Revenge, I’m Coming! - Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat

Seminggu Kemudian, Babak Final Kompetisi Perancang Perhiasan Baru di tempat.

Empat peserta yang berhasil lolos dari babak eliminiasi sedang menunggu mulainya babak finalis di ruang dandan masing-masing.

Suara Presenter datang dari arah panggung, karena kompetisi ini disiarkan secara langsung, sehingga semua peserta terlihat sangat canggung, selain tiga Juri perhiasan terkemuka, ada juga bintang tamu Emily Guan dan juga para investor yang telah mensponsori acara ini.

“Tok, tok, tok”

“Silahkan masuk. “Caroline Ye melirik ke arah pintu dari celah di bawah tangan penata rias. Yang mendorong pintu itu ternyata Emily Guan, tangannya memegang sebuah kotak merah yang sepertinya kotak undian, dan diikuti oleh kamera.

“Hi, Perancang Ye.”

“Guru Guan”

Karena adanya kamera yang sedang merekam, cara Caroline menyapa pun terlihat formal.

Emily Guan menyerahkan kotak undian ke depannnya dan berkata,

“Silahkan diundi, ini akan menentukan urutan kamu saat naik ke atas panggung.”

“Apakah yang lain sudah mengundi?”

“Peserta nomor satu Perancang He sudah mengundinya, beliau urutan kedua, orang lain belum melakukan pengundian nomor urutan.” Emily Guan menjawab dengan terus terang.

Selesai berbicara, Videografer di samping ia mengingatkannya dengan berbisik, “Guru Guan, ini tidak boleh diberitahu.”

Emily Guan menatapnya dan berkata “Kamu juga tidak beritahu kepada saya terlebih dahulu, kalau tidak nanti pas editing dipotong saja bagian itu.”

“Ini siaran langsung.”

Emily Guan spontan tersadar bahwa ini siaran langsung, dengan canggung berkata, “ini saya tadi tidak mengucapkan apa-apa, kalian juga tidak mendengarkan apa-apa.”

Caroline Ye mengundi sebuah kartu yang tertulis angka ‘1’.

Saat melihat angka tersebut, Emily Guan menarik nafas, dengan tidak berdaya,

“Selamat, kamu mendapatkan jackpot.”

Semua peserta tidak begitu ingin terundi urutan pertama dan urutan terakhir, apabila terundi ke urutan pertama, para Juri akan lebih cepat untuk melupakan kesan awal setelah waktu kompetisi berlalu, dan apabila terundi ke urutan terakhir, para Juri sudah dalam kondisi kewalahan estetis dalam memberi penilaian.

Namun bagi Caroline Ye, dia merasa yang baik adalah yang terbaik, faktor ketepatan waktu, dan lokasi itu hanyalah faktor eksternal, yang paling penting adalah faktor orang.

“Tidak apa-apa, urutan pertama juga bagus, kalau begitu saya harus bergegas untuk dandan.”

“Semangat, “Meskipun kedua orang ini sengaja menjaga jarak karena status mereka pada babak finalis ini, namun kata semangat dari Emily Guan benar-benar tulus.

Setelah Emily Guan pergi, Dylan asyik memandangin foto bersama Emily Guan di ponsel,

“Ya Tuhan, Emily aslinya cantik sekali, orang yang suka bilang dia jelek itu pada buta bukan sih?”

“Tolong jaga sikap mu, jika orang lain tahu bahwa saya membawa penggemar berat Emily Guan ke sini, tidak tahu apa yang akan orang lain katakan, tolong kamu nanti jaga sikap mu, mohon tenang sedikit,

“Aku tahu, aku tidak akan melupakan kewajiban saya, saya selalu memperhatikan kemana arah berita kompetisi kita akan pergi, tadi saya baru lihat kalau penggemar tim kita paling banyak, Perancang Miyakawa yang di ruang sebelah banyak dihujat orang karena masalah plagiarisme, Walaupun Nona Jacqueline terkenal, namun karya dia dalam babak semi finalis itu terlalu biasa, sehingga kehilangan lumayan banyak penggemar, dan ada satu Perancang, sangat kompeten, tetapi dengar-dengar dia merasa sangat tertekan selama kompetisi ini, sehingga saat babak 8 finalis dia sempat melakukan kesalahan.”

“Dengar dari maksud kamu, orang lain tidak ada yang lebih stabil daripada kita?”

“Bukankah begitu.”

“Tolong kamu rendah hati sedikit, “Caroline Ye menatapnya dengan marah,

“Saat babak semi finalis, beliau melakukan kesalahan tapi masih bisa lolos ke babak finalis, dari situ bisa dilihat bahwa beliau sangat kompeten dan memiliki dasar keterampilan yang sangat baik, bagaimana kalau ia tidak melakukan kesalahan? Dan ada Miyakawa, para Juri tidak peduli dengan apakah sebelumnya ia melakukan plagiat atau tidak, yang dilihat para Juri adalah karya, dari awal kompetisi, skor dia selalu berada di urutan pertama dan kedua.”

Dylan menggarukkan kepalanya, “Sepertinya begitu.”

Caroline Ye merasa tidak berdaya, sebenarnya Dylan masih terlalu polos, tidak peduli kompetisi besar apapun pasti akan terjadi ketidak adilan, peserta yang masuk ke babak finalis selain Jacqueline He masing-masing sangatlah kompeten, namun dia tidak melihat dibalik kompeten masing-masing peserta, masih ada pihak investor yang mengatur dari belakang layar.

Katakan saja Jacqueline He, dia bisa sampai babak ini, 80% itu karena didukung oleh Gu’s Corp yang merupakan investor acara kompetisi ini, hasil akhir kompetisi ini akan seperti apa, apakah akan berjalan dengan adil, tidak ada yang akan tahu.

Saat sedang berpikir, tiba-tiba ada suara teriakan Dylan dari belakang,

“Kacau kacau, Kak Caroline, ada masalah.”

“Kenapa?”

“Karya kita telah bocor, di internet sudah muncul produk jadi, kita diplagiat orang.”

Wajah Dylan langsung berubah, “Bukan hanya kita saja, Perancang Adele Chen dari Singapore juga mengalami masalah yang sama seperti kita yaitu hasil karyanya bocor ke internet, dan dijual dengan pre order di toko yang sama.”

Wajah Caroline Ye langsung berubah, langsung berdiri dari keluar dari ruang tata rias.

Kompetisi kali ini akan disiarkan secara online, semua hasil karya rancangan terdokumentasi dari awal sampai akhir, tujuannya adalah untuk mencegah adanya kecurangan perancang mencari orang lain yang membantu. Seluruh proses kompetisi termasuk perancang sendiri dan semua peserta dari kompetisi ini sudah mentandatangani perjanjian konfidensial, tidak akan ada orang yang berani mengambil resiko untuk menanggung sejumlah denda yang besar dan gugatan hukum demi membocorkan segala bentuk informasi.

Namun masalah bocorkan hasil karya kali ini seolah-olah seperti sebuah bencana yang sudah direncanakan, datang dengan sangat kejam dan keras.

Saat ini, dalam ruang tata rias nomor 2.

Jacqueline He sedang melihat wajah dirinya dari kaca, merasa sangat puas dengan penampilannya saat ini, sama sekali tidak menganggap apa yang sedang terjadi diluar sana.

Terdengar suara seorang pria dari belakang,

“Apakah sudah mendengarnya? Dengar-dengar juara pertama dalam kompetisi kali ini adalah kamu, apa yang sudah saya janjikan, saya tidak pernah mengingkarinya.”

"Belum tentu, bukankah ada yang lain? Sepertinya karya-karya Miyakawa dirahasikan dengan cukup baik, bahkan Direktur Lu pun belum mampu mendapatkannya?"

Pria tersebut berjalan ke belakangnya, sepasang tangan besar itu masuk ke dalam gaun V neck dari garis bahu, gerakan kasarnya memberikan sensasi kepada wanita, tidak mampu menahan diri ia menjerit dan menahan tangan pria yang meraba badannya itu, dengan nada marah, ia berkata,

“Direktur Lu, saya sedang berbicara dengan Anda, jangan main-main.”

Blake Lu membungkukkan badan, mengigit telinga wanita tersebut, dengan suara yang bernada rendah itu, berkata,

“Yang bernama Miyakawa itu, dari awal tidak bersosialisasi dengan para media, kewaspadaannya terlampau tinggi, tetapi apa yang Anda takutkan? Masalah ia menjiplak karya mu kan belum lewat, bahkan kalau ia berhasil memenangkan kompetisi ini, begitu insiden ini terungkap, para Juri juga tidak berani memberi juara kepada tukang jiplak ini. ”

“Kamu begitu yakin?”

“Tentu, “Tangan Blake Lu tidak berhenti beraba dalam gaun tersebut, “Sudah pernah saya katakan, apa yang saya inginkan itu akan saya dapatkan, kamu wanita milik ku, apa yang kamu inginkan akan saya berikan.”

Jacqueline He bersandar di badan pria tersebut, mengangkat lehernya seolah-olah sangat menikmati sentuhannya, berkata,

“Kamu berkata seperti ini, memangnya kamu tidak takut apabila istri kamu tahu semua ini?”

“Kenapa harus takut dengannya? “Blake Lu kemudian menggendongnya dan membiarkan wanita itu duduk di atasnya, tangannya meraba dari bawah gaun, “Setelah kompetisi ini kamu berhasil membawa pulang juara utama, saat kembali ke kantor kamu akan menjadi General Manager sekaligus Ketua Perancang Gu’s Corp, dia harus memberikan kedudukan ini kepada mu.”

“Tok tok tok” tiba-tiba ada suara menggetok pintu, ketokan pintu yang datang dalam waktu yang sangat tidak tepat itu telah mengacaukan suasana intim kedua orang ini.

Kemudian mereka langsung berpisah, merapikan pakaian masing-masing, dengan tenang menjawab,

“Silahkan masuk.”

Dari arah pintu terdengar suara ringan yang memutar gagang pintu, sebuah bayangan putih bagaikan sinar bulan muncul di depan pintu.

Caroline Ye bersandar di pintu dengan satu tangan, suasana intim yang tidak jelas tersebut terlihat dari wajah Jacqueline He yang merah merona tersebut.

“Apakah saya datang dalam waktu yang tidak tepat?”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu