Revenge, I’m Coming! - Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
“Keluar dan tunjukkanlah dirimu.”
Caroline Ye menghadap tirai panggung lalu berteriak. Teriakannya memancing tatapan seluruh hadirin.
Ketika Ran Zhao berjalan keluar dari balik layar, wajah Jacqueline He pucat sejadi-jadinya. Bibirnya juga pucat pasi. Ia berjalan ke arah wanita itu dan bersiap melabraknya, “Siapa yang menyuruhmu kemari?”
Kinagawa langsung menghalangi langkah Jacqueline He. Tubuhnya lemah dan kurus, tetapi bagaimana juga itu tubuh seorang pria, jadi Jacqueline He langsung menghentikan langkah. Tatapan matanya sangat panik.
Caroline Ye memegang pundak Ran Zhao dan memperkenalkannya pada hadirin, “Saya jelaskan sebentar, ia adalah pekerja departemen desain Shao’s Corp. Ia sangat paham dengan apa yang telah dilakukan Jacqueline He.”
Mata Ran Zhao memerah. Kalimatnya terbata-bata, ia sama sekali tidak berani menatap siapapun, “Waktu itu, ketika sedang mencari desainer baru, Jacqueline He menerima rancangan desain Kinagawa. Kebocoran desain karya desainer kami kali ini juga dikarenakan ia di kantor menyuruh saya mencuri karya Caroline Ye. Sebelum kompetisi dimulai karya itu sudah dijual ke orang lain.”
Tindakannya dibongkar habis-habisan. Caroline Ye kini berdiri dengan goyah, ia tidak mengucapkan satu kata pun.
Suara keriuhan dan cemoohan muncul seketika di ruangan itu seolah ingin merobohkan atap ruangan.
“Ternyata bisa ada kejadian semacam ini, ini benar-benar aib bagi para desainer.”
“Orang seperti ini bisa ikut kompetisi, batalkan keikutsertaannya.”
“Aku lihat CEO Lu, orang Perusahaan Perhiasan Kota Qing itu, juga bukan orang baik. Mereka berdua pasti sudah bersekongkol.”
“Iya benar, maling teriak maling, sungguh tidak tahu malu.”
“......”
Di tengah keriuhan, Jacqueline Hu meninggalkan panggung dengan panik. Hinaan dan cemoohan juga memaksa Blake Lu ikut pergi. Karena ini melibatkan rahasia orang dalam, satu ruangan itu kini benar-benar ribut.
Pembawa acara juga terpaksa memberikan trofi juara kedua di tengah keributan ini. Sepanjang sejarah kompetisi, ini pertama kalinya trofi juara ketiga tidak diambil siapa-siapa. Pada akhirnya gelar juara ketiga jatuh ke tangan Adele Chen yang sudah mengundurkan diri dari kompetisi. Ini sungguh konyol.
Setelah siaran langsung berakhir, Caroline Ye dan Kinagawa berjalan bersama ke ruang istirahat sambil membawa trofi masing-masing.
“Terima kasih ya”.
“Berterimakasihlah pada dirimu sendiri. Kamu sudah mengemban tekanan seberat ini dan pada akhirnya berhasil bertahan. Itu sungguh tidak mudah.”
“Kala itu, kalau bukan kamu yang bantu saya mengambil kembali draf rancangan, saya tidak akan bisa menjadi seperti aku yang hari ini.”
“Ini semua memang layak kamu raih.” Sudut mata Caroline Ye sekilas melihat di pojok belakang tubuh Kinagawa ada bayangan manusia. Ia buru-buru mengalihkan topik, ia mengulurkan tangan pada pria itu, “Kembali ke topik diskusi. Hari ini aku mengakui kekalahanku, semoga kedepannya kita punya kesempatan bekerjasama.”
Kinagawa terdiam sejenak, lalu langsung merespon, “Saya juga berharap begitu.”
Keduanya berpisah di koridor lalu berjalan menuju ruang dandan masing-masing.
Karena harus mengurusi urusan Ran Zhao, Kak Kelly dan Dylan Bai pergi ke kantor polisi untuk memberi keterangan, jadi kini tidak ada siapa-siapa di ruang dandan Caroline Ye. Ketika baru duduk, wanita itu langsung mendengar suara pintu dibuka. Ia juga mendengar langkah kaki seorang pria yang sangat familiar.
“CEO Lu kemari untuk memberi selamat padaku?”
Langkah kaki yang ada di belakang tubuhnya terhenti, lalu terdengar suara kesal Blake Lu, “Caroline Ye, kamu dan Kinagawa sudah saling kenal dari dulu? Kejadian hari ini kamu pasti sudah rencanakan dari awal.”
“Kamu sedang bicara apa sih?” Caroline Ye berbalik badan, lalu melanjutkan kalimatnya dengan tenang, “Kata-kata CEO Lu ini sungguh terlalu memandang tinggi kecerdikan aku. Aku memang merencanakan apa? Merencanakan agar kamu dan Jacqueline He mencuri karyaku dan menjualnya? Merencanakan agar Jacqueline He memfitnah Kinagawa melakukan penjiplakan? Kalian berdua sungguh penurut sampai rela menjalankan rencanaku selangkah demi selangkah?”
Sindiran itu langsung membangkitkan kemarahan Blake Lu. Ia dengan murka berkata, “Kamu sebenarnya punya dendam apa denganku? Mengapa kamu selalu berseberangan denganku lagi dan lagi?”
Sudut bibir Caroline Ye terangkat, ia menatap pria itu sambil tersenyum angkuh. Tatapannya yang dalam membuat keangkuhannya benar-benar terpancar.
“CEO Lu, orang yang tidak pernah menjahati orang lain tidak akan pernah takut rumahnya diketuk malam-malam. Kamu sudah melakukan banyak kejahatan pada orang lain, masa kamu tidak paham apa dendam yang dimiliki orang-orang itu terhadapmu?”
“Apa maksudmu berkata seperti ini? Kita sama sekali belum pernah berinteraksi. Aku ingin kamu jelaskan kata-katamu tadi.”
Caroline Ye berdiri, berjalan mendekati pria itu, lalu menatapnya dari atas ke bawah, “CEO Lu, apakah kamu pernah membunuh orang?”
Kata-kata ini seketika membuat wajah Blake Lu pucat pasi. Pupil matanya langsung mengecil.
“Kamu tahu apa yang dirasakan seseorang ketika akan mati? Terutama kalau orang itu mati karena tenggelam, ia akan merasa kesulitan bernafas, mulut dan hidungnya akan tersedak air...... Hingga pada akhirnya, ketika jiwa meninggalkan tubuh orang itu masih bisa merasakannya. Rasanya sangat sakit. Pada saat itu juga ia bisa melihat semua orang yang menyakitinya dan memaki-maki mereka setengah mati.”
Wajah Blake Lu semakin lama semakin tidak enak dilihat. Melihat bayangan tubuh wanita di depannya tiba-tiba mirip bayangan tubuh seseorang, matanya langsung terasa aneh dan ia panik. Mereka jelas-jelas dua orang yang berbeda, tetapi kenapa bayangannya sangat mirip? Ketakutan kini mengalahkan semua akal sehatnya.
Ia mencekik leher Caroline Ye, lalu berteriak marah, “Tutup mulutmu.”
Bang! Punggung Caroline Ye menyenggol meja, membuat semua alat dandan yang berada di atasnya jatuh dan pecah berkeping-keping. Suara pecahannya sangat kencang dan memekikkan telinga.
Wanita itu kesulitan bernafas, ia bersusah-payah memukul-mukul pergelangan tangan Blake Lu.
“Kamu mau apa?”
Sebuah suara berat terdengar dari depan pintu.
Blake Lu menarik kembali akal sehatnya. Ia menengok ke arah pintu, dan yang dilihatnya adalah Mitchell Shao yang duduk di sebuah kursi roda. Wajahnya yang selalu dingin dan tidak ramah menunjukkan ekspresi ketidaksenangan dengan sangat jelas.
“Kak Mitchell Shao......”
Blake Lu melepaskan Caroline Ye, lalu dengan panik mengelak, “Ini hanya salah paham, benar-benar salah paham.”
“Salah paham?”
Mitchell Shao melihat sekilas Caroline Ye yang sedang memegangi leher sambil bernafas terengah-engah. Pemandangan ini membuatnya semakin marah.
“Hubungan keluarga Lu dan keluarga Shao baru diperbaiki, dan kini kamu berani-beraninya mencekik leher istri aku. Kalau pun ia salah, memang kesalahpahaman apa yang terjadi sampai kamu bertindak seolah tidak memedulikan reputasi keluarga Shao lagi? Atau kamu sebenarnya memang tidak memandang penting keluarga Shao?”
“Aku tidak bermaksud seperti ini.” Blake Lu ketakutan hingga kepalanya penuh keringat, namun ia tetap berusaha sekuat tenaga memperlihatkan ketenangan. Ia mengalihkan pandangan matanya, lalu buru-buru berkata, “Mitchell Shao, aku, emosiku barusan terpancing. Istrimu tadi saat kompetisi berlangsung mempermalukanku. Ia membantu seorang pria tidak dikenal tanpa memedulikan reputasi Shao’s Corp sama sekali. Aku saat ini menggantikanmu untuk menginterogasinya tentang apa sebenarnya hubungan dia dengan laki-laki itu. Ia mengaku mereka saling kenal. Kami kemudian beradu pendapat, dan akhirnya bertengkar......”
Pria itu sudah menyakitinya secara fisik dan kini menyakitinya dengan kata-kata. Ia ingin mengatakan sesuatu, namun tenggorokannya sakit hingga ia tidak mampu berbicara. Caroline Ye akhirnya memilih mengganjar pria itu dengan satu tamparan.
Ia takut Mitchell Shao percaya dengan omong kosong Blake Lu.
“Mitchell Shao, kita sudah saling kenal dari kecil dan aku selalu memedulikanmu. Aku tidak peduli apakah kamu mau mendengarkanku atau tidak kali ini, tetapi yang jelas wanita ini menikahimu semata-mata karena terpikat nama besar keluarga Shao. Dia sekarang tidak diam di rumah, melainkan pergi kesana-kemari dan bergaul dengan begitu banyak pria. Di hatinya sama sekali tidak ada kamu. Ia bahkan kini bersekongkol dengan pria lain.”
“Kamu......”
Caroline Ye langsung mencengkeram kerah kemeja Blake Lu.
Blake Lu buru-buru berkata, "Kak Mitchell Shao, lihat, dia duluan yang menggerakan tangan, aku hanya berusaha melindungi diri. Di situasi seperti ini masa iya aku tidak boleh melindungi diri?"
Tatapan dingin Mitchell Shao beralih ke wajah Blake Lu, "Jadi maksudmu aku harus percaya kamu, orang yang aku kenal dari kecil tetapi hanya sebatas kenal saja, dan tidak percaya istriku, orang yang tidur seranjang dan berbagi bantal denganku?"
Caroline Ye menatapnya kosong.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelBlooming at that time
White RoseWonderful Son-in-Law
EdrickMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraSi Menantu Dokter
Hendy ZhangMy Cute Wife
DessyRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending