Revenge, I’m Coming! - Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
Caroline Ye tiba-tiba teringat mengenai hal Mitchell Shao yang di kirim ke markas tentara sejak ia masih kecil.
Meskipun di markas tentara Kota Nan dia yang termuda, dan dia juga kebanggaan Keluarga Shao, tetapi jika di pikirkan lagi, seorang anak berusia lima tahun sudah di masukan ke dalam pelatihan tentara, itu adalah suatu hal yang sulit.
Tidak heran ia menjadi orang yang tidak berperasaan dan dingin seperti sekarang.
"Sayur ini enak, kamu makanlah lebih banyak."
Caroline Ye tidak tahu bagaimana menghibur dia, dan dia merasa Mitchell Shao juga tidak ingin orang lain menghiburnya, sehingga hanya menaruh sayur ke dalam mangkuknya, mencoba mengalihkan pikirannya.
"Aku hanya akan memasak sekali, besok kamu yang akan memasak."
"Jangan," setengah badan Caroline Ye berbaring di atas meja menunjukkan rasa malasnya, "Kamu begitu pandai memasak, mengapa harus aku yang tidak bisa memasak ini untuk memasak?"
"Jika kamu tidak bisa,kamu boleh belajar memasak."
"Aku tidak akan bisa walaupun sudah belajar."
"......"
Setelah selesai makan, Caroline Ye dengan berat hati berjanji untuk mencoba belajar memasak, walaupun Caroline sudah berjanji untuk memasak akan tetapi jika disuruh untuk segera melaksanakan tugas itu, itu merupakan dua hal yang cukup berbeda.
Setelah itu seminggu kemudian, dia selain membantu mengupas kulit kentang, memetik duan sayur hijau, dan menyiapkan mangkuk dan sumpit sebelum makan, tidak pernah masuk kedalam dapur.
Jika Mitchell Shao mengatakan keluhan padanya, dia pasti menjawab 'belajar sesuatu harus dimulai dari pekerjaan kecil' semuanya di kembalikan lagi ke Mitchell Shao.
Setelah sudah cukup lama, saat Mitchell Shao memasak dia berdiri di sampingnya mengingat setiap langkah yang dilihatnya, bahkan melihatnya dengan sangat tekun, setelah beberapa saat, dia sudah bisa mengambil bumbu apa saja yang di butuhkan.
Di lain sisi di rumah Keluarga Shao, setelah Mitchell Shao dan Caroline Ye pindah, masalah berbohong yang sangat kacau itu sudah sangat kurang, Bretta Shao tidak dapat beradu mulut lagi dengan Caroline Ye, Mary Li juga tidak dapat memasukan orang ke kamar Mitchell Shao lagi, beberapa tindakan kecil yang tersembunyi untuk menimbulkan masalah sudah hilang.
Hal ini dapat dilihat bahwa ayah sangat mengerti.
Tengah malam, Robert Shao melihat grup chat di ponselnya yang menunjukkan kondisi Corp sekarang.
Sekelompok wanita penggosip membicarakan mengenai Mitchell Shao yang setiap hari datang ke perusahaan untuk menjemput Caroline Ye dan perilakunya yang menunjukkan kemesraan mereka, dengan iri jika dapat menikah dengan salah satu tentara sangatlah bahagia.
Layar ponselnya berkedip, telepon bergetar, itu telepon dari asistennya,
"Tuan Robert Shao, dapatkah berbicara sebentar?"
“Ya. "
Robert Shao berdiri dan berjalan untuk mengunci pintu, dan pergi dari kamar keluar ke balkon, "Katakanlah."
"Aku sudah bertanya kepada pihak penjara,Judy Liang mereka yang dijatuhi hukuman total ada 34 orang, saat itu nyonya muda diperdagangkan ke keluarga itu, di tempat kejadian total ada 2 pria, seorang ayah dan anak mereka berdua, Tuan muda pertama hanya pernah muncul di depan anggota keluarga itu saja."
"Bagaimana mereka mengatakannya?"
"Mereka hanya mengatakan yang duduk di kursi roda, dan tidak mengatakan ada keanehan yang lain."
Medengar kata-katanya, Robert Shao mengerutkan keningnya lebih dalam, "Yakinkah mereka mengatakan yang sebenarnya?"
"Seharusnya tidak ada kebohongan, ayah dan anak tersebut sampai sekarang masih tidak tahu siapa yang menangkap mereka, melihat kelakuan mereka sepertinya mereka tidak diberi perintah oleh orang lain."
"Belum tentu."
"Maksud anda?"
"Kakakku selalu berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu," Robert Shao tertawa dengan kencang sebentar, mengangkat kepala dan menatap bulan yang bulat dan jauh disana, "Kecuali lima tahun yang lalu, kecelakaan dalam latihan itu, dia seumur hidupnya ini hampir tidak pernah membuat kesalahan, jika memang dia membiarkan ayah dan anak tersebut melihat sesuatu, dari awal pasti sudah di tangani hingga jelas."
"Jadi selanjutnya apa yang sebaiknya kita lakukan? Bagaimana jika aku mencari cara untuk mengeluarkan ayah dan anak itu dari penjara?"
"Tidak perlu."
Mata Robert Shao terlihat menyipit, tengelam dalam dunianya beberapa saat, dengan pelan berkata,
"Semua perkataan orang tidak lebih baik dari kita melihatnya dengan mata kepala sendiri."
——
Pada siang hari di akhir pekan, Caroline Ye sedang melihat majalah di sofa dengan posisi kaki miring yang dinaikan kesofa, dan terdengar suara memotong sayuran yang berirama berasal dari dapur.
"Sruk sruk sruk, sruk sruk sruk."
Dia memiringkan kepalanya dan menatap kearah dapur,
"Tuan Muda, Kapan aku bisa makan, aku sudah lapar."
Mitchell Shao mengunakan pisau memotong kentang menjadi bentuk lidi, terlalu malas untuk melihatnya,
"Sarapan sudah di buat, kamu sendiri yang tidak bagun, sekarang sudah lapar kan."
Meskipun akhir pekan, tetapi Caroline sangatlah malas hingga jam 10:30 baru bangun, saat terbangun tidak melakukan apa-apa hanya di sofa menggoyang kaki, sampai titik ini kehidupannya dengan Mitchell Shao sangat jauh berbeda dengan kehidupan yang di bayangkannya.
"Jangan, jika aku kelaparan kelak siapa yang akan membantumu mencuci sayur, dan siapa yang membantumu untuk mengambil bumbu."
“Pekerjaanmu yang sedikit itu, dapat dilakukan oleh siapa pun."
"Dirumah ini selain dirimu cuma ada aku."
Masalah beradu mulut, dalam jangka waktu yang lama, ia sedikit terbiasa, ini hanya dengan dia beradu mulut saja aku satu kata kamu satu kata, karena sedikit kekanak-kanakan, jadi dia berhenti beradu mulut, mengalihkan topik percakapan,
"Cuci tomatnya."
Caroline Ye segera berdiri, sangat penurut dan jalan kesana,
"Baiklah."
Caroline Ye baru saja memegang sebuah tomat, bel pintu tiba-tiba berbunyi.
"Siapa?"
Caroline Ye dengan bingung berjalan kesana, monitor menunjukkan wajah Robert Shao yang sangat meminta untuk di pukul, dia tertegun, situasi apa ini? Jelas-jelas dia takut setengah mati kepada kakaknya, dan sekarang berinisiatif untuk datang kemari apakah hidupnya kurang bahagia?
Dia menoleh ke belakang melihat kepada Mitchell Shao, memandang dia sebentar, kemudian baru membuka pintu, menghadang Robert Shao di depan pintu.
"Kakak ipar."
"Mengapa kamu tiba-tiba datang?"
"Sudah pindah begitu lama aku masih belum datang berkunjung, lagipula kalian kakak dan kakak iparku, bukankah aku harus berkunjung melihat kalian?"
Robert Shao memegang sebuket bunga di tangannya, langsung memberikan ke depan dada Caroline Ye, dengan suara pelan berkata,”Sekalian membelikanmu ini, sangat cocok dengan karaktermu.”
Apanya yang cocok!
Caroline Ye memeluk sebuket mawar merah itu seperti memeluk kentang panas, sangat benci sehingga ingin langsung membuangnya ke tong sampah yang hanya berjarak 10 meter itu.
“Di mana kakak?”
Robert Shao mendesaknya kesamping dan langsung masuk, langkah kakinya sedikit terburu-buru, seperti sedang terburu-buru mencari bukti.
“Gantilah sandal!”
Caroline Ye mengejarnya masuk kedalam rumah, "Aku baru saja membersihkan lantainya."
Ada suara dengan nada dingin terdengar dari dalam rumah,
"Tidak memberi salam langsung datang kemari, ada masalah apa?"
Mitchell Shao duduk di ruang tamu dekat meja teh, kursi roda yang melekat di lantai, lututnya ditutupi dengan selimut, sama seperti di rumah Keluarga Shao, di pangkuannya terdapat majalah tentara.
Mata Robert Shao penuh selidik, dalam desakan Caroline Ye akhirnya dia mengganti sandal,
"Tidak ada masalah, hanya mewakili keluarga besar melihat kakak dan kakak ipar."
Setelah berkata seperti itu, dia melihat ke sekeliling, "Aku dengar, Kalian tidak menyuruh asisten rumah tangga di sini? Sangat tidak nyaman."
Mitchell Shao mendengar kata-kata tidak enak di dengar, dengan adik yang tidak akrab ini ia tidak berbicara banyak dengannya, kali ini juga hanya melihatnya dengan pandangan dingin,
"Tidak banyak orang disini sehingga rumah tetap bersih."
"Kalau begitu siapa yang memasak dan bersih-bersih? Apakah hanya kakak ipar seorang yang melakukannya? "
"Benar…..benar aku yang kerjakan," Caroline Ye bereaksi dengan cepat, menjawabnya, "Lantai ini juga baru saja aku bersihkan?"
"Oh?" Robert Shao tersenyum sebentar, "Berarti hari ini aku beruntung, dapat memakan makanan yang di buat oleh kakak ipar."
"Kamu mau makan di sini?"
"Bukankah itu waktu untuk makan? Aku datang kesini bukannya kebetulan jam makan."
Melihat pria itu sekilas, Caroline Ye melihat sayur yang tertata rapi di meja kompor, jantungnya berdetak, seperti ada batu besar yang bergantung di sana.
Darimana dia bisa memasak?
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaUangku Ya Milikku
Raditya DikaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMy Lifetime
DevinaYour Ignorance
YayaHusband Deeply Love
NaomiRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending