Revenge, I’m Coming! - Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?

Baru saja jam makan siang lewat, ketua perancang dari kelompok dua perhiasaan Shao’s Corp., Cassie Zhao kembali ke ruangannya dan meletakkan kotak makan dengan kuat di meja. Wajahnya terlihat kesal.

“Terlalu kelewatan.”

“Ada apa?” Pekerja yang berada di sekitar tempat kerja yang menunggu makanan tercengang.

“Kak Cassie, siapa yang sudah membuatmu marah?”

“Kotak makan…… Kenapa tidak ada makanan?”

Demi mengejar pekerjaan untuk menjawab pemeriksaan direktur perancang dari coco, beberapa hari ini anggota kelompok dua dari departemen perancangan bergilir pergi ke kantin untuk mengambil makanan demi menghemat waktu.

Dan saat itu, kotak makan di atas meja Cassie Zhao kosong. Membawa pergi dengan kondisi seperti itu dan membawa pulang dengan kondisi yang sama.

Orang-orang menatap satu sama lain, semuanya sadar ada sesuatu yang tidak benar.

“Apa ada masalah?”

Cassie Zhao berbicara dengan terengah-engah,

“Aku baru sampai di kantin, sedang mengantri dan bertemu dengan beberapa wanita cerewet dari departemen pemasaran.”

“Kita tidak bisa menghindari musuh,” kata Dylan Bai tidak mendengar gosip, yang menggigit ujung pena dengan kosentrasi.

Departemen pemasaran dan departemen perancangan Shao’s Corp., selalu tidak cocok. Sebelumnya, saat Kak Kelly masih menjadi direktur departemen perancangan, selalu bermusuhan dengan direktur departemen pemasaran. Walaupun sekarang Kak Kelly sudah di pindah ke posisi lain di perusahaan, tapi permusuhan ini tidak bisa dilepaskan begitu cepat.

“Mereka malah mengatakan pekerjaan kita departemen perancangan ditiduri untuk meningkatkan kinerja. Memarahi kita orang-orang departemen perancangan tidak memiliki keahlian dan berpura-pura pintar. Menurut kalian, apa ini masuk akal?”

“Apa?”

Ruang kerja itu gempar seketika.

“Perempuan jalang mana yang tidak tahu malu mengatakannya? Robek saja mulutnya.”

“Sudah gila mereka. Mereka departemen pemasaran yang meningkatkan kinerja dengan ditiduri. Menganggap departemen lain juga sama seperti mereka tidak malu?”

“Ya beberapa pelompat hebat dari departemen pemasaran. Perempuan jalang yang selalu menemui Robert Shao dari departemen periklanan. Membuatku marah sampai tidak selera makan. Sudah kelewat batas.”

“Beberapa orang itu? Kita lawan mereka. Ayo, kita cari mereka untuk penjelasan.”

“Iya. Kita departemen perencangan bukan bisa dibully dengan gampang.”

Melihat kondisi, Dylan Bai sibuk melihat mereka secara diam-diam. Dengan cepat mereka berjalan dan mendorong pintu.

“Hei hei hei, kalian mau ke mana? Tenanglah dulu, jangan mencari masalah.”

“Dylan Bai, mereka departemen pemasaran sudah membully kita sampai kehilangan kesabaran. Kami tidak peduli.”

Dylan Bai mencegah mereka dengan berkata,

“Apa kalian semua lupa perkataan Direktur Ye di rapat kemarin? Simon dari coco mau datang memeriksa dalam dua hari ini. Kalau kalian mencari masalah maka akan kehilangan sesuatu yang besar.”

Mengatakan itu, orang-orang termenung.

“Jadi amarah ini dibiarkan beigtu saja?”

“Makanya. Kamu itu pria. Lagipula kamu tidak menakuti perkaaan seperti itu. kami sudah tidak bisa memendam amarah lagi.”

Wanita di departemen perancangan banyak. Kamu satu kalimat dan aku satu kalimat, Dylan Bai bahkan bisa mati tersedak air liurnya.

Dengan keras kepala dia mengatakan, “Kalau tidak begini saja, tunggu direktur Ye pulang. masalah ini akan aku smapaikan ke Direktur Ye. Biarkan atasan kita yang pergi menyelesaikan masalah antar departemen yang terjadi secara personal ini. Kakak-kakak sekalian, bagaimana menurut kalian? Anggap saja demi coco. Kalian ingin bekerja sama dengan coco, tidak?”

Emosi Cassie Zhao meledak, tapi ada kerugian dan keuntungan, dan juga tahu mana yang lebih penting. Dia mengerutkan alis dan duduk.

Tidak bisa berbuat apa-apa, orang-orang bubar dengan sendirinya dan saling melihat satu sama lain, juga kembali ke tempat masing-masing meninggalkan keonaran yang dibuat.

Sore hari, Caroline Ye pulang dari rapat dan Dylan Bai mengikutinya masuk ke ruangan, melaporkan masalah siang tadi.

“Kak, aku lihat Cassie Zhao mereka sangat marah. Kalau masalah ini tidak dibereskan, lain kali pasti akan bermasalah. Lagipula semuanya di perusahaan, pasti saling bertemu.”

Caroline Ye duduk di belakang meja katornya, setelah merenungkannya sejenak, dia melihat Dylan Bai dengan suatu maksud.

“Semua pasti ada penyebabnya. Walaupun beberapa orang yang di departemen pemasaran itu memiliki mulut yang cerewet, tapi sama sekali tidak mungkin sembarangan berbicara seperti itu. Apa yang sudah kamu temukan? Langsung katakan.”

Dylan Bai sudah bekerja dengannya beberapa lama. Walaupun suka bermalas-malasan, tapi dia berani dan teliti. Segala sesuatu diperiksanya terlebih dahulu baru berbicara, jadi masalah hari ini dia pasti sudah memeriksanya terlebih dahulu baru memberitahu dirinya.

Seperti yang diperkirakan, Dylan Bai menatapinya dengan hati-hati,

“Sebenarnya bukan apa-apa. Hanya sebuah gosip. Kak, aku rasa lebih baik kamu tidak perlu mendengarnya.”

Caroline Ye manikkan alisnya, dan berkata dengan rasa tertarik,

“Tidak apa-apa, katakan saja, aku sangat penasaran gosip seperti apa yang bisa mengatakan orang departemen kita bisa ditiduri.”

Ekspresi Dylan Bai canggung, dia membersihkan tenggorokkannya, dan berkata dengan suara pelan, “Departemen periklanan yang duluan menyebarkannya. Mereka mengatakan Anda dan direktur Shao kita memiliki hubungan yang tidak jelas. Mengatakkan Anda dan direktur Shao……”

“……”

“Lalu?”

“Hah?”

Dylan Bai tercenang, mengangkat kepala melihat Caroline Ye seperti tidak peduli, dan malahan melihatnya dengan wajah yang penasaran.

“Mengatakan Anda dan direktur Shao itu, mengatakan Anda yang dari seorang pekerja biasa bisa menjadi direktur departemen dalam waktu tiga bulan karena perlakukan khusus direktur Shao. Bahkan mengatakan semua orang departemen perancangan kita berpura-pura mulia, tapi sebenarnya berbuat seperti itu di belakang.”

Suara Dylan Bai semakin pelan, sebenarnya dia tidak berani melanjutkannya.

Tangan Caroline Ye sedang memutar sebuah pena. Wajahnya sangat tenang. Melihatnya tidak mengatakan apa-apa lagi, dia merenung sejenak lalu berkata, “Departemen periklanan yang mulai menyebarkannya, kan?”

“En.”

“Baiklah, aku sudah tahu.”

“Anda tidak marah?”

“Apa kamu percaya?”

“Tentu saja tidak. Kak, walaupun aku baru mengenalmu selama tiga bulan, tapi aku bisa menjamin sikap moralmu. Bagaimana mungkin Anda adalah seseorang yang bisa melakukan hal seperti itu? Jelas-jelas Anda bergantung pada kemampuan mendapatkan penghomatan dari Direktur Shao. Orang-orang ini pasti iri padamu. Oleh karena itu mereka bisa menyebarkan gosip itu.

“Jangan memujiku. Karena kamu percaya, yasudah. Biarkan mereka bergosip. Beritahu Cassie Zhao mereka, tidak peduli apa yang dikatakan orang luar, kita harus berpura-pura tidak tahu. Setelah masalah coco selesai baru kita bahas lagi.”

Caroline Ye mengetuk mejanya,

“Oh ya, siapa yang memberitahu masalah hari ini?”

“Cassie Zhao.”

“Baiklah, saat kamu keluar nanti, suruh Cassie Zhao ke ruanganku.”

Dylan Bai tidak mengerti, tapi tidak enak hati banyak bertanya. Seletelah keluar memanggil Cassie Zhao, seluruh orang di ruangan menunggu Cassie Zhao keluar, seperti melihat seseorang yang tidak akan pernah keluar lagi. Lagipula, departemen perancangan dan departemen pemasaran sudah ribut sejak dulu. Kak Kelly sejak dulu tanpa basa basi langsung membawa orang ke departemen pemasaran dan memukul meja.

Saat ini, adalah saat dimana Caroline Ye mengurusnya dengan cara yang baru.

Sepuluh menit kemudian, Cassie Zhao keluar dari ruangan.

“Bagaimana? Apa kata direktur Ye?”

Tatapan orang-orang di seberang membuat ekspresi Cassie Zhao rumit, “Direktur Ye bilang, saat Simon dari coco datang, dia menyuruhku pergi dengannya untuk memperkenalkan departemen.”

“Siapa yang menanyakan ini? Bagaimana dengan perkataan departemen pemasaran?”

Cassie Zhao menggelengkan kepala. Melihat orang-orang masih melihatnya dengan wajah yang tidak mengerti, dia melepaskan tangannya, “Tidak mengungkitnya. Bahkan tidak satu kata pun.”

Para wanita di ruangan melihat satu sama lain, memberikan tatapan tidak percaya.

Bahkan sudah dikatakan seperti itu, bagaimana bisa masih bersabar seperti itu tidak melakukan apapun?

Di dalam ruangan, Caroline Ye menatap layar komputer. Tatapan matanya kosong, tidak fokus ke suatu titik. Dia mengulang kembali kata-kata Dylan Bai dan ada pertanyaan dalam hatinya.

Dia biasanya pergi ke ruangan direktur utama. Kalau benar-benar ada gosip, seharusnya juga dari kantor eksekutif terlebih dahulu. Tapi, gosip ini malah disebar dari departemen periklanan.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu