Revenge, I’m Coming! - Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
Villa keluarga Shao, Caroline ye menyetir pulang. Awalnya ingin masuk ke garasi seperti biasanya, tapi menemukan sebuah mobil putih di depan pintu yang membuat pintu garasi mobil terhalang langusung.
Supir Chai sedang memotong rumput di halaman. Caroline Ye sekalian menanyakan,
Paman Chai, ini mobil siapa? Kedatangan tamu kah?”
“Oh, mobil teman Nyonya.”
Supir Chai berdiri dan mengelap tangannya, “Sepertinya akan segera pergi. Berikan saja padaku kunci Anda. Nanti akan aku mauskkan ke garasi.”
“Kalau begitu terima kasih pada Anda, Paman Chai.”
“Nyonya terlalu sungkan.”
Caroline Ye membawa tasnya berjalan ke kamar. Dia tidak tertarik dengan teman Marry Li yang datang. Latar belakang keluarganya tidak terlalu bagus. Wanita berkedudukan tinggi meremehkannya. Yang menemuinya bahkan hanya meminta tolong dia melakukan sesuatu. Yang benar-benar berteman dengannya hanya beberapa teman dari keluarga ibunya yang dulu.
“Ma.”
“Caroline Ye, sudah pulang,” Marry Li tersenyum sopan dan memperkenalkan kepada nyonya yang duduk di sofa, “Ini menantu dari anak bungsuku. Caroline, ini adik sepupu dari keluarga ibuku. Kamu memanggilnya tante sepupu.”
Nyonya itu adalah adik sepupu Marry Li, tapi dia terlihat lebih tua beberapa tahun dari Marry Li. Keriput di wajahnya banyak, matanya yang kecil, tampilan yang indah, menggunakan pakaian yang mewah.
Caroline Ye menghargainya dan memanggilnya,
“Halo, Tante Sepupu.”
“Ei, menantu dari anak bungsumu ini cantik, rapi. Pantas saja anak bungsumu yang sifatnya seperti itu bisa menyukainya.”
“Tentu. Aku yang memilihnya,” Marry Li melihat Caroline Ye dengan bangga, “Oh ya, Caroline, anak perempuan tante sepupumu ini bekerja di Shao’s Corp. Kamu jaga dia, ya.”
“Oh ya? Kalau beigtu memang harus dijaga. Adik sepupu di departemen apa?”
“Departemen periklanan. Dia mempelajari design iklan.”
Mendengarnya, Caroline Ye tegang, selnajutnya dia tersenyum, “Hubungan departemen perancangan kami dan departemen periklanan tidak terlalu bagus. Tapi, kalau perlu bantuanku aku pasti membantu. Lain kali katakan pada adik perempuan untuk memberitahuku kalau ada masalah.”
“Baik, baik, baik,” wajah Nyonya itu gembira dan memujinya, “Sangat pandai berbicara. Melihatnya saja sudah tahu dia berasal dari keluarga terpelajar, berkualitas.”
“Ma, kamu berbincanglah dengan Tante sepupu. Aku pergi memotong buah.”
Di depan tamu dia menunjukkan kedewasaannya, dan juga menjaga harga diri Marry Li. Pujiaan orang lain sangat berefek pada sikapnya terhadap Marry Li.
Memotong buah selama lima menit, dan saat mengantarkannya, Caroline Ye malah merasa wajah Marry Li tidak seperti sebelumnya. Seperti ada amarah.
Dia tidak mengerti, tapi untuk menghindari dirinya kena dampak, dia mencari alasan untuk kembali ke kamar.
Pintu kamar lantai dua terbuka. Bisa terdengar suara dua orang yang sedang berbicara di bawah.
“Saat Xiao Ai memberitahuku, aku tidak percaya. Lagipula kakak ipar sepupu adalah orang yang sangat terus terang. Perasaan kalian selama ini juga baik-baik saja, bagaimana bisa ada hal seperti ini?”
“Tidak ada yang tidak mungkin. Beberapa tahun ini, kalau bukan karena aku keras kepala, kedudukanku ini sudah digantikan oleh serigala tidak tahu malu itu……”
“Menurutku, ya, Marry, kamu tutup saja sebelah mata. Lagipula ketiga anakmu juga sudah dewasa. Kalaupun si serigala itu berkompeten, dia juga tidak bisa membuat onar lagi. Lebih baik hargai saja kakak ipar sepupu. Cari saja serigala itu sendiri dan bicarakan dengannya.”
“Menutup sebelah mata?” Marry Li memukul meja dengan terengah-engah, “Berdasarkan apa? Justru serigala ini muncul melihatku tidak berada di sisi Edison, jadi dia menganggapku sudah mati. Kali ini aku tidak akan membiarkan terjadi keonaran lagi……”
“……”
Saat Mitchell Shao pulang, langit sudah gelap. Departemennya sedikit sibuk akhir-akhir ini. Dia jarang pulang untuk makan malam.
Caroline Ye baru saja selesai mandi dan duduk di depan computer. Di pintu terdengar suara pelayan dan Mitchell Shao dari lantai bawah. Tidak lama kemudian, Mitchell Shao berjalan masuk ke kamar.
“Sudah pulang.” Dia bahkan tidak memalingkan kepalanya untuk menyapa, dan mengambil sebuah buah prem dan memasukkannya ke mulut.
“En.”
Terdengar suara geseran kursi beroda di belakangnya.
“Hari ini ada tamu datang ke rumah?”
“Eh? Bagaimana kamu bisa tahu? Caroline Ye memegang buah perm dan memalingkan kepalanya, mengedip-kedipkan mata, “Detektif.”
Tante sepupu yang tidak tahu muncul dari mana itu sudah pergi sebelum makan malam.
“Tante sepupu kemari.”
Mendengarnya, Mitchell Shao mengerutkan alis dan tidak bertanya lagi.
Caroline Ye semakin tertarik. Dia merangkak di belakang kursi dan bertanya, “Eh? Setelah tante sepupu datang, tidak tahu membicarakan apa dengan ibu, lalu aku mendengar ibu memarahi orang di bawah. Dia memarahi dua pelayan wanita yang baru datang. Makan malam juga tidak makan bersama kita. Apa terjadi sesuatu?”
“Kalau ingin tahu, kamu boleh bertanya pada ibu.”
“Apa aku berani? Yang ada aku kena semprot nanti.”
Mitchell Shao melipat kedua tangannya dan meletakkannya di atas lutut lalu melihat ke arah Caroline Ye dan berkata,
“Tapi dari melihat gerak gerikmu, bukan seperti tidak tahu sesuatu.”
Caroline Ye tercengang. Dengan segera menghindari tatapan matanya yang dalam.
Lelaki ini benar-benar menakutkan. Jelas-jelas biasanya bolak balik kantor dan rumah, tapi malah memberikan orang kesan seperti tidak kemana-mana dan mengetahui segalanya. Seperti semua masalah berada dalam genggamannya.
Dan yang paling menakutkan adalah, dia akhir-akhir ini bahkan merasa Mitchell Shao seperti tahu dia bukan Caroline Ye.
Keesokan harinya,
Di lobby Shao’s Corp., perancang Simon dari coco yang diundang berkali-kali akhirnya datang. Edison Shao menjemputnya sendiri. Caroline Ye dan kedua kelompok perancang dari departemen perancangan menemaninya. Dapat dilihat ada keyakinan dalam kerjasama Shao’s Corp kali ini.
Simon adalah orang kulit hitam. Sejak kecil tumbuh besar di Prancis. Usianya sekitar lima puluhan tahun. Tubuhnya terjaga bagus. Berbicara dan melakukan sesuatu juga sangat bermanner dan sopan, seperti sangat puas dengan semuanya. Tapi, seperti yang dikatakan Caroline Ye, Simon adalah perncang yang sulit ditaklukkan dari tiga perancang coco.
Penerjemah Bahasa Prancis yang mengikuti Simon menerjemah setelah Simon berbicara, dia menerjemah,
“Sebelum datang sudah mendengar Shao’s Corp. adalah perusahaan perhiasan bermerek yang bagus di dalam negeri. Aku banyak mendengarnya. Tapi, sebelum datang, aku juga sudah membuat beberapa tugas. Aku mendengar bahwa produksi utama Shao’s Corp. seperti sudah bukan perhiasan?”
Edison Shao tertawa,
“Shao’s Corp adalah perusahaan yang memulai dari perhiasan. Kalau tidak membuat perhiasan dengan serius, hari ini di Kota Nan juga tidak aka nada Shao’s Corp. Walaupun Shao’s Corp. sekarang juga ada membuka bisnis lain, tapi tidak mempengaruhi produksi perhiasan, dan masih sebagai hasil produksi terpenting kami.”
Setelah menerjemahkannya, Simon tampak puas dan menganggukkan kepala, dan kembali bertanya,
“Siapa Perancang utama kalian?”
“Ini dia, direktur departemen pernacangan kami.” Edison Shao memperkenalkan dengan bangga,
“Dia adalah penerima juara dua kompetisi Nan City Jewerly Design tahun ini, dan juga perancang utama seri musim semi dan musim gugur tahun ini. Penjualan perhiasan tertinggi sekarang ini di toko perhiasan Shao’s Corp. adalah hasil buatannya.”
Simon melihat Caroline Ye. Wajahnya tersemyum dan mengatakan sesuatu pada penerjemah di sampingnya.
Orang-orang yang ada di sana tidak mengerti, tapi Caroline Ye malah tersenyum. Tidak menunggu terjemahan penerjemah, dia langsung bertanya dengan Bahasa Prancis yang lancar,
“Tuan Simon merasa aku terlalu muda?”
Orang-orang terkejut, melihat ke arahnya dengan takjub.
Novel Terkait
Cinta Tak Biasa
SusantiHusband Deeply Love
NaomiMy Lady Boss
GeorgeMy Cute Wife
DessyDark Love
Angel VeronicaLove and Trouble
Mimi XuMy Greget Husband
Dio ZhengRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending