Love From Arrogant CEO - Bab 374 Menghancurkan Sesuatu Yang Paling Berharga Bagi Dia

Senyuman diwajah nya menjadi kaku, dalam tatapan Laura Luo menyimpan kebencian, tertawa sesaat didalam hati, tidak makan ya tidak makan, siapa yang menyayangkan makan bersama dia?

Sesaat setelah melihat kea rah lain, dia melihat Lavenia Luo, segera mengembalikan pandangannya, tersenyum: “Kak, kenapa kamu menatapku?”

Dengan santai mengembalikan pandangannya, wajah Lavenia Luo tetap tenang: “tidak apa apa.”

Setelah selesai sarapan.

Charlie Xi mengganti pakaiannya dan pergi kekantor.

Lavenia Luo sendiri yang mengantarnya kedepan pintu, dengan perhatian merapikan dasinya, suasana diantara mereka berdua sungguh romantis sampai siapapun tidak bisa mengganggunya.

“Hati hati dijalan. Kembalilah lebih awal setelah pulang kerja.” Lavenia Luo berkata dengan lembut, tidak tahu apa karena hamil, dia merasa semakin suka menempeli Charlie Xi.

Tertawa ringan, Charlie Xi mencubit ujung jari dia. Menatapnya dengan tatapan yang dalam dan berkata dengan lembut: “Baik, kalau begitu aku pergi dulu.”

“Iya.”

Mereka berdua bertukaran ciuman, Charlie Xi barulah pergi dengan santai.

Pipi yang sedikit merah, Lavenia Luo melihatnya pergi. Warna kebahagiaan diwajahnya tampak dengan jelas.

Tidak diketahui, ada sebuah bayangan di bawah tangga, sebuah bayangan yang kurus sedang diam diam menguping.

Sebuah tatapan yang penuh dengan keirian dan perhitungan, iri hingga serasa ingin menelan dia??

Dalam waktu pagi hari, Lavenia Luo terus berada dalam kamar melukis gambar desain, kedua telinga tidak mempedulikan masalah diluar jendela.

Dia benar benar tidak ingin berurusan dengan Laura Luo.

Waktu terus berjalan, dengan cepat sudah siang hari, Lavenia Luo turun kebawah untuk makan siang,lalu kembali kekamarnya untuk beristirahat.

Sekarang dia setiap hari harus tidur siang, kalau tidak sore nanti mengerjai apapun tidak akan ada tenaga.

“Kakak, besok aku berencana untuk pergi memilih gaun pengantin, kita pergi bersama boleh tidak? Kamu bantu berikan pendapat.” Laura Luo melihat dia berjalan ke atas,segera memanggil dia.

Ada beberapa cahaya dingin dari matanya.

Langkah kaki berhenti, didalam mata Lavenia Luo sangat dingin, dia tidak akan bersama dengan Laura Luo, tidak munafik menjawabnya: “Tidak perlu, aku sudah memesan gaun pengantinku, beberapa hari lagi akan diambil.”

“Oh begitu ya, pantas saja kamu tidak suka dengan gaun pengantin yang diluar.”Laura Luo berkata dengan bermaksud menyinggung, terdapat maksud jahat dari nada bicaranya.

Dalam hatinya tidak senang, atas dasar apa Lavenia Luo bisa punya gaun yang dibuat khusus? Sedangkan dia? Masih harus pergi sendiri ke toko gaun pengantin untuk memilih gaunnya, betapa ribetnya.

Dengan berpikir begitu, Lavenia Luo melihat dia seperti tidak senang.

“Iya,kalai tidak ada masalah lagi aku mau kembali kekamar tidur siang dulu.” Lavenia Luo selesai mengatakannya lalu tidak mempedulikannya lagi,langsung kembali kekamarnya beristirahat.

Dia tidak tertarik untuk melihat Laura Luo berakting.

Laura Luo melihat pintu yang ditutup itu. Dalam hatinya tidak bisa tenang dan iri, atas dasar apa semua hal yang baik harus Lavenia Luo yang dapatkan? Dan sedangkan dia harus kehilangan semuanya,dia tidak terima!

Dia tidak bisa bahagia, juga tidak akan membiarkan Lavenia Luo bahagia.

Dia hanya perlu menghancurkan sesuatu yang paling berharga bagi Lavenia Luo. Pasti akan membuat Lavenia Luo menderita.

Kalau dipikir seperti ini, diwajahnya terlihat senyuman yang kejam, dia sudah tahu apa yang sangat berharga bagi Lavenia Luo??

Sore hari sekitar jam 4, Lavenia Luo bangun dari tidur siangnya.

Bangun dan cuci muka, dia bersiap untuk turun ke ruang tamu dibawah, dia sudah sedikit lapar, ingin memakan sedikit cemilan, pasti pengurus rumah sudah mempersiapkannya.

Sambil memikirkannya,Lavenia Luo dengan tidak sabar berjalan cepat kesana.

Membuka pintu dan meninggalkan kamarnya, baru berjalan satu langkah, tidak disangka lantai licin dan terpeleset,sama sekali tidak sempat bereaksi, seluruh badan Lavenia Luo jatuh kebelakang.

Sekujur tubuhnya keluar keringat dingin, dia hanya bisa melindungi perutnya secara tidak sadar, ada sedikit rasa sakit yang tajam di tulang ekornya. Di keningnya keluar banyak keringat.

Saat ini, dia baru sadar entah kapan didepan pintu bisa banyak air.

Tapi saat ini dia tidak memiliki waktu untuk berpikir banyak, dia merasakan sakit dari tulang ekornya. Dalam matanya tampak sangat panik.

“Tolong! Apa ada orang!”wajah Lavenia Luo pucat dan berteriak, dia merasakan perutnya lebih sakit lagi. Sekarang juga tidak berani bergerak sama sekali.

Saat itu, pintu kamar disampingnya terbuka, Dewi Lu berjalan kearahnya dengan terburu buru, baru saja ingin menanyakan ada apa,lalu melihat Lavenia Luo duduk didepan pintu,memegang perutnya,wajah berubah jadi pucat: “Lavenia! Ada apa ini?”

Kenapa baik baik,bisa terpeleset?

Pembantu yang mendengar suaranya juga langsung berlarian kesana.

“Nenek,perutku,perutku sakit.” Suara Lavenia Luo gemetaran dan menatap Dewi Lu, dalam hatinya sangat mengkhawatirkan anaknya, tapi dia sekarang tidak bisa bergerak sama sekali.

Saat ini, Dewi Lu tidak sengaja melihat kakinya ada darah mengalir, panik , berteriak dengan keras: “Pengurus rumah! Cepat siapkan mobil,antar Lavenia Luo kerumah sakit!”

Dia dan anaknya tidak boleh terjadi apa apa!

Pengurus rumah segera menyiapkan mobil. Menghubungi pihak rumah sakit.

Dua orang pembantu menggendongnya masuk ke dalam mobil dengan hati hati, dengan cepat mengendarai mobil ke rumah sakit, Dewi Lu sendiri menemaninya kerumah sakit, terus menerus menenangkan dia.

Kurang lebih 15 menit, mobil sampai didepan rumah sakit.

Saat ini ruangan sudah dipersiapkan, sekali pintu mobil dibuka, Lavenia Luo segera dibawa menggunakan kasur roda itu, dan dibawa keruang operasi.

Dewi Lu didepan pintu melihat lampu merah itu,dalam hatinya sangat panik: “Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa baik baik,Lavenia bisa terpeleset?”

Dia sesaat kehilangan akal, takut ada apa apa dengan Lavenia Luo, juga takut anaknya kenapa kenapa.

“Aku juga tidak jelas. Saat aku naik keatas,anda sudah disana.” Pengurus rumah menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, tiba tiba mengingat sesuatu: “Tapi,aku sepertinya mengingat didepan pintu kamar Nyonya ada sedikit bercak air, tidak tahu apakah aku salah mengingat.”

Suasana saat itu sangat kacau,dia juga hanya melihat sekilas.

“Bercak air? Tidak tahu apa mungkin saat pembantu yang lain mengepel lantai tidak sengaja menjatuhkan air?” didalam mata Dewi Lu tampak ada sedikit tatapan dingin, Lavenia Luo sejak hamil selalu berhati hati, dia tidak mungkin bisa terpeleset dengan begitu saja.

Dan sekarang tidak peduli dia sedang didalam rumah ataupun diluar rumah, dia selalu memakai sandal rata, sandal rata bisa terpeleset,lebih tidak memungkinkan lagi.

“Tidak terlalu mungkin, pembantu dirumah semuanya sudah kerja lama, tidak akan melakukan kecerobohan seperti ini.” Pengurus rumah mengatakan dengan pasti, pembantu baru juga tidak akan dibiarkan bekerja dilantai atas.

“Tunggu Lavenia Luo sadar baru bisa kita ketahui apa yang terjadi.” Dewi Lu berkata dengan tatapan berbahaya: “Oh iya,kamu sudah menghubungi Charlie?”

Walaupun dia tidak ingin Charlie Xi khawatir,tapi terjadi sesuatu pada Lavenia Luo,pasti tidak bisa dirahasiakan.

“Aku sekarang langsung menghubungi Tuan Muda.” Pengurus rumah mengambil ponselnya,dan menghubungi Charlie Xi.

Satu jam kemudian, lampu di ruang operasi padam disaat Dewi Lu sedang khawatir.

Melihat kondisi ini,Dewi Lu segera berdiri,menanti dan khawatir.

Pintu ruang operasi terbuka, seorang dokter keluar dulu,melepaskan maskernya.

“Bagaimana kondisi cucu menantuku?” Dewi Lu segera berjalan kesana,mengerutkan alisnya dan bertanya.

“Tenang,kondisi pasien sudah stabil, tapi perlu rawat inap untuk pemeriksaan beberapa hari, bagaimanapun kali ini terkena gas janinnya, ada tanda janin licin.” Kata dokter dengan lembut.

“Apa? Janin tergeser?” Dewi Lu teriak karena terkejut, kalau begitu,bayinya hampir tidak terselamatkan?

“Untung saja dibawa kesini tepat waktu, kalau telat sedikit,takutnya akan berbahaya, harus melakukan induksi persalinan.” Dokter mengatakannya dengan jujur.

Dewi Lu sakit kepala dan memijit kepalanya sesaat, dengan tidak sadar mundur kebelakang selangkah, di topang segera oleh pengurus rumah.

Hampir saja. Cicitnya hampir saja tidak ada, kalau masalah kali ini hanya kecelakaan masih tidak apa apa,tapi jika ini perbuatan orang bagaimana?

Saat ini, pintu ruang operasi terbuka lagi, Lavenia Luo didorong keluar oleh perawat.

Dewi Lu saat itu tidak ada waktu untuk memikirkan hal lain. Segera mengikuti kasur roda itu ke ruang rawat.

Panik dalam waktu yang panjang, saat melihat Lavenia Luo terbaring dikasur dengan tenang, dia baru bisa tenang.

Waktu 20 menit berlalu dengan cepat.

Lavenia Luo juga pelan pelan tersadar, mengkedipkan matanya, melihat atap putih diatas.

Saat sadarkan diri, hal pertama yang dia ingat adalah bayi dalam perutnya, dia sekarang masih mengingat bagaimana rasa sakit perutnya waktu itu, tanpa sadar langsung meraba perutnya.

“Kamu sudah bangun,jangan banyak gerak.” Dewi Lu mendengar suara,langsung membuka matanya,melihat dia bergerak,langsung mengingatkannya.

Sekarang dia merasa tidak nyaman,tidak bisa banyak gerak.

Mendengar perkataannya, dia melihat kearah Dewi Lu, mata yang penuh kekhawatiran jadi merah: “Bayi,bayinya tidak apa apa kan?”

Ini anak pertamanya dengan Charlie Xi,kesayangan mereka,dia masih ingin melihat nya tumbuh dengan sehat.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu