Revenge, I’m Coming! - Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)

Mitchell Shao mencubit pinggang dengan tangan besarnya, dia membungkuk dalam kepanikan dan berbisik.

“Saya juga merasa aneh.”

Wajah Caroline Ye memerah, “Apakah... ... Apakah kamu... ...”

“Apakah kamu mau mencoba untuk mengetahuinya?” Mitchell Shao tahu apa yang sedang dia pikirkan, wajah pria yang dia pertahankan akhirnya berubah.

“Tidak... ... Jangan lahh?” Caroline Ye tampak hampir menangis ketakutan.

Dia tidak berani menunjukkan terlalu banyak perlawanan, takut membuat marah Mitchell Shao, adegan yang saya lihat di kamar mandi sebelumnya selalu menjadi mimpi buruk di benaknya, benda itu sangat besar, jika masuk ke tubuh kamu, akankah kamu tidak mati ?

“Tunggu dulu, kamuuu... ... ahh... ...”

Perubahan dari bawah menyebabkan rasa malu yang sulit di tenggorokannya, bahkan dia tidak bisa percaya bahwa suara yang begitu indah dikeluarkan dari mulutnya, tiba-tiba menyusut.

Melalui lapisan tipis celana piyama, dia jelas merasakan terbakarnya solder di antara kedua pahanya. Matanya yang ketakutan melihat ke wajah Mitchell Shao. Untuk sementara waktu, dia tidak tahu harus berkata apa untuk menyelamatkan diri dari situasi ini.

“Jangan bergerak. "Suara peringatan datang dari atas kepala.

Tangan besar Mitchell Shao masih menekan pundaknya, dan ada desahan amarah di alisnya, situasi ini secara tak terduga adalah miliknya sendiri, dan tubuh itu tampaknya di luar kendali, wanita ini memiliki daya tarik yang tak dapat dijelaskan pada dirinya sendiri, ternyata paksaan sebenarnya memang terdapat reaksi.

Caroline Ye tiba-tiba terpikir akan sebuah kalimat bahwa ketika kamu diperkosa oleh kehidupan, jika kamu tidak bisa menolak, maka nikmatilah.

Setelah mundur 10.000 langkah, tubuh ini bukan milik sendiri lagi, dalam hukum mereka dikatakan adalah suami istri, kewajiban suami-istri pastinya, dengan perkataan bisa diselesaikan!

“Kalau tidak, saya bantu kamu melepaskan baju?”Dia undur satu langkah, mencoba untuk santai, “Apakah kamu sedang tidak nyaman ?”

Mitchell Shao menenangkan wajahnya, tekanan tangan di pundaknya meningkat, "Aku sudah bilang, jangan bergerak."

“Itu... ... “ suara dari tenggorokan nya Caroline Ye, “Kalau kamu benar ingin, dan, dan tidaknyaman, aku, aku bisa bantu kamu.”

Wajah Mitchell Shao terlihat tegang.

Meskipun malam hari gelap, lampu gelap, tapi mereka berdua terlalu dekat, dan pori-pori di wajah terlihat jelas , jadi Caroline Ye bisa melihat wajah merah dari Mitchell Shao.

“Wajahmu kenapa memerah?” Caroline Ye bertanya dari otaknya

Wajah Mitchell Shao langsung berubah menjadi merah gelap, menatap Caroline Ye dengan menggertak giginya , seakan ingin melahap hidupnya, begitu lama, ia berbalik dan baring ke posisi semula, berteriak,

“Keluar.”

Caroline Ye duduk di toilet di kamar mandi, dan setelah mendesah lega, semuanya diam.

Dia memperkirakan bahwa Mitchell Shao tidak akan mengambil inisiatif untuk menyuruhnya keluar, jadi dia akan keluar dengan sedirinya sebentar lagi, dia sedang memperhatikan dirinya sendiri di cermin, dan melihat posenya sangat bagus dan cantik, dan dengan optimis dapat dikatakan bahwa dia memiliki perawakan yang lumayan cantik.

Tidak heran Mitchell Shao tidak menyukainya.

Malam tanpa sepatah kata pun, keesokan paginya, Mitchell Shao meninggalkan pintu lebih awal. Ketika Caroline Ye bangun, dia tidak lagi ada di sana. Setelah berbalik dan merasa kosong, dia membuka matanya dan menatap bantal kosong di sekelilingnya.

Benar-benar bertemu hantu itu, Mitchell Shao tidak mempunyai pembantu di sampingnya? Dia tidak tahu siapa yang menunggunya bangun dan mencuci, itu tidak mudah, dan lagi tidak membuat suara untuk membangunkannya.