Revenge, I’m Coming! - Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
Setelah menutup pintu,Caroline Ye pun menghembus kan nafas nya.
“Terima kasih ya”
“Terima kasih ku untuk apa?”
“Terima kasih karena kamu sudah membantu ku menjelaskan masalah yang baru terjadi tadi,” kata Caroline Ye yang sambil mengunci pintu kamar nya itu, dan berjalan melewati Mitchell Shao, ke arah buku untuk mencari barang, “Kalau tidak ,aku pasti sudah kena marah lagi.”
“Aku melihat diri mu seperti ini,juga tidak begitu khawatir kalau kamu di marahi.”
Mitchell Shao pun memundurkan kursi roda nya tersebut dan berjalan mendekati nya.
Setelah mendengar hal ini , Caroline Ye pun hanya tersenyum,
“Karena sering di marahi itu lah , maka dari itu sudah terbiasa akan hal ini.”
Setelah selesai berbicara ia pun mengeluarkan dua bungkus mie dari laci tersebut, menenggak kan kepala nya dan bertanya, “ Kamu mau makan mie tidak?”
Mitchell Shao pun hanya terdiam beberapa saat.
“Apa kah kamu hanya memakan ini saja?”
“Kalau tidak?” kata Caroline Ye sambil mengelus – ngelus perut nya lapar itu.
“Barusan aku sama sekali belum memakan sedikit makanan, sudah naik ke atas,aku sudah hampir mati kelaparan, untung nya,masih ada dua bungkus mie ini.”
Walaupun makanan di rumah nya Mitchell Shao ini sangat enak,akan tetapi pada saat di meja makan sering terjadi kejadian seperti ini sehingga tidak jadi untuk makan bersama, karena sering terjadi kelaparan,Caroline Ye pun berinisiatif membeli beberapa bungkus mie dan cemilan lain nya ,pada saat itu juga ia selalu menyiapkan makan-makan ini semua barang kali ada yang lapar juga bisa langsung mengambil nya untuk di makan.
Kemudian ia membalik kan badan nya melihat ke arah Mitchell Shao dengan tatapan yang aneh yang melihat ke arah nya itu sendiri,ia pun membalikkan badan nya lagi, “Oh, aku hampir saja lupa, tuan muda seperti kamu mana mungkin makan makanan seperti ini, anggap saja aku tidak berkata apa pun, anggap saja aku tidak berkata apa pun.”
Selesai berbicara, ia pun membuka bungkus mie beserta bumbu nya itu ,kemudian menuangkan air panas tersebut ke dalam nya, ia juga mengambil sebuah buku lalu di taruh nya buku tersebut di atas mangkok mie itu.
“Dulu pada saat aku memiliki tugas yang harus di laksanakan, aku paling sering memakan makan seperti ini di bandingkan kamu.” Terdengar suara seseorang dari belakang.
Caroline Ye hanya bisa tertegun,hal ini mengingatkan diri nya kembali yang dulu nya dia pernah menjadi seorang komandan.
Dua bungkus mie seperti nya sudah selesai,dalam waktu 3 menit baru boleh membuka nya,wangi mie tersebut pun menyeluruhi kamar nya,seperti wangi yang tidak ada banding nya lagi,tetapi bagi Caroline Ye yang sangat lapar ini ,ini adalah dunia nya makanan.
Biasa Caroline Ye memakan mie dengan suapan yang sangat besar, pada saat ia menegak kan kepala nya itu,terlihat lah Mitchell Shao yang makan terlalu lambat,dia makan mie saja sudah seperti memakan sphagetti, siapa lagi kalau bukan dia.
“Pada saat kalian melaksana kan sebuah tugas kalian semua sering memakan mie jika semua nya seperti kamu,setelah selesai makan,apakah tugas kalian sudah selesai?” kata Caroline Ye dengan iseng
Dengan tatapan Mitchell Shao yang suram ini ia berkata, “ Ketika kami bertarung di lapangan,kami hanya dapat memakan biskuit saja,itu pun kalau pada saat di area penjagaan kami semua baru di perbolehkan untuk makan mie,apa lagi kalau di tambah dengan tugas dadakan,kami pun tidak ada waktu untuk makan.”
“ Bagaimana kalau sudah terasa lapar?”
“ Hanya bisa menahan nya.”
Setelah mendengar jawaban nya itu, Caroline Ye menyadari bahwa pertanyaan nya barusan itu sangat tidak pantas untuk di tanya.
Kali ini Mitchell Shao tidak begitu banyak berbicara, karena pada saat memakan mie ia hanya terfokus dalam memakan mie nya itu,di dalam kamar hanya lah terdengar suara kami berdua yang sedang memakan mie.
“Kita mendapat kan surat udangan di hari sabtu depan yang mengabarkan kepala militer sedang sakit,maka dari itu kamu harus ikut dengan ku pergi ke sana.”
“Sabtu depan?” Caroline Ye sedikit bingung.
Sabtu depan adalah peresmian toko IM
“Apa kah kali ini aku boleh tidak ikut dengan mu pergi?”
“Kenapa? Apa kah kamu masih mempunyai urusan?”
Caroline Ye hanya mengedip kan mata nya sejenak,awal nya dia ingin mengatakan bahwa ia ingin pulang ke rumah nya,akan tetapi Mitchell Shao pun juga tahu keadaan keluarga nya itu baik-baik saja tidak ada masalah sedikit pun,kalau saja mengguna kan alasan untuk pulang ke rumah Mitchell Shao pun pasti nya tidak akan percaya,
“Dalam beberapa waktu ini aku sangat sibuk dengan dekorasi toko baru ini,benar-benar tidak ada waktu yang kosong lagi, kamu lihat saja aku besok harus membahas tentang pemotretan yang akan di pamerkan, terlebih lagi pemotretan besok itu pasti nya tidak akan selesai dalam waktu satu hari,andai kan saja belum selesai, pasti nya akan di undur ke hari sabtu.”
“Apakah benar?”
“Iya,untuk apa aku berbohong dengan mu?” kata Caroline Ye sambil meluruskan badan nya, dan berkata, “Kamu lihat aku bekerja keras hanya untuk perusahaan, demi perusahaan ini juga berati ini semua demi ayah, demi ayah juga berarti ini semua demi keluarga Shao, membicarakan hal ini, semua nya juga demi kamu,maka dari itu perjamuan di hari sabtu nanti,kalau tidak...”
“Tidak boleh.”
Belum juga selesai berbicara, Mitchell Shao sudah memotong pembicaraan nya itu, “Kamu harus ikut dengan ku.”
“Kenapa aku mesti ikut dengan mu? Mereka semua juga tidak mengenal diri ku,sebelum aku kemari, kamu juga pergi ke perjamuan tersebut tanpa membawa ku,bukan nya juga tidak masalah ya?”
Mitchell Shao menatap nya dengan tatapan yang sangat dalam dan berkata, “Jangan jadi kan perusahan sebagai alasan mu saja,bisa saja kamu sibuk dengan urusan lain, bukan sibuk karena perusahaan.”
Caroline Ye hanya mengerutkan kan wajah nya itu,yang tersenyum dengan sangat bingung, “Apa maksud dari perkataan mu itu,aku sama sekali tidak mengerti.”
“Aku tidak peduli dengan kesibuk kan mu itu, akan tetapi di sini,kamu harus melakukan kewajiban mu sebagai seorang istri.”
Seolah-olah dia mengerti akan kata-kata nya barusan itu.
Masalah toko IM ini, Caroline Ye merasa bahwa diri nya sendiri sudah merahasia kan ini semua,akan tetapi sangat sulit merahasiakan ini semua dari Mitchell Shao ia pasti sudah mengetahui nya,apa lagi di tambah dengan identitas nya itu, untuk memeriksa nya sangat lah mudah, hanya memeriksa tentang pekerjaan nya saja ia pun sudah mengetahui nya.
Caroline Ye pun membantah nya dengan cepat,
“ Aku tidak mengatakan bahwa aku tidak ikut dengan mu,barusan bukan kah kamu yang tidak menunggu ku selesai berbicara?”
Mitchell Shao pun tidak berkomentar apa pun ia hanya memperingati ku, “Di acara kepala militer nanti, ada keluarga Ricky Liu yang datang dari daerah militer selatan itu,Ricky Liu ini dulu nya pernah menjabat sebagai kepala militer juga,maka dari itu kamu siap secara mental.”
Setelah selesai mengatakan hal ini,dia pun mengambil koran yang ada di samping nya itu.
“Keluarga Ricky juga datang, siapa?”
“Istri nya Ricky Liu yang bernama Fenna Qiu ,keponakan nya Welly Qiu,tiga tahun yang lalu kamu juga pernah bertemu dengan mereka.”
Caroline Ye pun mengingat- ngingat nya kembali.
Caroline Ye selalu berpikir bahwa Mitchell Shao selalu menyaran kan diri nya, atau pun selalu memberi tahu nya sesuatu,acara di hari sabtu nanti, Mitchell Shao pun tidak ingin pergi sendirian karena ada alasan nya, kurang lebih pasti nya ada hubungan nya dengan keluarga Ricky Liu itu.
Tiga tahun yang lalu hanya diri sendiri lah yang mengganti kan nya untuk pergi ke penjara,sebelum nya Mitchell Shao pernah memberi tahu nya ,jika mempunyai kesempatan lagi, Mitchell Shao berusaha akan memeriksa kembali kejadian yang pernah terjadi dulu nya dengan jelas.
Caroline Ye pun hanya mengingat nya kembali saja, atas kejadian tiga tahun yang lalu dia pun akan sangat berhati-hati lagi agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini.
Pada saat Caroline Ye baru menikah dengan Mitchell Shao,karena dulu nya keluarga Caroline Ye tidak pernah mendapat kan undangan,dia juga sama sekali tidak pernah pergi ke acara pesta.bukan karena apa-apa tetapi pada saat melihat pesta di tempat yang besar ini terasa sedikit gugup saja.
Berkomunikasi dengan keluarga Ricky Liu itu di luar perjamuan tidak lah masalah , yang menjadi masalah itu adalah yang datang ke pesta nanti orang-orang yang mempunyai jabatan semua,yang level nya sangat tinggi,dan di antara orang-orang ini lah Mitchell Shao yang memimpin paling baik,dan jika bertemu dengan siapa pun itu harus memberi nya hormat,seperti hormat ketua.
Pada perjamuan tersebut juga terdiri dari beberapa negara yang menghadiri acara tersebut,pada saat ingin pergi ke sana,Marry Li sudah tiga kali memberi tahu kepada Caroline,agar Caroline tidak membiarkan Mitchell Shao pergi ke mana-mana,jika pada saat itu memalukan keluarga,pada saat pulang ke rumah tidak akan mendapatkan makanan.
Pada saat itu Caroline Ye pun sangat kepikiran dengan kata-kata itu, tiba-tiba ia menyadari bahwa tidak melihat Mitchell Shao lagi,Caroline Ye pun sangat panik,dan segera mencari Mitchell Shao,ini benar-benar terjadi.
Dalam ingatan nya,ketika ia mendorong pintu ruang istirahat tersebut,dia melihat pemandangan yang tidak bagus,yaitu melihat Mitchell Shao dan seorang wanita yang sedang berada di ranjang tersebut,walaupun tertutupi dengan selimut,akan tetapi ia melihat ke arah tubuh nya wanita itu dengan jelas,bahwa tidak memakai pakaian sama sekali.
Pada saat di dalam ruangan,hanya terasa suasana yang tidak mengenakan itu.
Caroline Ye pun merasa hancur seketika seperti batu yang di jatuh kan k bawah hancur berkeping-keping,ia pun teringat akan hal yang dulu nya terjadi pada adik perempuan nya itu yang pernah tidur dengan lelaki lain,namun hari ini ia melihat kejadian yang sesungguh nya bahwa itu adalah suami nya sendiri tidur dengan wanita yang tidak ia kenali itu.
Akan tetapi ia menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan hal ini.
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowMy Charming Lady Boss
AndikaMr Huo’s Sweetpie
EllyaKisah Si Dewa Perang
Daron JayHarmless Lie
BaigeInnocent Kid
FellaRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending