Revenge, I’m Coming! - Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
Di lihat dari tampilan toko IM tersebut sangat lah unik seperti bangunan -bangunan rusia pada umum nya,tetapi bentuk tampilan nya dari dalam itu mengandung ciri khas budaya Tionghua yaitu ruangan yang menyediakan berbagai macam jenis teh,tak lama kemudian pelayan pun menuangkan 2 cangkir teh dan mengantar nya kemari.
Miyakawa mengangguk kan kepala nya,dan berkata,
“Hari sudah malam,kamu boleh menyuruh mereka semua untuk pulang duluan,sisa nya biar aku saja yang mengurus nya.”
Pelayan muda itu pun tersenyum dengan lebar setelah mendengar kata sudah boleh pulang kerja.
“Baik, terima kasih pak.”
Setelah mereka semua sudah bergegas untuk pulang,toko pun menjadi sunyi
Evelyn An yang sedang melihat ke arah luar pun segera mengalih kan tatapan nya ke dalam toko, “Dekorasi toko ini sangat menarik, hanya saja pelayan yang berkerja di sini tidak begitu bagus,dan kelihatan nya mereka masih kecil,hanya saja penampilan nya mirip dengan orang dewasa, mereka semua di persatu kan ,apakah Tuan Miyakawa tidak takut akan hal ini?”
“Jika ingin mencari pekerja yang profesional tidak lah susah, akan tetapi di IM ini mengajarkan mereka banyak hal dan bukan hanya menjadi pelayan saja.”
“Bukan menjadi pelayan?”
Evelyn An menatap dengan aneh,sebenarnya bertemu dengan Miyakawa tidak lah bermaksud untuk menanyakan hal tersebut,aku baru menyadari bahwa aku telah bertanya tentang rahasia perusahaan mereka,muncullah senyuman tipis dari wajah nya,dan kembali membahas ke topik semula.
“Dengan bakat Tuan Miyakawa ini,sangat lah tidak cocok bekerja perusahaan kecil ini apa lagi di tambah toko perhiasan ini baru saja di buka,ini sangat di sayang kan sekali.”
“Apa yang ingin kamu katakan langsung saja ke topik pembicaraan nya,” kata Miyakawa secara langsung ,dengan tatapan nya yang sangat datar melihat ke hadapan nya itu, “Karena hari belum terlalu gelap,aku pun juga harus memberesi toko ini.”
Sangat terlihat jelas bahwa ia tidak memberikan harapan apa pun,setelah mendengar perkataan tersebut hati Evelyn An pun terasa sangat sesak,mengkerut kan alis nya sebentar,akhirnya ia mengeluarkan surat kontrak dari dalam tas yang berada di samping nya itu,kemudian di berikan kepada Miyakawa.
“Di banding kan dengan IM,aku merasa bahwa perusahaan Allure Jewels kami ini sangat cocok dalam keahlian Tuan,dengan sebuah ke hormatan , aku mewakili perusahaan Allure Jewels kami untuk mengajak Tuan berkerja di perusahaan kami.”
“Miyakawa hanya memandangi sampul dokumen tersebut,bahkan tidak ada niat sedikit pun untuk melihat nya, “Apa bila hanya karena hal ini saja,sebaiknya nona Evelyn tidak perlu repot-repot untuk datang kemari hanya karena hal ini saja, aku sudah sangat nyaman bekerja di sini, aku pun tidak ingin pergi ke mana-mana.”
“Apa kah Tuan tidak ingin melihat dokumen nya sama sekali?”
“Bahkan jika perusahaan Allure Jewels ini menawar kan aku sebagai seorang manager pun,aku tidak akan menyetujui hal ini.” Setelah mengatakan hal ini, Miyakawa pun menatap Evelyn An dengan tatapan yang sangat berarti, “Apa mungkin Nyonya Lu tidak bersedia memberikan kedudukan manager nya untuk orang lain?”
Mendengar hal ini, Evelyn An hanya bisa terdiam saja.
Sebelum dia datang kemari,sudah pernah menyuruh seseorang untuk mencari tahu identitas nya Miyakawa ini,seorang bocah miskin dari daerah terpencil,bahkan sudah tidak mempunyai orang tua ,tumbuh besar dengan memakan nasi putih saja,mempunyai kepribadian yang sangat kuat sehingga pada saat kuliah tidak begitu mempunyai banyak teman, akan tetapi pada saat di dunia pekerjaan ia dikhianati oleh Jacqueline He.
Karena itu lah,dia merasa tidak sulit untuk meminta Miyakawa bekerja di perusahaan Allure Jewels itu, akan tetapi sekarang dia terlihat tidak seperti orang sederhana yang pernah di selidiki itu.di saat itu juga dia merasa diri nya sendiri sangat tenang ,bahkan dapat di katakan bahwa sebelum nya dia sudah mengenal diri nya sendiri.
“Apa kah Tuan Miyakawa sudah bertekad untuk menolak tawaran tersebut?”
“Saat ini aku sudah merasa nyaman bekerja di sini, dan juga tidak ada alasan apa pun untuk tidak mau bekerja di sini lagi.”
“Seperti nya Bos IM memberi gaji yang cukup tinggi untuk Tuan Miyakawa,aku sangat penasaran,dia adalah orang seperti apa,dan mengapa aku belum pernah bertemu dengan orang seperti ini?”
Untuk saat ini memang belum berhasil ,jika ada kesempatan untuk mengetahui tentang pesaing baru ini pasti nya juga sangat bagus.
Miyakawa sangat berhati-hati dalam hal ini,dan juga sama sekali tidak memberi nya harapan untuk membahas topik ini lagi.
“Waktu sudah tidak pagi lagi, Nyonya Lu boleh pergi dari sini.”
Ini adalah sebuah perintah yang sangat menusuk,sudah tidak ada lagi ruangan yang tersisa untuk merubahnya untung nya Evelyn An memiliki kepercayaan diri yang sangat besar,dan untuk sekarang ini sudah tidak ada alasan lain lagi,akhirnya dia pergi dengan rasa kesal nya itu.
Setelah dia pergi, Lorena Qin pun masuk dengan membawa beberapa tirai dan duduk di hadapan nya Miyakawa.
“Aku pikir dia mempunyai masalah apa dengan pernikahan nya itu ,ternyata hanya mencari keributan dengan mu saja.”
Miyakawa sedikit pun tidak merubah ekspresi muka nya tersebut lalu sambil meneguk teh, dengan santai bertanya,
“Ada hubungan apa antara Caroline dengan diri nya itu?”
Lorena pun berpikir dengan cermat akan hal ini,
“Anggap saja ada, sebelum nya Caroline pernah bercerita dengan ku tentang seorang teman nya itu,bahwa tunangan teman nya itu pernah di rebut oleh Evelyn An.”
Miyakawa hanya bisa mengkerutkan jidat nya saja.
Malam yang sangat indah ini yang di hiasi berbagai macam gantungan yang amat unik,dan terdapat beberapa lampu berwarna merah yang menghiasi malam ini menjadi lebih indah.
Hari ini Caroline pulang lebih awal,di dapur baru saja menyiapkan makan malam.
“Nyonya muda sudah kembali.” Ujar bibi Mei.
Hari ini temperamen nya Caroline sangat baik,begitu pula diri nya terhadap bibi Mei yang ada di rumah nya itu dengan lembut,di tambah lagi dengan Mitchell Shao yang menyambut nya dengan baik,karena itu lah butuh waktu yang cukup lama,bibi Mei di rumah pun bersikap ramah padanya,apa lagi di tambah sering bertemu maka nya semua nya pun menjadi sangat akrab.
Caroline Ye yang sedang menganti sepatu nya dengan menggunakan sandal,sambil menghirup bau makanan dari dapur itu,dan bertanya,
“Hari ini masak apa saja ,wangi sekali.”
“Menggoreng ikan,adalah makanan kesukaan kakak ke dua,karena kondisi tubuh kakak ke dua sudah membaik, hari ini kita akan makan malam bersama,kami sudah memasak berbagai macam makanan kesukaan kakak.”
Sambil melihat ke arah mata bibi Mei ,Caroline pun melihat ke arah ruang tamu tepat di sofa nya itu terlihat seseorang yang sedang duduk di sana.
Setelah lebih dari 1 minggu yang lalu,akhir nya aku pun melihat Bretta Shao untuk pertama kali nya yang sedang menuruni tangga.
Semenjak dari pesta pertunangan nya dengan Elton Mo yang tidak berhasil di selenggarakan itu, dia merasa sangat terpukul sekali akan hal ini,dan mengunci kan diri nya di dalam kamar selama beberapa hari.kemudian ada Marry Li dan Edison Shao yang membujuk dan menghibur diri nya itu,baru lah dia sendiri mulai mau makan,itu pun dia masih saja tidak mau turun ke bawah.
Melihat kejadian hari ini, apa kah diri nya sudah sadar?
Sedangkan Caroline Ye ingin naik ke atas pun harus melewati ruang tamu terlebihi dahulu untuk naik,pada saat bertemu dengan nya akan tetapi tidak menegur satu sama lain pun seperti nya tidak begitu sopan,maka dari itu ia pun bergegas untuk ke sana,
“ Bretta, apa kah keadaan mu sekarang sudah membaik?”
Bretta Shao yang sedang melihat majalah itu,setelah mendengar ada suara ia pun segera mengangkat kan kepala nya itu,ketika yang di lihat oleh diri nya adalah Caroline Ye tatapan nya pun berubah menjadi amat dingin dan tidak peduli,dan dia juga sama sekali tidak ingin berbicara.
Caroline yang melihat keadaan dia yang seperti tidak semangat ,dan tidak peduli sama sekali, ia pun menjadi dingin dan berkata,
“Jika keadaan mu sudah baik-baik saja itu sudah sangat bagus, ingat keluarga sangat mempedulikan mu,aku naik ke atas dulu.”
Setelah selesai berbicara,ia pun bergegas untuk pergi ,tetapi langkah nya d berhenti kan oleh Bretta Shao.
“Perut ku tidak begitu enak,maaf merepotkan mu untuk mengambil kan secangkir teh hangat untuk ku.”
Dengan nada bicara nya yang dingin itu pun tidak sesopan ia meminta bibi Mei untuk membantu diri nya.
Caroline tahu bahwa ia sedang sakit hati karena masalah nya dengan Elton Mo itu,dan juga tidak terlalu ingin berdebat dengan nya,karena dia adalah ‘Emas Rumah’ maka dari itu apa yang di ingin kan nya harus tercapai, aku pun pergi untuk menuangkan secangkir teh panas untuk diri nya.
Karena teh yang di tuang oleh diri nya itu sangat panas,ia pun dengan senang hati memberi tahu kan hal ini kepada Bretta Shao pada saat ingin meminum nya dengan berhati-hati karena teh nya sangat panas.
“Jangan berpura-pura baik lagi,di sini tidak ada orang lain lagi selain kita berdua ,kamu tidak perlu berakting lagi di depan ku ini.”
Caroline hanya bisa terdiam dan tak berdaya, “Kakak ku dan Elton Mo sudah di butakan oleh mu,dan sekarang kamu masih seperti tidak mengerti akan hal yang sudah terjadi,wanita seperti mu ini,sangat munafik sekali.
Bretta Shao terlihat sangat marah sekali,pada saat melihat kearah nya terlihat sangat jelas bahwa ia mempunyai kebencian sangat dalam.
Sebelum nya Caroline tidak pernah di bentak oleh orang,teh juga sudah di tuang kan ke dalam gelas,semua yang di inginkan diri nya sudah terlaksana kan dengan baik,akan tetapi dia masih saja tidak mempeduli kan hal ini,ia pun berkata ,
“Apakah kamu tahu kenapa Elton Mo tidak menyukai mu karena apa?Nona kedua,aku melihat mu seperti sudah terlalu lama tinggal di desa kecil,sehingga sudah melupakan aturan di keluarga Shao ini,Kepala keluarga mengajari ku dan menasehati ku tidak masalah bagi ku,sedangkan kamu dan aku adalah sama derajat nya akan tetapi nada bicara mu ini sangat lah tidak sopan,dan juga dengan polos nya menuangkan air kotor itu ke tubuh ku ini,apa bila benar-benar kamu menikah dengan keluarga Elton, mereka pun pasti nya tidak akan tahan dengan sikap mu yang seperti ini.”
“Kamu!” kata Bretta dengan emosi, “Apakah kamu tidak menginginkan muka mu lagi,sehingga kamu berani mengatakan hal ini kepada ku.”
Di bawah amarah nya, ia pun mengambil cangkir yang berisi teh panas itu kemudian menuangkan air nya itu ke arah Caroline Ye.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaAwesome Husband
EdisonInventing A Millionaire
EdisonThe Sixth Sense
AlexanderPria Misteriusku
LylyUangku Ya Milikku
Raditya Dika1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending