Revenge, I’m Coming! - Bab 12 Terima Kasih Bu

Caroline duduk di meja dan memotong steak, sesekali minum segelas anggur merah,hatinya sangat senang.

Untuk waktu yang lama, dia sudah tidak menikmati makanan seperti ini lagi, saat di penjara, semua orang bergegas untuk menyelinap keluar dan merebut ganggangan makanan untuk mengisi mangkuk mereka sendiri, saat kembali ke keluarga Shao yang dia dengarkan beberapa hari ini dipenuhi dengan kritikan dan penistaan.

Setengah jam kemudian, saat Caroline hampir selesai makan, terdengar suara seseorang yang turun dari tangga belakang.

Bretta menyemprot parfum terkecil terbaru Chanel dan memasukkan botol parfum tersebut ke dalam tas.

Marry langsung memanggilnya, "Bretta, bawa kakak iparmu untuk membeli pakaian bersamamu."

“Kakak ipar?” Kata-kata ini membuat Bretta terlihat canggung, dan wajah dengan rambut bergelombang mengeluarkan ekspresi bingung, dan sedikit tidak mempercayai perkataan tadi.

“Bu, apa katamu?” Tatapannya jatuh pada Caroline yang sedang memakan steak terakhir.

Matahari telah terbit dari barat sehingga ibunya bisa memanggil Caroline 'kakak ipar'.

Caroline batuk, mengabaikan tatapan musuhan Bretta, menelan steak, dengan lembut dan penuh perhatian berkata padanya "Tidak perlu lagi bu, aku sudah punya pakaian, lagian keluarga kita bukan melakukan bisnis, tidak perlu menghabiskan banyak uang dalam pakaian."

"Bagaimana bisa begitu? Ini adalah masalah martabat,"

Marry langsung mengeluarkan kartu kredit dan meletakkannya di atas meja, "Ambillah, ingat beli satu untuk Mitchell."

Bretta sedikit terkejut, kemungkinan ibunya sedikit sakit hari ini.

Kenapa dia begitu baik pada Caroline?

Saat melihat kartu kredit emas itu, mata Caroline berbinar, tapi dia menahan detakan hatinya dan mengambilnya sambil berkata, "Terima kasih Bu!"

Suara panggilan”Bu” begitu jelas yang membuat Marry tertegun, dan saat dia sadar kembali, Caroline sudah bangun dan pergi ke pintu masuk untuk mengganti sepatu.

"Heh! Beneran bisa berpura pura ya!" Bretta mendengus dan keluar dengan mengambil tas dan memakai sepatu hak tinggi.

Toko baju mewah kota Nan -

Ketika Bretta tiba, dia dikelilingi oleh lima pemandu belanja di toko, semuanya mengelilingi Bretta dan tidak berhenti berbicara.

Bretta yang awalnya tidak punya pendirian, masih belum mencobanya, hanya dalam kedipan mata, dia telah dikelilingi oleh tujuh atau delapan kantong perhiasan yang dikemas.

Meskipun Caroline dikesampingkan tetapi dia senang, dan dia sendiri mengelilingi sebuah toko penuh gaun, dan akhirnya memilih rok panjang kerah berwarna abu-abu perak.

Gaun itu tidak terlihat begitu bagus,ketika dia meminta untuk mencobanya, penjual di sebelahnya melirik dan ragu untuk bertanya apakah set perhiasan itu terlalu polos.

"Tidak masalah, hanya yang ini, set kalung dan anting yang ada disana serta dua cincin di sini,aku ingin mencobanya."

Meskipun penjual itu tidak mengetahui identitasnya, tetapi bagaimanapun dia datang bersama nona kedua Shao, identitasnya tidak seperti orang biasanya, jadi tidak boleh disalahperlakukan jadi dia segera mengambil semua yang Caroline inginkan.

Beatrice Gu dulunya belajar desain perhiasan, dia memiliki selera fashion yang tinggi, bagaimana memadukan pakaian dan jenis perhiasan apa yang menjadi sentuhan akhir merupakan keunggulannya.

Di sisi lain, Bretta juga memilih aksesori pakaian, dan Caroline memasuki ruang ganti pada waktu yang bersamaan.

Sepuluh menit kemudian, tirai ruang ganti dibuka oleh petugas.

Caroline memakai kerah perak abu-abu dengan sosok yang sangat bagus, pinggangnya sangat ramping, Perak abu-abu yang menyelimuti kulit putihnya terlihat seperti putri salju dan rambutnya ditaruh sedikit bunga.

Anting-anting yang tergantung di kedua sisi telinga, klavikula dihiasi dengan kalung air mata putri duyung yang populer, sederhana dan bergaya elegan.

Ketika tirai Bretta ditarik terbuka, dia melihat lima pemandu belanja di depannya menatap pintu ruang ganti di sisi lain. Semua matanya lurus terlihat seperti kagum dan menghargainya.

Dia mengikuti pandangan mereka menatap, melihat penampilan Caroline dan ekspresinya tiba-tiba berubah.

Biasanya dia tidak merasakan, tetapi saat dibandingkan dengan penampilan Caroline yang segar dan halus, penampilannya senditi terlihat seperti pohon natal.

Giginya berderak, marah, "Siapa pun yang memilih pakaian set ini untukku? Sama sekali tidak bagus,pilih ulang."

Panduan belanja merasa bersalah, dan mereka tidak berani menyinggung nona besar, berbalik dan memilih ulang kembali.

Caroline berbalik di cermin, melihat ke belakang dengan kepuasan, dan memandang petugas itu, "Bantu aku bungkus satu set lagi, perhiasan juga diperlukan, oh iya,bungkus juga jas pria yang ada disana."

Marry menyuruhnya untuk memilih satu set pakaian pada Mitchell, dia tidak melupakannya.

Setelah menggesek kartu dan membeli semua barang yang ia perlukan, toko masih mendengar Bretta marah dengan pemandu belanja di ruang ganti. Caroline terlalu malas untuk mendengarkannya, kemudian keluar dari toko dan bersiap untuk berkeliling.

Baru saja keluar dari pintu toko,dia mendengarkan bunyi potretan tapi tidak berbalik, tatapannya melihat ke arah lemari toko, seorang pria dengan topi memegang SLR, memotret seluruh bagian dalam toko.

Caroline berpikir sejenak, belakangan ini tidak ada berita di lingkaran hiburan. Paparazzi tidak memiliki sesuatu yang baru untuk difoto, jadi hari ini Bretta shopping juga dapat menjadi berita utama.

Dia menatap reporter kecil itu,berbalik dan memikirkan sesuatu, lalu berjalan ke arah sana.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu