Revenge, I’m Coming! - Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
Direktur Ji ini benar-benar orang yang menarik, jelas-jelas ia adalah seorang pria yang sangat tampan, namun ia sengaja berambut panjang dan mengeritingi rambutnya, mengikat rambutnya dibelakang kepala seperti seniman, ia membiarkan segulung poni keriting didepan, tidak tahu darimana gayanya terpancar nuansa malas namun seksi.
Jika Caroline Ye tidak mempersiapkan segalanya sebelum bertemu dengannya, pasti sudah menganggap beliau ini seorang wanita.
Saat ini, dia panjang lebar memberi kode kepada Caroline Ye bahwa ia tidak terbeli perhiasan kalung air mata yang edisi terbatas itu, namun hal ini merupakan hal mudah bagi Caroline Ye, sehingga ia dengan mudah memberikan janjinya, dan berkata,
“Apa yang susah dengan masalah ini? Di tempat saya ada satu set perhiasan pas mengikuti kompetisi dari Departemen Penjualan, lain kali pas kita ketemu saya bawakan untuk kamu.”
“Benarkah? “Direktur Ji melihatnya dengan mata berbinar.”
“Tentu, besok saya bawakan untuk kamu.”
Melihat Direktur Ji merupakan orang yang bersifat ekspresif, Caroline Ye merasa lega.
Sifat unik itu tidak bermasalah, mungkin orang seperti Direktur Ji, terlahir dengan jenis kelamin yang salah, secara subjektif ia merasa dirinya adalah seorang wanita, maka perlakukan dirinya sama seperti wanita saja seharusnya tidak bermasalah.
Direktur Ji sama dengan wanita pada umumnya, sangat menyukai perhiasan, sehingga saat bertemu dengan Caroline Ye, ia merasa kenapa mereka tidak kenal dari dahulu, ia merasa sangat semangat dan menyambut Caroline Ye dengan ramah, setelah berbincang, mereka berdua merasa banyak kesamaan dalam diri mereka, oleh karena itu, rasa kurang nyaman Caroline Ye tadi dengan cepat menghilang dari pikirannya.
Tidak lama kemudian, Pengatur lapangan memberitahukan mereka bahwa Emily Guan sudah tiba.
Caroline Ye bersama Direktur Ji berjalan mengarah ke ruang tata rias, dia bertanggung jawab untuk mencocokkan perhiasan dengan pakaian yang digunakan Emily Guan, sedangkan Direktur Ji bertanggung jawab atas keseluruhan penampilan Emily Guan.
“Bagaimana dengan set yang ini?”
Caroline Ye membawa Emily Guan keluar dari kamar pas, ia berputar agar Direktur Ji dapat melihat secara keseluruhan.
“Boleh, set yang ini saja, sudah bisa mulai pemotretan, Adik Emily apakah kamu sudah mengingat semua dialog? “Direktur Ji melihat Emily Guan dengan tersenyum, dengan tatapan yang sangat ramah, sama sekali tidak seperti apa yang sering digosipkan selama ini.
Emily Guan adalah Artis, sehingga ia sudah banyak bertemu dengan pria yang bersikap seperti Direktur Guan, dengan sangat alamiah dia menganggukkan kepala dan berkata, “Sudah ingat semua, pemotretan sudah bisa dimulai.”
Seluruh proses pemotretan sangatlah lancer, Caroline Ye juga tidak melihat Direktur Ji marah-marah seperti yang sering digosipkan orang lain, dia bahkan bertanya kepada asisten Direktur Ji dengan khusus untuk masalah ini, Asisten Direktur Ji merupakan seorang gadis muda, gadis kecil ini sudah berkerja dengan Direktur Ji sudah beberapa waktu, setelah mendengar pertanyaan Caroline Ye, ia menjawab,
“Sebenarnya Direktur kami orangnya tidaklah seseram seperti apa yang suka dibicarakan orang lain, cuman Departemen Periklanan kami berbeda dengan Departemen lain, kamu juga tau hal ini bukan, saat Pangeran muda kami ada, ia harus membiarkan Pangeran muda menjadi orang baik, sehingga Direktur Ji terpaksa harus memberikan contoh sebaliknya dari Pangeran muda, apabila kamu cari tahu ke Departemen kami, kamu akan tau sebenarnya Pangeran muda tidak mempunyai kompetensi sama sekali, namun semua orang di Departemen menyukainya.
Sengaja berlagak bodoh, Caroline Ye hanya mengganggukkan kepala, saat itu juga dia merasa kagum kepada Direktur Ji.
Orang yang pintar tahu harus menyimpan kebodohan, namun orang yang lebih pintar akan tahu kapan harus berlagak bodoh.
Sore hari, pemotretan selesai dengan sangat lancar, saat sudah hampir selesai, Robet Shao tiba-tiba datang, mobil mewah kelas bisnis tujuh kursi itu parkir di depan pintu gereja. Dia keluar dari mobil dan memakai jas putih berjalan mengarah ke dalam lokasi pemotretan, kedua orang yang seperti pelayan mengikutinya dan membawa kotak minuman dan snack penutup.
“Tuan Muda.”
“Tidak apa-apa, kalian lanjut menyelesaikan kesibukkan kalian, saya hanya datang untuk mengantarkan beberapa makanan, kalian jangan sampai kewalahan.”
Kantor memiliki banyak program periklanan, namun tidak pernah melihat Robert Shao sengaja datang mengunjungi, dapat terlihat dengan jelas maksud ia kemari, orang-orang jadi asyik bergosip dibelakang.
“Tuan Muda sengajar kemari untuk mengunjungi kami? Apa kami yang beruntung karena ada Guru Guan di sini.”
“Hahahahaha.”
Sejak Robert Shao masuk ke dalam lokasi pemotretan, Wajah Emily Guan sudah terlihat kurang senang, apalagi sekarang semua orang asyik mengejek dirinya dengan Robert Shao, tanpa segan dan basa-basi ia langsung menatap dengan tajam kepada orang yang mengejeknya,
“Maksudnya apa ini? Saya tidak mengenal dekat dengan Tuan Muda.”
Tiba-tiba lokasi pemotretan menjadi hening.
Robert Shao seolah-olah sudah menduga apa yang akan terjadi, dia bahkan tidak merasa tersinggung atau marah, malah ketawa manja dan berkata,
“Sudah sudah, apa makan sudah tidak mampu menyumbat mulut kalian? Sudah hampir selesai bukan, setelah selesai kita pergi makan bersama, saya yang traktir.”
Hanya dengan satu kata dia membuat suasana hening dapat sekejap menjadi panas lagi.
Robert Shao tidak pernah membantah orang-orang yang menggosip mereka, malah mengikuti gaya Emily Guan, secara tidak langsung mengakui hubungan antara dia dan Emily Guan, sepakat antara dia dan Guan Qingqing. Cara ini terlalu hebat, Emily Guan adalah orang jujur dan terus terang, tiba-tiba ia kehilangan titik pembicaraan untuk membantah, saat itu Emily Guan merasa sedikit murka.
“Kalau begitu saya tidak ikut, ada urusan pribadi. “Caroline Ye menatap ke arah Robert Shao.
“Guru Ye adalah orang sibuk, kalau begitu saya tidak memaksa.”
“Saya juga tidak ikut, “Emily Guan langsung mengangkat telefon.”
“Kenapa tidak ikut? “Robert Shao terdengar tulus mengajak, “Saya sengaja mencari sebuah restoran yang bagus, lebih bagus daripada tempat makan kemarin, kamu pasti akan suka.”
Kata-kata tersebut seolah-olah bermaksud kalau Emily Guan sering makan bersama Robert Shao.
Dari perkataan tersebut, sudah terdengar ada jebakan, Caroline Ye mengerutkan keningnya setelah mendengar kata tersebut.
Emily Guan dengan tidak senang, menatapnya dengan sinis,
“Kamu masih berani menceritakan yang kamarin….”
Saat ia sudah hampir murka, Caroline Ye menarik bajunya dari belakang.
Emily Guan terkejut, namun langsung sadar, wajahnya berubah seketika, dengan tersenyum ia berkata,
“Saya benar-benar tidak punya waktu untuk makan bersama, saya sudah berjanji dengan pacar saya kalau kami akan makan malam bersama, atas maksud baik Tuan Muda saya mengucapkan terima kasih.”
Kata “Pacar” ini hampir melenyapkan semua gosip tentang hubungannya dengan Robert Shao.
Semua orang tertegun, dan saling menatap setelah mendengar perkataan Emily Guan.
“Guru Guan sudah punya pacar ya?”
“Jadi Tuan Muda bukan…….”
“Uhk uhm,”
Tiba-tiba wajah Robert Shao terlihat tidak enak, dengan senyum sinis, “Pacar? Kok saya tidak pernah mendengar kabar kamu punya pacar? Bukannya artis seperti kalian sangat tabu dengan hal-hal seperti ini saat karir sedang melonjak?”
“Hal-hal seperti ini tabu kepada idola, saya hanyalah seorang Aktor.”
Emily Guan tersenyum dengan cerah,
“Tuan Muda istirahat lah sebentar, kami masih ada sebagian kecil yang belum selesai, bukankah begitu Direktur Ji?”
Direktur Ji yang melihat daritadi sangat mengenal suasana, dia langsung menganggukkan kepala dan berkata,
“Iya nih, masih ada sisah sedikit lagi, setelah ini selesai kita sudah bisa pulang, ayo semuanya siap-siap, kita ulang sekali lagi, jangan membiarkan Tuan Muda menunggu lama.”
Caroline Ye berdiri dibelakang Emily Guan, dari celah-celah petugas yang berlalu lalang ia memperhatikan wajah Robert Shao, seolah-olah tidak kesampaian mengambil keuntungan malah mengalami kerugian itu, terlihat sangat lawak.
Emily Guan berputar menghadap ia, berbisik dan berkata,
“Adik ipar kamu satu ini apa anak pungut ya? Sifatnya sama sekali tidak ada miripnya dengan suami mu, tampang seperti manusia namun kelakuan malah sebaliknya, terlihat mesum dari mana-mana, lihat saja sudah jijik.”
Caroline Ye berbisikan kembali,
“Kalau kamu sudah tidak sanggup melihatnya, kamu boleh pulang ke rumah dan beritahukan kepada Abang ke 5 kamu, dari gaya Abang ke 5 mu yang dari kecil membantumu menonjok murid laki-laki dengan profesional di sekolah dulu, saya yakin tidak lebih dari 3 hari Robert Shao pasti sudah tidak sanggup turun dari ranjang karena dikeroyok.”
“Saya takut Abang ke 5 mengeroyoknya sampai cacat, bagaimana pun dia juga bagian dari Keluarga Shao, sedikit banyak akan membawa masalah.”
Emily Guan dengan menyeringai berkata, “Lagian, orang seperti dia belum pantas dipukul Abang ke 5 saya, nanti malah mengkotori tangan Abang saya.”
Caroline Ye menundukkan kepala dan tersenyum.
“Eh? Kamu kok bisa tau hal-hal tentang Abang ke 5 aku? “Tiba-tiba Emily Guan melontarkan pertanyaan.
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaCantik Terlihat Jelek
SherinSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCinta Yang Tak Biasa
WennieCinta Dan Rahasia
JesslynCinta Yang Berpaling
NajokurataRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending