Revenge, I’m Coming! - Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri

Caroline Ye tiba-tiba teringat mengenai hal Mitchell Shao yang di kirim ke markas tentara sejak ia masih kecil.

Meskipun di markas tentara Kota Nan dia yang termuda, dan dia juga kebanggaan Keluarga Shao, tetapi jika di pikirkan lagi, seorang anak berusia lima tahun sudah di masukan ke dalam pelatihan tentara, itu adalah suatu hal yang sulit.

Tidak heran ia menjadi orang yang tidak berperasaan dan dingin seperti sekarang.

"Sayur ini enak, kamu makanlah lebih banyak."

Caroline Ye tidak tahu bagaimana menghibur dia, dan dia merasa Mitchell Shao juga tidak ingin orang lain menghiburnya, sehingga hanya menaruh sayur ke dalam mangkuknya, mencoba mengalihkan pikirannya.

"Aku hanya akan memasak sekali, besok kamu yang akan memasak."

"Jangan," setengah badan Caroline Ye berbaring di atas meja menunjukkan rasa malasnya, "Kamu begitu pandai memasak, mengapa harus aku yang tidak bisa memasak ini untuk memasak?"

"Jika kamu tidak bisa,kamu boleh belajar memasak."

"Aku tidak akan bisa walaupun sudah belajar."

"......"

Setelah selesai makan, Caroline Ye dengan berat hati berjanji untuk mencoba belajar memasak, walaupun Caroline sudah berjanji untuk memasak akan tetapi jika disuruh untuk segera melaksanakan tugas itu, itu merupakan dua hal yang cukup berbeda.

Setelah itu seminggu kemudian, dia selain membantu mengupas kulit kentang, memetik duan sayur hijau, dan menyiapkan mangkuk dan sumpit sebelum makan, tidak pernah masuk kedalam dapur.

Jika Mitchell Shao mengatakan keluhan padanya, dia pasti menjawab 'belajar sesuatu harus dimulai dari pekerjaan kecil' semuanya di kembalikan lagi ke Mitchell Shao.

Setelah sudah cukup lama, saat Mitchell Shao memasak dia berdiri di sampingnya mengingat setiap langkah yang dilihatnya, bahkan melihatnya dengan sangat tekun, setelah beberapa saat, dia sudah bisa mengambil bumbu apa saja yang di butuhkan.

Di lain sisi di rumah Keluarga Shao, setelah Mitchell Shao dan Caroline Ye pindah, masalah berbohong yang sangat kacau itu sudah sangat kurang, Bretta Shao tidak dapat beradu mulut lagi dengan Caroline Ye, Mary Li juga tidak dapat memasukan orang ke kamar Mitchell Shao lagi, beberapa tindakan kecil yang tersembunyi untuk menimbulkan masalah sudah hilang.

Hal ini dapat dilihat bahwa ayah sangat mengerti.

Tengah malam, Robert Shao melihat grup chat di ponselnya yang menunjukkan kondisi Corp sekarang.

Sekelompok wanita penggosip membicarakan mengenai Mitchell Shao yang setiap hari datang ke perusahaan untuk menjemput Caroline Ye dan perilakunya yang menunjukkan kemesraan mereka, dengan iri jika dapat menikah dengan salah satu tentara sangatlah bahagia.

Layar ponselnya berkedip, telepon bergetar, itu telepon dari asistennya,

"Tuan Robert Shao, dapatkah berbicara sebentar?"

“Ya. "

Robert Shao berdiri dan berjalan untuk mengunci pintu, dan pergi dari kamar keluar ke balkon, "Katakanlah."

"Aku sudah bertanya kepada pihak penjara,Judy Liang mereka yang dijatuhi hukuman total ada 34 orang, saat itu nyonya muda diperdagangkan ke keluarga itu, di tempat kejadian total ada 2 pria, seorang ayah dan anak mereka berdua, Tuan muda pertama hanya pernah muncul di depan anggota keluarga itu saja."

"Bagaimana mereka mengatakannya?"

"Mereka hanya mengatakan yang duduk di kursi roda, dan tidak mengatakan ada keanehan yang lain."

Medengar kata-katanya, Robert Shao mengerutkan keningnya lebih dalam, "Yakinkah mereka mengatakan yang sebenarnya?"

"Seharusnya tidak ada kebohongan, ayah dan anak tersebut sampai sekarang masih tidak tahu siapa yang menangkap mereka, melihat kelakuan mereka sepertinya mereka tidak diberi perintah oleh orang lain."

"Belum tentu."

"Maksud anda?"

"Kakakku selalu berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu," Robert Shao tertawa dengan kencang sebentar, mengangkat kepala dan menatap bulan yang bulat dan jauh disana, "Kecuali lima tahun yang lalu, kecelakaan dalam latihan itu, dia seumur hidupnya ini hampir tidak pernah membuat kesalahan, jika memang dia membiarkan ayah dan anak tersebut melihat sesuatu, dari awal pasti sudah di tangani hingga jelas."

"Jadi selanjutnya apa yang sebaiknya kita lakukan? Bagaimana jika aku mencari cara untuk mengeluarkan ayah dan anak itu dari penjara?"

"Tidak perlu."

Mata Robert Shao terlihat menyipit, tengelam dalam dunianya beberapa saat, dengan pelan berkata,

"Semua perkataan orang tidak lebih baik dari kita melihatnya dengan mata kepala sendiri."

——

Pada siang hari di akhir pekan, Caroline Ye sedang melihat majalah di sofa dengan posisi kaki miring yang dinaikan kesofa, dan terdengar suara memotong sayuran yang berirama berasal dari dapur.

"Sruk sruk sruk, sruk sruk sruk."

Dia memiringkan kepalanya dan menatap kearah dapur,

"Tuan Muda, Kapan aku bisa makan, aku sudah lapar."

Mitchell Shao mengunakan pisau memotong kentang menjadi bentuk lidi, terlalu malas untuk melihatnya,

"Sarapan sudah di buat, kamu sendiri yang tidak bagun, sekarang sudah lapar kan."

Meskipun akhir pekan, tetapi Caroline sangatlah malas hingga jam 10:30 baru bangun, saat terbangun tidak melakukan apa-apa hanya di sofa menggoyang kaki, sampai titik ini kehidupannya dengan Mitchell Shao sangat jauh berbeda dengan kehidupan yang di bayangkannya.

"Jangan, jika aku kelaparan kelak siapa yang akan membantumu mencuci sayur, dan siapa yang membantumu untuk mengambil bumbu."

“Pekerjaanmu yang sedikit itu, dapat dilakukan oleh siapa pun."

"Dirumah ini selain dirimu cuma ada aku."

Masalah beradu mulut, dalam jangka waktu yang lama, ia sedikit terbiasa, ini hanya dengan dia beradu mulut saja aku satu kata kamu satu kata, karena sedikit kekanak-kanakan, jadi dia berhenti beradu mulut, mengalihkan topik percakapan,

"Cuci tomatnya."

Caroline Ye segera berdiri, sangat penurut dan jalan kesana,

"Baiklah."

Caroline Ye baru saja memegang sebuah tomat, bel pintu tiba-tiba berbunyi.

"Siapa?"

Caroline Ye dengan bingung berjalan kesana, monitor menunjukkan wajah Robert Shao yang sangat meminta untuk di pukul, dia tertegun, situasi apa ini? Jelas-jelas dia takut setengah mati kepada kakaknya, dan sekarang berinisiatif untuk datang kemari apakah hidupnya kurang bahagia?

Dia menoleh ke belakang melihat kepada Mitchell Shao, memandang dia sebentar, kemudian baru membuka pintu, menghadang Robert Shao di depan pintu.

"Kakak ipar."

"Mengapa kamu tiba-tiba datang?"

"Sudah pindah begitu lama aku masih belum datang berkunjung, lagipula kalian kakak dan kakak iparku, bukankah aku harus berkunjung melihat kalian?"

Robert Shao memegang sebuket bunga di tangannya, langsung memberikan ke depan dada Caroline Ye, dengan suara pelan berkata,”Sekalian membelikanmu ini, sangat cocok dengan karaktermu.”

Apanya yang cocok!

Caroline Ye memeluk sebuket mawar merah itu seperti memeluk kentang panas, sangat benci sehingga ingin langsung membuangnya ke tong sampah yang hanya berjarak 10 meter itu.

“Di mana kakak?”

Robert Shao mendesaknya kesamping dan langsung masuk, langkah kakinya sedikit terburu-buru, seperti sedang terburu-buru mencari bukti.

“Gantilah sandal!”

Caroline Ye mengejarnya masuk kedalam rumah, "Aku baru saja membersihkan lantainya."

Ada suara dengan nada dingin terdengar dari dalam rumah,

"Tidak memberi salam langsung datang kemari, ada masalah apa?"

Mitchell Shao duduk di ruang tamu dekat meja teh, kursi roda yang melekat di lantai, lututnya ditutupi dengan selimut, sama seperti di rumah Keluarga Shao, di pangkuannya terdapat majalah tentara.

Mata Robert Shao penuh selidik, dalam desakan Caroline Ye akhirnya dia mengganti sandal,

"Tidak ada masalah, hanya mewakili keluarga besar melihat kakak dan kakak ipar."

Setelah berkata seperti itu, dia melihat ke sekeliling, "Aku dengar, Kalian tidak menyuruh asisten rumah tangga di sini? Sangat tidak nyaman."

Mitchell Shao mendengar kata-kata tidak enak di dengar, dengan adik yang tidak akrab ini ia tidak berbicara banyak dengannya, kali ini juga hanya melihatnya dengan pandangan dingin,

"Tidak banyak orang disini sehingga rumah tetap bersih."

"Kalau begitu siapa yang memasak dan bersih-bersih? Apakah hanya kakak ipar seorang yang melakukannya? "

"Benar…..benar aku yang kerjakan," Caroline Ye bereaksi dengan cepat, menjawabnya, "Lantai ini juga baru saja aku bersihkan?"

"Oh?" Robert Shao tersenyum sebentar, "Berarti hari ini aku beruntung, dapat memakan makanan yang di buat oleh kakak ipar."

"Kamu mau makan di sini?"

"Bukankah itu waktu untuk makan? Aku datang kesini bukannya kebetulan jam makan."

Melihat pria itu sekilas, Caroline Ye melihat sayur yang tertata rapi di meja kompor, jantungnya berdetak, seperti ada batu besar yang bergantung di sana.

Darimana dia bisa memasak?

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu