Revenge, I’m Coming! - Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)

Sebenarnya Caroline Ye juga tidak mengerti, karena kakinya yang tidak leluasa itu kenapa tidak tinggal di lantai satu saja ? Kenapa harus tinggal di lantai dua turun naik begitu, apakah tidak merasa repot ?

Pada saat makan malam, Mitchell Shao sama seperti biasanya, diam bagai orang bisu, saat makan tidak bersuara sama sekali, bahkan tidak berbicara kepada siapapun.

Sebaliknya Caroline Ye orangnya tidak bisa diam, selalu mencari topik pembicaraan.

" Daging sapi ini sangat enak. "

" ..... "

" Sayur akar teratai sangat menyegarkan. "

" ..... "

" Sup ikan rebus ini, kelihatannya sangat bergizi. "

" ..... "

Setelah berkata begitu banyak, perut Caroline Ye sendiri pun sudah terisi dengan penuh, dan Mitchell Shao tidak menanggapinya sedikit pun, sepanjang makan hanya diam makan dan minum sup, benar - benar menganggap Caroline Ye seperti udara.

Sekelompok pelayan diam - diam mencuri pandang ke mereka, biasanya semuanya ada, siapa saja tidak sadar kalau hubungan Mitchell Shao dengan dirinya sangatlah tidak baik, saat sekarang cuma sisa mereka berdua, bukankah ini menjadi sangat kelihatan ?

Caroline Ye merasa dirinya tidak bisa melihat begitu saja citra 'di sukai' yang dia pertahankan sampai sekarang jadi hilang, oleh karena itu dia berinisiatif dengan memberikan semangkok sup ikan ke Mitchell Shao.

" Sup ikan ini sangat enak, kamu coba. "

Mitchell Shao sedikit pun tidak melihat ke dirinya, dia menggunakan sumpit mengambil sayur yang ada di sisi lainnya.

Terdengar suara - suara bisikan pelayan dari ruang tamu yang ada di belakangnya, walaupun tidak kedengaran jelas apa yang di bicarakan, tapi juga sudah bisa di tebak apa yang mereka bicarakan.

Masih berusaha, Caroline Ye tersenyum dan berkata,

" Saya karena setelah kerja terlalu sibuk, selalu tidak punya waktu temani kamu, kamu perlu semarah ini sama saya ? "

Sumpit Mitchell Shao yang lagi menjepit sayur tadi terhenti sejenak, sayur yang terjepit itu terlihat bergetar.

" Awalnya saya mau kasih tahu kamu kalau hari ini saya mau keluar rumah, tetapi kamu kemarin malam tidak pulang rumah, biasanya kamu juga tidak begitu menggunakan telpon, sepuluh kali telpon sembilan kalinya yang jawab operator, hubungan suami istri tidak baik di tahu banyak orang. "

Sumpit Mitchell Shao tiba - tiba bergetar, sebuah garpu, dan sayur yang dia jepit tadi kembali jatuh ke dalam piring.

Dia pelan pelan mengangkat kepalanya, dan menatap ke mata Caroline Ye terlihat seperti sekuat tenaga menahan diri.

Menyadari situasi, Caroline Ye semakin sengaja, sangat tidak peduli dengan keselamatannya dia membuat suara manja,

" Sudah sudah, aku lain kali kalau keluar pasti kasih tahu dirimu, dalam rumah masih ada orang lain, jangan biarkan orang lain melihat lelucon ini.

Dua kata ' Sudah ', membuat otot - otat wajah Mitchell Shao bergerak.

Bunyi " pa ", Sumpit yang di letakkan di atas meja, mengeluarkan bunyi yang lembut.

Sejenak, semua suara dalam ruangan hening.

Hening lama, Mitchell Shao mendorong kursi rodanya meninggalkan meja makan,

" Naik ke atas, ada pertanyaan yang perlu kutanyakan padamu."

Suaranya dingin dengan sedikit amarah yang tak terkatakan, Mitchell Shao adalah seorang yang tidak mengekspresikan isi hati, bisa terekspresikan sedikit rasa marah ini, jelas sekali dia marahnya sangatlah tidak kecil.

Suasana satu ruangan sangat kaku, Caroline Ye terbatuk, ia tersenyum dengan terpaksa, sengaja menggunakan suara yang bisa di dengar oleh orang lain dan berbisik,

" Bukankah hanya masalah saya pergi keluar sendiri tidak mengajak diri mu saja, saya tahu saya salah, masih tidak maafkan, tidak ada ujungnya apa ? "

Pelayan yang ada dalam ruang saling lihat tidak ada yang bersuara, hubungan nyonya besar sama tuan besar sangatlah baik.

Dan Caroline Ye adalah seorang perempuan dengan nyali sangat berani, setelah berpuas hati bermain dengan mulutnya dia masih dengan jelas merasakan di lehernya tersangga sebuah pisau sabit naga hijau yang masih bergetar pelan, ia gemetar ketakutan ikut Mitchell Shao masuk ke dalam lift.

Disaat pintu lift tertutup, dia merasa seperti terpenjara dan sesak.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu