Revenge, I’m Coming! - Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku

“Perlukah aku membantumu memotret untuk disimpan?” Lorena Qin bertanya padanya dengan serius.

“Tergantung keadaan sajalah, kamu paham ukurannya.”

“Ini bagus untuk memotret. Gaji bulan ini sudah kupakai untuk membeli lensa baru, bisa dicoba.”

Alasan memotret diam-diam ini kedengarannya sangat artistik, dan mata Lorena Qin berbinar-binar penuh semangat, Caroline Ye tidak tahan untuk tidak tersenyum.

“Kamu sedang membohongi aku ya? Sebelumnya, kamu masuk bersamaku, lalu sebenarnya karena memotret diam-diam dipukuli orang. Kamu salah bunuh orang jadi dikenai hukuman ya?”

Lorena Qin hanya tersenyum tipis, tanpa menjelaskan apa-apa.

Lorena Qin adalah mata Caroline Ye di kota Nan.

Tugas ini mulai berjalan setelah ia menyuruh Lorena Qin membantunya mempersiapkan toko. Lorena Qin memiliki kemampuan yang kuat dalam memperoleh beragam informasi. Industri perhiasan yang memang sebelumnya tidak pernah ada hubungannya dengannya, setelah membantunya beberapa waktu, tiba-tiba semua perusahaan perhiasan di kota Nan mengenalnya, bahkan ia bisa mengecek kekayaan mantan istri bos keluarga dengan sejelas-jelasnya.

Wanita yang pikirannya begitu dalam ini, di mata Caroline Ye, malah sangat sederhana. Bahkan bisa membentuk sebuah kelompok yang tidak bersalah, berdua dengan Miyakawa, dua orang ini benar-benar sudah tidak mau hidup.

Di sisi lain, seperti yang dikatakan Caroline Ye, bagian belakang rumah keluarga Lu terbakar, si istri dan kekasihnya tengah beradu dalam kegelapan, masing-masing menunjukkan kehebatannya.

“Nyonya, Tuan menelepon, bilang sebentar lagi akan kembali.”

Mendengar laporan dari sang pelayan, wajahnya yang suram seakan baru dialiri darah lagi.

“Benarkah? Kapan ia menelepon?”

“Baru saja beliau menelepon, beliau berkata setelah pulang berganti baju, meminta Anda untuk membawa serta Tuan Muda pergi dengan beliau ke tempat Tuan Besar dan Nyonya Besar untuk makan bersama.”

Mendengar perkataan tersebut, air muka Evelyn An perlahan-lahan menggelap dan kembali duduk.

Tuan Besar keluarga Lu tidak suka melihat Evelyn An. Segera setelah selesai bertengkar tempo hari, beliau membawa istrinya pindah untuk tinggal di tempat lain. Blake Lu anak yang berbakti, setiap hari Minggu ia pergi menemani orangtuanya makan.

Sudah berapa lama Blake Lu tidak pulang ke rumah, dan setiap ia pulang, tujuannya hanyalah ingin membawa istri dan anaknya pergi menengok kedua orangtuanya. Ini benar-benar membuat Evelyn An merasa seperti pajangan yang bisa digerakkan seenaknya.

Begitu berpikir sampai sana, Evelyn An tidak tahan untuk tidak menggenggam jari tangannya sendiri kuat-kuat, sampai-sampai meskipun kuku jarinya sudah menekan telapak tangannya begitu rupa, ia tidak merasa sakit.

“Nyonya, jangan terlalu dipikirkan. Wanita yang di luar itu memang licik, tapi hati Tuan tetap memikirkan Anda. Ditambah lagi, Anda sudah melahirkan seorang anak laki-laki untuk keluarga Lu, Tuan tentu paham betapa pentingnya hal ini.”

“Aku mampu melahirkan anak lelaki, wanita yang di luar itupun tentunya juga bisa.”

“Yang wanita itu lahirkan juga hanya anak di luar nikah, Tuan Muda tidak mungkin tidak paham ini.”

“Sudahlah,” Evelyn An mengernyitkan alis matanya.

“Kalaupun ia pulang dari ranjang pelacur itu, lebih baik bagiku untuk membiarkan dia melihat dengan jelas, pada akhirnya siapa yang dapat membantunya mencapai kesuksesan.”

Tidak berapa lama kemudian, Blake Lu dari luar pulang ke rumah, begitu sampai ia melihat Evelyn An di dalam kamar sedang mendiamkan anaknya, alisnya langsung mengerut.

“Bibi Zhou belum memberitahumu ya? Malam ini kita pergi ke rumah ayah ibuku makan bersama, kenapa kamu masih duduk di ranjang?”

“Dokter bilang, setelah aku melahirkan aku tidak duduk dengan benar, lagipula belum waktunya keluar rumah.”

“Bicara apa?” Blake Lu menengok ke arahnya, dengan dingin berkata, “Ketika Bretta Shao berulang tahun, kamu masih ikut pergi denganku. Sekarang kamu bicara begini apa gunanya? Kamu pergi ke dokter mana? Kalau memang tidak mau pergi makan dengan orangtuaku, langsung bilang saja, tidak ada yang memaksamu pergi! Dua hari ini aku sangat pusing dan lelah, jangan pakai masalah ini untuk jadi setan denganku!”

Kata-kata itu begitu dingin, tidak sedikitpun ada kekhawatiran tentangnya yang bersusah payah melahirkan anak. Ia hanya bisa menahan perasaan sakit hati dan rasa tidak senangnya, dan berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

“Apakah kamu sedang memusingkan masalah rumor batu permata Beatrice Gu? Aku sudah melihat siaran langsung dari kontes perhiasan, plagiarisme dan menggunakan karya orang lain adalah hal yang tabu dalam bisnis ini. Wanita itu tidak akan bisa menjadi perancang perhiasan lagi seumur hidupnya.”

“Sudahlah, untuk apa kamu mengurusi hal ini?”

Pada akhirnya masalah ini memang sudah terlewat batas, dan Blake Lu takut ketahuan. Ia tidak ingin menjelaskan lebih lanjut tentang masalah ini.

“Ia membawa kerugian besar untuk perusahaan, dan kamu tidak memecatnya. Jelas-jelas ini sudah cukup membuat reputasi perusahaan turun. Tapi bukan berarti tidak ada cara untuk memulihkannya.”

“Kamu punya cara?” Blake Lu terlihat terkejut.

“Ya, sebelum ini kamu terus-terusan tidak pulang, aku meneleponmu juga tidak diangkat, jadi aku terus-terusan tidak berkesempatan untuk bicara.”

Blake Lu menghindari tatapan matanya, lalu menjawab seadanya.

“Aku terlalu sibuk dengan rapat dan pertemuan, tidak sempat mengangkatnya.”

Evelyn An mencibir dalam hati, namun raut wajahanya tetap lemah lembut, terlihat penuh perhatian, “Aku tahu, kamu selama ini sangat bekerja keras demi keluarga kita ini.”

“Tidak, tidak sulit,” Blake Lu duduk di tepi ranjang, “Kamu tadi bilang ada cara apa?”

Sebenarnya hanya perusahaan Allure Jewels yang merupakan satu-satunya dari Gu’s Corp yang bisa benar-benar menangani perihal perhiasan Beatrice Gu. Lagipula, karena tenggelam dalam cahaya Beatrice Gu, barulah ada begini banyak klien setia kelas atas. Sebelum ia bisa menggenggam erat sumber daya dari para klien itu, ia tidak sudi begitu cepat mengumumkan kebangkrutan perusahaan.

“Sekarang memang sudah salah, itu harus diakui, namun tidak perlu semuanya diakui. Masalah plagiarisme pada awalnya tidak ada hubungannya dengan perusahaan, masalah karya yang bocor keluar juga bisa tidak dihubungkan dengan perusahaan. Sampai titik ini, reputasi perusahaan bisa dianggap telah terpulihkan setengahnya, barulah bisa terus memulihkan setengahnya lagi. Ya, tergantung kamu rela atau tidak rela.”

Cara bicara Evelyn An bisa jadi membawa sedikit rasa cemburu, dengan sengaja ia perdengarkan pada Blake Lu.

Seperti yang diharapkan, Blake Lu memang menunjukkan tampang kusut, tapi dari mulutnya malah keluar kata-kata yang baik, “Apa yang harus rela atau tidak rela, kamu bicarakan dulu setengahnya lagi harus bagaimana.”

Evelyn An memandangnya, seakan-akan bisa melihat tembus pikirannya, suaranyapun ikut menjadi dingin, “Perancang dari IM, Miyakawa, telah meraih juara pertama. Kalau kamu sanggup mengundangnya masuk ke perusahaan menjadi kepala desainer, semua yang sudah berlalu, plagiarisme, karya yang bocor, berikut dengan Beatrice Gu, sudah tidak menjadi tanggung jawabmu lagi.”

Miyakawa adalah korban, dimana sisi korban adalah sisi yang didukung. Maka, hanya dengan membawanya masuk dan bekerja di Allure Jewels, para penggemarpun dapat dengan segera berpindah kubu, dan di kemudian hari tidak mungkin seluruh perusahaan dimarahi, bahkan dapat menutupi Jacqueline He yang melakukan plagiarisme serta menyalin dan membocorkan hasil karya orang lain.

“Benar, mengapa aku tidak terpikirkan hal ini!” Blake Lu memukul pahanya, dalam sekejap terlihat begitu senang dan bangga, “Ini cara yang bagus.”

“Tapi ini hanya menyelesaikan setengah yang terakhir, setengah yang pertama bagaimana?” Evelyn An mengingatkan, “Jangan lupa, Miyakawa memiliki kebencian terhadapnya.”

Mendengar perkataan itu, ekspresi dingin Blake Lu perlahan-lahan kembali lagi, kemudian ia memandang Evelyn An dengan penuh keseriusan.

“Begini saja, kalau kamu mampu membujuk Miyakawa mendatangi perusahaan Allure Jewels, aku akan langsung memutuskan hubungan dengan wanita itu.”

Dengan nada suara yang rendah dan ekspresi tidak percaya, Evelyn An berkata, “Kamu serius?”

“Tentu saja. Kamu tentu tahu, bagiku apa yang paling penting.”

Jacqueline He memang bertampilan menarik, namun bagi seorang pria, yang paling penting adalah tangan yang menggenggam kekuasaan. Dengan kata lain, karir. Demi karirnya, ia bersedia menggunakan cara apapun.

“Baiklah, aku akan melakukannya.” Hati penuh kecemburuan wanita itu membuatnya seakan hilang akal pada saat itu juga. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk membuat keadaan jadi seperti dulu lagi.

Menyelesaikan masalah besar yang selama ini menggantung di hatinya, pandangan Blake Lu terhadap Evelyn An yang tadinya dingin sudah melembut banyak, bahkan seakan memulihkan keadaan pernikahan yang tadinya romantis. Saat pergi keluar rumah, Blake Lu bahkan berinisiatif membukakan pintu untuk istrinya, dan menjaga Istri dan anaknya saat naik ke mobil.

Namun, di rumah yang hanya terpisah satu ruas jalan di seberang rumah keluarga Lu, di jendela lantai kedua rumah yang bertampilan sama itu, di tengah bukaan kecil gorden, sebuah kamera tripod memotret beberapa kali berturut-turut, berhasil menangkap dan menyimpan potret kedua orang yang sedang keluar rumah itu.

Wanita yang sedang memotret itu cukup puas, berdiri di lantai kedua , mengantar mobil berwarna hitam itu keluar dari komplek perumahan dengan pandangan matanya.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu