell Shao menjadi sangat angkuh, "Tidak mengetuk pintu langsung masuk kedalam kamarku, ini adalah keluarga Shao, kamu orang pertama yang begini, kamu pelayan baru?"
Pelayan dengan hati-hati menganggukkan kepala, "iya."
Sebagian besar Keluarga Shao tidak mudah untuk dilayani, terutama Bretta Shao dan Robert Shao dua orang ini, makanya pelayan dirumah ini sering berganti-ganti dan bukan hal yang mengherankan lagi.
"Bantu aku ambil kotak obat itu."
"Anda terlukakah?" Pelayan mengambil kotak obat, lalu mendekati Mitchell Shao, "saya boleh membantu anda ......"
"Tidak perlu, nyonya yang terluka, aku sendiri yang mengobatinya, kamu sudah boleh pergi."
Mitchell Shao mengambil kotak obat itu, dengan ekpresi yang angkuh meninggalkannya.
Pelayan merasa canggung, berdiri tidak lama lalu membalikkan badannya berjalan keluar kamar.
Dalam kamar mandi terdenger suara, "Sepertinya selain mama, adik laki-laki mu sangat perhatian, memberikan anda sebuah kamar di rumah ini, hanya laki-laki yang bisa melakukannya."
Mitchell Shao menoleh melihat sekilas, berkata, "Kamu sepertinya tidak merasa khawatir sama sekali."
Jika para perempuan ini berhasil, apakah kamu masih akan menjadi bagian dalam keluarga Shao?
Mendengar, Caroline Ye memakai baju tidur yang sangat lucu bermotif kartun berjalan kearahnya, kepalanya yang dibungkus dengan handuk, terlihat leher yang putih dan kurus, penuh perawatan.
"Keadaan kritis tidak berguna untuk orang sudah dikenal, aku merasa kamu akan menyuruh orang yang belum terlalu kenal untuk lebih dekat mengenalnya."
Mitchell Shao Menggerutkan dahi, ingin menyudahi pembicaraan ini.
Dia membawa kotak obat menaruh di atas ranjang, membukanya, "Kemarilah, aku akan membantu kamu untuk mengoleskan obat."
"Kamu tidak bilang aku hampir saja kelupaan."
Caroline Ye duduk di atas ranjang, kakinya melambai-lambai, "Obat apa, aku sendiri yang mengolesinya."
Mitchell Shao melihat kearah kakinya, bertanya.
"Sepatu? Pergi pakai sepatumu dulu."
"Tidak kenapa-kenapa."
Baru saja berbicara, Mitchell Shao dari kursi rodanya berdiri, sebelum Caroline Ye membalas, memeluknya, lalu terjatuh di atas ranjang.
"Tidak memakai maka duduk saja."
Caroline Ye mengedipkan matanya, menghadapi depannya yang bermuka putih polos, bersiap untuk mengolesi obat.
"Kamu berdiri seperti ini, kalau ada orang yang tiba-tiba datang melihat bagaimana?"
"Yang harus kamu khawatirkan, adalah orang yang sedang melihatmu."
Mitchell Shao sambil mengoleskan obat di leher Caroline Ye, dingin-dingin, baru saja selesai berbicara tidak sabar untuk melakukannya, pikirannya yang sekarang sedang mengoceh, membuatnya merasa tak berdaya.
Tiba-tiba dia tertawa berkata, "Begitu saja kamu takut?"
Caroline Ye menoleh kearah Mitchell Shao dan melihat dia tertawa, melotot kepadanya, “Kamu masih bisa tertawa, aku kira kamu sudah tidak bisa tertawa lagi.”
Caroline Ye sangat terus terang, kebalikkan malah membuat Mitchell Shao tercengang, senyumnya disimpan kembali.
“Ah, kenapa tidak tertawa lagi? Tertawamu membuatmu terlihat sangat bagus, bisa meluluhkan hati para wanita, dibandingkan orang yang ngfans pada idolanya.”
Mitchell Shao menaruh obat kedalam kotak obat, berbalik bertanya kepadanya, “Kalau kamu sendiri?”
“Ada apa dengan aku?”
“Bisa meluluhkan hati para wanita, termasuk kamu tidak?”
“Hah?” Caroline Ye tercengang, lalu tersenyum, melihat kearah Mitchell Shao, “Kamu jangan bercanda dengan aku, aku bisa menganggapnya beneran.”
Berbicara, dia mulai meninggalkan ranjang, “Aku pergi mengeringkan rambut dulu.”
Kaki belum menginjak ke tanah, Mitchell Shao menahan bahunya.
“Kamu mau ngapain?” Caroline Ye tercengang.
“Tidak memakai sepatu maka diam saja di atas ranjang, apa yang sudah aku bicarakan tidak usah dipikirkan, anggap saja bercanda.”
Omongannya penuh dengan arti, kalau Caroline Ye masih tidak mengerti juga maka dia wanita bodoh.
Kedua tangan Mitchell Shao menahan bahu Caroline Ye, dibatasi oleh baju tidurnya yang memberi kehangatan, ada yang bilang bahwa suhu laki-laki lebih tinggi daripada suhu wanita, sekarang dia sudah mencobanya, merasa tidak tahu seberapa tinggi suhunya sekarang.
Ini terlalu memalukan!
Caroline Ye sudah tidak mau tahu apa-apa lagi, dengan ekspresi yang tenang,
“Cuaca sangat panas, dan sepatuku ada didepan kamar mandi, aku tidak mungkin terbang mengambilnya kan.”
Mitchell Shao mengerutkan dahi, langsung berjalan kearah kamar mandi membantunya mengambil sepatunya.
“Terima kasih!”
Caroline Ye tersenyum-senyum, mengurangi rasa gugupnya barusan.
Dan melihat Mitchell Shao menundukkan badannya, memakaikan sepatunya. Tangannya Caroline Ye tanpa sadar menolaknya, berkata, “Biar aku sendiri saja.”
Belum selesai berbicara, sepatu sudah dipakaikannya di satu kaki, satu kaki lainnya sudah dia dipegang olehnya, bersiap dipakaikan sepatu.
Mitchell Shao selesai memakaikan sepatunya, berbicara,
“Sana pergi keringkan rambut, setelah selesai ada yang mau aku bicarakan denganmu.”
“Oh.” Caroline Ye dengan muka polos, merasa hari ini Mitchell Shao sangat berbeda, boleh dibilang memiliki dua kepribadian.
Suara hairdyer sangat kencang, rambutnya yang panjang, sangat lama untuk kering, Mitchell Shao tetap menunggu sambil membaca bukunya diatas ranjang.
Selesai mengeringkan rambut, Caroline Ye juga rebahan di ranjang, berpura-pura mengambil sebuah majalah dan membacanya, menunggu ngantuk, juga Mitchell Shao tidak berbicara dengannya.
Dia menutup majalahnya, mematikan lampu tidur,
“Aku tidur duluan.”
Lihat saja kamu masih mau berbicara atau tidak!
Disisi lain, Mitchell Shao mulai bereaksi, lalu mematikan lampu tidurnya juga.
Caroline Ye memakai selimutnya, dalam pikirannya sekarang bertanya-tanya.
Orang ini punya penyakit amesiakah? Lima menit yang lalu berbicara ini, lalu lupakah?
Setelah dipikir, selimut terasa ada angin dingin berhembus, dia merasa bahwa Mitchell Shao mendekatinya, mengangkat kepalanya, Mitchell Shao sudah berada di dalam selimutnya.
Tercengang, sekujur tubuhnya ditahan oleh kedua tangan yang besar, terasa hangat, Mitchell Shao memeluknya.
“Apa yang sedang kamu lakukan?”
Dia menangkat kepalanya, kepalanya berada dibawah dagu Mitchell Shao.
Novel Terkait
Istri Pengkhianat
SubardiSomeday Unexpected Love
AlexanderHabis Cerai Nikah Lagi
GibranDark Love
Angel VeronicaHusband Deeply Love
NaomiMarriage Journey
Hyon SongRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending