Revenge, I’m Coming! - Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)

"Kenapa?"

Nyonya Song menatapnya dengan bingung.

Caroline menjelaskan dengan mengerutkan keningnya,

"Aku hanya merasa sedikit aneh, seorang pria awalnya akan bertunangan dengan seorang wanita, tapi tepat beberapa saat sebelum pertunangan, sekeluarga wanita ini mengalami kecelakaan, kemudian pria ini menikah dengan wanita lain, dan mewarisi seluruh kekayaan keluarga mantan calon tunangannya secara langsung, bukankah semua itu terlalu kebetulan?"

Mendengar hal itu, Nyonya Song pun tercengang, sinar cerah di matanya meredup.

"Kak Song." suara Caroline menyadarkannya kembali.

"Hm?"

"Aku hanya berkata sembarangan saja, jangan dianggap serius, tadi yang kubilang majalah edisi ini yang kau berikan padaku sampulnya ada sedikit masalah, permasalahannya adalah pemilihan modelnya dari awal sudah salah......"

Caroline mengubah topik pembicaraan mereka ke arah yang lebih santai, tapi Nyonya Song masih saja tenggelam dalam spekulasinya tadi, perasaannya bergejolak, membayangkan sesuatu yang mengerikan.

Mungkin kematian Beatrice dan kecelakaan Keluarga Gu yang tiba-tiba itu bukan tidak disengaja?

Seminggu kemudian ——

Ayah Shao pulang ke rumah dengan terburu-buru, membawa pulang kontrak yang sudah ditandatangani.

Tak peduli apakah Nyonya Song melihat pada muka Caroline atau tidak, dengan hubungan yang dimiliki Nyonya Song, jika Caroline bisa berteman dengannya, bagi Shao's Corp. itu adalah keuntungan berlipat ganda yang tak ada ruginya sama sekali.

"Caroline, bukankah kau ingin bekerja di departemen desain? Mulai Senin depan, kau bisa pergi bekerja."

"Terima kasih, Ayah."

Caroline sibuk mengangguk-anggukkan kepalanya, tersenyum dengan sangat lebar, sudah sibuk selama setengah bulan, walaupun menggunakan identitas yang baru untuk berhubungan kembali dengan Nyonya Song tidak sulit, tapi kalau ingin cepat berhasil memang harus menghabiskan banyak waktu dan energi, memasuki Shao's Corp. adalah langkah pertama untuk mengawali rencananya.

Setelah makan malam, jarang-jarang Ayah Shao tetap tinggal di rumah, Marry tak seperti biasanya langsung kembali ke kamarnya, Bretta dan Robert, kakak beradik itu, melihat Marry yang tidak seperti biasanya memarahi mereka di ruang tamu, langsung berjalan keluar rumah bergantian untuk menikmati kehidupan malam mereka.

Rumah menjadi lebih tenang dari biasanya.

Setelah mandi, Caroline mengelap rambutnya dan duduk di depan meja rias, tangannya yang putih menutupi tulang selangkanya, terus menatapi wajahnya dalam kaca sambil berpikir.

Belakangan ini terlalu sibuk untuk memikirkan cara masuk ke Keluarga Shao, ada hal yang belum diselesaikannya, hal itu adalah di awal saat "hidup kembali", ingatan kedua masa hidup datang menyerang, menyerbu otaknya, ketika akhirnya dia bisa menahannya, ia sudah berjanji pada 'Caroline'.

Dia masih ingat sampai sekarang, saat pertama kali terbangun dalam penjara, melihat wajah pucat yang asing dalam cermin, perasaan yang bingung dan takut, perasaan itu adalah rasa yang paling melekat dalam ingatan Caroline.

Caroline kehilangan ibunya pada umur enam belas tahun, ibu tirinya membawa seorang gadis tinggal di rumahnya, awalnya ibu dan anak itu baik kepadanya, adik perempuannya yang imut itu mengikutinya ke mana saja seperti anak buahnya, memanggilnya 'kakak' dengan sangat akrab.

Caroline yang berumur enam belas tahun sangat polos dan tidak tahu apa-apa, dan menerima ibu dan anak itu dengan lapang dada, tapi siapa yang menyangka, setelah menerima kedua orang itu, ibu tirinya itu makin lama makin terlihat gigi taringnya, ibunya sangat pilih kasih, dan adik tirinya yang selalu ia lindungi, setelah mendapatkan kepercayaan dirinya, malah tidur bersama pacar dari masa kecilnya.

Bayangan-bayangan yang buruk itu, sedikit demi sedikit mendorong Caroline masuk ke dalam penjara, sampai matipun ia tak akan bisa keluar.

Orang Keluarga Ye, tidak ada seorangpun yang baik.

Setelah mengeringkan rambutnya, ia naik ke atas ranjang, karena sopan santun ia menanyai Mitchell,

"Aku besok berencana pulang ke rumah orang tuaku, apakah kamu mau ikut pergi bersamaku?"

"Tak ada waktu." Mitchell tak melihatnya sedikitpun, lalu menutup bukunya dan hendak tidur.

Jawaban yang sudah diduga.

Dalam ingatan Caroline, Mitchell tidak pernah menemaninya pulang ke rumahnya, meski baru saja tiga hari menikah juga tidak pernah, bagi Caroline yang dulu, Mitchell hanyalah suami di atas kertas.

Juga karena hal ini, Keluarga Ye membuangnya seperti sampah, bahkan ayah kandungnya sendiri tidak suka padanya, tidak bisa diandalkan sedikitpun.

Caroline yang dulu adalah seorang pengecut, walau seluruh anggota Keluarga Ye menginjak-injak harga dirinya, dia juga tidak berkata apa-apa, tapi sekarang ia sudah bukan Caroline yang dulu lagi, Keluarga Ye yang berhutang pada Caroline, ia harus menggantikannya untuk menagihnya.

Karena sudah menggunakan raga miliknya, dia pun harus membantunya membalaskan dendam ini.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu