Revenge, I’m Coming! - Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
“Tidak meminjamkanku uang?”
“En.”
“Kak, kamu…… Aku tahu dulu aku salah, tapi aku benar-benar sudah menyesalinya. Lain kali aku pasti akan patuh padamu. Aku bisa melakukan semua yang kamu inginkan,”
Ava Ye panik. Suara tangisannya masih tidak cukup, dan masih berlutut memeluk kakinya,
“Kakak, aku mohon padamu. Hanya kamu yang bisa menolongku.”
Orang di sekitar mendengar suara tangisan, saling menunjuk dan berbisik.
Caroline Ye sangat tenang, membiarkannya menangis dan memeluk kakinya. Setelah dia menangis sampai hampir kehabisan nafas, dia baru membuka mulutnya,
“Berdasarkan apa aku harus membantumu? Apa hubunganku denganmu? Bahkan kamu bukan adik sedarah, yang satu ayah dan ibu denganku. Satu kalimatmu, kamu ingin menikah, ingin mas kawin, dan langsung empat miliar. Dimana kau mencarinya untukmu?”
Pekerja kantoran sekalipun, bahkan kalau pendapatan mereka banyak, juga tidak bisa sampai meminjamkan empat miliar kepada orang lain. Jadi, mendengar angka tersebut akan menghela nafas.
“Empat miliar, loh. Kenapa wanita menikah perlu empat miliar?”
“Kan kakak beradik kandung.”
“Kenapa bisa mengatakan itu?”
“……”
Suara orang-orang di sekitar yang berdiskusi semakin besar. Tanpa basa basi, Caroline ye membuat Ava Ye bertengkar di depan publik. Dia sejak awal bukan orang yang berani berkorban demi kenyamanan orang lain.
“Kamu juga dibesarkan susah payah oleh keluarga Ye. Tidak ada hubungan darah pun kamu adalah kakakku. Bagaimana bisa kamu tidak peduli padaku? Aku tidak tahu benar atau tidak sudah memanggilmu kakak selama puluhan tahun ini. Demi ayah, kamu bantulah aku, aku memohon padamu.”
Ava Ye menangis sampai pingsan, bahkan orang-orang di aula besar tertarik perhatiannya.
Menangis sedih juga cara yang bagus. Lagipula orang-orang bersimpati pada yang lemah.
Tapi, Caroline Ye tidak mempedulikan perkataan orang. Saat itu dia sudah tidak sabar dan memanggil petugas keamanan, “Halo, apa kamu petugas keamanan? Di lantai bawah di café, ada orang yang mengusik ketenangann umum”
Petugas keamanan datang dengan cepat.
Di depan semua orang, Caroline Ye berdiri, menunduk dan melihat Ava Ye yang memeluk tidak melepaskan kakinya, dan berkata menyindir,
“Kalau kamu masih mau punya harga diri, lepaskan tanganmu. Jangan membuat keonaran.”
Ava Ye menggertutu, dan suara tangisannya semakin kuat,
“Kakak, aku tahu kamu tidak suka padaku, tapi aku terus menganggapmu sebagai kakak kandungku. Kamu tolonglah aku. Kamu adalah direktur perusahaan dan juga perancang yang terkenal. Uang ini tidak seberapa bagimu.”
Petugas keamanan tercengang dan tidak tahu harus atau tidak untuk bertindak.
Caroline Ye menatap mereka,
“Kenapa tercangang. Tarik dia pergi dan sekalian telepon rumah sakit jiwa. Katakan ada orang gila di sini.”
Kedua petugas keamanan melihat kiri kanan, tidak perlu mengeluarkan sekuat tenaga, mereka memberdirikan Ava Ye dan manariknya keluar.
Melihat Caroline Ye yang tidak peduli, Ava Ye berteriak histeris,
“Caroline Ye, kamu sudah mendapatkan keluarga Shao dan tidak mempedulikan keluargamu. Orang sepertimu ini bahkan tidak menjenguk ayah yang terbaring di rumah sakit. Kamu tidak memiliki hati nurani. Besikap baiklah pada keluarga Shao dan jadilah anjing bagi keluarga Shao. Aku beritahu kamu, keluarga Shao juga tidak menghargai wanita sepertimu ini.”
Petugas keamanan terus menarik Ava Ye keluar dari gedung. Dia jatuh tersungkur di lantai dan marah tanpa henti.
Caroline Ye memegang air dingin yang baru saja diberikan pelayan, menggunakan sepatu dengan hak setinggi sepuluh sentimeter, dia berjalan keluar.
“Krek” suara es batu yang bergabung dengan air dingin, langsung dituang diatas wajah Eva Ye, membuat dia yang marah terdiam kembali.
Eva Ye menjerit, tidak berani mempercayai apa yang telah dia saksikan bahkan tidak berani bersuara.
Petugas keamanan yang berada di samping dan orang-orang lalu Lalang terkejut.
Aura Caroline Ye dingin,
“Sudah terlihat jelas, wanita ini adalah orang gila. Lain kali jangan membiarkannya masuk kembali ke gedung untuk mencegahnya melukai orang lain. Kalau kalian tidak bisa menghadapinya, peliharalah seekor anjing. Lain kali saat melihatnya, langsung lepaskan anjing itu. Aku bertanggung jawab kalau bermasalah.”
Dia memberikan tatapan yang meremehkan dan arogan, bahkan sinar matahari sudah menjadi sinarnya. Suara orang sekitar yang berdiskusi menjadi pelan.
Selalu dikatakan, orang yang dikasihani pasti dibenci. Orang yang bekerja disini tidak bodoh.
Ava Ye duduk di lantai, dalam keadaan yang sangat canggung, menegadahkan kepala melihat Caroline Ye yang berjalan pergi tidak menoleh ke belakang lagi. Matanya perlahan menunjukkan iri hati. Tidak peduli sikap Caroline Ye yang dulu lembut dan selalu membuat orang-orang senang, atau Caroline Ye sekarang, yang memiliki semangat tinggi, dia selalu sangat iri.
Sejak masuk ke keluarga Ye hari itu, dia bersumpah ingin merebut semua yang dia miliki, menggantikan posisinya. Tapi setelah berusaha sekian lama, sampai sekarang, dirinya sudah menghabiskan waktu dan tenaga tapi tidak ada hasilnya, dan dia malah hidup baik-baik saja?
Dia tidak rela.
Kantor pusat Shao’s Corp. lantai sepuluh——
Robert Shao abru saja terbangun dari tidur siangnya dan mendengar sekretarisnya bergosip dengan orang di luar. Mereka berbincang seakan tidak ada orang lain, sangat gembira.
“Benar. Aku melihatnya dengan mata sendiri. Direktur Ye dari departemen perancang menuangkan segelas air ke tubuh adik perempuannya, dan juga menyuruh petugas keamanan melepaskan anjing untuk menggigitnya. Wanita itu terlalu kejam.”
“Kalau tidak, bagaimana bisa dia naik pangkat menjadi direktur dalam tiga hari. Kalau aku memiliki setengah saja hati kejamnya, mungkin sekarang aku sudah menjadi kepala eksekutif.”
“Sudah, ya. Meminjam nyali direktur Caroline, mungkin kamu berani menjadi selingkuhan kepala eksekutif.”
“Sembarangan berbicara apa kamu?”
“Aku tidak sembarangan berbicara. Adik perempuan direktur Ye yang mengatakannya sendiri. Dia memarahinya mengatakan sudah mendapatkan keluarga Shao jadi tidak mempedulikan keluarganya sendiri. Sebelumnya bukankah pernah mendengar bahwa direktur Ye selalu ke ruangan direktur Shao?”
“Masa iya sih?”
“Apa yang tidak mungkin? Kamu lihat, ya, dia seorang pekerja biasa tapi bisa naik pangkat menjadi direktur dalam waktu tiga bulan, dan seseorang yang sangat berharga bagi direktur Shao. Dia yang menyiapkan acara hari jadi kantor kemarin, bahkan direktur departemen perencanaan patuh padanya, menurutmu……”
“Sepertinya sangat……”
Saat berbincang, suara batuk terdengar dari ruang sebelah. Beberapa pekerja tercengang sejenak, memberi kode pada sekretaris wanita. Mereka panik dan bubar.
Mereka baru saja pergi dan Robert Shao keluar dari ruang istirahat sebelah, meregangkan pinggangnya, dan bertanya dengan santai.
“Membicarakan apa? Sangat senang?”
Wajah sekretaris wanita itu menegang, “Tidak, hanya bergosip. Anda mendengarnya?”
“Menurutmu?”
Robert Shao mengangkat kedua ujung bibirnya, seperti tersenyum namun tidak tersenyum melihat ke sekretaris wanita, “Nyali kalian cukup besar, bahkan berani menggosip ayahku.”
Sektetaris wanita itu terkejut dan wajahnya terlihat pucat. Dia menundukkan kepala dan bergumam,
“Wakil direktur Shao, aku mengaku salah. Aku akan segera memberitahu mereka untuk tidak menyebarkannya.”
“Jangan,” Robert Shao memegang dagu sekretaris wanita itu, memaksanya mengangkat kepalanya, seperti melihatnya dengan teliti,
“Gosip yang panas, tidak perlu menjadikannya gosip basi, sangat di sanyangkan kalau begitu.”
Sekretaris wanita tidak mengerti, melihat Robert Shao dan tidak berani berkata-kata.
Tiba-tiba ada tenaga yang menarik pinggangnya dan jatuh ke pelukan Robert Shao. Dia menjerit terkejut, perlahan sadar, dan menggerutu dengan malu,
“Dasar. Sikapmu barusan itu mengejutkanku.”
“Apa nyalimu sekecil itu?”
Tangan Robert Shao di belakang punggungnya mengelus dengan bebas, “Kata-kata yang kukatakan tadi, apa kamu mengertinya?”
“Apa?”
“Karena ada gosip, daripada bersenang-senang sendiri, lebih baik bersenang bersama.”
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinSang Pendosa
DoniHanya Kamu Hidupku
RenataLove at First Sight
Laura VanessaIstri kontrakku
RasudinRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending