Revenge, I’m Coming! - Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
Emily Guan berdiri dari kursi tamu kehormatan. Ia memakai gaun berwarna ungu muda yang bermotifkan bintang. Bintang-bintang itu kelap-kelip terkena sinar lampu.
Ia memegang mikrofon dan tersenyum kecil. Suaranya terdengar sangat lembut dan jelas, “Dalam urusan desain perhiasan saya tidak terlalu ahli, tetapi saya punya seorang teman baik yang sangat lihai dalam bidang ini dan saya belajar cukup banyak hal darinya. Karya ketiga finalis semuanya cukup baik, dan karya Tuan Kinagawa sungguh fenomenal.”
Di tengah tepuk tangan hadirin, Kinagawa dan Emily Guan saling bertatapan dan menunjukkan gestur menyapa.
“Sisa karya dua finalis lagi, mungkin karena saya perancang kostum drama dan tertarik pada ornamen kuno, saya lebih suka karya Desainer Ye. Lima poin tambahan ini saya berikan pada Caroline Ye.”
Layar besar secara otomatis langsung menambah lima poin untuk Caroline Ye. Total poinnya kini 95. Ia dan Kinagawa jauh mengungguli Jacqueline He di depan.
Tepuk tangan kembali membahana.
Raut wajah Jacqueline Ye berubah. Ia kini menatap Blake Lu dengan gundah.
“Dengan ini maka babak final Kompetisi Creative Jewelry Design Kota Nan edisi ke-19......”
“Tunggu.”
Pria di bawah panggung tiba-tiba memotong kata-kata pembawa acara.
Blake Lu berdiri di bawah panggung, lalu berkata dengan nada tinggi, “Kompetisi besar semacam Kompetisi Creative Jewelry Design bagaimana mungkin bisa memberi gelar juara satu pada seseorang yang menjiplak karya orang lain? Hasil semacam ini bisa menyakiti hati semua desainer yang bergerak dalam bidang desain perhiasan.”
Sebelum acara ini, isu Kinagawa menjiplak karya orang lain sudah menyebar di internet. Tetapi karena semua hadirin yang datang ke acara ini adalah desainer perhiasan terkemuka, mereka tidak terpengaruh sama sekali dengan isu tidak berbukti ini.
Tetapi sekarang, Blake Lu selaku sponsor acara ini mengungkapkan keberatannya.
Mendengar kata-kata Blake Lu tadi, Caroline Ye langsung merespon, “CEO Lu, kamu jangan berbicara asal seperti ini. Ini siaran langsung, ini akan berpengaruh pada imej desainer perhiasan kedepannya.”
Blake Lu menatapnya sinis, “Aku bertanggung jawab penuh pada kata-kataku barusan. Awalnya aku juga tidak begitu paham, tetapi isu Kinagawa menjiplak karya orang lain memang benar adanya dan pengadilan sudah mengeluarkan putusan. CEO Smeda Group lah yang memberitahukanku hal ini. Aku juga sudah melihat lembar putusannya, aku bisa membacakannya di hadapan para hadirin sekarang juga.”
Blake Lu kemudian menghadap kanan, dan satu detik berikutnya, entah siapa yang bertugas di belakang panggung, layar besar yang sebelumnya menampilkan hasil pemungutan suara kini menampilkan surat putusan berwarna merah terang. Di atas surat putusan itu tertulis “Desainer Smeda Group, Kinagawa, terbukti menjiplak karya desainer Shao’s Corp, Jacqueline He.”
Ruangan itu kini riuh tidak terkendali, semua hadirin saling berbicara satu sama lain.
“Nona Caroline adalah bagian dari Shao’s Corp, kejadian ini kamu tidak mungkin tidak tahu kan? Untuk apa kamu membantu seseorang yang sudah menjiplak hasil karya kamu dan perusahaanmu sendiri?”
Blake Lu menatap Caroline Ye dengan tatapan mencemooh.
Caroline Ye menatap balik Blake Lu dengan tenang. Nada bicaranya dingin, “Setiap orang punya akal sehatnya sendiri dalam menilai suatu hal adil atau tidak. Pengadilan juga belum tentu benar. Kenapa kamu tidak bertanya pada Desainer He mengapa ia tiba-tiba keluar dari Shao’s Corp?”
Sebelum para hadirin selesai mencerna maksud dari kata-kata itu, Kinagawa yang dari tadi dia akhirnya buka suara, “Saya tidak menjiplak.”
Pandangan hadirin kini tertuju ke wajah Kinagawa.
“Kalau kalian rela meluangkan waktu sejenak untuk mendengar apa yang terjadi sebenarnya, saya bisa jelaskan tuntutan hukum beberapa bulan yang lalu itu sekarang. Buku putusan ini memang asli adanya, tetapi saya tidak puas dengan keputusan pengadilan dan sudah mengajukan banding.”
Kinagawa menatap Caroline Ye sekilas. Setelah mendapat dukungan dari wajah wanita itu, ia melangkah maju tanpa takut. Ia menjelaskan, “Saya kalah karena saya dulu memberi draf rancangan saya pada Jacqueline He. Saat itu saya sangat miskin, bahkan komputer saja tidak mampu beli, jadi saya tidak punya salinan apa-apa. Saat itu saya memberi semua draf rancangan pada Jacqueline He, tetapi untungnya saat ini saya sudah berhasil mendapatkan semua itu kembali.”
Dari samping panggung seorang wanita yang memakai masker menyerahkan draf rancangan dan lembar bukti keaslian ke tangan Kinagawa. Pria itu langsung memperlihatkan draf rancangan pada hadirin, “Saya sudah meminta lembaga pengecek keaslian untuk melakukan verifikasi. Hasilnya, dilihat dari tanggal pelukisan, rancagan saya dibuat lebih awal dan rancangan Jacqueline He dibuat lebih akhir. Kesimpulannya, Jacqueline He lah yang menjiplak karya saya, bukan sebaliknya.”
Arah tiupan angin kini berpindah. Para hadirin dan juri terperangah kaget, mereka tidak percaya ada konspirasi semacam ini.
Wajah Jacqueline He langsung pucat. Ia menatap Blake Lu dengan tidak berdaya, “Bukan saya yang menjiplak, Kinagawa lah yang memfitnah saya.”
“Siapa yang tahu lembar bukti keaslian itu asli atau palsu?” Wajah Blake Lu dingin, “Jadi logika berpikir Kinagawa adalah asal ambil saja satu lembar bukti keaslian dan itu otomatis membuat putusan pengadilan jadi tidak valid?”
Kinagawa tidak terima dengan kalimat ini. Ia membalas, “Saya bukan sedang berusaha membuat putusan pengadilan jadi tidak valid hanya dengan selembar bukti keaslian. Saya sedang bilang saya sudah mengajukan banding.”
“Apa banding itu kamu menangkan? Kalau semua orang seperti kamu, kalah banding lalu membela diri tidak bersalah, maka semua tahanan yang ada di penjara di seluruh Kota Nan bisa dilepaskan.”
“Kamu......”
“CEO Lu, kamu jangan kelewatan membela desainer milik perusahaanmu sendiri.”
Suara Caroline Ye terdengar sangat tenang dan jelas. Suara ini seolah langsung mengendalikan keributan di panggung dalam sekejap. Kharisma dirinya langsung membuat semua orang mengalihkan tatapan ke wajahnya. Ia melanjutkan kalimat, “Desainer Kinagawa sudah bilang, ia kalah di pengadilan karena saat itu buktinya tidak cukup. Sekarang buktinya sudah ada di tangannya dan ia sanggup membuktikan adanya skandal di balik kasus penjiplakan itu.”
Blake Lu terperangah. Ia dalam hati kira-kira sudah paham apa yang sebenarnya terjadi, tetapi ia jelas tidak bisa saat itu juga menginterogasi Jacqueline He. Ia hanya bisa memperingatkan Caroline Ye dengan suaranya yang berat, “Untuk apa kamu membela lawanmu sampai seperti ini? Kamu jangan lupa kamu orang Shao’s Corp. Memfitnah mantan desainer Shao’s Corp sebagai seorang penjiplak memang bisa membawa keuntungan apa bagi Shao’s Crop?”
Kata “Shao’s Corp” ia tekankan dalam nada bicaranya seolah sedang membongkar identitas lain Caroline Ye yang tidak diketahui publik.
Hadirin menatapnya lekat-lekat, sementara Caroline Ye hanya mengangkat alis dengan santai, “CEO Lu jangan mengungkit hal lain. Kala itu Shao’s Corp curiga Jacqueline He menjiplak karya orang lain, jadi buru-buru menarik semua karyanya dari pasar, meminta konsumen yang sudah terlanjur membeli melakukan retur, dan memecat dia. Kalau bukan karena kebocoran karya hari ini lagi-lagi berhubungan dengan dirinya, kita sebenarnya juga tidak punya bukti yang benar-benar membuktikan dia penjiplak.”
Para juri saling bertatapan satu sama lain. Keriuhan di bangku penonton semakin menjadi-jadi.
“Kebocoran karya hari ini juga berhubungan dengan Jacqueline He?”
“Ini benar atau bohong? Dia berani melakukan hal ini?”
“......”
Wajah Jacqueline He memerah, ia menunjuk batang hidung Caroline Ye sambil memaki, “Omong kosong apa lagi ini? Kamu punya bukti tidak? Berani-beraninya berkata seperti ini, dasar kamu pemfitnah.”
“Kalau tidak ada bukti saya tidak mungkin berani membawa-bawa nama perusahaan.” Caroline Ye tersenyum dingin sambil menatap Jacqueline He sekilas. Ia kemudian menghadap bangku penonton, lalu dengan percaya diri berkata, “Hari ini yang hadir banyak dan saya sebenarnya tidak ingin kejadian ini mengganggu jalannya kompetisi. Tetapi, karena ada maling yang berteriak maling, kita tidak boleh diam saja dan ikut-ikutan maling itu memperlakukan orang baik dengan tidak baik bukan? Saksi hidup dan bukti barang kami dua-duanya benar-benar punya.”
Novel Terkait
Love Is A War Zone
Qing QingMi Amor
TakashiCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinSang Pendosa
DoniLoving Handsome
Glen ValoraBeautiful Love
Stefen LeeRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending