Revenge, I’m Coming! - Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)

Tatapan Caroline Ye merasa asing dan sungkan, secara langsung berkata.

“Walaupun dokter Mo sering keluar masuk di keluarga Shao, juga tidak bisa dibilang orang luar lagi, tapi aku rasa panggilan lebih baik sungkan sedikit, orang rumah tidak salah paham, tapi takut orang luar yang salah paham.”

Ekspresi Elton Mo pelan-pelan berubah, dengan curiga memperhatikan di.

“Kamu…”

“Kak Elton Mo!”

Masih belum selesai berbicara, suara yang jernih dan cepat memotong pembicaraannya.

Caroline Ye menyadari langsung menarik kembali tangannya, setelah suara itu terlihat Bretta Shao baru pulang, seperti berlari kearah mereka, sekali datang langsung menarik tangan Elton Mo, wajahnya sangat memancarkan kebahagiaan.

“Kak Elton Mo, kenapa kakak datang ke sini? Kapan datangnya? Kenapa tidak beritahu aku dulu.”

Walaupun tidak ada dalam ingatannya beberapa kejadian kecil itu, tapi saat melihat kejadian yang ada di depan mata, Caroline Ye paham dan tahu, Kenapa Bretta Shao ini selama ini terhadap dirinya sangat memusuhinya.

Awalnya dia mengira hanya karena Bretta Shao merasa abangnya Mitchell Shao sangat berprestasi, jika bukan karena kakinya pincang, bagaimana mungkina bisa menikahi Caroline Ye seorang orang biasa yang pengecut tidak berani melakukan apa-apa, dia demi kakaknya merasa tidak adil.

Sekarang dilihat lagi, alasan terbesar tetap saja di Elton Mo sendiri.

Wanita saat dia melibatkan keuntungan diri sendiri, baru berani memperlihatkan rasa permusuhan terhadap seseorang sebagai senjatanya.

Bretta Shao menyukai Elton Mo, rasa suka yang terlihat dengan jelas.

Tapi dilihat dari respon Elton Mo, kira-kira dia mempunyai rasa terhadap Caroline Ye, Bretta Shao belum tentu mengetahui semuanya, tapi dapat dipastikan setidaknya terlihat Elton Mo lebih memperhatikan Caroline Ye, jadi baru ada rasa iri yang mendalam.

“Itu, kalian ngobrol lah, aku keluar dulu, mau melihat Mitchell kenapa masih belum pulang.”

Caroline Ye sangat bisa membedakan keadaan, jadi dia berdiri lalu melangkah keluar.

Dia tidak ingin menjadi musuh orang, lagi pula Bretta Shao ada nona muda dua, walaupun tidak dapat menjadi teman, tapi dalam satu atap dibenci oleh orang juga bukan hal yang baik, jadi saat ini lebih baik menjaga jarak dengan Elton Mo, walaupun harus mendapati kemungkina akan dibenci oleh Elton Mo.

“Kak Elton Mo, aku sudah lama banget tidak melihat kamu, aku telepon kakak gak diangkat, setiap kali aku ke rumah sakit, anak-anak magang yang kamu bimbing itu semuanya berkata kamu sibuk tidak ada waktu, kakak ini mau bersembunyi dari aku ya?”

Baru sampai di pintu masuk, Caroline Ye terdengar suara kekesalan itu, terdengar rasa suka yang begitu besar, mana seperti biasanya nona kedua keluarga Shao yang semena-mena sesuka hatinya, membuatnya sekujur merinding, bahkan bulu kudung berdiri.

“Mana mungkin?” Elton Mo tersenyum kikuk berdiri, memberi tempat duduk di sofa. “Itu, waktu sudah malam, saya pergi dulu, nona muda kedua.”

“Aku sudah bilang, aku tidak suka kamu panggil aku nona muda kedua, kamu panggil aku Bretta saja.”

“Saya harus pergi.” Tatapan Elton Mo mengejar sosok ke arah pintu masuk, sedikit terburu-buru.

“Kak Elton Mo…”

Kedua tangan Bretta Shao menangkap lengannya Elton Mo, menggertak giginya dan berkata.

“Kak Elton Mo, kamu jelas tahu aku mempunyai perasaan sama kamu, beberapa tahun ini aku terus menunggumu, kenapa kamu tidak ingin melihat aku sebentar saja?”

Mendengar katanya, wajah Elton Mo memutih, ragu begitu lama baru membalikkan badannya.

“Nona muda kedua, ada beberapa hal saya pikir, saya pikir saya sudah katakan dengan jelas, kamu seorang wanita, saya tidak bisa katakan secara langsung, tapi saya rasa kamu sudah mengerti.”

“Aku gak ngerti!”

Wajah Bretta Shao memerah. “Apa yang kurang dari aku, coba kamu katakan, aku akan berubah.”

“Kamu sangat baik.” Elton Mo mengkerutkan alisnya. “Hanya saja kita tidak cocok.”

“Kamu sudah menyukai orang lain?” Bretta Shao tanpa pedulinya terus bertanya.