Revenge, I’m Coming! - Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
Setelah beberapa saat, didalam ruangan itu hanya ada suara napas beratnya.
Di luar pintu terdengar suara yang akrab, dengan jelas membahas suatu masalah, dia sedikt bingung turun dari tempat tidur, dengan bertelanjang kaki berjalan kesana.
"Senior, hutan telah dibersihkan,dan latar belakang seluruh penghuni di daerah sini sudah diperiksa lagi, tidak menemukan sesuatu yang aneh, jika anda masih tidak yakin, apakah perlu mengirim beberapa orang untuk berjaga disana?"
"Tidak perlu,"
Suara Mitchell Shao terdengar rendah, "Setelah masalah hari ini, dia tidak akan datang lagi, jika dia datang lagi, kamu katakan padanya bahwa setelah Caroline Ye tenggelam ke dalam air kondisi badannya menjadi tidak baik, sehingga kami tidak terima tamu di rumah."
"Baik."
Ajunda Xun menjawabnya, perasaan senang di sudut matanya tertangkap sekilas oleh sosok di pintu, sangat menarik untuk mengakhiri topik pembicaraan ini,
"Jika tidak ada hal lain, senior, aku pergi dulu."
Alis Mitchell Shao berkerut, melihat kearah pintu kamar sekilas, mengangguk sedikit,
“Ya."
Setelah Ajunda Xun pergi, rumah menjadi tenang.
Caroline Ye juga tidak bersembunyi, berjalan keluar, mukanya terlihat pucat, "Apa yang terjadi sore tadi?"
Dia hanya mengingat ia menelepon di samping danau, sedang menelepon dengan serius tiba-tiba di dorong oleh seseorang, ia terjatuh ke dalam air, dan kemudian tidak ingat apa-apa lagi.
"Kamu jatuh ke dalam air, dan Ajunda Xun menyelamatkanmu."
Caroline Ye mengerutkan kening,
“Apakah perbuatan Robert Shao.”
Mitchell Shao tidak berkata apa-apa, tapi sedang memikirkan pernyataan itu.
“Apa yang ingin dia lakukan?”
Caroline Ye tidak tahu maksud kedatangan Robert Shao hari ini, sebenarnya hubungan mereka berdua kakak adik di kategorikan seperti apa, kesannya dari dulu terhadap Robert Shao sebenarnya sangat benci dan takut pada kakaknya, tapi hari ini malah datang kesini memberikan ketidaknyamanan kepada dirinya sendiri, sebenarnya apa maksudnya?
"Dia berusaha untuk membuat Ajunda Xun menjauh, dan kamu jatuh di depan aku, menurutmu apa yang ingin dia lakukan?" "
"Dia..." mata Caroline Ye terjatuh pada kakinya Mitchell Shao, dengan ragu berkata,
"Dia mencurigai kakimu baik-baik saja?"
"Aku takut bukan meragukan," Mitchell Shao mengkerutkan alisnya sehingga membentuk kerutan,
"Dia hanya perlu melihatnya dengan mata kepalanya sendiri untuk memastikan kebenaran, Robert mengerjakan sesuatu pasti sampai tuntas."
"Kenapa dia ingin tahu hal ini?"
Caroline Ye tidak mengerti.
Mitchell Shao terluka saat menjadi tentara, hal ini mungkin tidak terlalu berhubungan dengan Robert Shao, dia selalu merasa bahwa masalah antara Robert Shao dan Mitchell Shao tidak lain adalah hak warisan dari keluarga Shao, tapi Mitchell Shao jelas tidak tertarik kepada warisan itu, seharusnya tidak ada niat saling mengambil keuntungan di antara mereka berdua.
Maka rasa permusuhan Robert Shao kepada Mitchell Shao karena apa?
"Tidak penting," Mitchell Shao tidak menanggapinya dengan serius, "Kelak kamu tidak usah bertemunya lagi, dan dia tidak akan datang ke sini lagi, masalah sudah selesai begitu saja."
"Begitu saja?"
Caroline Ye mendadak merasa tidak yakin, "Hei, hari ini yang jatuh ke dalam air itu aku, jika Ajunda Xun tidak datang tepat waktu, jika aku mati tenggelam bagaimana?"
"Jangan membuat keributan," Mitchell Shao berkata dengan tidak berdaya dan memegang tangannya yang dingin, matanya yang tenang menunjukkan penyesalan,
"Kamu tahu itu tidak akan terjadi."
Saat sebelum pergi, mereka naik ke atas untuk berganti pakaian, dia sudah mengatakan kepadanya bahwa Robert Shao datang bukan dengan maksud baik, juga mengatakan kepada Ajunda Xun, hal yang lain dapat ditunda, saat ini harus selalu memperhatikan situasi pinggir danau, sehingga Ajunda Xun sama sekali tidak pulang untuk mengambil panggangan, terus menuggu di dekat hutan.
Tidak begitu lama setelah Caroline Ye masuk ke dalam air dia di selamatkannya. Dia belum menderita banyak kerugian, tetapi dia pingsan karena teringat masa lalunya.
Suhu tangan semakin kembali normal, perasaan depresinya sedikit demi sedikit memudar, dan nadanya menjadi tenang.
"Bukannya aku ingin membuat masalah denganmu. Aku merasa bahwa masalah yang dilakukan oleh adikmu ini. Kamu sebagian melihatnya sebagian berpura-pura tidak melihatnya. Aku rasa begini tidak baik. Bukankah itu memanjakan? Hari ini dia dapat mendorong aku ke dalam air, besok mungkin dia bisa melakukan suatu hal yang lain. "
Setelah berhubungan begitu lama, dia dapat melihat sebenarnya bahwa Mitchell Shao sangat lembut terhadap orang di sekitarnya.
Tetapi ketika menyangkut kehidupan orang, tidak bisa menggunakan hati yang lembut.
"Bukan memanjakan,"
Nada bicara Mitchell Shao sedikit berat, dan matanya sedikit dingin. "Ini kesempatan baginya untuk berpikir jernih. Setelah ini, jika dia melakukan sesuatu lagi, maka tidak ada yang akan toleransi lagi."
Ekspresi Caroline Ye terlihat canggung.
Tidak tahu sejak kapan, pria di depannya semakin memperdulikannya, dan sering membuatnya merasa bahwa dirinya bersalah karena menipu perasaannya, tetapi hari ini membuat dia tersadar.
Dia adalah Mitchell Shao, karena beberapa alasan yang tidak dia ketahui, pria ini telah menyembunyikan kakinya dan berpura-pura cacat duduk di kuris roda selama lima tahun, Kesabaran dan keberaniannya tidak sebanding dengan orang pada umumnya, apalagi cara berpikir dan kepintaranya bukan semua orang bisa menebaknya.
Sebenarnya saat dia terbangun dan mengetahui bahwa Ajunda Xun yang menyelamatkannya, dia sangat ingin bertanya.
Jika saat itu Ajudan Xun tidak berada di hutan, akankah ia mengambil risiko dilihat oleh Robert Shao untuk menyelamatkan dirinya?
Hingga akhirnya dia tidak bertanya, karena ketika dia memikirkan pertanyaan ini, dia segera memulihkan kembali dirinya setelah beberapa saat tenggelam dalam perasaannya, mengembalikan pemikirannya yang rasional dan ketenangannya.
Mitchell Shao orang seperti apa, masa lalunya seperti apa, dia memiliki rahasia apa, hal ini dia tidak tahu, yang dia ketahui Mitchell Shao adalah seorang tentara biasa yang dingin dan tidak suka berbicara.
"Aku akan belajar memasak."
Sebelum tidur, Caroline Ye tiba-tiba mengungkit masalah ini.
Tatapan Mitchell Shao berpindah dari buku itu mendarat di wajahnya, "Kenapa tiba-tiba jadi mau belajar?"
"Untuk menghindari hal yang terjadi hari ini,"
Caroline Ye menghela nafas berat, "Terburu-buru, membuat aku tidak tahu harus melakukan apa, terlalu memalukan."
"Dia tidak akan datang lagi kesini."
"Walaupun tidak datang aku tetap harus belajar. Berjaga-jaga jika suatu hari kamu membawa seorang teman pulang," Caroline Ye mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk pundaknya, dengan serius berkata.
"Tidak perlu khawatir, aku adalah rekan kerjasama yang sangat bertanggung jawab, status sebagai istri ini, aku akan berusaha dengan sekuat tenaga, berusaha sehingga sempurna."
Kata-kata "rekan kerjasama" membuat mata Mitchell Shao samar-samar menunjukkan rasa tidak senang, tetapi dengan cepat hal itu menghilang.
"Jika seperti itui, maka mulai besok, kamu yang memasak."
"Besok tidak bisa, lusa saja,"
Caroline Ye menguap dan berbalik memunggunginya, "Besok aku ada sesuatu yang harus dilakukan. Papa memintaku menemaninya menemui manajer Anping Jewellery, ada kerjasama yang harus dibicarakan."
Masalah di tempat kerja, Mitchell Shao tidak pernah banyak bertanya.
Bagi Caroline Ye negosiasi kerja sama ini sangat penting.
Pada awalnya, beberapa perusahaan menyukai tanah tersebut, tetapi Anping Jewellery mendapatkan posisi pertama, tetapi di lingkaran dalam tahu bahwa jika Anping Jewellery ingin secara resmi mengembangkan lahan tersebut, dana mungkin tidak mencukupi, karena tidak dapat menanggani ini, sehingga harus mengeluarkan satu bagian, lagipula diperlukan biaya untuk projek.
Caroline Ye awalnya tidak tertarik pada ini, tetapi dia kebetulan mendengar, bahwa Gu’s Corp juga berhubungan dengan Anping Jewellery.
Kalau dari dulu, Gu’s Corp menjadi perusahaan yang masuk ke salah satu daftar perusahaan terkemuka di Kota Nan, maka mereka tidak akan mempedulikan pengembangan proyek kecil ini, tapi kali ini perusahaan tersebut berinisiatif untuk mendekatinya, itu menunjukkan bahwa ada masalah di bagian dalam Gu’s Corp.
Kemungkinan terbesar yaitu ada masalah internal dibagian manajemennya. Tidak puas dengan Blake Lu yang selama setengah tahun ini tidak ada keberhasilan apa-apa, dia sangat ingin membuat sedikit keberhasilan untuk menutup mulut manajemen.
Ini yang menjadi pemikirannya di tengah-tengah hatinya.
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyThick Wallet
TessaMy Charming Wife
Diana AndrikaHidden Son-in-Law
Andy LeeCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoInventing A Millionaire
EdisonLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending