Revenge, I’m Coming! - Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
“Yang ku katakan…… Salah?”
Caroline Ye merasa tegang, bahkan merasa sedikit kecewa karena otaknya yang heboh sesaat dan sudah menunjukkan kepintaran sejarahnya di depan tuan eksekutif dari pembuat strategi
“Tidak apa-apa,” Tatapan mata Mitchell Shao jernih dan cerah, “Hanya saja kalau ibu tahu kamu membandingkannya dengan Wu Zetian, tidak tahu bagaimana memikirkannya.”
“Hah?” Caroline Ye berkata dengan canggung, “Aku hanya sembarangan membuat contoh.”
“Contoh yang benar.”
Mitchell Shao perlahan mengangkat kedua ujung bibirnya, memberikan kesan senyum yang dalam, “Sejak dulu sampai sekarang, tidak peduli keluarga kerajaan atau pun rakyat miskin, demi keuntungan, orang dalam yang bersaing tidak sedikit. Contoh yang bagus.”
Kata-katanya ini tidak dimengerti oleh Caroline Ye. Apa maksudnya keluarga Shao juga seperti itu?
Saat itu, Marry Li sedang berbaring di kamarnya dan menghela nafas yang dalam. Bibi Zhou yang berada di samping berusaha menenangkannya.
Terdengar suara bel dari luar, tidak lama kemudian ada pelayan yang mengetuk pintu, “Nyonya, Tuan Muda keluarga Lu sudah datang. Dia mengatakan ingin bertemu Tuan.”
“Blake Lu?” Marry Li menggerutkan alisnya, dan berbicara dengan tidak senang, “Dia masih punya harga diri untuk kemari?”
“Tuan Muda Blake Lu mengatakan dia datang untuk meminta maaf pada istri Tuan Muda, dan juga mengatakan dia tidak ada hubungannya dengan masalah itu.”
“Kalau dia bilang tidak ada hubungan, maka benar-benar tidak ada hubungan?” Marry Li yang sedang kesal tidak ada tempat untuk melampiaskannya, “Bahkan masalah perencanaan membunuh orang bisa dilakukan. Hal yang dilakukan istrinya, dibersihkan olehnya begitu saja? Apa mengganggap orang bodoh? Buang dia keluar.”
Pelayan mungkin sudah menerima suatu keuntungan masih ingin mengatakan satu dua kalimat. Akhirnya malah ditatap oleh Bibi Zhou, membuatnya terkejut pucat dan menundukkan kepala serta keluar dengan cepat.
“Memberi tahuku masalah yang tidak penting, sangat merepotkan.”
“Si bodoh itu baru datang, masih tidak mengerti. Jangan terlalu Nyonya pikirkan, tidurlah sejenak.”
“……”
Di ruang tamu, Blake Lu duduk di sofa tidak tenang.
Karena masalah Evelyn An, keluarga Lu dan keluarga Shao saling bermusuhan. Walaupun keluarga Shao tidak mengatakan apa pun, orang-orang dunia bisnis dan politik bahkan tidak bisa bersembunyi darinya. Gu’s Corp. sudah bertemu banyak pemutusan kerja sama, dan tidak ada putaran uang lagi.
“Tuan Muda Lu, kata Nyonya kami, tolong Anda pulang saja.”
“Apa?” Ekspresi Blake Lu berubah, dari duduk di sofa, sekarang dia sudah berdiri, “Apa kamu tidak menjelaskan kepada Tante Shao? Aku ini tulus untuk meminta maaf, dan juga masalah yang lalu tidak ada hubungannya denganku.”
“Sudah dikatakan, benar-benar sudah dikatakan. Anda datang di waktu yang tidak tepat. Suasana hati Nyonya sedang tidak bagus. Jangan Anda persulit aku, cepatlah pergi.”
“Kalau begitu, kakek?”
“Tuan sedang tidak sehat. Setelah masalah Nyonya Lu diselesaikan, beliau pergi beristirahat. Dalam waktu ini tidak dirumah.”
Mendengarnya, Blake Lu putus asa,
Jelas Kakek Tua sedang menghindarinya. Tapi, melihat dari segi pertemanan hanya untuk tidak membuatnya malu.
“Aku sudah tahu.”
Pelayan wanita melihat kotak hadiah di meja, dia bergegas mengejarnya keluar,
“Tuan Muda Lu, barang yang Anda bawa……”
“Kamu simpan saja. Kalau tidak mau, buang saja.”
Blake Lu tidak membalikkan kepala dan berjalan keluar halaman kediaman Shao, saat membuka pintu mobil, terdengar sebuah suara di belakangnya, “Kapan Kak Lu datang? Kenapa tidak menyapa dan pergi begitu cepat?”
Tidak tahu kapan dan dari mana Robert Shao muncul, dia sudah berdiri di depan pintu halaman dan melihatnya dengan tenang.
Ekspresi Blake Lu mengkaku.
“Ada sedikit urusan, jadi pergi dulu. Kebetulan kakek juga tidak dirumah, lain kali aku datang lagi.”
“Kak Lu datang demi meminta maaf karena kesalahpahaman mengenai masalah itu, kan?”
“Tidak ada urusannya denganmu.”
Sikap Blake Lu dingin. Dia selalu meremehkan Robert Shao karena tahu dia tidak disayang di keluarga Shao. Bahkan ibu kandungnya tidak memberikannya perhatian, apalagi berharap dia bisa mendapatkan posisi di keluarga Shao.
Dia membuka pintu mobil dan masuk. Saat ingin menghidupkan mobil, sebelah tangannya diletakkan di jendela mobil, menekan kaca jendela mobil.
“Kak Lu hari ini datang di waktu yang tidak tepat. Tadi ibu kami marah karena kakak dan kakak ipar. Hanya saja kebetulan, jadi tidak perlu marah. Semuanya kembali semula.”
Mendengarnya, Blake Lu tercengang, “Ibumu marah terhadap kakak dan kakak iparmu? Kenapa?”
“Masih bisa karena apa? Karena masalah melahirkan anak. Karena masalah ini, saat tiga tahun lalu masuk ke keluarga ini, kakak iparku selalu dimarah. Siapa sangka sekarang dia sangat pandai, dan bisa berbalik marah pada ibuku.”
Gerakan Blake Lu untuk menghidupkan mobil melambat. Sesaat, pikiran di otaknya menjadi kacau, sampai di mulut menjadi kalimat seperti menyelidiki,
“Aku ingat sebelumnya, tante tidak menyukai istri Mitchell.”
“Tidak hanya tidak suka, bahkan sampai sangat tidak menyukainya,” Robert Shao melihat sejenak, “Sudah tidak ada waktu lagi, temanku membuka bar baru. Hari ini hari pembukaannya, aku harus pergi sekarang.”
Selesai berbicara, dia memukul jendela mobil, “Kak, sampai jumpa lagi.”
Berbalik dan berjalan dua langkah, terdengar suara Blake Lu membuka pintu di belakangnya, “Robert, aku kebetulan senggang. Aku mengatarmu saja.”
Robert Lu yang membelakangi Blake Lu mengangkat kedua ujung bibirnya, tersenyum karena ekspektasinya.
——
Kasus pembunuhan Evelyn An tidak menjadi topik hangat dalam waktu yang terlalu lama. Sangat cepat sudah terlupakan oleh orang-orang.
Dan Caroline Ye, karena identitas spesialnya, saat melakukan pemberitahuan, polisi sengaja menyembunyikan identitasnya. Kecuali orang dalam keluarga Shao dan Lu, juga tidak banyak orang yang tahu kondisi ini. Ini mengurangi kerepotan Caroline Ye
Karirnya sedang berada di puncak, tapi tidak ingin karena masalah pembunuhan ini membocorkan identitas dirinya. Kalau tidak, pekerjaannya di perusahaan tidak akan semulus sekarang.
“Perancang mutiara coco akan datang dalam dua hari. Tidak disangka, partner kerjasama mereka di Kota Nan adalah perusahaan mutiara Shao’s Corp. kita, jadi semuanya harus bekerja dengan baik. Jangan berbuat kesalahan apa pun saat ini.”
Di rapat pagi, Caroline Ye mengatakan masalah terkini di departemen rancangan. Salah satu masalah yang paling penting adalah perusahaan mutiara luar negeri yang sudah berdiri ratusan tahun dan terkenal, mutiara coco, ingin memilih sebuah perusahaan dalam negeri untuk bekerja sama untuk mendapatkan mutiara dalam negeri.
“Wah, coco, ya!”
“Coco yang itu, kan. Istana dalam mimpiku.”
“Siapa yang tidak?”
Mengatakan itu, departemen perancangan semakin ribut.
Coco adalah merek luar negeri yang pertama kali menjadikan mutiara menjadi barang bermerek, juga tidak sedikit mimpi perancang mutiara untuk bisa belajar disana bahkan posisi untuk bekerja.
Caroline Ye memeluk lengannya menunggu orang-orang selesai berheboh ria. Dia mengetuk meja, “Ehem, sudah senangnya?”
Orang-orang dengan segera menghilangkan ekspresi senang, dan membuat ekspresi selamat.
Perancang yang posisinya paling dekat dengan Caroline Ye berkata,
“Direktur Ye, pada saat itu, apa kami boleh memohon untuk ikut bergabung dengan kelompok perancang gabungan?”
“Boleh,” Caroline Ye melihatnya, lalu melihat sekeliling, “Hanya dengan menunggu perancang coco, Simon, datang untuk menandatangani kontrak kita, setiap perancang di departemen perancangan bisa ikut merancang. Masalahnya, kita harus berhasil membuat kontrak itu tertandatangani.”
“Kalau begitu berapa persen tingkat keberhasilan kita untuk tandatangan kontrak itu?”
“Hanya dengan kalian bekerja sungguh-sungguh mulai sekarang, menghabiskan waktu bergosip untuk bekerja lebih serius, aku yakin kita seharusnya bisa mempunyaki tingkat keberhasilan seratus persen.”
Selesai berbicara, Caroline Ye berdiri, “Sudah, rapat bubar.”
“Aku akan memperbaiki konsep rancangan.”
“Direktur Ye, aku jamin konsepku akan selesai sore ini.”
“Aku meminta lembur di malam hari,”
“……”
Tersisa anak baru yang wajahnya seperti sudah mengetahuinya, dan menggaruk kepalanya.
“Kak, kenapa kamu sangat yakin coco akan menandatangani kontrak dengan kita. Disana masih harus melihat kecocokan gaya rancangan. Aku merasa jalan kita dan coco tidak terlalu sama.”
“Justru beda baru benar.”
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangMy Superhero
JessiMeet By Chance
Lena TanPergilah Suamiku
DanisMy Goddes
Riski saputroEternal Love
Regina WangGet Back To You
LexyDiamond Lover
LenaRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending