Revenge, I’m Coming! - Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari

“Kalau masih ingin mendengar cerita, jangan bergerak.”

Tangan Mitchell Shao menekan bahunya, mencoba mencegah ia melarikan diri dari Mitchell Shao.

Sekejap dia menjadi pengecut dan menyusut diiri di dalam pelukannya, dengan suara kecil berkata,

“Pak Ketua, Apakah tindakan mu yang ini termasuk transaksi illegal.”

“Transaksi illegal? “Mitchell Shao kemudian berkata, “Transaksi antara kamu dan saya apakah ada yang illegal?”

Spontan wajah Caroline Ye menjadi merah.

Mitchelle Shao hampir tidak sadar setelah dia mengambil posisi yang nyaman, dengan alamiah pembicaraan mereka kembalik ke topik sebelumnya.

“Prestasi Kakek Xue dahulu sangat mengagumkan, beliau telah berpartisipasi dalam pertempuran yang tak terhitung jumlahnya, setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, beliau meminta untuk dipindahkan ke daerah militer timur untuk menjaga di perbatasan pertahanan. Sampai saat kesehatan beliau sudah tidak seperti dahulu baru pensiun pulang kemari, Beliau adalah orang yang sangat dihormati di Militer. Perkataan beliau di dalam dunia politik dan militer masih sangat di turuti, bahkan Kakek yang bertemu dengan beliau pun harus menyapanya dengan sebutan “Pak Ketua Senior dengan sopan dan hormat.”

“Orang yang hebat sekali? Apakah orangnya tempramen?”

“Tergantung kepada siapa, dan juga suasana hati seperti apa.”

“Cerita yang lain?”

“Beliau memilik satu anak perempuan, namun badannya kurang sehat sehingga ia jarang keluar, oleh karena itu yang menemani beliau hanya cucunya Kaison Xue.”

Caroline Ye sedang mengdengarkannya dengan serius, tiba-tiba berhenti, ia tercengang dan bertanya,

“Habis?”

“Apalagi yang ingin kamu ketahui?”

Caroline Ye kehabisin kata-kata, Panjang lebar daritadi cuman menceritakan hubungan antara masing-masing personil keluarga, cerita yang lain sama sekali tidak disebut.

“Bagaimana dengan hal-hal yang tabu? Apakah ada hal-hal yang membuat keluarga Xue merasa tabu, Apakah Kaison Xue ini mudah berbaur dengan orang kah? Apakah dia keberatan kalau saya pernah dipenjarakan? Bagaimana jika hal ini membuat kamu malu di depan orang-orang, saya tetap merasa lebih baik saya tidak ikut kamu ke acara ini.”

Panjang lebar berkata akhirnya ketemu juga dengan topik utama ini.

Dia benar-benar tidak ingin ikut ke acara ulang tahun yang tidak ada hubungan dengan diri sendiri, apalagi besok ada hari peresmian toko flagship IM.

“Tidak akan,”

“Kenapa kamu bisa sangat yakin?”

Suara Mitchell Shao terdengar dari atas kepalanya, berkata,

“Kaison itu teman saya dari kecil, ia juga teman seperjuangan saya.”

Suara yang rendah itu melingkari telinganya, ia tertegun sebentar, menghela nafas dalam hati dan akhirnya ia menyerahkan rencana ia melarikan diri dari acara tersebut.

Pada malam hari berikutnya, Caroline menemani Mitchell Shao ke lokasi pesta ulang tahun dengan tepat waktu.

Karena Mitchell duduk di atas kursi roda, makanya mereka tidak dapat menghindari perhatian orang-orang terhadap mereka.

Caroline Ye mengikuti Mitchell Shao sepanjang jalan untuk menyapa beberapa orang yang sama sekali ia tidak kenal. Hanya seperti mesin pengulang kata-kata mengikuti Mitchell Shao mengulangi semua kata-katanya, setelah masuk ke dalam ruang untuk mengulangi kata-kata, dan ketika dia memasuki ruang perjamuan, wajah ia sudah hampir menjadi tegang karena tersenyum.

“Mitchell.”

Suara keras datang dari ruang perjamuan, mengikuti arah datang suara, Caroline Ye melihat sosok tinggi datang ke arah mereka.

Pria muda berusia sekitar tiga puluh tahun, usianya hampir sama dengan Mitchell Shao, namun ia berbeda dengan Mitchell Shao kurang semangat itu, Pria ini memberikan kesan yang menyegarkan ketika dia berbicara.

“Kami sudah menunggu mu, orang Ben sampai daritadi, kurang kamu saja.”

Sambil berbicara, ia langsung ingin mendorong kursi roda Mitchell Shao,

Kemudian Ajudan Xun sengaja berbatuk, pria ini baru memperhatikan Caroline Ye yang berada di samping, seketika langsung menebak statusnya, kemudian dengan ramah iya tersenyum kepadanya,

“Ini Kakak Ipar bukan?”

Mitchell Shao mengangkat kepalanya, kemudian mengenalkannya kepada Caroline Ye,

“Ini Kaison, semalam saya sudah pernah menceritakannya kepada mu.”

Caroline Ye kemudian melihat Kaison Xue dengan senyum,

“Halo, Nama saya Caroline Ye, kamu boleh manggil saya Caroline saja.”

"Perjamuan belum dimulai, ayo masuk dan duduk, di ruang istirahat itu semuanya orang kita sendiri.” Kaison Xue dengan inisiati membawa kursi roda dari Mitchell Shao dari Ajudan Xun, berjalan berdampingan dengan Caroline Ye, bertiga bersama-sama berjalan mengarah ke dalam aula perjamuan.

“Ben, coba kamu lihat siapa yang datang.”

Pintu ruang istirahat baru di buka, Kaison Xue langsung berteriak dengan senang.

Ruang istirahat yang tadinya berisik, tiba-tiba dipenuhi dengan suasana senang.

Beberapa pria tegap yang duduk di sofa itu tiba-tiba berdiri dengan serentak, dan berjalan mengarah ke Mitchell Shao, berkata,

“Pak Ketua Komandan.”

“Abang Mitchell.”

“……”

Para pria yang tegap dan besar itu, tiba-tiba dengan serentak mendatangi mereka membuat Caroline Ye terkejut, secara tidak sadar ia pun mundur beberapa langkah, berdiri di luar pintu masuk, belum sempat memasuki ruangan.

Kaison Xue yang sadar akan Caroline Ye yang sedang berdiri diluar, ia langsung memukul dengan spontan kepada suara orang yang paling besar tersebut,

“Ben, kamu kenapa teriak keras-keras? Kamu takut orang lain tidak tahu bahwa Abang Mitchell pernah menjabat sebagai Ketua Komandan? Coba kamu lihat, kamu membuat Kakak ipar terkejut.”

“Kakak Ipar?” Semuanya terkejut mendengar kata tersebut, “Istri Abang Mitchell?”

Semua mata tertuju pada Caroline Ye yang berdiri di luar pintu masuk.

Tiba-tiba diperhatikan oleh begitu banyak orang, Caroline Ye tiba-tiba merasa kram.

Ia dipanggil oleh Mitchell Shao, kemudian ia memperkenalkan diri sekali lagi, setelah ia memperkenalkan diri, ia baru sadar bahwa orang-orang tersebut merupakan teman seperjuangan Mitchell Shao dulu di militer.

“Ini pertama kalinya ya Abang Mitchell membawa Kakak Ipar menemui kita.”

“Bukan menemui kita, tapi memberik ucapan selamat kepada Kakek saya, kalian cuman beruntung saja pas bisa bertemu.”

“Kok kita yang beruntung, Abang Mitchell yang beruntung, Istrinya begitu cantic, kita yang sudah hampir berumur kepala 4 saja masih single, hanya kamu dan Abang Mitchell yang sudah menikah.”

“……”

Sekelompok orang berbicara kesana kemari, Mitchell Shao tidak perlu berbicara pun suasananya akan segera bersemarak.

“Ini adalah teman-teman seperjuanganmu dulu? “Caroline Ye duduk disebelah Mitchell Shao, bertanya dengan suara kecil.

“Ben Guan adalah personil polisi yang sudah ikut saya selama 5 tahun, setelah kecelakaan saya kemarin, ia dipindahkan ke wilayah militer Buo Hai, Leon Chang adalah penembak jitu, sekarang berada di Ling Nan…….”

Suara Mitchell Shao tidak besar, suaranya hampir tenggelam dalam keramaian dan tetapi Caroline Ye masih bisa mendengar dengan jelas.

Dalam semua orang-orang ini, yang memiliki hubungan terdekat dengan Mitchell Shao sepertinya adalah si pria yang tinggi dan besar dan berkumis Ben Guan, tadi hanya ia yang memanggil Mitchell Shao dengan sebutan “Pak Ketua Komandan”, dan saat ia memanggil dapat dilihat bahwa ada air mata didalam matanya, beberapa kali terlihat ingin mengatakan sesuatu namun tidak jadi, apabila bukan dikarenakan hubungan dekat mereka bedua tidak mungkin seorang pria besar dan gagah akan meneteskan air mata.

“Eh, Saran saya, malam ini kita bersuka ria, minum sepuasnya.”

“Kalau ingin minum kamu minum saja sendiri, Abang Mitchell kan harus pulang menemani istrinya?”

“Ajak Kakak Ipar saja kita minum bersama.”

Kejadian minum bir terakhir kali itu meninggalkan bayangan kepada Caroline Ye, tiba-tiba ia menjadi sedikit canggun.

Tiba-tiba terdengar suara Mitchell Shao,

“Dia tidak pandai minum bir.”

Ucapan itu tiba-tiba membuat ruangan menjadi sunyi, dan tiba-tiba semuanya heboh,

“Aduh duh….. sekarang Abang Mitchell sudah tau cara menyayangi orang.”

“Coba dengar kamu ngomong seperti apa, Coba istri kamu, kamu sayang tidak? Pria yang tidak sayang istri masih pantas disebut orang?”

Ejekkan mereka mereka membuat wajah Caroline Ye menjadi merah, ia menarik-narik lengan baju Mitchell Shao dan berkata, “Sebelum datang kesini kamu juga tidak memberitahu ku bahwa ada sebanyak ini teman-teman mu, saya sama sekali belum mempersiapkan diri.”

Pikirannya bingung saat ini.

Mitchell Shao menatapnya dengan pandangan licik, alis hitam tebal terangkat sedikit dan berkata,

“Apa yang perlu kamu persiapkan?”

“menemani kamu dalam bersosialisasi di acara formal berbeday dengan menemani kamu untuk bertemu dengan teman-teman mu, sikap kamu begitu akan mudah membuat orang lain salah paham.”

“Salah paham terhadap apa?”

Dia bertanya dengan santai, seolah-olah dia tidak merasa ada yang salah dengan hal ini, namun jantung Caroline Ye malah berdetak dengan cepat, terbengong seketika.

Pembantu keluarga Xue datang mengetokkan pintu untuk mengingatkan bahwa acara akan dimulai,

“Tuan Muda, perjamuan akan segera dimulai, Nyonya menyuruh saya untuk mengingatkan Anda untuk membawa tamu-tamu ke mejanya masing-masing.”

Kaison Xue berdiri dari tempat duduknya dan berkata,

“Sudah semua ayo, Leon sudah cepat lepaskan dadu itu jangan bermain lagi, ayo kita berbaris rapi mengucapkan selamat ulang tahun kepada Kakek saya.”

Tatapanya mengarah ke arah Mitchell Shao dan Caroline Ye, ia mengejek dengan berkata,

“Abang Mitchell dan Kakak Ipar tidak perlu berburu-buru, kami akan pergi semua, jadinya kalian tidak perlu berbicara dengan sedekat itu.”

Caroline Ye baru sadar bahwa ia sudah hampir menempelkan diri ke telinga Mitchell Shao.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu