Revenge, I’m Coming! - Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)

Keluarga Shao melihat ayahnya yang berbakti ini, sebenarnya hubungan ini sangat dalam, ayahnya Mitchell Shao, Edison Shao ini tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya, dia sering tidak berada dirumah, tetapi istrinya Marry tetap tinggal dirumah.

Mitchell Shao, masih terbilang muda, sekarang menjadi orang yang tidak berguna, maka itu, maka itu Marry tetap memberikan semua wasiatnya kepada dia, bagi tubuh yang sehat dan bisa melarikan diri itu malah tidak membantu.

Robert Shao masih menghormati orangtua dan saudaranya, yang terlihat berhati-hati itu, tetapi dibelakang dia berkali-kali mencoba untuk meniduri kakak iparnya, jika memang dia seorang yang sangat berhati-hati, maka pemikiran seperti ini tidak akan terjadi.

Urusan didalam ini tidak semudah itu!

Ditubuh Caroline memiliki dua orang ingatan, banyak pemikiran yang terlalu dipusingkan, tidak bisa menahan rasa kantuk ini, lalu dia tertidur.

Karena dampak dari badai pernikahan, bahkan Gu's Corp yang telah diambil oleh Blake itu juga mengalami guncangan.

Caroline yang melihat perjuangan orangtuanya yang direbut itu, hatinya merasa sedih dan penuh dengan amarah, hanya saja Corp’s Gu telah dibesarkan oleh Blake, maka itu dia baru bisa memiliki kesempatan untuk mengambil semua itu kembali.

Ini seperti mati dan dilahirkan lagi.

Siang ini, Mitchell dialihkan pemikirannya untuk keluar, Caroline berada dikamar sedang berada diatas laptopnya, identitas pribadi di Weibo seketik tebongkar.

“Halo, Aku adalah seketaris Gina dari Lime’s Share Corp, apakah kamu adalah design dari perhiasan ini?”

Pembuat gambar kalung ini telah dibuat oleh Beatrice sejak dia berada diluar negeri, pada saat itu dia sering merancang beberapa gelang dan dipajang di Weibo, tetapi ini telah bertahun-tahun yang lalu.

Ketika sedang bertanya-tanya tentang ini, dipembicaraan ini ditambah sebuah pesan.

“Direktur kami tertarik pada rancangan anda, seperti ini, perusahaan kami sedang merancang untuk kalangan anak muda, sedang mencari seorang desigener, apakah anda tertarik?”

Mata Caroline seketika bersinar.

Berhasil menjadi seorang designer perhiasana, ini adalah mimpinya.

“Jika bisa, bisakah kita mengetahui nama aslimu? Kita bisa mencari waktu luang untuk berbicara tentang ini, direktur kami sangat menyukai rancangan anda.”

Diperkataan ini terus saja Seketaris ini yang berkata, jika dilihat, sepertinya sangat memohon.

Caroline meliht kearah telepon genggamnya, lalu mengetik sebuah kalimat.

“Jika perusahaan ini dapat menerima rancangan yang aku buat, maka kita dapat berbincang.”

“...”

Ketika makan malam, makanan diatas meja begitu mewah, Caroline merasa bingung apakah dirumah sedang kedatangan seorang tamu, pintu diluar diketuk, mendengar seseorang berkata ‘Tuan’, dia baru mengerti, jika Edison telah kembali.

Edison baru bertugas di Paris, sekali pergi telah setengah bulan, bahkan pernikahan dikeluarga Lu tidak sempat dihadiri, hari ini adalah pertemuan pertama Caroline setelah dia kelua dari penjara.

“Edison, bagaimana bisnis di Paris itu?”

Marry dengan bersemangat membawakan semangkuk sayur, matanya terus melihat kearaha ayahnya, sungguh tidak memperhatikan wajah suaminya ini sangat tidak bagus.

“Seperti itu saja.”

“Heng,” Ayahnya yang melihat bisnisnya ini mengalami kendala hanya berkata satu kata, tidak ingin tahu.

“Aku telah mengatakan kepadamu jika ini tidak akan berjalan dengan baik, dirumah ada Kota Nan bisa memberikan kamu berapa nilai, selain Kota Nan, kamu masih mengenali siapa?”

Edison tidak dalam keadaan yang baik, ketika mendengar ini ingin memberontak.

“Menang dan kalah adalah hal biasa, bisnis juga seperti ini, aku tidak pernah melihat seorang jendeal bisa bawa kemenangan untuk beratus-ratus prajurit.”

Ayah mengerutkan dahinya.

“Kemenangan dan kekalahan prajurit untuk melindungi negara, apakah mirip dengan bisnis?”