Revenge, I’m Coming! - Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu

“Blake Lu.” Mitchell mempertahankan posisi datar dan wajahnya terlihat tak acuh.

Belum lama ketika ulang tahun kakek, Blake pernah datang, tetapi Caroline masih di penjara pada waktu itu.

“Ketika menikah denganmu tiga tahun lalu, kamu seharusnya pernah melihatnya sekali.” Nada suaranya tidak pasti, karena dia tidak hadir pada upacara pernikahannya.

Kamar tidurnya menjadi sunyi bahkan satu jarum yang terjatuh pun bisa jelas terdengar.

Caroline memegang pintu yang dilapisi sutra emas, dan suasana hatinya tidak stabil sehingga seluruh tubuhnya bergetaran.

Mitchell yang sangat sensitif telah merasakan sesuatu, dan matanya yang hendak tertutup sekali lagi terbuka.

Dia menggunakan sedikit tenaga pada tangannya untuk melakukan posisi setengah duduk. Caroline yang berada sepuluh meter darinya mengepalkan tinjunya, dan kukunya terpaku ke dalam daging tangannya tanpa disadari.

Blake, namanya telah tercetak di hatinya seperti besi merah yang mencetak sesuatu.

“Apa yang sedang kamu pikirkan?” Di belakangnya terdengar suara tak acuh. Dia bukan tidak melihat sosok Caroline yang sedang berekspresi merasa telah disalahgunakan ditambah kesedihan.

Caroline akhirnya menyadarkan diri dan berbalik untuk melihat pria itu dengan wajahnya yang suram, perubahan wajahnya berlangsung sangat cepat.

"Tidak ada." Dia memperlambat suasana hatinya. "Aku perlu menghadiri pesta pernikahan? Tidak bisakah tidak pergi?"

“Iya.” Mitchell menanggapinya dengan tidak acuh, dia juga sedikit mengantuk, ditambah dengan kesehatannya yang memburuk, dukungan satu tangan pada setengah tubuh akan terasa lelah, dan perlahan-lahan berbaring kembali.

"Baiklah!"

Pikirannya mengatakan kepadanya bahwa dia sekarang bukan Beatrice Gu lagi, melainkan merupakan Caroline.

Dia ingin membalas dendam, mencari tahu penyebab kematian orangtuanya, mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya, dia hanya bisa mengandalkan keluarga Shao, yaitu mengandalkan Mitchell.

Tapi sekarang dia hanya merupakan nona kecil dari keluarga besar Shao yang terkenal, bahkan kualifikasi untuk tidur di kamar tidur utama pun tidak ada, tidak heran bahkan pelayan memandang rendah dirinya.

"Aku bisa pergi, tapi aku punya kondisi."

Namun, ada keheningan di belakangnya.

Mitchell tidak tertarik pada perkataannya, bahkan terlalu malas untuk mempedulikannya.

Caroline berpikir bahwa dia sedang berbicara pada seseorang yang tidak mendengar omongannya, lebih baik menggunakan tindakan yang sebenarnya untuk mengekspresikan maksudnya lebih langsung.

"Jika kamu tidak berbicara, aku akan menganggap kamu telah menyetujuinya."

Bagaimanapun, dia dengan cepat berbalik dan pergi kembali ke kamar tidurnya yang kecil, mengobrak-abrik kabinet dan menemukan sesuatu, kemudian menggulung bantal selimutnya dan kembali ke kamar Mitchell.

Dia langsung berbaring ke sebelah Mitchell yang masih kosong.

Tempat tidur Mitchell sangat besar dan luas, dibandingkan dengan tempat tidurnya yang tunggal sangat susah untuk membalikkan tubuh.

“Ranjang besar ini sangat nyaman!” Saat dia menaiki ranjang tersebut, dia mengeluarkan suara yang menunjukkan kenyamanan.

Mentalitas Mitchell menjadi runtuh dan wajahnya sangat suram.

Dia berkata padanya, "Caroline, apakah kamu masih tahu malu?"

Wanita ini tidak menganggap dirinya sendiri sebagai orang luar,malah bisa dengan tenang berbaring miring di ranjangnya!

Apakah ini merupakan kondisi yang dia katakan tadi?

Mitchell benar-benar menyesali kesunyiannya tadi!

"Malu juga tidak bisa dijadikan nafkah!Lagian tuan Mitchell, kita adalah pasangan suami istri yang secara hukum telah memperoleh sertifikat. Bagaimana bisa tidur terpisah? Kita seharusnya tidur bersama. Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk ditakuti? Kami juga tidak melakukan apapun.

Mitchell diblokir oleh perkataannya, terutama kalimat terakhir, yang langsung menangkap garis bawahnya.

Setelah duduk selama tiga tahun di penjara, kapan mulutnya semakin bisa berbicara?

Dia benar-benar tidak ingin mengatakan lebih banyak percakapan lagi dengan wanita ini, atau tidak dia akan mati cepat lambat!

Mitchell mengerutkan alis, dia segera berbalik dan membelakangi Caroline.

Malam semakin gelap, dan jendelanya sudah gelap. Hanya cahaya dari bulan yang samar-samar yang masuk.

Wanita yang berbaring di tempat tidur tidak tahu kapan dia terbangun, atau tidak tertidur sama sekali, matanya terbuka jernih dari yang sebelumnya.

Blake, haruskah aku memberimu sebuah kejutan?

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu