Revenge, I’m Coming! - Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
Mungkin nada perkataan Mitchell Shao tidak pernah lembut sama sekali. Caroline Ye tiba-tiba bingung dan lupa cara berjuang.
Ini memberi seseorang kesempatan untuk memanfaatkannya.
Ketika dia masuk, Caroline tidak sadar langsung berteriak, tapi belum teriak, dia langsung disumbat.
"Hei ..."
Ciuman yang hangat bisa mengurangi rasa sakit, dan berasa seperti ada listrik mengalir di tubuhnya, dan dia pun pelan pelan merasakan sedikit kesenangan, dan kemudian perlahan-lahan kesenangan.
Sampai selesai, Caroline Ye tidak berpikiran jelas bagaimana bisa ditiduri sekali lagi, atau ketika kedua belah pihak berada dikondisi yang benar benar sadar.
Caroline jelas jelas pada awalnya bersikap dengan kokoh dan teguh, dan menyingkirkan rubah kecil yang tidak tahu masih hidup atau mati, bagaimana bisa dia merasa bahwa dirinya sendiri telah jatuh ke dalam lubang?
Setelah selesai, seluruh tubuhnya terasa lembek , dan mengantuk, memejamkan mata, dan merasa diri sendiri seperti mainan yang dimainkan sewaktu mandi, lalu dibungkus dengan handuk dan baru dibuang di atas kasur, di bawah selimut sutra, telanjang, dan tidak pakai apapun.
Caroline tidak terbiasa tidur tanpa pakaian, dan mengeluarkan suara manja ingin pakai piyama, setelah itu merasakan ada seseorang mengeluarkannya dari selimut dan mengenakan baju untuknya, baru bisa dengan puas pergi tidur.
Merasa pusing keliling, bahkan mengucapkan selamat tinggal pada mimpi buruk yang sudah lama menusuk diri.
Keesokan harinya, matahari di celah tirai menyinari wajah. Caroline Ye dengan tidak mudah membuka mata. Merasakan bahwa kelopak matanya tampak berat dan tidak bisa diangkat.
Setelah bergerak sedikit, tubuh itu bahkan lebih menyakitkan dibandingkan roda yang telah hancur.
"Ah ..."
Tidak tahu keseleo di bagian mana, Caroline tidak tahan sampai sampai menjerit, sampai air mata pun keluar.
"Sudah bangun?"
Di rumah terdengar suara yang sangat akrab.
Caroline Ye menoleh, bersandar di bantal kemudian kelihatan Mitchell Shao duduk di belakang meja kopi.Minum teh sambil membaca koran kelihatannya sangat santai dan menyenangkan, dan bertanya padanya dengan sangat santai.
"Bagaimana tidurmu tadi malam?"
Penampilan Caroline Ye sangat baik, seluruh otaknya dipenuhi kenangan semalam yang konyol.
Mengingat kejadian kemarin malam bahwa aku telah memohon ampun kepadanya tetapi dia masih tidak mau melepaskan aku, Caroline merasa sangat marah, dia menahan ketidaknyamannya dan duduk, lalu segera mengambil bantal di sebelahnya lalu melemparkannya kepada Mitchell dan marah,
"Dasar cabul, bajingan!"
Mitchell Shao dengan mudah menghindari serangan bantal, wajahnya menggambarkan seorang prajurit yang sangat tenang, pertanyaan yang sangat jelas.
"Maksudmu ini, tidak puas dengan tadi malam?"
"Aku ..."
Wajah Caroline Ye memerah, dan bantal hilang kemana, Kemudian bantal, selimut, dan otak juga hilang.
Setelah semua dibuang, seseorang dengan pandangan licik duduk di kursi roda, menatap dengan tatapan samar.
“Apa yang kamu lihat?” Dia menatapnya tanpa amarah, dan tanpa sadar menundukkan kepalanya.
"Ah!"
Dia menghela napas dingin, langsung melompat dari tempat tidur, memegang seprai dan menutup dadanya.
Gila?
Siapa yang memakai piyama ini padanya?
Piyama dengan tali renda hitam, dengan desain low chest, semuanya dipenuhi renda, bagian-bagian harus ditutupin tidak dapat menutupi apa pun, dan poin paling penting adalah bahwa ia tidak mengenakan yang bagian bawah ...
“Ini, bagaimana bisa ini terjadi?” Dia dengan wajah ketakutan.
"Tadi malam kamu bilang kamu ingin pakai piyama, aku dengan sembarang mengambil salah satu untukmu."
"Kamu sedang membohongi anak kecil? Aku punya begitu banyak piyama, aku belum pernah melihat yang ini darimana kamu mengambilnya!"
Caroline Ye menggertak giginya, hampir menggit bibirnya robek.
Ini terlalu menjengkelkan. Beberapa orang jika di lihat biasanya dia bersikap sangat normal, tidak kepikiran jika ia akan menjadi binatang buas di atas ranjang.
Mitchell Shao sangat tenang dan melihat pada lemari pakaian paling kanan,
"Di lemari sebelah sana semua jenis baju sama, Kurasa aku sudah memilih yang paling normal."
“Apa?” Caroline Ye mengerutkan alisnya dan turun dari kasurnya dengan kaki telanjang.
Pada akhirnya ketika dia membuka lemarinya, dia hampir saja muntah darah.
Siapa yang melakukan ini! Sangatlah cabul! Menggantung pakaian dalam yang dikenakan ketika melakukan permainan ranjang, bahkan ada pakaian perawat, dibandingkan dengan pakaian ini, set yang ia kenakan saat ini memang yang paling normal.
"Apakah ini bukan lemari pakaian aku?"
Di dalam hati dia menolak dengan keras.
Tetapi Mitchell Shao yang berada di belakangnya berkata dengan mendalam, "Semua ini kamu beli sendiri, tidakkah kamu ingat?"
Caroline Ye pun bingung. Untuk waktu yang lama, sepertinya memikirkan sesuatu. Dia menggertak giginya dan mengangguk, "Ya ... aku membelinya sendiri. Sudah sangat lama aku belum membuka lemari baju, aku ... lupa."
Ini benar-benar yang dia beli. Pemilik tubuh sebenarnya adalah Caroline Ye, punya waktu gila dan mengharapkan mendapatkan pengakuan dan cinta dari Mitchell Shao, sehingga hal bodoh ini dilakukan!
Dia hampir saja pingsan.
"Aku ingat kamu pernah memakai pakaian ini sebelumnya. Kenapa sekarang tidak pernah pakai lagi?"
"Ah? Aku ... estetika orang akan berubah. Kamu bukannya tidak suka. Setelah beberapa saat aku akan menangani semuanya, dan kamu tidak akan pernah melihatnya lagi nanti."
Mitchell Shao memandangnya dengan serius,
"Tidak, simpan itu."
"Ah?”
"Semua catatan seharusnya tidak dihapus, dan menyimpannya lebih ada maknanya."
Saat dia mengatakan ini, dia terlihat agak serius dan sinar matanya sangat jauh.
Caroline Ye kebingungan dan samar-samar merasa bahwa dia memiliki arti sesuatu, tetapi dia tidak bisa memikirkan apa yang dia maksudkan.
"Ganti baju dan turun ke bawah makan,waktu sudah sangat siang."
Suara Mitchell Shao menarik kembali pikirannya.
"Oh," dia mengangguk sedikit kepalanya, dan ketika dia mau ganti pakaian, tiba-tiba dia ingat bahwa dia harus menghitung hutang dengan Mitchell Shao, langsung dia berbalik badan,
“Hei? Kamu ingin menutupi hal-hal semalam denganku!"
"Apa yang terjadi semalam?"
“Hebat kamu masih bisa berpura-pura untuk lupa ingatan!" Caroline Ye membungkus seprai dan berjalan seperti hantu. Dia menggertak giginya dan keluar.”Semalam Kamu tidur denganku di kamar mandi,kamu melupakan ingatanmu?"
Mitchell Shao dengan tenang menaikan bibirnya, "Aku belum lupa."
“Apa maksudmu?"
"Bukankah hal seperti ini terjadi di antara suami dan istri adalah hal yang normal?"
"Kamu ..." Caroline Ye tidak bisa menjawab, "Kamu dulu belum pernah melakukamnya bersamaku, kamu jelas membenciku, kamu jadi orang kok bisa begini ..."
"Aku ingat aku sudah memberitahumu tentang hal itu sejak lama. Aku akan memberimu waktu untuk mempertimbangkannya. Aku tidak menginginkan hanya sebatas pasangan kerjasama, yang aku inginkan pasangan suami istri."
Caroline Ye tampak canggung. Apa yang dia katakan sebelumnya tidak pernah dipikirkannya, tetapi dari perilakunya waktu sementara ini, dia tidak memiliki perasaan apapun pada dirinya sendiri. Jika dia ingin mengikuti cara pikir sederhana dan kuno, dia sepertinya pernah mengatakan bahwa dia tidak pernah tidak menginginkan anak. Jadi hubungan suami dan istri yang sebenarnya, tidak pernah menyebutnya lagi. Siapa yang akan menyangka memikirkan hidupnya sendiri?
"Mitchell Shao, tunggu dulu, aku ..." Caroline Ye mencoba mengatur cara bahasanya,
"Aku pikir pasangan kerja sama lebih dapat diandalkan daripada pasangan suami istri. Jika kita pasangan kerjasama, aku setia kepada Anda, hatiku ada padamu, tetapi hanya saja orang tidak berada, tetapi kalau suami istri sangat mudah untuk dihilangkan, jadi kamu berada disana tapi hatimu tidak ada"
"Orang dan hati, aku menginginkannya keduanya."
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyCinta Dan Rahasia
JesslynMore Than Words
HannyMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiIstri Yang Sombong
JessicaThe Great Guy
Vivi HuangUnplanned Marriage
MargeryRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending