Revenge, I’m Coming! - Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)

"Baik."

Caroline menerima kartu nama itu, lalu tersenyum, "Kalau Anda ada waktu, hubungi saya kapanpun, saya biasanya di rumah sendirian juga agak sedikit bosan, selain meneliti perhiasan juga tidak ada kegemaran lain, Anda tidak memandang rendah saya yang hanya ibu rumah tangga saja sudah cukup."

Dilihat dari keterampilan Caroline saat membantunya menata rambut, Nyonya Song langsung tahu bahwa dia adalah orang yang mahir dalam hal ini,

"Memangnya kenapa dengan ibu rumah tangga? Penelitianmu tentang perhiasan saja lebih hebat dari desainer yang tak jelas asal-usulnya, dan lagi, jangan panggil aku Nyonya, panggil aku Kak Song saja."

Caroline memperlihatkan ekspresinya yang penuh dengan kegembiraan, ia terdiam beberapa saat, lalu memanggil dengan lantang, "Kak Song."

Nyonya Song pun menganggukkan kepalanya dengan puas.

"Kalau begitu aku memanggilmu Caroline saja."

Nyonya Song adalah seseorang yang sifatnya terbuka, juga seseorang yang membagi kehidupan pribadi dan pekerjaan dengan jelas, hal ini sungguh jelas bagi Caroline, jadi walaupun saat ini pun sudah membantunya, ia juga tidak bisa langsung membicarakan bisnis Shao's Corp., tujuannya terlalu jelas.

Kedua orang itu saling merangkul pundak satu sama lain dan kembali ke kamar, dalam perjalanan kembali, mereka berbincang-bincang soal perhiasan, Nyonya Song mengajukan beberapa pertanyaan, Caroline bisa memberikan jawaban yang sangat detail pada setiap pertanyaan, apalagi pada persoalan kecocokan antar perhiasan dan fashion, pandangan Nyonya Song terhadapnya menjadi semakin bertambah kagum.

Sampai ke depan pintu kamar, Nyonya Song tidak tahan lagi dan berkata,

"Caroline, kau yang punya talenta seperti ini, kenapa hanya menjadi ibu rumah tangga di rumah? Apa kau tidak pernah mempertimbangkan berkarir sendiri di luar?"

"Sebenarnya aku memang pernah memikirkan itu, tetapi ini sulit untuk dijelaskan."

Masih sedang berbicara, tiba-tiba terdengar suara yang tidak puas dari dalam kamar.

"Caroline, kau berbicara dengan siapa? Lama sekali kau pergi ke kamar mandi, kau ini......"

Saat itu, sebuah tangan membuka gorden dalam kamar, sesosok wajah Marry yang sangat putih tampak dari balik gorden itu, kata-katanya yang belum selesai terucap terpotong dan tersendat dalam tenggorokan, ia terkaget melihat wanita yang berdiri di sebelah dan merangkul pundak Caroline,

"Nyo, Nyonya Song?"

Perbincangan itu pun terpotong, Nyonya Song mengerutkan keningnya tanda tak senang, demi kehormatan Caroline, ia menatap Marry dengan tenang, lalu berkata dengan sungkan,

"Terima kasih Nyonya Shao atas kebaikannya tadi."

Mata Marry pun bersinar cerah, matanya tak berhenti bolak-balik menatap kedua orang itu,

"Tidak apa-apa, Anda terlalu sungkan."

Lalu, ia melihat ke arah Caroline, "Caroline, bagaimana kau ini? Kenapa kau beribincang-bincang dengan Nyonya Song di luar pintu, ajak dia duduk dalam kamar dong."

Caroline mengerutkan alisnya, "Ibu......"

"Tidak usah." putus Nyonya Song, "Aku sangat cocok berbincang-bincang dengan menantumu, lain kali kalau ada kesempatan aku akan mengajaknya pergi minum teh, tapi dari ini sudah cukup, aku ada sedikit urusan, harus pergi dulu."

Perkataan Nyonya ini sudah cukup memberi Caroline kehormatan, Marry pun tak bisa berkata lebih.

Sebelum makan malam, Ayah Shao kembali dari kantor, sesampainya di rumah langsung bercakap-cakap dengan Marry di ruang tamu.

Bretta duduk di sebelah sambil memainkan gelang barunya, Mitchell membaca majalah di sudut ruang tamu, Robert seperti biasa tak terlihat batang hidungnya entah ke mana, sekeluarga sedang menunggu kakek pulang ke rumah untuk makan.

Setelah Ayah Shao bercakap sebentar dengan Marry, ia memutar kepalanya dan bertanya pada Caroline,

"Hari ini di pusat pelelangan kau berbincang dengan Nyonya Shao?"

Caroline tertegun.

Seluruh pandangan mata di ruangan itu menuju padanya.

Dia menjawab dengan hati-hati, "Perhiasan Nyonya Song agak sedikit bermasalah, Ayah, apa ada masalah?"

"Tidak ada, tidak ada," mata Ayah Shao bersinar terang, "Duduklah, ceritakan padaku apa yang terjadi."

Caroline pun duduk di sebelah Marry, ia menceritakan semua kejadian yang terjadi di pusat pelalangan itu hari ini, bagaimana ia bertemu dengan Nyonya Song, Nyonya Song memberinya nomor telepon pribadi, bahkan mengajaknya pergi minum teh.

"Kalau begini, kerjasama bisnis kita kali ini pasti lebih mudah."

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu