Revenge, I’m Coming! - Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye

Keluar dari ruangan Edison Shao, awalnya Caroline Ye ingin menyelinap keluar secara diam-diam. Tapi, baru saja berjalan dua langkah, tangannya langsung ditarik oleh Robert Shao. Robert bahkan tidak peduli Ginna Kim tengah memandang mereka, ia menarik dan membawanya memasuki sebuah ruangan rapat kecil yang tidak ada orang.

“Apa yang sedang kau lakukan? Ini di perusahaan.”

Seketika Caroline merasa khawatir, sebisa mungkin berusaha untuk tetap tenang.

Lampu tidak dinyalakan diruangan tersebut. Hanya ada seberkas cahaya yang masuk melewati celah gorden. Bayang mereka hanya terlihat samar-samar. Kedua tangan Robert menahan bahu Caroline, dengan kasar mendorong wanita itu kedinding. Diantara gelap dan segaris cahaya yang menyinari wajahnya, sepintas senyum yang sulit diartikan tampak diwajahnya.

“Hei, dari perkataanmu ini, sepertinya jika bukan karena ini di perusahaan, kau bisa seperti ini padaku? Beberapa hari terkahir, saat aku pulang, aku tidak melihatmu. Ada apa? Apakah kau sengaja bersembunyi dariku?

“Untuk apa aku bersembunyi darimu?” jawab Caroline dengan enggan, tetapi tetap terlihat tenang.

“Robert, kau pikirlah baik-baik, kau adalah seorang tuan muda dari perusahaan Shao. Aku hanyalah orang biasa, memfitnahku seperti ini apakah ada untungnya buatmu?”

“Tuan muda?” Robert tiba-tiba tertawa mendengar perkataan itu. “Apakah kau pernah mengangapku sebagai Tuan muda? Atau lebih tepatnya, adakah seorang saja di perusahaan ini yang benar-benar menganggapku sebagai Tuan muda?”

Caroline tidak menduga laki-laki itu akan mengatakan hal semacam ini. Ia tertegun sebentar. Tiba-tiba ia merasa bahwa kalimat ini terdengar tidak asing di telinganya.

Robert tiba-tiba melepaskan wanita itu, ia berjalan mundur dua langkah, dan bersandar pada meja di ruangan kecil tersebut. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku celananya sambil memandang wanita tersebut. Senyum di wajahnya terlihat meredup.

“Sebenarnya, jika ingin dikatakan, kau dan aku ini sama saja. Kita mengalami hal malang yang sama. Di perusahaan ini, hidup kita seolah bergantung pada orang lain. Dari semua orang yang ada di perusahaan ini, hanya aku yang benar-benar mengerti situasi dan keadaanmu, bukankah begitu?”

Caroline dengan sangat bersemangat mengatasi keadaan ini.

“Bagaimana mungkin? Bagaimanapun kau adalah bagian dari perusahaan Shao.” Setelah mengatakan kalimat ini, Caroline mencoba bergerak kearah pintu, “Tim bagian periklanan dan desain akan mengadakan rapat, aku pergi dulu..”

“Sebenarnya kau bukanlah Caroline Ye.”

Ruangan pertemuan yang tidak terlalu besar itu tiba-tiba menggemakan suara Robert yang barusan berbicara.

Caroline yang sudah bersiap membuka pintu pun langsung mengurungkan niatnya. Ia berbalik dengan perasaan bingung.

“Apa yang sedang kau bicarakan?”

Robert kemudian berdiri tegak, dan menatap Caroline secara sekilas dari atas kepala sampai kebawah kakinya.

“Sekarang kau takut tidak bisa bersembunyi dariku, bukankah sejak awal sikapmu padaku seperti ini? Ada apa? Jangan bilang setelah kau keluar dari tahanan, kau melupakan semua masalah yang ada, aku tidak percaya orang seperti kau ini.”

Mendengar hal itu, telapak tangan Caroline mulai berkeringat.

“Jika aku bukan Caroline, lalu siapa?”

Ia mencubit telapak tangannya untuk menyadarkan pikirannya.

“Tuan muda, semua orang bisa berubah, kau bertanya kenapa aku bersembunyi darimu. Tidakkah kau coba berpikir, awalnya aku juga percaya padamu. Tapi kau menggunakan kalimat yang kukatakan ini, dan karena satu hal, sejak saat itu barulah aku tidak disukai oleh Mitchel Shao. Aku rasa pikiranmu terlalu dangkal. Bagaimana bisa kau mengatakan bahwa kita sama-sama mendapatkan kemalangan dan keterpurukan yang sama ?”

Tadi, tepat ketika Robert merasa dan berkata posisi dirinya tidak terlalu tinggi di antara keluarganya, dan merasa hidup mereka seolah bergantung pada orang lain, Caroline merasa kalimat itu terdengar tidak asing di telinganya. Seolah ia sudah pernah mendengar kalimat itu dulu. Tiba-tiba didalam benaknya teringat beberapa kenangan tentang pemilik asli tubuh ini tiga tahun yang lalu—tentang Robert Shao.

Tiga tahun yang lalu, ketika Caroline menikah dengannya, keluarga Shao masih sangat baik sekali pada wanita itu. Lagipula, ia juga menantu yang dipilih secara langsung oleh Marry Li. Tetapi hati Caroline hancur dan putus asa.

Robert Shao lah yang berkencan dengannya, Robert jugalah yang melaksanakan upacara pernikahan dengannya, tetapi malam setelah pernikahan itu, yang dilihatnya adalah Mitchel Shao. Kejadian ini sudah begitu lama setelah mereka menikah. Ia ingin mencari Robert dan bertanya apa yang sebenarnya telah terjadi.

Tetapi, pada saat itu Robert menyembunyikan dirinya selama beberapa hari. Suatu hari, tiba-tiba datang dan berdiri didepan pintu.

Selama itu, ia merasa tersiksa dengan rasa keputus-asaan dalam hidupnya, tetapi Robert seolah berkata dialah yang sangat menderita, juga berkata semua ini bukanlah kemauannya. Keberadaan Robert tidaklah penting dalam keluarganya. Sejenak, ia merasa memiliki pengalaman malang yang serupa.

Bahkan setelah itu, ia membujuk Caroline untuk membantunya memantau setiap gerakan yang dilakukan oleh Mitchel Shao.

Akan tetapi, hal baik tidak berlangsung lama. Masalah ini telah diketahui oleh Mitchel Shao. Oleh karna itulah Caroline sangat dibenci oleh Mitchel Shao.

“Masalah ini, kau sudah tau semuanya?”

Robert menatap wanita itu, seketika timbul tatapan curiga. Tampaknya berbeda dengan dugaannya sebelumnya. Ia kembali jatuh dalam keraguannya.

“Aku ingat. Bukan tau.” koreksi Caroline.

Ketika ditanya, aku hanya pergi ke tempat lain sebentar. Tetapi aku segera berpikir, apakah Robert benar-benar bisa melihat ada yang aneh dan tidak beres? Ia tidak akan pernah benar-benar berpikir ke situasi yang sebenarnya. Yang penting, selama bukan Caroline sendiri yang mengungkap identitasnya, didunia ini tidak akan ada orang yang akan mempercayainya.

Tetapi, Caroline pun segera berpikir, apa yang membuat laki-laki itu tiba-tiba mencurigai identitasnya?

“Aku hanya bercanda, kenapa kau begitu serius?”

Robert Shao mengangkat kedua alis matanya, menunjukkan tampangnya yang menyebalkan itu, ia kembali bersandar pada meja di ruang pertemuan tersebut. “Karena kau masih mengingat semuanya, kuharap kau juga masih ingat, sejak awal, seharusnya aku yang menikah denganmu.”

“Kau salah ingat.” potong Caroline sebelum Robert menyelesaikan kalimatnya. “Sejak awal aku memang berniat menikahi Mitchell Shao, kau hanya menggantikannya berkencan denganku.”

Tiga tahun yang lalu, kalimat inilah yang digunakan Robert untuk menipu Caroline, dan gadis bodoh itu benar-benar mempercayainya, berpikir bahwa dia adalah pilihan terakhir.

Robert Shao terlihat enggan mendengarnya.

“Aku tidak peduli dengan apa yang kau katakan, di dalam hatiku tetap ada dirimu. Sejak awal itu benar adanya dan perasaanku ini tulus padamu. Hubungan kau bersama kakak laki-lakiku tidak mungkin seperti apa yang sejak awal telah kita bicarakan.”

“Tuan muda, akan lebih baik jika seterusnya kau tidak bercanda denganku seperti ini. Gossip tentang dirimu bahkan lebih banyak dibanding gossip tentang aktor hiburan di televisi. Sebegitu banyak berita tentangmu, apakah kau sanggup mengurus semuanya? Sudahlah, kau tidak perlu membuang-buang waktumu hanya untuk memikirkan tentang diriku.”

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Caroline kembali memutar badan dan menyentuh gagang pintu. Sembari membelakangi Robert, ia berkata “Selain itu, bagaimana kamu tahu bahwa aku dan Mitchell Shao tidak mungkin memiliki hubungan seperti yang kau katakan? Aku rasa itu hanya perihal terbiasa atu tidaknya.”

Caroline mencoba menarik gagang pintu, tetapi suara Robert yang dingin itu menghentikan aksinya.

“Jangan berpikir bahwa aku tidak tahu kalau kau tadi berusaha menghindar dari hadapan ayahku. Terakhir bahkan membiarkanku pergi dengan seorang desainer bernama Miyakawa, apa maksudnya itu?”

Lagi-lagi membicarakan masalah perasaan, dan ditambah dengan ancaman. Karna telah berdebat untuk waktu yang lama, akhirnya wanita itu pun menanyakan langsung apa yang ingin ditanyakan laki-laki itu sesungguhnya.

Terdengar tawa mengejek di belakangnya.

“Apakah kamu takut saat Miyakawa datang nanti, ia akan membahayakan posisimu di departemen desain? Kau telah mengerahkan segalanya untuk masuk ke perusahaan ini. Bahkan dalam waktu singkat telah menduduki jabatan sebagai seorang wakil direktur. Tapi kau jangan lupa. Sekarang ada ancaman di depan mata. Setelah aku mengundang Miyakawa untuk hadir, jangankan direktur, sebagai wakil ketua saja, belum tentu kau bisa menempati posisi tersebut.”

Setelah mendengar perkataan ini, Caroline mengatupkan kedua bibirnya. Tangan yang ramping itu dengan tegas memutar pegangan pintu ruangan pertemuan tersebut. Meninggalkan tiga kata untuk pria tersebut.

“Terserah kamu saja.”

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu