Revenge, I’m Coming! - Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir

Melihat orang tersebut adalah Caroline Ye, wajah kedua orang yang berada di dalam ruangan itu terlihat tidak begitu enak.

Kemudian Blake Lu dengan sengaja mengeluarkan suara batuk,

"Aku hanya datang untuk menemui Perancang Ye untuk membahas beberapa urusan, bagaimana pun ia mewakili Gu’s Corp dalam kompetisi kali ini, kamu jangan salah paham dengan kami."

"Tentu aku tidak salah paham. "Caroline Ye melihat mereka dengan pandangan penuh makna, "CEO Lu kemari mungkin karena ingin memberitahu Kakak He juga ya kalau karya untuk kompetisi ini bocor ke internet?"

Blake Lu dan Jacqueline He langsung saling bertatapan.

"Karya untuk kompetisi bocor? "Jacqueline He melihat ke arah Caroline Ye, dengan wajah terheran-heran, "Mana mungkin bisa terjadi, kali ini kami merahasiakan semua pekerjaan dengan sangat baik, karya siapa yang dibocorkan? Karya semua peserta kah?"

"Sejauh ini, hanya karya aku dan karya Guru Chen yang dibocorkan, Penyelenggara kompetisi masih sedang melakukan pemeriksaan secara online, Kak He sebaiknya kamu lebih menyuruh tim Kakak untuk memeriksanya, apabila ada karya yang bocor maka akan diundurkan dari kompetisi ini."

Obrolan sampai disini, tatapan Caroline Ye mengarah ke Jacqueline He dan Blake Lu,

"Namun aku lihat Kakak He, sepertinya sudah yakin akan memenangkan kompetisi ini."

Ada sebuah aturan tidak tertulis dalam Kompetisi Perancang Perhiasan Baru ini, apabila dalam masa kompetisi, peserta menimbulkan kontroversi-kontroversi seperti masalah plagiarisme dan lain-lain, agar tidak mempengaruhi proses berlangsungnya kompetisi, maka peserta bersangkutan akan diundurkan dari kompetisi.

Jacqueline He mengerutkan kening, dengan nada kurang senang, ia berkata,

"Karya kamu sudah dibocorkan dan kamu masih ada waktu luang untuk bergosip di tempat aku? Urus urusan diri sendiri saja."

"Aku hanya datang untuk menyampaikan beberapa hal, kamu jangan bergosip ria di luar sana nanti." Nada Blake Lu juga terdengar sedikit panik.

Caroline Ye hanya senyum dan berkata,

"Aku datang hanya untuk menyapa senior aku sebagai tanda hormat aku sebelum naik ke atas panggung, sepertinya maksud aku kemari malah membuat kalian salah paham, kata-kata CEO Lu tadi bermaksud apa ya? Apakah seharusnya aku bergosip ria di luar sana?"

"Naik ke atas panggung? "Jacqueline He spontan berdiri, "Bukannya karya kamu bocor ke internet?"

"Iya," Caroline He tersenyum dengan cemerlang, "Tapi aku ini punya kebiasaan kalau melakukan sesuatu itu selalu menyimpan senjata terakhir, seperti kali ini, aku sudah menyiapkan dua karya, alhasil aku jadi tidak perlu susah memilih karya mana yang akan aku tampilkan nanti."

Wajah kedua orang yang berada di dalam ruangan tersebut spontan menjadi tidak begitu enak.

"Pas juga lewat masalah ini, aku bisa membantu perusahaan mencari pencuri, Kak He, coba Kakak tebak kira-kira pencurinya siapa ya?"

Wajah Jacqueline He seketika menjadi pucat.

"Aku harus pergi segera, sudah sampai giliran aku, Kak He, bersiap-siap ya, habis giliran aku selanjutnya Kakak."

Caroline Ye berputar badan dengan elegan dengan sepatu hak tinggi yang dikenakan, punggungnya berhadap ke dalam ruangan, ia berjalan meninggalkan ruangan tersebut dengan percaya diri.

Sampai ke pintu masuk area panggung, Kak Kelly dengan kuat menggengam tangannya,

"Jangan gugup, perkenalkan saja karya kamu seperti biasa kepada para Juri, urusan belakang ada aku yang tangani. "

Caroline Ye menganggukkan kepala, menyimpan semua emosinya, selangkah demi selangkah berjalan mengarah ke karyanya di atas panggung.

Pada awal babak eliminasi 36 peserta tersebut terdapat nama Jacqueline He dalam daftar eliminasi, ia sudah yakin bahwa Jacqueline He yang terlihat kuat dari luar namun lemah dari dalam itu sama sekali tidak mempunyai kompetensi untuk memenangi kejuaraan, namun Blake Lu menyuruhnya untuk mewakili Gu’s Corp juga bukan sekedar formalitas, oleh karena itu ia sudah yakin bahwa mereka pasti akan menggunakan cara-cara kotor untuk memenangi kompetisi.

Karya-karya yang ikut dalam kompetisi ini sepenuh dinilai dari hasil akhir, tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengalahkan peserta lain, satu-satunya cara hanya membuat lawan kalah tanpa bertarung, jadi saat sebelum babak final ini, Caroline Ye dan Kak Kelly sudah mendiskusikan bagaimana cara menangkap pencuri tersebut, mereka sengaja meninggalkan celah di kantor agar orang yang ingin mereka kalah tanpa bertarung itu ada kesempatan untuk mencelah, saat itu tiba, pencuri tersebut akan jatuh ke dalam perangkap mereka.

"Para hadirin, dan para Juri yang terhormat, Nama aku Caroline Ye, tema perancangan final aku hari ini adalah "Zen". Aku memberi nama karya aku kali ini dengan "Tiga Kepahitan Kehidupan", perhiasan ini terdiri dari sepasang anting, sebuah kalung, dan sepasang kalung, salah satu set perhiasan gelang ini terbuat dari teknik Filigree yang merupakan buatan dari tangan dimana……."

Setelah memperkenalan masing-masing set karya perhiasan, para Juri mengajukan pertanyaan satu per satu, dan Caroline Ye selalu menjawab dengan tenang dan lancar.

"Terakhir ada satu pertanyaan dari aku yang di luar topik, karena masih ada waktu jadi aku ingin bertanya kepada Perancang Ye. " Salah satu Juri ternama dalam pengrajin perhiasan Guru Gu bertanya,

"Aku dengar bahwa ada beberapa masalah terjadi dengan kalian, terdapat produk jadi yang sangat serupa dengan karya kamu dan karya salah satu peserta kita kali ini, boleh Anda jelaskan permasalahan ini?"

"Aku juga baru mengetahui masalah karya kami dibocorkan ini sesaat sebelum naik ke panggung, namun masalah ini sudah ditanganin oleh Polisi, terima kasih atas perhatian Guru Gu."

"Jadi karya yang sebelumnya akan diikutkan dalam kompetisi ini bukan lah karya yang sekarang? Kamu menyiapkan dua buah karya?"

"Mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Caroline Ye tersenyum dan berkata "Kesempatan datang bagi mereka yang sudah melakukan persiapan."

"Baik, aku tahu." Guru Gu menganggukkan kepala dengan perlahan, sepertinya sangat puas dengan Caroline Ye."

Caroline Ye malah merasa sedikit bersalah, karena set perhiasan yang ditampilkan tadi bukanlah set perhiasan yang ia jadikan sebagai cadangan, namun bisa dikatakan set perhiasan yang ditampilkan ini merupakan karya hasil kerja keras ia untuk memenangi kompetisi ini, dan set perhiasaan yang bocor ke internet tersebut, hanyalah rancangan perhiasaan yang ia selesaikan dalam tiga hari untuk dijadikan sebagai umpan.

Dibanding dengannya, Perancang dari Singapore yang hasil karyanya bocor tersebut sangat menyedihkan, sebelumnya ia sudah sangat tertekan dalam kompetisi ini, dan sekarang mendengar kabar bocornya hasil karya diri sendiri membuat ia tidak sanggup untuk menahan dan sedang menangis di balik panggung, langsung mengundurkan diri dari kompetisi.

Setelah turun dari panggung, Kak Kelly menariknya dan berjalan ke arah ruang tata rias.

"Sudah terungkap, yang membocorkan hasil karya itu adalah Ran Zhao, ia adalah adik sepupu dari si Dave yang sedang magang, masalah ini pasti ada hubungannya dengan Dave, mereka keterlaluan, kita harus lapor polisi sekarang juga."

"Jangan lapor polisi dulu, "Caroline Ye menarik tangan Kak Kelly, "Aku ingin menemui Ran Zhao."

Kak Kelly bingung, "Kamu menemuinya sekarang untuk apa?"

"Sebelum dia di bawa oleh Polisi, Anda tidak merasa kalau seharusnya membiarkan dia membuka semua kejelekkan Jacqueline He di tempat, bukannya lebih baik begitu? Apabila sudah sampai ke kantor polisi, semuanya akan diluar kendali kita."

Masalah ini pasti ada hubungannya dengan Jacqueline He, namun di belakang Jacqueline He terdapat Blake Lu yang mendukungnya, setelah masalah ini terjadi, mungkin saja Blake Lu menggunakan nama besar Gu’s Corp untuk menutupi mulut kantor polisi, apabila masalah ini berjalan sampai ke sana, Jacqueline He akan tetap menjadi perancang terkenal, cuman Ran Zhao ini yang menjadi kambing hitam."

Kak Kelly sudah lama berada dalam dunia kerja, otaknya berputar dengan cepat, sebentar saja ia sudah paham dengan logika dibalik semua ini.

"Aku akan menyuruh orang untuk membawanya kemari."

Saat ini, hari sudah menggelap di area pelatihan wilayah militer Kota Nan.

Ajudan Xun melihat jam tangan, dan prajurit terakhir di yang berada di lari muatan off-road telah terlihat sosoknya.

"Hei si badan kecil, kamu lebih cepat setengah jam di banding semalam, bagus."

"Terima kasih Ajudan Xun."

Prajurit ini badannya sangat kecil, walaupun badannya sudah berbaur keringan, namun tetap berdiri dengan tegak, setelah menerima saran komentar dari Ajudan Xun baru ia pergi.

"Pak Ketua, bagaimana pelatihan hari ini sampai di sini saja? Waktu sudah malam, aku mengantar Anda pulang ke rumah untuk beristirahat."

"Sudah jam berapa? "Mitchell Shao tiba-tiba bertanya.

Ajudan Xun melihat ke jam tangan,

"Sudah jam setengah 7 hampir jam 7, hari sudah mulai gelap."

"Jangan pulang dulu, biarkan mereka melakukan satu set pelatihan lagi."

"Baik, Pak Ketua."

Setelah Ajudan Xun selesai memberikan instruksi kepada para prajurit, ia melihat Mitchell Shao yang tadinya mengerutkan kening itu, seperti sedang memikirkan sesuatu, tatapannya seolah-olah ia terpikir sesuatu, kerutan diujung matanya seperti tertumpuk dengan senyuman,

"Pak Ketua, Nyonya mungkin akan menyelesaikan kompetisi itu sampai larut malam, apakah Anda ingin menjemputnya?"

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu