Revenge, I’m Coming! - Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen

Setelah Marry Li membuat onar di Shao's Corp., kerjasama antara Shao's Corp. dan Coco benar-benar berakhir.

Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Caroline dulu pernah bekerja di Coco, oleh karena itu dia tahu jelas bagaimana sifat Simon Xi, orang itu sangat suka dengan kehidupan yang cepat dan sederhana, sangat menjunjung tinggi 'jombloisme', dia sangat membenci konflik rumah tangga yang membingungkan, kejadian yang terjadi di Keluarga Shao itu sangat membuatnya kesal.

Saat di kantor, dari mulai masuk pintu pun Caroline sudah menerima salam dan hormat dari semua orang, baik yang dikenal ataupun tidak dikenal.

"CEO Ye, selamat pagi."

"Pagi."

Dari lobby sampai departemen desain, tak kurang dari puluhan ucapan 'selamat pagi'.

Caroline pun mengeluh, identitasnya sebagai menantu besar Keluarga Shao ini terlalu menarik perhatian orang, kalau dia ingin melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembuyi di kantor rasanya akan terlihat seperti maling saja, semua mata yang ada di kantor itu pasti akan mengarah kepadanya.

Karena Cassie Zhao terluka, ditambah dengan tekanan di hatinya, Caroline memberinya cuti satu bulan penuh, oleh karena itu begitu dia masuk, ia langsung melihat kursi yang kosong, rasanya agak sedikit tidak terbiasa.

Di antara desainer-desainer ini, Cassie lah yang kemampuannya paling bagus dalam grup kedua, kejadian salah paham Marry itu jelas sudah mematahkan satu sayapnya, meskipun ia sudah memberi Robert pelajaran, tapi tindakannya ini seperti membunuh delapan ratus prajurit sendiri untuk membunuh seribu prajurit lawan.

"Kak, apa kerjasama kita dengan Coco sudah benar-benar tak bisa dibicarakan lagi?"

Dylan merebahkan badannya di atas meja, melihat Caroline dengan penuh rasa kecewa.

"Menurutmu? Orang-orang di departemen bisnis saja tak mau dia temui, CEO Shao yang datang sendiri langsung ke kantor mereka juga tidak dipedulikan, mana mungkin masih ada kemungkinan untuk kerja sama?"

"Sayang sekali," Dylan terus menghela nafasnya, "Dua hari ini keinginanku untuk bekerja benar-benar merosot, seperti bebek bakar yang sudah matang tapi begitu mau dimasukkan ke mulut, dia malah terbang......"

"Apa aku yang bersikap terlalu baik padamu, kalau Kak Kelly ada di sini, apa kau juga berani bilang kalau keinginanmu untuk bekerja benar-benar merosot atau omong kosong lainnya?"

Dylan tertawa, ia tahu sifat Caroline bagaimana, lalu balik bertanya,

"Kak, sebagai menantu pertama Keluarga Shao, tidakkah seharusnya kau menjaga ucapanmu? Apa kau pantas mengucapkan kata-kata seperti 'omong kosong?'"

Mendengar pertanyaan Dylan itu, Caroline pun mengambil beberapa lembar desain yang ada di sebelahnya lalu memukulkannya pada kepala Dylan.

"Ah, Kak, ya ya aku salah, aku salah."

"Jangan bicara terus, cepat revisi draft-draft ini, oh ya, besok ada Pameran Yubei, aku berangkat sore ini, mungkin aku tidak akan datang ke kantor dua hari ini, tolong bantu aku untuk menjaga kantor ini selama dua hari, kalau ada apa-apa telepon saja kau."

"Oke, aku sudah memesankan hotelmu, kau pasti suka." Tangan Dylan membentuk isyarat oke, "Jangan lupa foto yang banyak untuk dijadikan referensi."

Pameran Yubei adalah pameran besar yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perhiasan Kota Nan, diadakan di Miyun Reservoir, Miyun Reservoir adalah sebuah desa kecil yang sangat kuno nan indah, karena masih belum seberapa dikembangkan, gaya bangunan di sana masih tetap kuno, di sana masih banyak orang-orang lokal yang tinggal, desa itu dikelilingi oleh gunung-gunung yang besar dan tinggi, ada air terjun juga ada sumber mata air, benar-benar menarik.

Namun jaraknya dari Kota Nan agak jauh, orang-orang harus membawa mobil sekitar empat sampai lima jam, oleh karena itu, Caroline harus ke sana terlebih dahulu.

Tapi tujuan utama Caroline datang ke sana bukan untuk pameran perhiasan.

Sorenya, setelah Caroline menyelesaikan semua urusan kantor, ia pun langsung berangkat dari kantor, dalam perjalanan ia menerima telepon dari Emily Guan.

"Kau di mana?" suara di seberang sana terdengar sangat senang.

"Sedang menyetir."

"Kebetulan sekali, jemput aku, hari ini aku libur, aku bisa santai dua hari, cutilah dua hari dan temani aku main."

Caroline sedikit kesal, "Tidak bisa, dua hari ini aku ada pekerjaan, aku sudah dalam perjalanan menuju Miyun Reservoir, kau istirahat berapa hari? Kurasa pekerjaanku ini baru bisa selesai dua atau tiga hari."

"Dua tiga hari?" suara Emily terdengar sedih, "Aku hanya libur dua hari."

"Kalau begitu ya tidak bisa."

"Ah, kudengar Miyun juga lumayan asyuk, kalau tidak aku juga ke Miyun saja untuk mencarimu, kirimkan lokasimu, nanti malam aku langsung ke sana."

Caroline berpikir sejenak, lalu berkata, "Boleh juga, tunggu sebentar ya, aku akan mengirimkan alamat hotelku padamu, nanti kau langsung ke sana saja."

Begitu sampai di Miyun, hari sudah mulai petang, cahaya matahari yang hampir tenggelam itu menghiasi indahnya langit di sana.

Mobil Caroline berhenti di depan pintu masuk desa itu, karena mobil tidak bisa masuk ke dalamnya, dan akhirnya Caroline pun berjalan ke dalam sambil menarik kopernya.

Setelah mengurus prosedur check in di hotel yang dipesan Dylan, ia tidak masuk ke kamar, malah pergi ke tempat penginapan lain.

Pemilik rumah itu mengenakan pakaian tradisional yang sangat unik, ia membantu Caroline membawa kopernya naik ke atas dengan sangat ramah,

"Nona Ye, kamar Anda ada di lantai dua, ikuti saya saja, lantai dua di ujung paling kiri."

"Baik, terima kasih."

Setelah sang pemilik rumah pergi, Caroline membuka jendela kamar itu, lalu melihat keadaan di dalam jendela yang ada di seberang kamarnya itu, ada sebuah topi jerami pria yang digantung di gantungan baju.

Ia membereskan badannya sejenak, mengganti pakaiannya, lalu turun ke bawah untuk minum teh.

Di malam musim panas, desa yang kuno itu sangat hening, setelah lampu jalan menyala di malam hari, halaman rumah itu tetap tidak terasa panas, malah terasa sejuk, di halaman itu ada ayunan yang dibangun sendiri oleh pemilik rumah itu, di atas meja-meja kayu yang diletakkan di halaman itu juga ada beberapa potong semangka yang sudah didinginkan.

Caroline dan sang pemilik rumah berbincang-bincang sejenak, tak lama kemudian terdengar suara seseorang yang turun dari tangga.

"Hai, Tuan Simon." sang pemilik rumah mengibaskan tangannya, bahasa Perancisnya sangat lancar, tak kalah dari Caroline, "Ayo sini makan semangka."

Yang turun ke bawah itu memang Simon Xi, ia mengenakan kaos putih yang sederhana dan celana pendek hitam, kulitnya yang hitam terlihat menyatu dengan kegelapan di malam itu, melihat Caroline yang ada di sebelah pemilik rumah, ia tercengang, wajahnya terlihat sedikit tidak senang,

"Nona Ye, kenapa kau bisa di sini? Kuingat aku sudah pernah bilang, aku tidak akan pernah bekerjasama lagi dengan Shao's Corp., perilaku kalian yang seperti ini sangat mengganggu perjalanan pribadiku."

Caroline berkata,

"Tuan Simon? Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti."

"Kau bukan datang untuk membicarakan kerjasama denganku?"

Wajah Caroline tetap datar,

"Tentu saja, ini adalah perjalanan pribadiku juga, aku tak menyangka aku akan bertemu Anda di sini."

Sang pemilik rumah mencoba menengahi, "Simon, aku tak tahu ada salah paham apa di antara kalian, tapi kalau kau bilang Nona Ye yang mengikutimu datang ke sini, aku tidak setuju, Nona Ye memesan kamar di sini jauh lebih awal darimu, lihatlah, yang dipesannya adalah kamar yang itu, kamar yang paling bagus yang ada di sini, kau ingin memesannya tapi kau sudah terlambat karena Nona Ye sudah memesannya terlebih dahulu."

Mendengar ucapan pemilik rumah itu, Simon baru percaya, lalu meminta maaf,

"Maaf, Nona Ye, aku harus meminta maaf padamu lagi."

Wajah Caroline tetap santai, "Mungkin memang kita ditakdirkan untuk bertemu."

"Sudah sudah, kalau sudah takdirnya, ayo duduk ke sini kita berbincang-bincang," tuan rumah itu memberikan tempat duduknya untuk Simon, lalu berkata sambil tersenyum, "Kupotongkan beberapa semangka lagi untuk kalian,"

Caroline menganggukkan kepalanya dengan hormat pada Simon, tentu saja Simon sekarang percaya kalau dia datang lebih awal darinya, dia sudah salah paham pada Caroline, oleh karena itu wajahnya masih diselimuti perasaan bersalah.

Miyun Reservoir ini adalah tempat yang sering dikunjungi Caroline bersama kedua orang tuanya waktu kecil, hampir semua perkembangan tempat-tempat penginapan di sini disaksikan sendiri oleh mata Caroline, dia sudah pernah menginap di semua tempat penginapan yang ada di sini, dan tempat penginapannya yang dipilihnya kali ini adalah tempat penginapan satu-satunya di Miyun ini yang pemilik rumahnya bisa berbahasa Perancis.

Kemungkinan Simon Xi menginap di penginapan ini adalah seratus persen.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu