Revenge, I’m Coming! - Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun

Dia tertegun sejenak dengan Bibir Mitchell Shao yang halus dan sejuk tersebut.

Bermimpi? Mimpi basah?

Bisa dipahami apabila dikatakan tingkah gila ia semalem disebabkan oleh efek obat, anggap saja saya yang memanfaatkan kesempatan, tidak bisa menahan godaan dari pria tampan, tetapi saya sendiri sudah membayar harga atas apa yang sudah terjadi, kaki saya sudah gemetaran seharian ini.

Lah ini sekarang kenapa lagi?

Ciuman ini berlangsung dengan sangat lama, akhirnya mereka pisah, Caroline Ye tiba-tiba terpikir bahwa jika sedang ciuman itu mata harus ditutup, dengan wajah bingung ia bertanya,

“Kamu, apa yang kamu lakukan?”

“Kamu mengira saya kesini menemui kamu untuk apa?”

Melihat wajahnya yang kaget dan tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi, Mitchell Shao mendekatinya, “Apa perlu kamu memastikannya sekali lagi?”

“Tidak perlu. “Caroline Ye spontan menutupi bibirnya, dengan suara yang tidak terdengar jelas itu berkata,

“Tidak perlu, saya sudah tahu.”

Dia panik, seolah-olah seperti seekor kucing liar kecil yang ketakutan, matanya yang bingung harus menatap kemana, tidak tahu harus berbuat apa.

Kemudian Mitchell Shao melepaskan tangannya,

“Nanti tunggu kamu sudah pulang ke rumah kita baru lanjut membahas yang lain.”

“Suara lembut dari belakang hilang dengan perlahan, dia melihat ke arah pintu gudang, sepanjang koridor yang kosong, hanya bisa melihat lampu dari kantor ia yang jauh, dan tidak ada lagi sosok yang lain.

Dia mencubit ia sendiri dengan lama, menyentuh bibir sendiri, ia baru dapat memastikan bahwa apa yang sudah terjadi tadi bukanlah sebuah mimpi, namun ia tetap merasa sulit dipercaya.

Sudah gila apa yah? Malam-malam seperti ini Mitchell Shao sengaja jauh-jauh ke kantor untuk menemui dirinya cuman demi menciumnya?

Apa karena semalam saya mengambil kesempatan meniduri dia, jadi dia ingin membalas dendam sekarang?

Atau mungkin, sebenarnya Dia memilik perasaan kepada…..

Sepertinya kemungkinan terakhir itu lebih masuk akal, namun dia sendiri tidak percaya, mana mungkin seorang Mitchell Shao menyukai dirinya? Sejak kapan dia suka? Biasanya tidak kelihatan sama sekali.

Memikirkan segala kemungkinan sepanjang malam ini, rasa ngantuknya pun hilang.

Keesokkan hari, Dylan memperhatikan muka Caroline Ye, tidak mampu menahan diri, berkata, “Kak, lingkaran hitam di bawah mata Kakak itu luar biasa, tidak tidur sepanjang malam juga tidak sampai sebegitunya Kak?”

Caroline Ye hanya nunduk dan makan bubur, tidak punya energi untuk menyahut dia.

Siapa bilang hanya satu malam, dua malam! Bahkan salah satu malam dari dua malam itu sangat menguras energi.

“Kalau tau Kakak kelelahan seperti ini, saya akan belikan Kakak makanan enak.”

“Gaya kamu dasar, “Caroline Ye menatap tajam ke Dylan, ia membuka kotak makan yang di bawanya, terlihat bubur polos yang bahkan tidak ada sepotong sayur asin,

“Ini sudah jam berapa, Restoran Sarapan Pagi pasti sudah hampir tutup semua, ini bubur polos dari kantin kantor kan, masih berani kamu bilang ini kamu takeaway dari restoran di luar.”

Melihat kebohongannya sudah terbongkar, Dylan dengan muka kasihan berkata,

“Saya semalam kan lembur jadi pulangnya kemalaman, alhasil pagi ini bangunnya juga jadi kesiangan, tadi pagi saya mikir mungkin saya harus ijin libur untuk menggantikan hari kerja ke hari lain.”

“Oh begitu, iya gapapa kamu ijin aja libur, saya bisa kok ganti asisten baru.”

“Jangan Kak, “Dengan muka kasihan Dylan berkata, “Kak, saya bersumpah, mulai dari besok setiap pagi saya pasti membawakan Kakak sarapan yang bervariasi ya Kak?”

Dylan adalah karyawan yang malas dan suka cemil, untuk hal ini Caroline Ye sudah mengetahuinya dari dulu, namun ia orangnya lucu dan menarik, dalam hal yang bersangkutan dengan merancang ia juga selalu ada ide, oleh karena itu Caroline Ye sudah terbiasa bekerja dengan Dylan, biasanya juga sering bercanda dengannya, jadi dia tidak pernah benar-benar bermaksud ingin menggantikan Dylan dengan asisten baru.

Saat sedang bercanda dengan Dylan, front desk Departemen Perancangan tiba-tiba mengetuk pintu dan masuk dengan membawa sebuah bekal hangat.

“Kak Caroline, ini adalah bekal yang di antar oleh front desk di bawah, mereka bilang kalau bekal ini dari orang rumah Kakak.”

Caroline Ye dengan bingung bertanya, “Orang rumah saya?”

“Iya. “Front desk menjawab dengan senyum, kemudian ia meletakkan bekal hangat tersebut di meja kantor Caroline Ye”

“Saya taruh di sini ya Ka, Oh iya, front desk di bawah tadi bilang kalau bekal ini di antar oleh seorang Bibi, ia berpesan agar Kakak menghabiskan makanan dalam keadaan masih hangat.”

“Oh, baik makasih, mungkin Mama saya yang mengantarnya tadi.”

Front desk tadi sudah berjalan mengarah keluar, setelah mendengar ucapan Caroline, ia menjawab,

“Bukan Kak, Bibi tersebut tadi iya menyebut dirinya adalah pengasuh di rumah Kakak, Tuan muda yang menyuruhnya untuk mengantarkan makanan tersebut, ia juga menyebut Kakak dengan sebutan….Nyonya.”

Tiba-tiba, ruangan menjadi sangat sunyi.

Dengan kamera dokumentasi yang memenuhi ruangan tersebut, Caroline Ye tidak memiliki maksud untuk mengumumkan status kehidupannya di depan TV, kalau adegan ini disiarkan, netizen pasti akan mengupas identitasnya, dia juga tidak ingin identitasnya menjadi topik pembahasan orang-orang di kompetisi ini, dia juga tidak ingin orang kantor mengetahui identitasnya.

“Kak, kamu sudah menikah?”

“Iya, Sudah menikah, lagian umur seperti saya kalau sudah menikah juga tidak aneh bukan.”

Dylan mudah ditipu, namun gadis front desk itu tidak mudah tertipu, malah ia mendekatkan diri dan berkata,

“Kak Caroline, katanya biasanya hanya orang kaya yang dipanggil Tuan Muda, Nyonya, bahkan ada Bibi yang sengaja mengatar sarapan pagi untuk Kakak, Kakak pasti menikahnya sama orang kaya ya?”

“ha? “Caroline Ye dengan wajah canggung, “Tidak juga, cuman kondisi keluarga termasuk keluarga menengah keatas saja, lagian sekarang banyak juga orang yang mampu memperkerjakan pengasuh.”

“Sudah Kakak tidak perlu sembunyikan dari kamu, pasti Kakak menikah dengan orang yang kaya, kemarin Ibu yang datang mengantarkan makan siang itu mertua Kakak bukan? Cantik sekali beliau, terlihat elegan dan berkelas, sudah keliatan pasti Ibu-ibu Sosialita.”

Karisma Marry Li untuk menakutin orang memang tidak sedikit.

Caroline Ye tidak punya pilihan selain mengeluarkan senyum terpaksanya yang lebih jelek daripada menangis. "Memang kita hanya keluarga biasa. Saya harus segera mulai kerja, Lily kamu sebaiknya pergi, kamu juga tidak bisa meninggalkan front desk terlalu lama bukan?”

Mendegar kata-kata tersebut, Lily dengan terpaksa pergi dari kantor tersebut.

Tinggal seorang Dylan, yang kelihatan seperti ingin menanyakan sesuatu, namun setelah Caroline Ye memberikan tatapan mematikan, dia baru terdiam.

Mitchell Shao benar-benar menyuruh orang mengantarkan sarapan untuknya?

Dengan pikiran negatif Caroline Ye bahkan terpikir kalau sarapan tersebut sudah dimasuki obat tikus, dan kemunculan tiba-tiba seorang Mitchell Shao tadi malam, hanya sebuah ilusi agar ia tersanjung, agar ia menganggap enteng dan merasa tersanjung olehnya kemudian ia dengan rela menghabiskan semangkok racun ini.

“Ka, ini bubur seafood Kakak tidak ingin makan? Harum sekali baunya, lihat saja sudah liuran saya.”

Suara Dylan menarik dia dari semua pikirannya itu, ia menatap Dylan kemudian berkata,

“Kamu mau? Kamu yang makan aja bagaimana?”

“Serius? “Dengan sergap Dylan mengeluarkan sebuah mangkok dari laci meja, sangat tidak segan dia menuang setengah dari bubur tersebut ke mangkok sendiri, dengan cepat ia menghabiskan bubur yang ada di mangkoknya itu.”

“Bagaimana? “ Caroline Ye menatapnya dengan tatapan yang rumit, dengan hati-hati iya bertanya, “Dylan, kamu jangan asik makan saja, apakah kamu merasa tidak enak badan?”

Dylan mengangkat kepalanya, dengan wajah yang berbinar-binar, berkata,

“Enak sekali, Kak, ini bubur seafood terenak yang pernah aku makan, masakan pengasuh di rumah Kakak enak sekali”

Mendengar kata-kata tersebut, Caroline Ye menganggukkan kepalanya dengan yakin, kemudian ia mengambil sendok dan makan bubur tersebut dengan pelan.

Seharusnya tidak beracun.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu