Revenge, I’m Coming! - Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi

“Apa yang kamu potret?”

Caroline Ye tiba-tiba muncul di hadapan nya, reporter itu pun menjadi terkejut, dia tidak berdiri dengan tegak, lalu dia terjatuh di tanah, dengan terbata-bata dia berkata,

“Aku tidak memotret apapun…”

“Tidak memotret apapun?Biarkan aku melihatnya.” Caroline Ye mengulurkan tangan nya.

Secara tidak sengaja menyembunyikan barang itu ke belakang tangan nya, melihat Caroline Ye sejenak, lalu dia bersiap-siap untuk lari.

“Memotret nona dari Shao’s Corp?” Tangan dan mata Caroline Ye sangat cepat, lalu dia mengambil pita SLR nya, dengan nada rendah dia berkata, “Jangan lari, kalau tidak aku akan memanggil polisi.”

“Aku tidak lari, aku tidak lari, aku akan menghapus nya, bagaimana?” Reporter itu seperti ingin menangis.

Membuat marah keluarga Shao akan berakhir seperti apa, reporter itu memahami nya dengan sangat jelas.

Caroline Ye ternyata tertawa, dengan wajah yang penuh makna,

“Tidak perlu kamu hapus, coba kamu katakan kamu memotret anak keluarga Shao pergi berbelanja untuk apa, apa itu akan menjadi berita utama? Apakah kamu ingin menggemparkan nya? Bagaimana kalau kita melakukan transaksi?”

“……”

Malam pun akan tiba, Kota Nan dipenuhi oleh cahaya lampu neon.

Saat Mitchell Shao pulang malam itu Caroline Ye sudah selesai makan malam, dia duduk di kamar sambil bernyanyi dan memajang semua pakaian dan perhiasan nya, menghabiskan uang orang lain benar-benar luar biasa rasanya, menghabiskan uang orang lain yang dulu pernah membenci kita itu rasa senang nya berlipat-lipat.

Saat hari ini pulang dan mengembalikan kartu ke Marry Li, muka nya yang seperti kesakitan itu, benar-benar sangat menyenangkan melihat nya.

“Kenapa kamu seharian tidak di rumah? Pergi kemana?”

Saat melihat Mitchell Shao kembali, Caroline Ye pun menanyakan nya.

Mitchell Shao pun menatap nya dengan dingin lalu berkata, “Tidak usah menanyakan hal yang tidak mesti nya kamu tanyakan.”

Caroline Ye mengerutkan alis nya, suasana hati nya yang baik seharian ini menjadi hancur karena perkataan tadi, jika menuruti sifat nya yang dulu, mungkin dia akan bertengkar hebat dengan Mitchell Shao.

Dia menahan amarah nya, lalu mengambil jas dari dalam kantong, “Aku tidak bertanya lagi, setidak nya aku memberitahumu hari ini apa yang aku kerjakan boleh bukan, aku pergi membelikan mu sepasang jas, kamu coba dulu.”

“Aku tidak mau.”

Mitchell Shao melemparkan 3 kata lalu mendorong kursi roda nya ke arah toilet, sangat tidak akrab dengan orang.

Melihat dia yang seperti ini, Caroline Ye pun menjadi marah, dia menarik pegangan kursi roda itu, memaksa nya untuk berhenti, “Kamu tidak mau juga harus mau.”

Tatapan Mitchell Shao jatuh di arah tangan nya, setelah beberapa saat, pelan-pelan mengangkat kepala nya, lalu berkata, “Alasan nya.”

“Alasan apa? Aku adalah istri kamu, aku membelikan kamu baju, orang dulu pun sudah berkata, suami istri seperti sepasang burung. ”

Baru berbicara setengah, dia pun menyadari ada yang tidak beres, dan Mitchell Shao pun melihat nya dengan tatapan aneh.

Dia batuk sejenak, lalu berkata, “Bagaimana pun kita adalah suami istri, suami istri harus kompak.”

“Kompak?” Mitchell Shao pun menatap nya dengan tatapan ragu.

“Aku sengaja memilihkan baju untuk mu, dengan pakaian ku sangat cocok, suatu saat kita pergi menghadiri pernikahan orang lain semua orang dapat melihat kita adalah pasangan yang romantis, dan juga dalam hal tampang dan wajah kita juga menang, kita akan membuat mereka iri, membasmi segala gosip yang tidak benar, dan juga beberapa orang yang punya niat lain, apakah itu tidak bisa dibilang kompak?”

Dalam perkataan Caroline Ye ini, 70% benar dan 30% bohong.

70% kebenaran itu adalah karena dia sungguh tidak suka melihat ibu kandung Mitchell Shao menggunakan cara yang tidak baik untuk mencoba melindungi nya, 30% kebohongan itu karena dia butuh Mitchell Shao untuk kerjasama dengan nya pada saat acara pernikahan untuk memerankan peran yang romantis, mendapat kan kehormatan dari orang-orang di dalam kalangan itu.

Perkataan ini, tidak tahu Mitchell Shao akan percaya berapa persen, tapi dia menyetujui nya.

“Letak kan di sana saja dulu, nanti akan ku coba.”