Revenge, I’m Coming! - Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)

Caroline Ye hampir sampai di rumah bersamaan dengan Mitchell Shao.

Dia keluar dari stasiun kereta bawah tanah, begitu baru mencapai pintu masuk komplek rumah, sebuah klakson mobil berbunyi dari sampingnya.

Begitu menolehkan kepala, langsung terlihat mobilnya Mitchell Shao, dulu mobilnya pernah dikorbankan dengan hormat ketika dirampok. Gantinya yang baru adalah sebuah mobil Maybach berwarna hitam dan mengkilap, terlihat sangat elegan, terutama nomor platnya 888, sekali lihat langsung terasa sungkan.

Jendela tempat duduk belakangnya perlahan-lahan bergulir ke bawah, memperlihatkan wajah keren dan berkelas dari Mitchell Shao.

“Kebetulan sekali ya.” Caroline Ye berdiri diam dan tersenyum pada orang di jendela mobil tersebut. “Kamu baru saja pulang juga?”

Mitchell Shao tidak menjawab, tetapi memandang dirinya dari atas ke bawah lalu mengerutkan kening.

“Mengapa tidak memakai pengemudi untuk antar jemput?”

Ada tiga pengemudi khusus dalam keluarga Shao. Terlepas dari satu pengemudi khusus untuk sang kakek, kedua pemudi lainnya melayani anggota keluarga Shao yang lain. Bagaimana mereka cukup untuk mengantar jemput Caroline Ye?

“Macet ya.” Caroline Ye mengejipkan mata.

“Tuan Muda, kamu tidak bekerja dari jam sembilan sampai jam lima sore,jadi kamu tidak tahu. Jam sibuk pagi dan malam hari di Beijing benar-benar tidak cocok untuk staf kecil seperti kami untuk menggunakan mobil.”

Caroline Ye sendiri sebenarnya tidak mengerti alasannya itu. Dia terjebak kemacetan selama satu jam di hari pertamanya bekerja, jadi setelah itu dia tidak menggunakan pengemudi untuk mengantar lagi.

Pangkat militer Mitchell Shao cukup untuk membuat semua jalanan bebas ketika dia keluar, dia tentu saja tidak pernah merasakan yang namanya kemecatan karena dialah yang menyebabkan kemacetan. Hanya saja cara Caroline Ye memanggilnya “Tuan muda” terasa ada maksud menyindir, ini membuat dia sedikit mengernyit dan tidak mau mendengarnya, kemudian dia langsung menutup jendela mobil.

Jendela mobil yang ditutup membuat Caroline Ye merasa suasananya sedikit canggung sebentar.

“Ayo naik mobil, Nyonya.” Tiba-tiba Ajudan Xun yang duduk di kursi pengemudi berkata, “Jalanan masih cukup jauh ya. Aku bawa kamu pulang.”

Caroline Ye, dengan mata yang berbinar, dengan manis berterima kasih kepada Ajudan Xun.

“Terima kasih ya, Ajudan Xun.”

Setelah berkata dia langsung naik mobil.

Dia telah melakukan pekerjaan seharian di kantor, menyiapkan dan menyuguhkan teh dan kopi. Sekarang dia masih harus pulang berdesakan naik kereta bawah tanah. Kakinya sudah lemas hampir tidak ada kekuatan. Bisa mengurangi jarak langkah yang harus dia tempuh saja dia sudah sungguh sangat berterimakasih.

“Untuk apa terima kasih padaku? Ini mobilnya tuan muda.” Wakil Xun mencuri pandang raut muka Mitchell Shao di kaca spion belakang.

“Betul ini mobilnya. Tapi bukankah dia tidak mengajakku naik mobilnya?”

Bibirnya Caroline Ye cemberut dan dengan sengaja menaikkan suaranya. “Jadi ya tetap harus Terima kasih kepada Ajudan Xun.”

Sebuah kalimat judes terdengar datang dari samping.

“Kalau begitu turun.”

Beberapa detik sebelumnya seseorang yang masih sombong dan arogan menjadi ketakutan.

“Terima kasih juga padamu tuan muda.” Caroline Ye tersenyum manis sambil melihat Mitchell Shao.

Dia sudah mengakui kesalahan, jadi Mitchell juga tidak memperhitungkan masalah ini lagi. Dia sejak awal sudah tahu bahwa Mitchell Shao, meskipun terlihat dingin, bukanlah seorang suami yang kejam, sesat dan tidak masuk akal. Dia sering menunjukan kepala postur seorang tuan muda, biasanya dia tidak mau berdebat dengan orang yang suka senyum menyeringai seperti ini.

Benar saja, Mitchell Shao setelah mendengar sudut mulutnya sedikit menggigil dan berhenti memandang dia sebentar.

“Ajudan Xun, jalan.”

“Ah.”

Ketika mobil sampai di pintu rumah Shao, Marry Li dikelilingi oleh tiga pelayan berdiri di pintu untuk menyambutnya. Ketika dia melihat Caroline Ye turun lebih dulu, mereka sangat terkejut.

“Bagaimana...”

“Ibu, maaf kamu harus keluar sendiri untuk menjemputku.” Caroline Ye juga tidak menjelaskan, memanggil pelayan untuk membantu menopang Mitchell Shao turun dan duduk ke kursi roda.

Perhatian Marry Li dengan cepat teralihkan dan dia terus menasihati para pelayannya.

“Jangan sampai Mitchell Shao jatuh.”

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu