Revenge, I’m Coming! - Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
“Tuan muda, tunggu sebentar, aku melepas celanamu dulu."
Suara yang baru dikeluarkan oleh pembantu,
Suara "srekk", pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka, Caroline Ye langsung masuk, ,melihat pemandangan pembantu yang mencoba melepaskan celana Mitchell Shao, wajahnya memerah.
“Aku saja, dia lebih terbiasa jika aku yang melepaskan bajunya.”
Wajah pembantu memerah, “Nyonya muda, perkataan Anda…”
“Kehangatan air terlalu dingin, ganti ulang air, masalah melepaskan baju biarkan aku yang melakukan.”
Tangan Caroline Ye dengan bebas mengayuh di bak mandi, dengan wajah biasa.
Pembantu melihat Mitchell Shao sebentar, melihat dia seperti tidak ada yang ingin dikatakan kepada dirinya sendiri, hanya meminta nya untuk mengatur kehangatan air panas saja.
Caroline Ye dengan wajah tersenyum, berkata di telinganya, “Kerja sama sedikit, aku tidak bisa mengerakkanmu,”
Mitchell Shao tersimpan banyak senyuman, tapi dia tidak merespon.
Salah satu tangannya melewati ketiak Shao dan memeluk bahunya, sepertinya dia telah menggunakan banyak kekuatan untuk menahannya, dan tangan lainnya melepas celananya dengan mudah.
Dulu saat seperti ini dia selalu tutup mata, tapi hari ini dia dengan berani membuka matanya, membantunya masuk kedalam bak mandi.
Pembantu yang disamping tidak tahu sudah melihat apa saja, wajahnya merah, “ Aku bantu tuan muda gosok punggung saja.”
Berkata, dan mengambil handuk, celupkan kedalam air lalu mengosokkan punggungnya.
Caroline Ye memeluk lengannya melihat sebentar, mata terbuka melihat tangan pembantu takutnya sembarang pegang ke area yang tidak aman, Mitchell Shao tidak ada keraguan sedikitpun.
Matanya melihat pembantu mengeluarkan tangannya, Caroline Ye mengambil handuk sambil menggulung lengan bajunya dan berjalan,
“Menggosok punggung bukan begitu ”
“Ha? Pembantu terbengong.
“Kamu hanya mengelap bagian belakang, tapi tidak depan, “ Caroline Ye menggoyangkan tangannya dengan maksud menyuruhnya pinggir, mencontohkan kepadanya.
Handuk yang sudah dibasahi telah diperas oleh Caroline.
Karena belakang Mitchell Shao menghadap mereka, dia meletakkan satu tangan di bahu kiri Mitchell Shao dan tangan lainnya menggosok bahu kanannya, seolah dia memegangnya dari belakang, sangat memalukan.
Pembantu melamun.
“Dengan begini baru bisa bersih,” Caroline Ye dengan sengaja mendekati telinga Mitchell Shao, menekankan kata” bersih”, menggunakan handuk di tangan lap dengan keras, menggambarkan balas dendam, seperti ingin menggosok dada Mitchell Shao sampai lapisan kulitnya terlepas.
Tulang besi kokoh milik Mitchell Shao membuat dia sangat cemberut.
Tangannya tiba-tiba tertahan.
Suasana kamar mandi terasa memalukan.
Mitchell Shao batuk sebentar, seperti ingin menggunakan suara batukan untuk menutupi rasa canggung.
“Sudah selesai.”
“Belum.” Caroline Ye tidak melepaskan tangannya, bukannya ingin bermain, tapi dia belum cukup bermain!
Setelah dia selesai, tangannya memegang handuk yang terletak ke dada di sisi kirinya, ketika dia secara tidak sengaja menyentuh tonjolan aneh, dia berteriak, dan tiba-tiba dia tertarik ke arah depan.
Dia berseru, sekuruh dada melekat pada punggung Mitchell Shao, hanya terpisahkan kaos dalam, dia bahkan jelas merasa dadanya ditekan, karena tidur siang, dia tidak memakai pakaian dalamnya.
Napas Mitchell Shao tiba-tiba menjadi berat, dia memutar kepalanya, menekan dagunya dengan tangan yang kuat, lalu ciuman yang hangat itu datang dengan cepat dan ganas.
Pembantu melamun terkejut, dia memegang mulutnya dengan lama, lalu berdiri ditempat yang sama.
Ciuman itu datang sangat cepat, Caroline Ye benar-benar lumpuh, dia tidak siap, dan ketika dia kembali, dia menemukan bahwa dia tidak bisa mengela sama sekali, karena ada seorang pelayan perempuan berdiri di belakangnya.
Tepat ketika dia merasa bahwa dia akan mati lemas, ciuman itu berakhir dengan tiba-tiba, dan dia sangat tidak puas sehingga dia menyesapnya dan melepaskannya.
“Apakah kamu berencana berdiri disana terus melihat ?”
Suara rendah itu serak membawa sedikit nafsu, pembantu itu kembali, berlari keluar.
Setelah beberapa saat, terdengar suara pintu tertutup dari luar, Caroline Ye juga kembali,
“Aku… aku juga pergi.”
“Aku tidak menyuruh kamu pergi.”
Tangan Mitchell Shao mengelilingi lengannya, dia ingin pergi juga tidak bisa.
“Bukankah belum selesai mandi? Bukankah kamu masih mau menggosok punggungku ?
Ketika suara itu baru saja selesai dilontarkan, dia tiba-tiba ditarik, dan seluruh orang jatuh ke dalam bak mandi. Seruan itu ditutupi oleh suara 'plung', dan ketika dia membuka matanya lagi, dia duduk dalam posisi yang sangat memalukan di tubuh Mitchell Shao.
Tubuh bagian atas telanjang terkena air, tanpa daging tambahan, tidak ada jenis otot virtual yang dilatih saat gym, otot pada tubuhnya nyata dan keras, dan hampir tidak ada bentuk cekung semuanya garis yang sempurna.
Dia menelan air liur, tetapi terkejut bukan karena garis otot ini, tetapi karena sensasi benda asing yang jelas di antara kedua kakinya.Pada saat ini, pikirannya kosong, dia mengajukan pertanyaan bodoh secara mekanis.
“Kamu.. apa yang ingin kamu lakukan?”
Percikan air di kamar mandi berangsur-angsur tenang, kemudian dia mendengar suara yang jernih,
“Aku suka melihatmu cemburu.”
Garis yang keras dilunakkan oleh cahaya lampu, suaranya bergema di kamar mandi, dan bergema lama sekali, pada akhirnya, hanya 4 kata yang tersisa.
“Aku sangat suka.”
Dia sedang berkata, suka padaku?
Caroline Ye mengajukan beberapa pertanyaan semacam itu di dalam hatinya, tetapi dia tidak bisa berpikir sampai detail, di bak mandi , dia berteriak, dan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuh, tanpa sadar memegang daging di lengan Mitchell Shao,
“Sakit, sakit… kamu keluar…”
“Sebelum merayu aku, kamu harus tau kalau bisa sakit.”
“Dasar berandal, kamu yaa yaa … sakitt..”
Rasa sakit yang hebat benar-benar menutupi kehangatan sebelumnya, Caroline Ye sakit dengan menetaskan air mata, menangis sambil menjerit di lengan Mitchell Shao, dan tubuhnya biru dan ungu, tetapi tangannya lemas, tapi siapapun tidak berniat untuk berhenti, masih menikmati,
“Sakit sedikit tidak apa-apa.”
Percikan di bak mandi, suara ‘pai pai’ tidak ada habisnya, dia sakit sampai tidak bertenaga sehingga dia sangat lemah di pundak bahu Mitchell Shao, marah,
"Bajingan, bajingan ... masih sakit! Pembohong!"
Mitchell Shao sangat terpesona dengan suara marahnya , hanya merasa ditenangkan, "Awalnya memang begini, kamu tahan, nanti akan baik-baik saja."
“Masih ada selanjutnya?”
Caroline Ye merasa kecewa, mencoba memanjat keluar sambil menarik bak mandi. "Aku tidak menginginkannya, aku tidak mau ..."
Mana ada bebek yang sudah dimasak matang bisa terbang lagi, Mitchell Shao meraih punggungnya tanpa basa-basi dan mengubah posisinya untuk melanjutkan ke bak mandi.
Caroline Ye takut sakit, menangis,
“Tidak lagi, tidak lagi, kamu ampuni aku, Mitchell Shao, Tuan muda, Ketua, aku mohon kepadamu….”
Tangan besar itu menyusuri bahu wanita itu yang halus dan mengikatkan kelima jarinya ke dinding.
Samping telinganya terdengar suara serak menenangkan, seperti membujuk anak kecil.
“Sudah sudah, kali ini benar tidak sakit.”
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyMy Greget Husband
Dio ZhengCantik Terlihat Jelek
SherinLove And War
Jane1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaLove Is A War Zone
Qing QingDemanding Husband
MarshallRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending