Revenge, I’m Coming! - Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat

Mitchell Shao melihat dia dengan sepasang matanya yang menunjukkan ketekunan dan ketulusan seorang tentara, memberikan ketenangan pada orang dan disaat bersamaan juga seperti memberikan sebuah perlindungan, membuat orang tidak dapat mengetahui pikirannya yang sebenarnya.

Detak jantungnya tiba-tiba kacau. Hanya melihatnya dengan tatapan kosong. Dia ingin memastikan kata-kata yang dia katakan tadi adalah kenyataan.

Saat itu terdengar suara ketukan pintu memecahkan suasana kehangatan di dalam ruangan.

“Tuan Muda, makan siang sudah hampir selesai. Nyonya menyuruhku ke atas memanggil Anda dan nyonya turun untuk makan.”

Caroline Ye yang masih tercengang dengan dirinya yang baru sadar dan sudah jam makan siang. Di sana, Mitchell Shao sudah mengiyakan.

“Ya, sekarang kita akan turun.”

Setelah pelayan pergi, Caroline Ye mengerutkan alis, “Makan siang hari ini sangat cepat?”

“Sudah tidak cepat.” Mitchell melihatnya sejenak, “Sama seperti biasanya, jam setengah dua belas.”

“Apa?” Caroline Ye menatap lurus kedepan, “Sudah jam setengah dua belas? Kenapa tidak membangunkanku?”

Melihat matahari yang sudah bersinar diatas, dia ternyata sudah tidur sampai siang?

Wajah pelayan memerah, “Saat sarapan, Nyonya sudah memanggil Anda. Tapi kata Tuan Muda semalam…… semalam terlalu Lelah, jadi biarkan nyonya tidur saja, dan saya tidak membangunkan.”

Mendengarnya, Caroline Ye menggerakkan bibirnya.

“Cepat Nyonya ganti pakaian, makan siang sudah selesai. Tidak pantas kalau telat turun.”

Mitchell Shao melihat pelayan dengan tatapan yang datar.

“Aku tahu, kamu turun dulu. Sebentar lagi kami ke sana.”

Setelah pelayan pergi, Caroline Ye menggerutu melihat ke arah Mitchell Shao, “Aku hanya tidur, dibangunkan sudah bisa. Kenapa kamu sengaja mengatakan begitu pada mereka?”

Ingin memberikan seberapa banyak angan-angan pada orang lain?

“Bukankah ini yang kamu harapkan?”

Satu kalimat Mitchell Shao membuatnya terdiam.

Saat baru bertemu dengannya, Caroline Ye terus menerus merasa dia adalah orang yang misterius. Seharian hanya mengatakan beberapa kalimat. Sering karena nadanya yang memancing dan membuatnya tidak bisa merespon. Sekarang sudah kebalikannya, setelah akrab malah giliran diri sendiri?

Di meja makan, Marry Li sangat ramah mengambilkan Caroline Sayur.

“Makan ini. Ini untuk menambah asupan gizi.”

“Terima kasih, Ma.”

“Kenapa sungkan?” Marry Li menatapnya dengan wajah gembira, “Sekarang kamu harus makan lebih banyak, harus memperhatikan istirahat. Pekerjaan yang seharusnya diserahkan pada orang lain maka serahkan saja. Perusahaan juga bukan tidak ada pekerja.”

Ini sudah mendengar pelayan mengatakan apa saja?

Caroline Ye terpaksa menarik kedua sudut bibirnya, “Untungnya perusahaan tidak sibuk. Ayah sangat menjagaku.”

Saat berbicara, dia melihat ke arah Edison Shao dengan berterima kasih

Edison Shao tersenyum cerah.

“Bukan aku yang menjaga. Dulu aku yang tidak terpikirkan kamu sangat ahli dalam berbisnis, sabar, melangkah perlahan. Untuk bagian ini, Robert Shao kamu harus banyak belajar dari kakak ipar.”

Tangan Robert Shao yang sedang mengambil sayur terhenti di meja makan sejenak mendengarnya, lalu memberikan sayur ke piring di depan Caroline Ye dan berbicara dengan nada yang aneh dan tersirat.

“Iya. Aku harus banyak belajar dari kakak ipar. Tidak disangka kakak ipar bisa menjaga kakakku dengan baik. Kerjanya juga jadi luar biasa. Benar-benar memiliki kemampuan.”

Caroline Ye tersenyum pelan.

“Sebenarnya aku orang yang agak bodoh. Jadi biasanya saat bertemu masalah aku merenungkannya berkali-kali. Setiap ada masalah aku tidak bisa tidur beberapa malam, hanya bisa tekun untuk menebus kekurangan.”

Hanya dengan beberapa kalimat, dia menjawab pertanyaan Robert Shao yang di luar topik.

“Benar, benar. Hampir saja lupa.” Marry Li tiba-tiba mengingat sesuatu, mengeluarkan suara membuat topik percakapan bisnis terputus, “Bibi Zhou, keluarkan supnya.”

Di dalam dapur, Bibi Zhou mengiyakan dan membawa semangkuk sup datang.

Marry Li mendesak Caroline Ye dengan berkata,

“Ini sebenarnya harus diminum pagi hari. Tapi, Mitchell Shao mengatakan kamu tidak terlalu enak badan dan ingin istirahat, jadi aku juga tidak mengganggumu lagi. Ini minumlah secepatnya sebelum makan. Ini harus diminum sebelum makan.”

Warna yang familiar, aroma yang familiar, membuat Caroline Ye harus mencurahkan seluruh tenaganya untuk meminumnya, tapi tetap menganggukkan kepala dengan wajah datar.

“Ini apa? Kamu sakit apa?” Bretta Saho yang duduk di dekat Caroline Ye mencium aroma tersebut dan mengeluh dan melambaikan tangan di depan matanya, “Aroma apa ini?”

“Bicara apa kamu? Ini adalah obat untuk kehamilan kakak ipar.”

“Hah?” Bretta Shao tidak mengerti.

Semua orang di meja ini mengerti, karena semuanya laki-laki, juga tidak ada orang yang berbicara, sesaat ada suara batuk yang memecah keheningan.

“Ini resep obat tradisional yang terkenal yang aku dapat dari dokter pengobatan tradisional China yang sudah bertahun-tahun. Sebelum hamil harus meminum semangkuk setiap pagi. Dijamin melahirkan dua anak dalam tiga tahun. Caroline Ye, cepat minum selagi panas.”

Caroline Ye awalnya mengira walaupun otak Marry Li tidak terlalu berguna, tapi tidak percaya pada tahayul. Jadi, meminumnya sebelum hamil sangat terpercaya. Biasanya patuh untuk meminumnya. Hari ini pertama kalinya mendengar obat ini adalah dari dokter pengobatan tradisional China.

Apa terpercaya? Dia tidak bisa untuk tidak curiga.

“Selalu dikatakan tidak semua obat bagus. Kamu memberinya apa pada tubuh Caroline Ye yang sehat-sehat saja? Dan juga dokter pengobatan tradisional Cina. Dimana kamu menemukannya?” Edison Shao menanyakan pertanyaan yang ada di dalam hatinya

“Apa aku bisa mencelakai menantuku? Dokter pengobatan tradisional China yang ada di vihara di bawah gunung, sangat manjur.” Wajah Marry Li serius, “Beberapa menantu temanku yang meminumnya juga hamil.”

“Di vihara?” Edison Shao mengerutkan alis, “Kamu ini bercanda apa.”

Dia juga malas bertengkar dengan Marry Li dan langsung menahan dengan mengatakan, “Caroline, jangan meminum sup ini. Ada apa semua ini?”

“Kenapa tidak bisa diminum, orang lain yang minum tidak ada masalah, kalau menantumu yang meminumnya akan ada masalah?”

“Ini bukan masalah orang lain minum atau tidak.”

“……”

Melihat mereka berdua yang bertengkar, Caroline Ye dengan sibuk melerai dengan mengatakan,

“Aku rasa tidak masalah, Pa. Aku sudah meminum sup ini dalam jangka waktu yang Panjang. Mama yang langsung membuatnya untukku. Aku sangat segar setelah meminumnya. Mama bermaksud baik. Kalau pun tidak ada khasiat, juga bisa menyehatkan, kan?”

“Benarkah? Ada merasa tidak nyaman?” Edison Shao jelas tidak percaya.

“Benar. Sangat baik, kok.”

Apa bisa tidak segar, meminumnya dari mulut sampai perut rasanya pahit. Seharian sangat segar.

Marry Li terlihat bangga, “Sudah kukatakan tidak masalah, kamu selalu ingin berargumen denganku. Caroline, cepat minum selagi panas, kalau dingin maka obatnya tidak berkhasiat lagi.”

“Ya.”

Wajah Caroline Ye datar. Satu tangannya memencet hitung dan langsung bersiap untuk meminumnya.

Biasanya saat sarapan dia bisa menghindari Marry Li, lalu diam-diam membuang sup itu ke pot bunga. Hari ini di meja makan yang besar ini, semua orang melihat dirinya. Dia tidak bisa kabur lagi.

Sebelum mangkuk sup terangkat, sebuah tangan besar dari sampingnya menekan pergelangan tangannya.

“Kamu tidak perlu meminum ini.”

Caroline Ye dan orang-orang semeja sama, semuanya tercengang dan melihat Mitchell Shao tidak mengerti.

“Mitchell Shao, kamu ini kenapa? Ini adalah untuk kesehatan,” Marry Li menjelaskan, “Meminumnya bisa membantu Caroline Ye cepat hamil. Kamu juga bisa dengan cepat menjadi ayah.”

“Tidak perlu, aku belum punya rencana untuk memiliki anak.”

“Apa kamu bilang?” Ekspresi Marry Li berubah.

Ekspresi Dean Shao tetap dingin seperti biasanya, tanpa ragu mengambil mangkuk obat dari tangan Caroline Ye dan memberikannya pada pelayan. Suaranya terdengar berat dan tidak bisa di tolak.

“Buang, lain kali tidak boleh disiapkan.”

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu