Revenge, I’m Coming! - Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
Caroline Ye tersenyum, tidak merendahkan diri, tidak juga sombong.
"Aku ingat waktu itu Kakak He juga tidak lama baru masuk ke kantor bukan? Jikalau Kakak He dahulu tidak tiba-tiba mengundurkan diri dari Shao’s Corp, di Kompetisi Perancang Baru kali ini harusnya Kakak yang mewakili Shao’s Corp untuk ikut berpartisipasi, Departemen Perancangan di kantor kan selalu mendepankan orang yang berbakat, bukankah begitu?"
"Aku mengundurkan diri dari Shao’s Corp itu dikarenakan........."
Jacqueline He tiba-tiba berhenti melanjutkan kata-katanya, seolah-olah terpikirkan sesuatu yang membuat ia emosi, akhirnya ia hanya menatap Caroline Ye dengan tatapan dingin,
"Aku meninggalkan Shao’s Corp itu karena masing-masing orang memiliki impiannya, dan hal ini sepertinya juga tidak ada urusannya dengan kamu, karya yang kamu buat dalam kompetisi kali ini juga sudah aku lihat, jika bukan karena ada yang diam-diam membantu mu, mana mungkin kamu memiliki kemampuan sehebat ini, dalam waktu yang sesingkat itu mampu menghasilkan karya seperti ini, jangan terlalu bangga dulu, pada babak finalis itu semuanya harus direkam dari awal sampai akhir, hati-hati jangan sampai menunjukkan kesalahan."
Terhadap fitnah yang diucapkan Jacqueline He, Caroline Ye tidak memberikan penjelasan apapun.
Orang seperti dia itu seperti katak dalam tempurung, dia berpikir bahwa semua orang sama seperti dirinya, mengira dirinya telah berjuang bertahun-tahun namun yang tidak ada tempat yang mengetahui betapa berbakat dirinya itu, dan ternyata ketenaran yang didapatkan adalah hasil dari pencurian ide kreatifitas orang lain, di saat ketahuan oleh orang lain apa yang telah dilakukan malah tidak merasa menyesal sama sekali, malah merasa karena kurang beruntung saja, namun tidak pernah peduli betapa susahnya orang lain berusaha keras selama ini.
"Daripada mengkhawatirkan aku, mending Kakak He mengkhawatirkan saat babak final orang yang mendapatkan angka penjualan yang paling tinggi itu."
Caroline Ye melontarkan ucapan yang penuh makna tersebut, dengan maksud dan tatapan penuh sakarsme.
Mendengar ucapaan tersebut, wajah Jacqueline He terlihat sedikit tegang, dengan canggung dia menghindari tatapan Caroline Ye, terdengar dari suara dia yang sedih gemetar, berkata,
"Sebuah perusahaan kecil yang bahkan aku belum pernah mendengar namanya sama sekali, menjadi terkenal karena plagiat hasil karya aku juga, tidak ada yang perlu aku khawatirkan."
Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, dia mengangkat tangan dan melihat jam tangan,
"Waktu aku sudah habis, aku harus pergi wawancara."
"Iya juga. "Caroline Ye melihat punggungnya seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa, berkata,
"Mungkin karena masalah plagiat kemarin, dengar-dengan perancang dari IM tersebut tidak mengikut wawancara apapun sebelum babak finalis, mungkin ia takut."
Jacqueline He tidak memberikan respon apapun, saat membuka pintu, ia terlihat sedikit panik dan terburu-buru.
Sore hari ini ada undian tema untuk babak finalis Kompetisi Perancangan, ditambah beberapa wawancara untuk para peserta sebelum kompetisi.
Miyakawa tidak mengikut acara pengundian tema tersebut, undiannya diserahkan kepada ketiga peserta lainnya, setelah ketiga peserta selesai undi, maka sisah undian itu adalah tema Miyakawa.
Setelah Caroline Ye selesai mengundi, wakil direktur di lokasi meminta ia untuk menunjukkan hasil undiannya kepada kamera, kata "Zen" tampil pada kertas tersebut, kata inilah menjadi temanya dibabak final.
"Mulai dari besok, kami akan melakukan dokumentasi selama 24 jam, seminggu kemudian, babak final ini akan disiarkan secara langsung, permisi Perancang Ye, dimanakah alamat rumah Anda? Kami akan kesana untuk memasang kamera terlebih dahulu."
Caroline Ye tertegun, menolak dengan berkata,
"Tidak apa-apa, tidak perlu ke rumah, aku seminggu ini akan tinggal di kantor, kalian mengikuti aku ke kantor saja, aku tidak ingin orang rumah terganggu karena aku mengikuti kompetisi, maaf ya!"
Keluarga Shao mana mungkin mengizinkan rumahnya dipasang kamera dimana-mana? Lagi pula dua hari ini ia sebaiknya menghindari Mitchell Shao, dia merasa pusing ketika terpikir kejadian malam tersebut.
Tengah Malam, Vila Keluarga Shao ---
"Kok cuman kalian berdua? "Ayah memandang keliling meja makan, ia tidak melihat sosok yang biasanya ada dirumah, hanya ada Edison Shao dan Marry Li berdua, anak-anak semuanya tidak berada di sana.
Marry Li menjelaskan ,
"Mitchell belum pulang dari area militer, Bretta terkena demam setelah makan malam semalam sedang beristirahat dikamar, Robert juga tidak tahu main kemana, Ayah tidak perlu khawatir."
"Bagaimana dengan Caroline?"
"Oh, Caroline dua hari ini harus mengikuti sebuah kompetisi, Kompetisi Perancang di Kota Nan, aku juga baru tahu, ini anak sangat berbakat, sudah memasuki babak finalis, dan saat finalis ini harus di dokumentasi selama 24 jam, ia takut mengganggu orang rumah, makanya ia tinggal di kantor untuk sementara waktu."
Yang sedang berbicara ini adalah Edison Shao, karena dokumentasi di Departemen Perancang ini harus mendapatkan ijin darinya, dia juga baru tahu saat orang kantor meminta tanda tangan, ternyata Caroline diam-diam sudah memasuki babak finalis.
Setelah bertanya, Ayah menganggukkan kepala dan bertanya, "perancang perhiasan? Caroline dulu bukannya belajar tentang ilmu kedokteran ya?"
"Katanya sekedar hobi saja。 "Banyak kejadian menyenangkan akhir-akhir ini, sehingga suasana hati Edison Shao pun jadi lebih Bahagia daripada biasa, ia pun lebih banyak berbicara.
"Anak jaman sekarang selalu begitu, jurusan mayor yang diambil tidak suka, tapi hobi yang kerjakan hasilnya selalu diluar dugaan."
Kata-kata tersebut terdengar Marry Li, tetapi dia tidak suka dengan ucapan tersebut,
"Tidak perlu apa itu terduga apa tidak terduga, kalau tahu akan seperti ini, seharusnya kamu tidak mengijinkan Caroline untuk bekerja, biarkan dia dirumah temani Mitchell, cepat melahirkan cucu untuk keluarga Shao, alhasilnya apa sekarang, pulang ke rumah saja tidak, sudah susah payah aku berhasil membuat mereka bersama."
Ucapannya sampai disini, Ayah sengaja terbatuk ringan, dan menatap Marry Li dengan dingin.
Dia kaget terdiam, baru berhenti berkomentar.
"Namanya anak ada semangat untuk mengejar karir itu hal yang baik, walaupun Caroline diluar sekarang mengikuti kompetisi, dan berhasil mendapatkan prestasi yang lumayan baik, itulah kehebatan dia, kamu kalau punya banyak waktu untuk mengurus menantu, kenapa kamu tidak memakai waktu mu itu untuk mengurus anak perempuan mu saja, acara ulang tahun yang baik seperti itu, bisa minum sampai seperti ini, malah mabuk di depan banyak orang, coba kamu lihat seperti apa dia?"
Suara Ayah yang tua dan berat itu terdengar sangat serius, ia pun tidak menutupi ketidakpuasan terhadap Marry Li.
Edison Shao juga selalu merasakan istri ada sedikit bermasalah dalam mendidik anak, oleh karena itu dia pun tidak membantu Marry Li , alhasil suasana di meja makan menjadi sunyi senyap, terasa suasana yang sedikit tegang.
Marry Li mengeluarkan senyum enggan, "Bretta kan juga masih kekanak-kanakan, Pertunangan itu dibatalkan, dia mungkin merasa sedih, siapa tahu bahwa keluarga Mo akan mengingkar janjir, sebagian besar tamu yang hadir kan sudah tahu tentang pernikahan keluarga kita berdua. "
Melihat Marry Li yang masih belum sadar akan kesalahannya, Ayah marah, dan berkata,
"Sudah aku bilang dari dulu, apa yang dipaksakan itu tidak akan berbuah manis, keluarga Mo bisa setuju pernikahan ini juga karena segan kepada aku, Elton Mo adalah anak yang baik, aku tadinya juga tidak tahu bahwa dia tidak setuju akan pernikahan ini, namun sekarang begini lebih baik, kamu tolong hilangkan niat kamu yang ini, biarkanlah Bretta juga Introspeksi diri."
Lihat Marry Li masih ingin berkata-kata untuk membela anak, Edison Shao sengaja terbatuk ringan untuk bermaksud memberitahu dia untuk diam.
Sudah memasuki malam, Mitchell pulangnya sangat malam, baru masuk pintu rumah sudah melihat sandal rumah Caroline.
"Nyonya kemana?"
Pembantu meletakkan secangkir the berkata, "Tadi dengar dari Bapak, kalau Nyonya akhir-akhir ini sedang mengikuti sebuah acara, sementara tidak pulang ke rumah, sepertinya tinggal di kantor."
"Kenapa mengikuti acara harus tidak pulang ke rumah?"
"Acara Kompetisi Perancangan Perhiasan Tahunan di Kota Nan. "Terdengar suara Ajudan Xun dari belakang, "Pada babak final, stasiun TV akan melakukan dokumentasi selama 24 jam, mungkin Nyonya tidak ingin orang lain tahu akan indentitas diri yang sebenarnya, makanya ia pindah ke kantor untuk sementara, seharusnya tidak sengajar mehindari Bapak Ketua."
Wajah Mitchell menjadi sedikit kaku dan berkata dengan dingin,
"Aku tidak tertarik untuk mengetahui hal-hal ini."
Ajudan Xun berusaha meregangkan wajahnya sehingga tidak keceplosan ketawa karena wajah Mitchell Shao yang tiba-tiba berubah, berkata,
"Mungkin aku saja yang sibuk mengurus urusan orang lain, cuman aku tidak mengira bahwa Nyonya tidak memberitahukan urusan ini kepada Anda."
Setelah mendengarkan ucapan tersebut, tatapan Mitchell menjadi lebih berat.
Novel Terkait
Hei Gadis jangan Lari
SandrakoMeet By Chance
Lena TanHalf a Heart
Romansa UniverseKembali Dari Kematian
Yeon KyeongRevenge, I’m Coming!×
- Bab 1 “Terlahir Kembali”
- Bab 2 Gangguan Robert Shao
- Bab 3 Mitchell Shao Muncul !
- Bab 4 Kalau Begitu Dia Seharusnya Tidur Dimana?
- Bab 5 Kehidupan Masa Lalunya – Beatrice Gu
- Bab 6 Otak Saya Sudah Menjadi Bodoh
- Bab 7 Melihat Sebuah Adegan Yang Menggoda!
- Bab 8 Bantu Melayani Saya Mandi
- Bab 9 Trikmu Buruk Sekali
- Bab 10 Aku Mau Tidur Di Ranjangmu
- Bab 11 Pelayan Itu Adalah Pembantu Marry?
- Bab 12 Terima Kasih Bu
- Bab 13 Mari Kita Melakukan Transaksi
- Bab 14 Blake Lu, Kita Berjumpa Lagi
- Bab 15 Mencuri Gambar Beatrice Gu
- Bab 16 Ini Barang Palsu?
- Bab 17 Konflik
- Bab 18 Love Of The City
- Bab 19 Siapa Kamu sebenarnya?
- Bab 20 Cara Main Yang Menyenangkan Ini?
- Bab 21 Kalau Tidak Ingin Mati, Tutup Mulutmu
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (1)
- Bab 22 Aku Mohon Padamu, Bantulah Aku (2)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks?(1)
- Bab 23 Apakah Kamu Mengira Aku Haus Akan Seks? (2)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke (1)
- Bab 24 Apakah Kemanjuran Masih Oke? (2)
- Bab 25 Apakah Bibir Ini Pernah Bercahaya (1)
- Bab 25 Apakak Bibir Ini Pernah bercahaya (2)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(1)
- Bab 26 Mengapa Pergi Ke Acara Pelelangan(2)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (1)
- Bab 27 Bersikeras Berebut Denganku! (2)
- Bab 28 Apakah Kamu Mengenali Beatrice Gu? (1)
- Bab 28 Apakah Kamu Kenal Dengan Beatrice Gu? (2)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (1)
- Bab 29 Apa Yang Kau Inginkan? (2)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (1)
- Bab 30 Jangan Saling Membongkar (2)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang pun yang Baik (1)
- Bab 31 Tidak Ada Seorang Pun Yang Baik (2)
- Bab 42 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (1)
- Bab 32 Pengalaman Kamu Di Ranjang Terlalu Sedikit (2)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (1)
- Bab 33 Harus Maju Dan Mundur Bersama (2)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Brengsek (1)
- Bab 34 Tiga Pertanyaan Pria Bengsek (2)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (1)
- Bab 35 Akhirnya Keceplosan (2)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(1)
- Bab 36 Tidak Belajar Tentang Ini Ketika Belajar Kedokteran(2)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa (1)
- Bab 37 Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa(2)
- Bab 38 Kapan bisa Hamil? (1)
- Bab 32 Kapan bisa Hamil? (2)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (1)
- Bab 39 Panjang Umur Untuk Pertemanan Kita! (2)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (1)
- Bab 40 Ngapain Curi Lihat Surat Orang Lain (2)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (1)
- Bab 41 Melompat Ke Dalam Lubang Yang Digali Sendiri (2)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (1)
- Bab 42 Betul, Aku Menyukai Orang Lain (2)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(1)
- Bab 43 Bom Yang Tersembunyi(2)
- Bab 44 Orang Berkuasa Mengancam Orang Yang Lemah(1)
- Bab 44 Orang Berkuasa Menindas Orang Yang Lemah(2)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(1)
- Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (1)
- Bab 46 Membujuk Orang Untuk Belajar Kedokteran Adalah Sesuatu Yang Sangat Mustahil (2)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Menganggap Dirimu Adalah Dewa (2)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (1)
- Chapter 48 Benarkah? Sudah pasti dia? (2)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (1)
- Chapter 49 Hanya Beatrice Yang Tahu (2)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia(1)
- Chapter 50 Sepertinya Bukan Dia (2)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (1)
- Bab 51 Kamu Tidak Berencana Untuk Berterima Kasih Kepadaku (2)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam(1)
- Bab 52 Caramu Mengatasinya Cukup Cekat Dan Kejam (2)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (1)
- Bab 53 Untung Saja Kamu Melindungiku (2)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (1)
- Bab 54 Dari Kecil Dia Sudah Konyol (2)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (1)
- Bab 55 Bertindak sebagai Perantara (2)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (1)
- Bab 56 Jangan Salahkan Dia Membela Diri (2)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 57 Anggap Aku Tidak Pernah Mengatakannya (2)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (1)
- Chapter 58 Aku Telah Menjadi Mucikari? (2)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (1)
- Chapter 59 Pertanyaan Dari Para Tetua (2)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (1)
- Bab 60 Mari Kita Berdiskusi (2)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (1)
- Bab 61 Tidak Dapat Mencapai Kesepakatan (2)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (1)
- Bab 62 Tetapi Apakah Kamu Dapat Melakukannya? (2)
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya
- Bab 63 Ini Bukanlah Desain Saya (2)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan(1)
- Bab 64 Biarkan Dia Yang Menggantikanku Untuk Disalahkan (2)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (1)
- Bab 65 Bukan Aku Yang Membunuh Orang Itu (2)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (1)
- Bab 66 Aku Menunggu Panggilanmu Setiap Saat (2)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(1)
- Bab 67 Sup Kacang Hijau Ini Terasa Tidak Beres(2)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (1)
- Bab 68 Orang Meninggal Tidak Bisa Hidup Kembali (2)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (1)
- Bab 69 Naik Ke Atas, Ada Pertanyaan Yang Perlu Kutanyakan Padamu (2)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun (1)
- Bab 70 Pemberitahuan kematian hampir turun(2)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (1)
- Bab 71 Bagaimana Mungkin (2)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (1)
- Bab 72 Berharap Kamu Bisa Menyukainya (2)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (1)
- Bab 73 Awalnya, Aku Tidak Menganggapnya Serius (2)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (1)
- Bab 74 Kenapa kamu sangat melindunginya? (2)
- Bab 75 Aku bisa membantu kamu (1)
- Bab 75 Aku bisa bantu kamu (2)
- Bab 76 Kamu selalu membohongiku (1)
- Bab 76 Kamu Selalu Membohongiku(2)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Dengan Maksimal (1)
- Bab 77 Saya Akan Berusaha Maksimal (2)
- Bab 78 Jujur Sedikit, Kakak Ipar (1)
- Bab 78 Jangan Bermacam-macam, Kakak Ipar (2)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa(1)
- Bab 79 Aku Bilang, Dia Pasti Bisa (2)
- Bab 80 Aku Yang Menemani Dia Pergi (1)
- Bab 80 Aku Temani Dia Pergi (2)
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapiku
- Bab 81 Tidak Usah Memikirkan Cara Menghadapi Aku (2)
- Bab 82 Apa yang akan Kamu Lakukan?
- Bab 83 Suami Istri yang Sehati
- Bab 84 Bentuk Badan Pria Club Lebih Bagus dari Aku?
- Bab 85: Apakah Pacar Masa Kecil?
- Bab 86 Dia Telah Kehilangan Banyak Berat Badan
- Bab 87 Aku Tidak Begitu Bodoh
- Bab 88 Tapi Dia Pernah Dipenjara
- Bab 89 Kaki dia baik-baik saja
- Bab 90 Kamu Sudah Gila?
- Bab 91 Tinggalkan, Jangan Dibereskan
- Bab 92 Saya Tidak Tertarik Untuk Mengetahui Hal-hal Ini
- Bab 93 Tengah Malam Seperti Ini Kamu Ingin Menakuti Aku
- Bab 94 Seharusnya Tidak Beracun
- Bab 95 Apakah Saya Datang Dalam Waktu Yang Tidak Tepat
- Bab 96 Saya Biasanya Suka Menyimpan Senjata Terakhir
- Bab 97 Ular dan Tikus dalam Satu Kandang yang Sama
- Bab 98 Dasar Kamu Pemfitnah
- Bab 99 CEO Lu, Apakah Kamu Pernah Membunuh Orang?
- Bab 100 Tuan Muda Bermalam di Sana
- Chapter 101 Rasa Penasaran Bisa Membunuh Diri Sendiri.
- Chapter 102 Aku Mengira Kamu Tidak Bisa Tertawa Lagi
- Chapter 103 Memiliki Kebiasaan Memeluk Sewaktu Tidur
- Chapter 104 Halaman Belakang Pasti Terbakar
- Bab 105 Kamu Tahu Apa Yang Paling Penting Bagiku
- Bab 106 Sepertinya Aku Tidak Terlalu Pantas Untuk Pergi
- Bab 107 Kamu Sebenarnya Bukanlah Caroline Ye
- Chapter 108 Seberapa besar pun pengorbanan itu sangat layak
- Chapter 109 Kamu Tidak Perlu Untuk Berakting Lagi
- Chapter 110 Apakah Terasa Panas
- Chapter 111 Harus Melakukan Kewajiban Mu Sebagai Seorang Istri
- Chapter 112 Demi Melindungi Keluarga Nya Itu
- Bab 113 Terlihat Mesum Dari Mana-mana
- Bab 114 Beri Kamu Kelas Tambahan Tidak Perlu Menyalakan Lampu
- Bab 115 Pertama Kalinya Membawa Kakak Ipar Kemari
- Bab 116 Bertemu Dengan Teman Sekelas
- Bab 117 Giok Punya Manfaat Baik Untuk Seseorang, Sangat Cocok Dengan Mu
- Bab 118 Aku Benar-Benar Tidak Mengenalmu
- Bab 119 Hati-Hati Dalam Melakukan Sesuatu
- Bab 120 Atas Dasar Apa Aku Harus Membantumu
- Bab 121 Semuanya Adalah Si Egois
- Bab 122 Nyonya Seperti Menang Dalam Sebuah Peperangan
- Bab 123 Biarkan Es Batunya di Mulutmu
- Chapter 124 Sudah Lama Melihatnya Dan Sudah Terbiasa
- Chapter 125 Untungnya Masih Ada Yang Peduli
- Chapter 126 Apakah Kamu Sedang Jatuh Cinta?
- Chapter 127 Wanita Seperti Itu,Tidak Bisa Di Harapkan Lagi
- Chapter 128 Masih Belum Siap Untuk Memiliki Seorang Anak
- Chapter 129 Apakah Kamu Merindukan Dia Lagi
- Chapter 130 Pastinya,Pilihan Ku Sangatlah Bagus
- Bab 131 Aku Adalah Bajingan, Jika Aku Berbohong Kepadamu.
- Bab 132 Nafsu Tidak Membedakan Lelaki dan Wanita
- Bab 133 Keluarga Ini Sangat Mencurigakan
- Bab 134 Seseorang menginginkan hidupnya
- Bab 135 Aku tidak berani pergi denganmu.
- Bab 136 Tidak menjelaskan kebohongan?
- Bab 137 Pembunuhan yang Disengaja
- Bab 138 Apakah Kamu Berani Mengatakan Kalau Kamu Cinta Dia?
- Bab 139 Seperti orang asing
- Bab 140 Menyuruh Pembantu Perempuan Mandi Bersama?
- Bab 141 Aku Suka Lihat Kamu Cemburu
- Bab 142 Hati dan Orangnya, Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 143 Lain Kali Tidak perlu Menyiapkan Obat
- Bab 144 Bagaimana Kalau Aku Menebak?
- Bab 145 Lebih Baik Anda Pulang Saja
- Bab 146 Mengeluarkan Uang Empat Miliar Dalam Tiga Hari
- Bab 147 Wanita Ini Adalah Orang Gila
- Bab 148 Masih Bisa Bersabar Dan Tidak Melakukan Apapun?
- Bab 149 Dia Tampak Seperti Mengetahui Segalanya
- Bab 150 Salah Memukul Orang
- Bab 151 Aku Tidak Percaya Dengan Hantu Dan Arwah
- Bab 152 Memangnya Kamu Ini Apa
- Bab 153 Caroline Ye, Kau Sudah Melewati Batas
- Bab 154 Kau Ingin Aku Tidur di Kamar Sebelah?
- Bab 155 Kemungkinan Seratus Persen
- Bab 156 Beribu-Ribu Macam Kesedihan
- Bab 157 Tuan Muda, Kabulkan Permintaanku Sekali ini Saja
- Bab 158 Kau Adalah Seorang Master Negosiasi
- Bab 159 Bersedia Tertipu
- Bab 160 Anak Kecil, Kau Mau Melawanku?
- Bab 161 Tidak Boleh Minum Alkohol Lagi
- Bab 162 Kau Kira Semalam Kau Tidur dengan Siapa
- Bab 163 Beritahu Aku, Siapa Gerald Si?
- Bab 164 Kenapa Harus Pindah?
- Bab 165 Balas Dendam Ini Sangat Dalam
- Bab 166 Kamu Merasa Sangat Memalukan?
- Bab 167 Melihat Kejadian Itu Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 168 Keahlian Memasak Yang Buruk.
- Bab 169 Tolong.
- Bab 170 Takutnya Bukan Meragukan.
- bab 171 Di dunia ini apa benar benar ada hantu?
- Bab 172 Cuma tidak membenci saja
- Bab 173 Cuma menyisakan beberapa jalan saja
- Bab 174 Apakah Beatrice Gu sebenarnya tidak meninggal
- Bab 175 Kamu mengerjai orang lain
- Bab 176 Apakah pria bisa diandalkan?
- Bab 177 Masuk Perangkap
- Bab 178 Tuan, orang-orang sudah gila
- Bab 179 CEO Ye, CEO Ye, skandal mengenai Anda telah menjadi headline
- Bab 180 Jangan khawatir tentang itu?
- Bab 181 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 182 Ending