Revenge, I’m Coming! - Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
“Ini babak final Kompetisi Creative Jewelry Design Kota Nan edisi ke-19, saat ini kami akan segera mempersilahkan seratus hadirin, yang semuanya merupakan ahli dalam industri perhiasan, untuk mengikuti pemungutan suara.”
Kamera televisi menyorot seluruh sudut panggung. Selain Adele Chen, kontestan asal Singapura yang sudah mengundurkan diri, tiga desainer lain sudah selesai melakukan presentasi. Pembawa acara wanita kini berdiri menghadap kamera siaran langsung dan menjelaskan aturan pemungutan suara,
“Sekali lagi saya jelaskan tata cara pemungutan suara babak final. Suara setiap hadirin yang ada disini bernilai satu poin dan memegang persentase dua puluh persen dari total nilai akhir. Suara tim juri, setelah satu nilai tertinggi dan satu nilai terendah diabaikan, akan ditotal dan dirata-rata. Ini akan memegang persentase enam puluh ersen dari total nilai akhir. Terkahir, tamu kehormatan kita, Nona Emily Guan, memiliki hak spesial menambah lima poin bagi salah satu kontestan.”
Suara pembawa acara terdengar sampai ke belakang panggung. Di ruang dandan, Jenny Sheng sedang bermain ponsel dan melihat komentar-komentar di media sosial.
“Desainer itu benar-benar agak sial. Kebocoran desain ini tidak berhubungan sama sekali dengan dirinya, tetapi dia malah dimaki habis-habisan dan dijadikan kambing hitam di media sosial.”
Itu suara Dylan Bai. Jenny Sheng membaca sekilas postingan-postingan yang ada di layar ponselnya, semuanya makian untuk Miyakawa.
Setelah Adele Chen mengundurkan diri dari kompetisi, akun media sosial resminya langsung memposting pernyataan. Dalam postingannya, Adele Chen blak-blakan menjelaskan alasan pengunduran dirinya: karyanya dibocorkan orang lain. Ia akan menutut pihak berwenang untuk melakukan investigasi menyeluruh.
Ada pepatah kuno: Satu lemparan batu bisa menggerakan lautan yang luas.
Di babak final ini tersisa empat kontestan, dan hanya karya Jacqueline He dan Miyakawa yang belum bocor. Para pengguna media sosial membongkar kisah masa lalu Miyakawa yang pernah ketahuan menjiplak karya orang lain. Artikel dan postingan yang bernada negatif tentang Miyakawa muncul tanpa henti dan setiap detik disebarluaskan ratusan ribu orang.
“Untung kita berdua tidak ada hubungan apa-apa dengan dia. Kak, sudahlah jangan lihat media sosial lagi, sebentar lagi kamu harus naik ke atas panggung untuk menerima trofi. Sekarang kan tinggal tersisa satu lawan, bagaimanapun juga hadiah pasti akan jatuh ke tangan kita.”
Caroline Ye menatap Dylan Bai tanpa kesal, “Kamu mengapa begitu percaya diri dan tidak punya niat sedikit pun untuk maju?”
“Aku sudah puas dengan apa yang kita punya.” Dylan Bai kemudian menatap wanita yang daritadi menangis tersedu-sedu di pojok, “Bisakah tidak menangis lagi? Tangismu sungguh mengganggu.”
Wanita itu sepertinya kaget. Tangisnya semakin menjadi-jadi.
“Dylan Bai, lebih baik kamu ambilkan minum untuknya.”
“Oke, tapi sebenarnya ini merepotkan, lebih baik kita langsung antar dia ke kantor polisi saja.”
Setelah Dylan Bai pergi, Caroline Ye berdiri dan berjalan ke arah wanita itu. Ia membungkukkan badan, “Ran Zhao, toko perhiasan Shao’s Grup sudah tidak menginginkan kamu lagi. Aku yakin Jacqueline He tidak ingin memiliki hubungan apa pun denganmu lagi. Kalau kamu mau segera mengaku dan menaati apa yang aku suruh, setelah urusan ini berakhir nanti aku akan bantu kamu mencari pekerjaan di luar industri perhiasan. Kamu bisa mulai dari awal lagi."
Ran Zhao menghentikan tangisnya. Ia mengangkat wajah putihnya, lalu dengan waspada berkata, “Atas dasar apa aku bisa memercayaimu?”
“Atas dasar Shao’s Group adalah punya keluargaku.”
Caroline Ye tersenyum menatapnya.
Wajah Ran Zhao pelan-pelan memucat.
Panggung babak final.
“Sekarang ketiga finalis yang semuanya sama-sama berbakat sudah naik ke atas panggung. Ini kesempatan terakhir untuk berkampanye, silahkan masing-masing finalis secara berurutan mengajak hadirin, juri-juri, dan tamu kehormatan Emily Guan untuk memilih dirinya.”
Jacqueline He adalah yang pertama berbicara, “Anda semua tahu saya dari dulu sudah mengalami banyak, penjiplakan karya......”
Sekalinya ia berbicara, mata hadirin semua langsung tertuju pada Miyakawa.
Ini jelas pernyataan yang ditujukan untuk membongkar keburukan masa lalu kandidat lain sekaligus mengguggah hati hadirin.
Kini giliran Kinagawa, yang berdiri rapat di sebelah Jacqueline He. Di tengah keriuhan hadirin, Kinagawa mengambil mikrofon dan suaranya yang mirip anak muda terdengar, “Terima kasih atas dukungan semuanya. Hasil akhirnya bagaimana, saya hanya berharap Anda semua menilainya dari perspektif keahlian masing-masing. Bagi saya, keadilan adalah yang terpenting dalam sebuah kompetisi.”
Dibanding kampanye Jacqueline He yang panjang lebar, kampanye Kinagawa luar biasa pendek. Ia menggembang mikrofon kurang dari setengah menit. Inti dari kampanyenya hanya satu kata: keadilan. Mendengar kata “keadilan” keluar dari mulut seorang penjiplak, hadirin bertanya-tanya.
Caroline Ye menatap Jacqueline He dari atas ke bawah. Ia tenang, wajahnya sangat bersemangat seperti biasa. Ia benar-benar menarik.
Pantas saja dalam waktu yang sesingkat ini ia bisa merebut Blake Lu dari Evelyn An.
“Bagaimana dengan Desainer Ye?”
Kata-kata pembawa acara menarik kembali fokus Caroline Ye. Ia mengumpulkan konsentrasi, menatap hadirin dengan tersenyum, lalu berkata dengan tenang: “Saya pikir apa yang dikatakan Guru Kinagawa benar, hal terpenting dalam suatu kompetisi adalah keadilan. Ini kompetisi desainer ahli, bukan audisi aktor, jadi yang diperlukan adalah komen dan kritik yang berdasar pada keilmuan. Untuk hasil akhir, saya yakin setiap juri bisa memberi saya nilai yang memuaskan.”
Tepuk tangan langsung membahana ke segala sudut ruangan.
Setelah sesi kampanye dan sesi pemungutan suara, kini tiba saatnya sesi penghitungan suara.
Layar besar langsung menampilkan hasil penghitungan suara komputer. Lampu di ruangan sangat menyilaukan layaknya lampu mobil di tengah kegelapan total.
Berbeda dengan Jacqueline He dan Kinagawa yang memandang serius kompetisi ini, Caroline Ye agak santai. Ia selalu tenang sepanjang kompetisi berlangsung, bahkan kali ini ketika menatap layar besar ia terlihat sedang memikirkan hal lain.
Hingga detik terakhir, layar besar berhenti bergerak. Para hadirin bertepuk tangan sangat meriah.
Kinagawa jauh di depan dengan skor 98.
Ketika hasil akhir keluar, Kinagawa langsung menatap Caroline Ye dengan wajah tidak percaya. Meskipun ia berhasil masuk ke babak final, tetapi sebelum hasil akhir keluar ia tidak pernah berani memperkirakan seberapa besar kemungkinan kompetisi ini bisa berlangsung adil. Semua kompetisi besar pasti ada orang yang memanipulasi, seperti halnya orang seperti Caroline Ye yang tiba-tiba bisa masuk babak final bersamanya. Ia benar-benar terkejut dengan hasil akhir ini.
Caroline Ye hanya tersenyum tipis, ia tidak mengatakan sepatah kata pun.
Kompetisi Creative Jewelry Design Kota Nan sudah berlangsung sembilan belas tahun dan terkenal dengan keadilannya. Hasil akhir kompetisi ini bahkan diakui oleh merek-merek besar di seluruh dunia. Jadi tingkat keadilan kompetisi ini tidak perlu dipertanyakan lagi.
Wajah pembawa acara sungguh bersemangat, “Hasil telah keluar. Setelah melalui acara pemungutan suara yang diikuti seratus hadirin dan tujuh juri, nilai ketiga desainer adalah sebagai berikut. Jacqueline He mendapat poin 87, Caroline Ye mendapat poin 90, dan Kinagawa mendapat poin 98. Tidak diragukan lagi, juara satu kompetisi ini sudah diketahui!”
Di tengah tepuk tangan hadirin yang meriah, pembawa acara memberi gestur berhenti, “Tetapi jangan lupa, kami masih punya seorang tamu kehormatan. Nona Emily Guan memiliki hak khusus menambah lima poin dan ini bisa menentukan siapa yang jadi juara kedua!”
Tatapan hadirin langsung mengarah pada Emily Guan.
Jacqueline He tegang, ia menatap Blake Lu yang duduk di bawah panggung.
Blake Lu membalas tatapan itu. Ia terlihat sangat bernafsu menunggu apa yang terjadi selanjutnya.
Sebelum kompetisi, orang-orang Perusahaan Perhiasan Kota Qing sudah banyak berinteraksi dengan Emily Guan. Mereka bahkan berhubungan cukup akrab. Kalau kali ini wanita itu memutuskan memberi poin tambahan pada Jacqueline He, Gu’s Corp pastinya nanti akan ikut berpartisipasi dan berinvestasi dalam banyak film. Pada waktunya nanti Jacqueline Hu akan menjadi pemeran wanita utama.
Salah satu film disutradarai oleh seorang sutradara terkenal. Emily Guan sudah lama berinisiatif mengincar sutradara itu, tetapi ia belum juga berhasil.
Keduanya sama-sama menatap Caroline Ye. Ia tahu apa yang akan terjadi. Ia tersenyum dingin dan teringat sebuah kiasan—ular dan tikus dalam satu kandang yang sama.
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyWaiting For Love
SnowCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinEternal Love
Regina WangPenyucian Pernikahan
Glen ValoraMarriage Journey
Hyon SongRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending