Revenge, I’m Coming! - Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
Caroline Ye yang terlihat stabil ini,sejak awal sudah terlihat bahwa dia seperti nya sudah mempersiap kan ini semua.
Setelah acara ulang tahun perusahaan Shao selesai,dia sendiri ingin pergi ke wilayah Shan secara langsung untuk memberikan barang-barang ini kepada anak-anak,sebenar nya sudah sejak awal dia sudah mempersiapkan ini semua,hanya memberitahu Mitchell Shao sedikit saja.
Mitchell Shao pun menutup buku yang berada di tangan nya itu, "Aku dengar dari ayah,Perusahaan Shao mengadakan acara pameran untuk beramal ini adalah ide dari mu?"
"Iya."
Caroline Ye sedang sibuk dengan barang-barang yang barusan dia beli,karena kesibukan nya dia pun menjawab Mitchell Shao dengan sangat singkat.
"Mengapa tiba-tiba ingin melakukan amal?"
"Amal juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produk pemasaran juga,apa hubungan nya dengan yang terpikirkan dan tidak terpikirkan ,aku sangat lah pintar."
"Kamu sendiri tidak memberitahukan ini kepada ku,sedangkan kamu pergi sendirian untuk membeli barang-barang ini,dan juga dengan polos nya melakukan ini semua hanya untuk pemasaran saja?"
Caroline Ye yang sibuk mendirikan papan lukis nya itu pun sambil tersenyum.
Terdengar suara nya Mitchell Shao dari belakang,
"Jika kamu hanya ingin melakukan sebuah pemasaran saja,setelah ... Selesai,akan ada orang-orang khusus yang akan mengantar barang-barang ini ke Wilayah Shan,dan juga tidak perlu kamu sendiri yang pergi untuk membeli barang-barang ini."
Dia melihat ke arah papan lukis dan alat lukis yang menempel di dinding itu,dan juga masih ada beberapa alat tulis ,tas dan barang-barang lainnya, dari beberapa barang yang warna nya sama persisi itu,terlihat jelas dari persiapan nya itu tidak seperti memberikan barang-barang ini kepada anak-anak yang tak di kenal itu,melainkan seperti memberikan ini semua untuk anak-anaknya sendiri.
Setelah Caroline Ye memrapikan papan lukis yang berada di dinding itu,dia pun berbalik badan,dan muncul lah senyuman nya itu,
"Aku hanya ingin memberikan sebuah bantuan saja,aku dengar pemerintah dari..sedang membutuhkan bantuan,kebetulan lah ada kita ini yang berencana memberikan amal kepada anak-anak,maka dari itu aku ingin memilih salah satu dari mereka yang cocok di mata ku untuk membantu ku selama nya dalam sebuah proyek dan aku akan membiayai kuliah nya."
"Seperti ini kah?" Kata Mitchell Shao yang sedikit terdiam,tiba-tiba dia melihat ke arah mata nya Caroline Ye, "Apa kah kamu sedang memberi ku kode bahwa kamu ingin mempunyai anak?"
Setelah mendengar hal ini,sedikit lagi Caroline Ye bernyawa,dia pun menatap ke arah Mitchell Shao,
"HAH?"
"Bukan kah seperti itu?"
"Pasti nya bukan,"kata Caroline Ye yang membalikan tubuh nya itu,dengan muka nya yang memerah itu berkata,"Mana ada hubungan nya sama sekali?"
Bisa kah pikiran di otak nya itu berkembang sedikit?
"Itu bukan lah yang terbaik," kata Mitchell Shao dengan nada nya yang datar itu,tidak tahu apa yang di pikirkan saat ini,tatapan nya yang begitu tajam,"Untuk saat ini aku belum mempunyai rencana untuk memiliki seorang anak."
Caroline Ye sedikit terdiam,dalam beberapa saat dia hanya merasakan perasaan nya itu yang tiba-tiba tidak bisa mengeluarkan satu kata pun.
Selain Robert Shao,di keluarga Shao dan beberapa orang lain nya sangat menantikan dia agar bisa memberikan Mitchell Shao seorang anak,akan tetapi Mitchell Shao sendiri masih belum siap,dan juga dengan sangat jelas telah memberitahukan ini kepada Caroline Ye.
Dulu nya dia mengira bahwa Mitchell Shao sangat menyukai dirinya itu,akan tetapi malah sebaliknya seperti seseorang yang sama sekali tidak peduli,dan juga memberikan satu kepastian yang sangat jelas.
Setelah selesai mandi malam,Caroline Ye tidur di tepi tempat tidur nya itu,yang sedikit menjauh dari Mitchell Shao.
Tidak lama kemudian terdengar suara bolak balik badan nya yang ada di tempat tidur itu,tiba-tiba dia pun membuka selimutnya dan segera berdiri.
"Kenapa?"
Di ruangan yang gelap itu,terdengar suara seorang pria yang berbicara dengan nada yang rendah.
"Selimut mu ini tidak begitu enak,aku akan pergi mengambil selimut ku sendiri."
Setelah selesai berbicara,dia pun mengeluarkan selimut nya itu,dan menaruh nya di tempat tidur.
Wajah Mitchell Shao yang tak bisa di jelaskan lagi,seperti biasanya pada saat memakai selimut yang sama dengan Caroline Ye, baru lah menyadari bahwa tidak bisa ada selah sedikit pun,Caroline Ye pun membungkus dirinya seperti seekor kepompong,dan sudut-sudut selimut pun berada di bawah tubuh nya itu.
"Apakah kamu tidak kepanasan?"
"Tidak panas," kata Caroline Ye yang melirik ke arah nya, "Aku sangat kedinginan."
Mitchell Shao yang di lirik oleh nya itu pun terheran, "Dingin kah?"
Sambil berbicara, dia pun menarik selimut nya itu lalu di tutupi nya ke atas selimut nya Caroline Ye.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Jika kedinginan harus memakai beberapa selimut,sangat tidak mudah bahwa aku bisa memberikan sebagian selimut ku ini kepada mu."
Selesai berbicara,di dalam selimut, Mitchell Shao pun langsung memeluk 'kepompong' itu,
"Jika seperti ini harus nya sudah tidak dingin bukan."
Caroline Ye pun bingung dengan gerakan nya itu,walaupun di dalam ruangan itu AC nya di buka,akan tetapi ini adalah musim panas,mau bagaimana pun pasti nya akan berkeringatan,dan dia masih saja keras kepala,biarpun mati kepanasan dia masih saja tidak ingin melepaskan selimutnya,tidak lama kemudian dia pun tertidur pulas.
Mitchell Shao yang melihat nya berkeringatan,tidak bisa berkata lagi,hanya bisa membuka selimutnya yang dia namai 'kepompong' itu,dan mengeluarkan dia dari selimut tersebut,dan terjatuh di pelukan nya itu.
Melihat wanita yang ada di pelukan nya saat itu yang tertidur dengan pulas,dia pun mengkerutkan keningnya.
Mau menunggu sampai kapan,baru lah kamu bisa jujur dengan diri mu sendiri?
Di acara ulang tahun nya perusahan Shao Yang bertema kan amal ini adalah ide dari Caroline Ye sendiri,ini semua tidak lah termasuk kontravensi perusahaan,akan tetapi semua perlengkapan yang di butuhkan untuk beramal juga ide dari dia,atau mungkin juga dia sendiri yang pergi ke divisi perencanaan kemudian dia menemui Direktur perencanaan untuk mendiskusikan masalah amal itu, ini sangat lah aneh.
Di pagi hari,setelah Caroline Ye menghabiskan ramuan obat 'kehamilan' yang di buat oleh Marry Li,kemudian meminum beberapa obat untuk memulihkan tubuhnya itu,lidah nya pun sudah hampir mati rasa karena obat yang sering di minum nya itu sangat pahit ,terakhir dia memakan 5 biji onde-onde untuk menghilangkan rasa pahit tersebut.
"Ma, aku hampir telat masuk kerja,aku pergi dulu ya."
"Hati-hati,minta supir untuk mengantar mu saja."
"Tidak perlu,aku bisa menyetir sendiri."
Caroline Ye hanya takut kalau Marry Li masih saja menyuruh nya untuk minum obat,maka dari itu untuk menghindari hal tersebut pun dia terburu-buru untuk berangkat kerja.
Pameran perhiasan perusahaan Shao ini diadakan di Kota Nan ,Dan juga telah mengundang teman baik dari perusahaan Shao ini baik di dalam bisnis maupun teman-teman bangsawan lain nya,terutama di antara nya ada Nyonya Song Dan Nyonya Xue.
Caroline Ye yang melihat kedatangan nya Nyonya Song pun,Langsung menyambut nya dengan hangat,
"Kak Song."
"Pameran ini sangat lah bagus,"kata Nyonya Song yang sedang memuji dekoran yang ada di pameran tersebut, "Apalagi menggunakan tempat ini sangat lah cocok,perhiasan-perhiasan yang terpilih ini pasti nya mempunyai ciri khas nya masing-masing,dengar-dengar bahwa semua perhiasan yang telah di jual itu uang nya akan di jadikan amal?"
"Betul sekali,hanya membantu anak-anak sekolah yang berada di wilayah Shan."
"Ide ini sangat lah bagus,kita harus mempunyai sifat yang suka menolong ini,terlebih lagi kita yang melakukan bisnis harus mempunyai hati seperti ini," kata Nyonya Song sambil menepuk tangan yang menandakan bahwa dia sangat setuju dengan ide nya Caroline Ye, "Ternyata aku tidak salah menilai diri mu,Keluarga Shao bisa memiliki menantu seperti mu ini,sangat lah beruntung."
"Apa yang baru anda katakan itu,aku merasa tidak enak,apa bila benar-benar ingin memuji ku,alangkah baik nya Nyonya Lu juga membeli beberapa perhiasan ini, anggap saja ini juga sudah bisa memberikan kehangatan kepada anak-anak yang berada di wilayah Shan,apa bila Nyonya Lu membeli lebih,maka anak-anak di musim dingin ini pun akan mendapat kan pakaian baru untuk mereka pakai."
Setelah mendengar perkataan ini,Nyonya Song Pun tertawa,sambil menunjuk ke arah hidung nya Caroline Ye dan berkata,
"Kamu ini,berbicara terus-terusan, apa kamu ingin menguras uang ku juga? Dan semangat nya untuk mempromosi kan ini aku pun tidak ada pilihan untuk menolaknya."
Nyonya Song adalah orang yang sangat kaya,mulutnya saja yang mengatakan Caroline Ye ingin menguras uang nya,tetapi sebenarnya dia sudah membeli 7 sampai 8 perhiasan,dan juga secara khusus nya dia memilih beberapa perhiasan yang di mana orang-orang sama sekali tidak tertarik dengan perhiasan tersebut.
"Kamu boleh kembali lagi, aku akan berkeliling sendiri saja."
"Baiklah."
Kebetulan Caroline Ye melihat Kaison Xue Dan istrinya itu juga menghadiri pameran ini,dia pun melangkah ke sana untuk menghampiri nya.
Kaison Xue sangat menghargai Caroline Ye, pada saat bertemu pun terlihat sangat dekat,
"Sebelum nya aku mendengar bahwa kakak ipar nya kak Mitchell adalah seorang desainer,aku mengira ini semua hanya lah candaan saja,di hari ini aku sudah melihat nya secara langsung,acara amal di laksanakan dengan sangat baik,anak-anak yang berada di wilayah Shan terlihat sangat lah kasihan,hanya untuk ini, aku hari ini harus menjadi pemenangnya."
Caroline Ye pun kembali tertawa,"Jangan hanya karena anak-anak saja, seharus nya juga membelikan Nyonya Xue sebuah hadiah,lagi pula pameran perhiasan ini terbuat dari produk yang berkualitas, sedangkan dalam membantu anak-anak ini adalah kebaikan para pembeli saja,bukan kah begitu, Nyonya Xue"
Nyonya Xue hanya mengkerutkan alisnya,
"Pameran seperti ini,aku sangat lah tidak tertarik sama sekali."
Caroline Ye hanya bisa tersenyum aneh saja.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraMy Charming Wife
Diana AndrikaAwesome Husband
EdisonSi Menantu Buta
DeddyUnplanned Marriage
MargeryRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending