Revenge, I’m Coming! - Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi

“Topanglah aku sebentar.”

Dia pikir bahwa dia bisa berdiri sendiri.

Caroline Ye yang sedikit kusut, dengan sungguh-sungguh dia berjalan menuju kearah sana untuk membantunya mengangkat dari lantai .

Pada saat itu dia baru menyadari bahwa tinggi Mitchell Shao sangatlah tinggi, saat duduk diatas kursi roda tidak bisa melihatnya, sekarang 185cm diatas kepalanya, itu sangat lah berat.

Dia dengan terengah-engah kembali ke kursi rodahnya

“Tidak ada masalah yang lain, saya ingin pergi kembali tidur.” Dia sudah menguap beberapa kali, dan benar-benar sangat ngantuk, dan beberapa hari ini mengalami mimpi buruk.

Perkataan ini sangat tidak berperasaan, Mitchell mendengar itu dengan cepat alisnya mengerut, dan bisa langsung membunuh seekor lalat

“Sudah terlalu malam, saya ingin mandi.” hampir dengan nada yang memerintahnya dan ada beberapa suara yang dingin

Caroline Ye berhenti tepat waktu

“… Mandi?Dia merasa didalam otaknya sudah kacau seperti nasi yang sudah menjadi bubur

Yang dimaksud oleh dia, seharusnya tidak akan membiarkannya dia untuk membantunya mandi.

Apakah ini sangat buruk? Wanita muda dan cantik itu baru saja ingin membantunya tetapi dia tidak mau，sekarang dia sudah masuk dan menemukkan masalah?

“Em.” Mitchell tidak memiliki kesabaran lagi, dia lasung menggeser kursi roda ke arah kamar mandi, “Kamu Kemarilah”

Lagilagi dengan nada perintah.

Aaaaaaaa, Apakah dia boleh menolak? ditengah malam apa yang harus dia bersihkan?!

Tetapi punya orang cacat disini sangat tidak baik，apalagi mempunyai kelainan.

Hentikan, Biarkan saja!

Dengan waktu yang cukup lama, Caroline dengan kesulitan untuk memutarkan kakinya, dia baru pertama kalinya Melayani orang mandi. Dulu pada saat dia masih di keluarga Gu, semuanya dikerjakan oleh pembantu.

Dia mengisi bak mandi dengan air dengan cara yang sama seperti sebelumnya.

Mitchell Shao duduk dikursi roda menatapnya dengan penuh perhatian.

Dibawah pencahayaan lampu LED , wajah caroline kecil dan menawan, pada saat punggungnya membungkuk timbullah tulang belakangnya, dia memasukkan tangan untuk mecoba suhu air di bak mandi, dan menyesuaikan suhu airnya

"Sudah Oke , Kemarilah untuk mandi. " Dia berbalik dan mengatakan sesuatu

Tetapi setelah mengatakannya dia langsung ingin mengigit lidahnyasendiri, dia adalah seorang yang cacat, bisakah dia membantunya untuk melepaskan pakaiannya?

Benar saja , wajah Mitchell dalam waktu yang singkat berubah menjadi hitam

Suasana dikamar mandi itu tiba-tiba berubah menjadi sangat mencekik.

Caroline menatapnya, dan menunjuk diri sendiri, “Itu... Pakaiann... Apakah saya bisa membantu melepaskannya”

Mitchell tidak menjawab pertanyaannya, hanya dengan kedua mata yang menatap dia, menatap dari atas sampai bawah

Baiklah, saya yakin.

Dia ada satu kali mengangkatnya berdiri dengan sangat sulit, dan tubuhnya gemetaran untuk berdiri

Satu tangan Caroline membantu memapahnya, satu tangan lagi membantu melepaskan bantunya, dan memainkan giginya “ Kamu sangat terlalu berat! dulu siapa yang membantu kamu untuk mandi?”

Dia meneruskan perkataanya “Kalau seterusnya mandi ingin saya bantu, maka saya akan membeli tongkat, kalau tidak....‘

Tiba-tiba, udara di dalam kamar mandi menjadi es batu.

Kata-kata terakhir belum sempat ia lontarkan, dan dia telah didorng dengan sekuat tenaga oleh Mitchell Shao.

Dia terhuyung-huyung, kakinya menginjak cairan itu, dan menabrak Mitchell yang baru saja melangkah ke bak mandi.

Kedua orang itu pun masuk kedalam bak yang penuh air dan air memercik.

Tubuh dia basah kuyup, kemeja putih menempel di tubuhnya yang montok, bagian depan lingkaran yang sudah ingin muncul，yang membuatnya malu adalah tangannya yang ditangkap di tempat yang seharusnya tidak ditangkap.

Tepat pada diantara kedua kaki Mitchell.